Anda di halaman 1dari 8

Krestina, W.

Eksplorasi bakteri pelarut fosfat di lahan gambut

EKSPLORASI BAKTERI PELARUT FOSFAT DI LAHAN GAMBUT BERENG


BENGKEL, KALIMANTAN TENGAH
(Phosphate Solubilizing Bacteria Eksploration in Peatland Bereng Bengkel, Central
Kalimantan)

Krestina, W.1)
1)
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Palangka Raya
Telp. 081212740040 Email: widyakrestina@yahoo.com

Disetujui :15/08/2018 Disetujui : 09/09/2018

ABSTRACT

The high availability of organic compounds in peatlands is stored capital and can be converted into
elements by soil microbe. The high organic content causes nutrients in the soil cannot be directly
utilized by plants. Phosphate solubilizing bacteriaare soil bacteria that capable
ofsolubilizingphosphate, turns it into an available form in the soil. The aims of this research are to
discover the existence of a phosphate solubilizing bacteriagenus and obtain potential pure isolates
from Bereng Bengkel peatland, Central Kalimantan. Bacteria isolation usingselective media
Pikovskaya with pour plate method. The isolation results are five phosphate solvent bacterial
isolates (BPF1, BPF2, BPF3, BPF4, BPF5) which form hallozone. Based on the characterization
results refering to the Bergey's Manual of Determinative of Microorganism through macroscopic
observation, microscopic observation and physiological testing. BPF1 and BPF5 isolates were the
genus Rhodococcusgenus, BPF2 isolates were theRhizobiumgenus, BPF3 isolates were the
Micorococcusgenus, BPF4 isolates were the Serratiagenus

Keywords: Phosphate solubilizing bacteria, peatland, soil bacteria

ABSTRAK

Ketersediaan senyawa organik yang tinggi di lahan gambut merupakan modal yang tersimpan dan
dapat dilepaskan dalam bentuk unsur dengan menggunakan jasa mikroba tanah. Tingginya
kandungan bahan organik menyebabkan unsur-unsur hara yang berada di dalam tanah tidak bisa
langsung dimanfaatkan oleh tumbuhan. Bakteri pelarut fosfat merupakan bakteri tanah yang
memiliki kemampuan melarutkan fosfat, mengubahnya menjadi bentuk yang tersedia di dalam
tanah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keberadaan genus dari bakteri pelarut fosfat dan
mendapatkan isolat murni yang potensial dari lahan gambut Bereng Bengkel, Kalimantan Tengah.
Sampel tanah diambil secara acak dari lahan gambut di Bereng Bengkel. Isolasi dilakukan dengan
metode pour plate menggunakan media agar selektif Pikovskaya. Hasil isolasi didapatkan lima
isolat murni bakteri pelarut fosfat (BPF1, BPF2, BPF3, BPF4, BPF5) yang membentuk zona
bening. Berdasarkan hasil karakterisasi mengacu pada Bergey’s Manual of Determinative of
Microorganism melalui pengamatan makroskopis, pengamatan mikroskopis dan uji fisiologis.
Isolat BPF1 dan BPF5 adalah genus Rhodococcus, isolat BPF2 adalah genus Rhizobium, isolat
BPF3 adalah genus Micorococcys, isolat BPF4 adalah genus Serratia.

