Anda di halaman 1dari 6

BAB II KAJIAN TEORI

2.1 Manajemen Persediaan

Persediaan penting untuk mendukung kelancaran produksi dan penjualan.

Pengawasan atas persediaan pada umumnya tidak secara langsung berada di bawah

manajer keuangan tetapi berada di bawah pengawasan manajer produksi atau manajer

pemasaran. Namun demikian manajer keuangan masih mempunyai kepentingan

terhadap besar kecilnya tingkat persediaan karena manajer keuangan mempunyai

tanggung jawab untuk mengendalikan faktor-faktor yang berpengaruh terhadap

profitabilitas perusahaan secara keseluruhan. Di samping itu, manajemen persediaan

juga mempunyai pengaruh terhadap siklus perputaran kas.

Manajemen persediaan memfokuskan pada empat pertanyaan yang pokok yaitu:

1. Mengenai berapa unit yang harus dipesan atau diproduksi pada suatu waktu.

2. Menentukan titik persediaan dimana barang harus dipesan atau diproduksi

kembali.

3. Menentukan persediaan yang memerlukan perhatian khusus.

4. Mengetahui pembatasan nilai dari perubahan biaya persediaan.

2.2 Biaya Persediaan

Tujuan manajemen persediaan adalah untuk menyediakan persediaan yang

diperlukan guna menjamin kelangsungan operasi perusahaan pada tingkat biaya

minimal. Untuk itu langkah pertama yang perlu dilakukan oleh manajemen adalah
mengidentifikasi semua biaya yang berkaitan dengan pembelian dan penyimpanan

persediaan. Biaya yang berkaitan dengan persediaan dikelompokkan menjadi:

1. Biaya penyimpanan (carrying cost) yang terdiri atas: biaya modal atas dana yang

terikat pada persediaan, biaya penyimpanan dan penanganan persediaan, biaya

asuransi, pajak atas persediaan, penyusutan atau keausan. Pada umumnya biaya

ini berubah sejalan dengan perubahan jumlah persediaan rata-rata yang disimpan.

Biaya penyimpanan biasanya dinyatakan dalam persentase tertentu dari nilai

persediaan.

2. Biaya pemesanan (ordering cost), yang terdiri atas: biaya pengiriman order,

biaya pengiriman barang dan penanganannya. Biaya pemesanan jumlahnya tetap

pada setiap kali pemesanan dilakukan.

3. Biaya kehabisan persediaan (cost of running short), yang terdiri atas: kerugian

penjualan, kehilangan goodwill pelanggan, biaya akibat kemacetan jadwal

produksi.

2.3 Economic Order Quantity (EOQ)

Economic Order Quantity (EOQ) adalah jumlah persediaan yang harus dipesan

dengan biaya yang minimal. Secara matematik besar kecilnya EOQ dapat dihitung

dengan rumus sebagai berikut:

𝟐. 𝑫. 𝑺
𝑬𝑶𝑸 = √
𝑯
Keterangan

EOQ = Jumlah pemesanan yang ekonomis

D = Demand

S = Biaya pesan

H = Biaya penyimpanan

Dengan adanya nilai EOQ maka dapat ditentukan berapa kali pemesanan yang

bisa dilakukan per tahun. Berapa kali pesan dapat dihitung dengan rumus sebagai

berikut:

𝑫
𝑲𝒂𝒍𝒊 𝒑𝒆𝒔𝒂𝒏 =
𝑸∗

Keterangan

D = Demand

Q* = Hasil EOQ

2.4 Safety Stock (SS)

Safety stock adalah jumlah stok yang harus disediakan oleh perusahaan untuk

menghindari kekurangan barang yang dapat mengakibatkan kehilangan kesempatan

untuk menjual produknya, sehingga dalam penentuan kuantitas pesanan, safety stock

merupakan faktor penambah terhadap rata-rata penjualan setiap bulan. Besar kecilnya

safety stock merupakan kebijakan perusahaan terkait masalah biaya yang akan

dikeluarkan untuk stock ini. Disamping biaya, juga ada beberapa hal yang terkait

dalam penyediaan safety stock ini yaitu:


1. Seberapa besar peningkatan permintaan konsumen yang akan membeli produk

pada masa mendatang sehingga akan meningkatkan angka penjualan produk,

dan

2. Seberapa besar nilai penyimpangan yang terjadi terhadap rata-rata selama

periode 6 bulan terakhir.

Safety stock dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

̅
𝑺𝑺 = 𝑹𝑶𝑷 − 𝑫

Keterangan

SS = Safety stock

ROP = Reorder point

̅
𝐷 = Rata-rata permintaan

2.5 Reorder Point (ROP)

Pada tingkat persediaan berapa pemesanan harus dilakukan agar barang datang

tepat pada waktunya disebut sebagai reorder point (ROP). ROP dapat ditentukan

dengan cara sebagai berikut:

𝑹𝑶𝑷 = 𝑳𝒕 × 𝑸

Keterangan

ROP = Reorder point

Lt = Lead Time (hari, minggu atau bulan)

Q = Pemakaian rata-rata (per hari, per minggu atau per bulan)


2.6 Total Inventory Cost (TIC)

Biaya persediaan mendapat perhatian yang besar dalam perusahaan karena biaya

persediaan memiliki porsi yang cukup besar di dalam laporan keuangan. Total biaya

persediaan adalah penjumlahan biaya rata-rata persediaan dengan biaya pesan per

tahun.

Total biaya persediaan dapat dirumuskan sebagai berikut:

𝑫 𝑸∗
𝑻𝑰𝑪 = × 𝑺 + ×𝑯
𝑸∗ 𝟐
Keterangan
TIC = Total Inventory Cost
D = Demand
S = Biaya pesan
𝑄∗ = EOQ
H = Biaya penyimpanan
DAFTAR PUSTAKA

Sudana, I Made. 2009. Manajemen Keuangan Teori dan Praktik Cet. 1. Surabaya:
Airlangga University Press
Sutardi, Ahmad dan Endang Budiasih. 2007. Sediakan dan Hitung Stock agar tak
Kehilangan Konsumen. Jakarta: PT Elex Media Komputindo
Kusmindari, Desi Ch., Achmad Alfian, dan Septa Hardini. 2019. Production Planning
and Inventory Control. Yogyakarta: Deepublish Publisher
Martono, Ricky Virona. 2018. Manajemen Logistik. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama

Anda mungkin juga menyukai