Kata kunci : Bakteri pelarut fosfat, lahan gambut, bakteri tanah

102
Jurnal AGRI PEAT, Vol. 19 No. 2 , September 2018 : 102 - 109 ISSN : 1411 – 6782 (Cetak)
2620-6935 (Elektronik)

PENDAHULUAN hijau (Aditya, 2015), Bacillus sp. dan


Pseudomonas sp. merupakan kelompok
Lahan gambut merupakan ekosistem bakteri pelarut fosfat yang dapatmeningkatkan
yang unik dan dapat menjadi penyedia jasa efisiensi pemupukan fosfat dan juga
lingkungan yang tinggi.Berdasarkan data kemampuan produksi antibiotik sehingga
Incas Indonesia (2011) Kalimantan Tengah dapat menekan penyakit dari jamur patogen
merupakan provinsi yang memiliki lahan Peronosclerospora maydis pada tanaman
gambut terluas di pulau Kalimantan dengan (Jatnika et al, 2013). Sebagai upaya untuk
luas gambut 2,659,000 ha.Ketersediaan mengetahui keberadaan bakteri pelarut fosfat
senyawa organik yang tinggi di lahan gambut pada tanah gambut, maka dilakukan isolasi
merupakan modal yang tersimpan dan dapat dan identifikasi BPF. Penelitian ini dilakukan
dilepaskan dalam bentuk unsur dengan bertujuan untuk mengetahui keberadaan dan
menggunakan jasa mikroba tanah. Mikroba mengidentifikasi genus bakteri pelaru fosfatdi
tanah merupakan bagian terpenting tanah gambut Bereng Bengkel, Kalimantan
darikehidupan di dunia,karena merupakan Tengah.
bagian dari sistembiologi dan kimia, serta
kehidupan flora, fauna dan mikrobaitu sendiri.
Mikroba tanah seperti Bakteri Pelarut Fosfat BAHAN DAN METODE
(BPF) juga berperanpenting dalam
ekosistemnya sebagai perombak Bahan
bahanorganik, mensintesis dan melepaskan Sampel tanah yang diambil dari lahan
kembali dalambentuk bahan organik yang gambut daerah Bereng Bengkel dan media
tersedia bagi tanaman, sertadapat agar Pikovskaya (10 grglukosa; 5 gr
mempertahankan ekosistem alam (Widawati, Ca3(PO4)2; 0.5 gr (NH4)2SO4; 0.1 gr
2006).Agar dapat meningkatkan tingkat MgSO4.2H2O; MnSO4 dan FeSO4 sedikit ; 0.5
potensi dan produktivitas lahan gambut di gr ekstrak ragi; dan 15 gragar dan 1 L
daerah Kalimantan Tengah, maka perlu Akuades) (Santosa, 2007)
didukung data dan informasi tentang bakteri
tanah. Salah satunya adalah dengan Pengambilan Sampel Tanah
mengeksplorasi bakteri pelarut fosfat pada Pengambilan sampel tanah dilakukan
tanah gambut. di lahan gambut di daerah Bereng Bengkel,
Bakteri pelarut fosfat (BPF) merupakan Kalimantan Tengah. Sampel tanah yang
kelompok bakteri tanah yang memiliki diambil secara acak di beberapa area kecil
kemampuan melarutkan P yang terfiksasi permukaan tanah, sampel diambil pada bagian
dalam tanah dan mengubahnya menjadi tanah rizosfer dengan kedalaman 5 cm
bentuk yang tersedia sehingga dapat diserap menggunakan bor tanah kemudian disimpan
tanaman sehingga ketersediaan fosfat bagi di dalam wadah steril dan juga dilakukan
tanaman dapat ditanggulangi dengan agen pengukuran pH pada tanah.
hayati berupa mikroorganisme yang mampu Isolasidan Identifikasi Bakteri Pelarut
melarutkan fosfat di tanah secara alami Fosfat
(Khan, 2009).Kemampuan bakteri pelarut Sampel tanah sebanyak 25 g
fosfat dalam menyediakan unsur P telah dicampurkan ke dalam 225 ml akuades steril
banyak dilaporkan. Isolat bakteri pelarut kemudian diencerkan sampai dengan 10-4.
fosfat jenis Bacillus pantotheticus, Klebsiella Suspensi tanah diambil 1ml lalu dituangkan
aerogenes, Chromobacterium lividum dan B. kedalam cawan petri media Pikovskaya dan
megaterium sebagai inokulan padat yang dihomogenkan lalu diinkubasi pada suhu
dapat memacu pertumbuhan tanaman caysin kamar. Pertumbuhan diamati setiap hari.
(Widawati, 2005), pemberian BPF Koloni yang tumbuh dan mampumembentuk
berpengaruh nyata terhadap tinggi, berat zona bening(hallozone) diindikasikan sebagai
kering tajuk, berat kering akar, persentase isolat yangmampu melarutkan
polong bernas, persentase polong total, berat fosfat.Identifikasi dilakukan dengan
100 biji dan berat biji panen tanaman kacang pengamatan makroskopis, pengamatan

103
Krestina, W. Eksplorasi bakteri pelarut fosfat di lahan gambut

mikroskopis dan uji fisiologis.Untuk sirkular, filament, dan tak teratur. Permukaan
mengetahui karakter fisiologi masing-masing koloni dapat rata, timbul rata, melengkung,
isolat, setiap jenis bakteri yang diperoleh mencembung, membukit dan serupa kawah,
diidentifikasi dengan menggunakan Kit sedangkan tepian koloni dapat berbentuk utuh,
Microbact 24 E (12E/12A+12B). Isolat murni berbelah atau lobate, berbenang atau
bakteri pelarut fosfat kemudian diidentifikasi filamentus, dan keriting. Kelima koloni
berdasarkan karakteristik yang mengacu pada tersebut diidentifikasi dengan pengamatan
Bergey’s Manual of Determinative of makroskopis, pengamatan mikroskopis dan uji
Microorganism. fisiologis.
Berdasarkan pengamatan yang
dilakukan secara makroskopis (Gambar 1) dan
HASIL DAN PEMBAHASAN mikroskopis (Gambar 2), dan juga hasil
pengamatan pada uji fisiologis (Tabel 1) dapat
Isolasi bakteri pelarut fosfat dari dilihat jika Isolat BPF1 memiliki koloni
sampel tanah dari lahan gambut di Bereng berwarna putih kuning, dimana bentuk koloni
Bengkel, Kalimantan Tengah ditandai dengan irregular dengan tepian koloni rata, elevasi
terbentuknya koloni pada media selektif flat, optik opaque dengan permukaan
Pikovskaya, menurut Larasati et al (2018) uji berkerut, gram positif, sel berbentuk coccoid
positifadanya bakteri pelarut fosfat terlihat dan tidak motil. Isolat BPF2 memiliki koloni
dari terbentuknya zona bening disekitar koloni berwarna putih, berbentuk rhizoid dengan tepi
bakteri yang tumbuh pada media selektif filament, elevasi flat, optik opaque,
Pikovskayadan terjadi penambahan ukuran permukaanya halus mengkilap, sel berbentuk
pada koloni, zona bening merupakan tanda batang, merupakan gram negatif dan bersifat
awal ada atau tidaknya pelarutan fosfat oleh motil. Isolat BPF3 memiliki koloni yang
bakteri (Silaen, 2015).Terbentuknya zona permukaanya halus mengkilap dengan warna
bening di sekitar koloni menunjukkan bahwa putih kekuningan, memiliki bentuk koloni
isolat ini mampu menghasilkan asam-asam bulat dengan tepian filament, elevasi flat,
organik yang mampu berikatan dengan ion optik opaque, merupakan gram positif dengan
Ca- membentuk senyawa Ca3(PO4)2dan bentuk coccoid dan bersifat motil. Isolat BPF4
membebaskan ion H2PO4- sehingga isolat ini memiliki koloni berwarna putih kuning
dapat membentuk area yang berwarna lebih dengan bentuk bulat, memiliki permukaan
jernih pada media Pikovskaya (Sagervansh et yang halus mengkilap dengan tepi yang
al, 2012). berfilamen, elevasi flat, optik opaque, gram
Setiap koloni yang tumbuh pada positif, sel berbentuk batang dan bersifat
media dipilih yang memiliki bentuk koloni motil. Isolat BPF5 koloninya berwarna putih
tunggal dan diberi kode isolat BPF. Isolat berbentuk bulat, memiliki tepi koloni filament
terpilih diinokulasikan kembali ke media dengan permukaanya yang halus mengkilap,
Pikovskaya dalam cawan petri untuk elevasi flat, optik opaque, gram positif, sel
dilakukan pemurnian dengan metode streak. berbentuk coccoid dan tidak motil.
Koloni tunggal yang tumbuh kemudian Berdasarkan pengamatan macros-
dipindahkan ke media Pikovskaya miring dan kopis dan uji fisiologis maka didapatkan hasil
dikarakterisasi. Dari proses isolasi diduga ada analisa tingkat kesamaan yang mengacu pada
5 jenis isolat yang mengandung bakteri Bergey’s Manual of Determinative of
pelarut fosfat. Menurut Dwijoseputro (2005) Microorganism dan didapatkan 4 genus yaitu
koloni bakteri memiliki sifat-sifat khusus Rhodococcus, Serratia, Micrococcus dan
dalam medium padat, dimana bentuk koloni Rhizobium.
dapat digambarkan sebagai titik, bulat atau

104
Jurnal AGRI PEAT, Vol. 19 No. 2 , September 2018 : 102 - 109 ISSN : 1411 – 6782 (Cetak)
2620-6935 (Elektronik)

(a) (b) (c)

(d) (e)
Gambar 1. Isolat Bakteri Pelarut Fosfat (BPF)
Keterangan: (a) Isolat BPF1 (b) Isolat BPF2 (c) Isolat BPF3 (d) Isolat BPF4 (e) Isolat BPF5

(a) (b) (c)

(d) (e)
Gambar 2. SelBakteri Pelarut Fosfat
Keterangan: (a) Sel BPF1 (b) Sel BPF2 (c) Sel BPF3 (d) Sel BPF4 (e) Sel BPF5

105
Krestina, W. Eksplorasi bakteri pelarut fosfat di lahan gambut

Tabel 1. Tabel Uji Fisiologis Isolat Bakteri Pelarut Phospat (BPF) 12A dan 12B
Uji Fisiologis Isolat Bakteri Pelarut Uji Fisiologis 12B Isolat Bakteri Pelarut
12 A Fosfat (BPF) Fosfat (BPF)
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
Oksidase + + + + + Gelatin + - - + +
Katalase + + + + - Malonat - + - - -
Red. Nitrat + + + + + Inositol - + - - -
Lysine - + - - - Sorbitol - - - - -
Ornithine - - - - - Ramnos - - - - -
H2S - - - - - Sukrosa - - - - -
Glukosa - + - - - Laktosa - - - - -
Manitol - - - - - Araginosa + + - + +
Xylosa + + + - + Adonitol - + - - -
ONPG + - - + - Rafinos - - - - -
Indole - - - - - Salisin - + - - -
Urease - - + - - Arginin - + - - -
VP + - - + -
Citrat - - - - -
TDA - - - - -
Keterangan: + = 90% mendekati positif; - = 90% mendekati negatif

Rhodococcus didapatkan dari isolat mengandung biomassa tumbuhan sehingga


BPF1 dan BPF5, mikroorganisme ini adalah keberadaanya dapat ditemukan, karena selain
jenis bakteri yang dapat bertumbuh dengan ditemukan pada nodul akar, rhizobia dapat
baik pada lingkungan yang mengalami ditemukan pada permukaan akar bagian
kontaminasi baik pada tanah dan air, mampu rhizoplane, tanah, permukaan akar pada
bertahan hidup meskipun kondisi bagian rhizosfer maupun lapisan tanah yang
lingkungannya memiliki kadar oksigen dan dekat dengan daerah perakaran (Somasegaran,
nutrien yang terbatas, mampu merombak 1994).Menurut Hanafi (2006), isolat Rhizobia
substrat yang beragam, dan juga dapat yang diisolasi dari tanah gambut memiliki
beradaptasi secara ekologi dan fisiologi di kemampuan infektivitas yang tinggi dalam
lingkungan yang bersifat ekstrim (Alvares, membentuk bintil akar dan juga memiliki nilai
2010) karena dapat secara alami berada efektivitas yang tinggi dalam berat kering
dilingkungan yang mengalami kontaminasi bintil akar dan berat kering tajuk dari kedelai.
sehingga dapat menjadi kandidat yang Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa
menjanjikan sebagai inokulan bioremediasi interaksi antara inokulasi Rhizobium
dan biodegradasi polutan selain itu genus ini indigenous dan takaran pupuk urea
dapatberperan sebagai biosurfaktan dan berpengaruh nyata dalam meningkatkan
bioflokulan, menurut Ruwaidaet al.(1991). nodulasi dan pertumbuhan kacang Nagara
Genus Rhizobium merupakan pada media tanah gambut (Usman, 2014).
karakterisasi dari isolat BPF2,Wiratama Selain aktivitas pengikatan N2 yang
(2010) melaporkan terdapatgenusRhizobium menguntungkan dengan kacang-kacangan,
sebanyak 4075 sel/gpada sampel tanah rhizobia dapat memperbaiki nutrisi P tanaman
gambut di Provinsi Riau. Genus ini dapat dengan memobilisasi fosfat anorganik dan
tumbuh pada tanah dan dapat menunjukkan organik (Alikhani, 2006). Micrococcus
kinerja simbiotik yang baik di tanah asam merupakan hasil karakterisasi dari isolat
(Appunu, 2006), mikroorganisme ini BPF3, genus ini mampu menghasilkan enzim
merupakanmikrosimbion fakultatif dimana katalase dan sifat hidupnya aerob dan anaerob
mikoroorganisme ini dapat hidup dengan baik fakultatif. Menurut Madigan et al (2000)
pada tanah seperti populasi mikroba normal Micrococcus dapat hidup secara aerob dan
saat tidak hidup bersimbiosis dengan nodul anaerob fakultatif. Marista et al (2013)
akar pada host legume. Tanah gambut banyak menemukan 5 genus bakteri pelarut fosfat

106
Jurnal AGRI PEAT, Vol. 19 No. 2 , September 2018 : 102 - 109 ISSN : 1411 – 6782 (Cetak)
2620-6935 (Elektronik)

yaitu Azotobacter, Bacillus, Micrococcus, Bereng Bengkel memiliki nilai pH berkisar


Pseudomonas, Staphylococcus yang diisolasi pada nilai pH 3 dandidapatkan empat genus
dari tanah gambut rhizosfer tanaman bakteri pelarut fosfat dari lahan gambut
pisang.Strainyang diisolasi dari tanah tersebut yaitu Rhodococcus, Rhizobium,
rhizosfer padi diidentifikasi sebagai Mircococcus, dan Serratia..
Enterobacter, Micrococuss,Pseudomonas,
Bacillus, Klebsiella dan Serretia dimana isolat
ini mampu melarutkan fosfat atau melepaskan
KESIMPULAN
fosfat menjadi enzim fosfatase dengan sangat
efesien sehingga dapat digunakan sebagai
Dari hasil penelitian dapat
bioinokulan untuk meningkatkan fosfat yang
disimpulkan bahwa didapatkan empat genus
tersedia di dalam tanah untuk pertumbuhan
dari lima isolat bakteri pelarut fosfat yang
tanaman padi (Prasanna, 2011).Serratia
telah diuji dengan media selektif Pikovskaya
merupakan genus dari isolat BPF4.
diantaranya isolat BPF1 dan BPF5 adalah
Mohamed, 2018 melaporkan bakteripelarut
Rhodococcus, isolat BPF2 adalah genus
fosfat yang diisolasi dari rizosfer tanaman
Rhizobium, isolat BPF3 adalah genus
tomat yaitu Bacillus subtilisdan Serratia
Micrococcus, dan isolat BPF4 adalah genus
marcescens memiliki indeks tertinggi dalam
Serratia.
melarutkan fosfat dan juga resisten terhadap
pestisida, selain itu Serratia bersifat
antagonistik terhadap hama tanaman.
DAFTAR PUSTAKA
Serratiayang diisolasi dari rizosfer tanaman
teh menunjukkan sifat biokontrol seperti
Abu, R. A.S., Banat I.M., dan Haditirto S. dan
aktivitas antijamur dan dapat meproduksi
Khamis, A. 1991. Nutritional
enzim litik,senyawa HCN, senyawa IAA,
Requirements and Growth
siderophore dan antibiotik (Khan et al, 2017).
Characteristics of aBiosurfactant
Bakteri pelarut fosfat merupakan
Producing Rhodococcus Bacterium.
mikrobia tanah yang mempunyai kemampuan
World Journal of Microbiology and
dalam melarutkan fosfat, sehingga yang tidak
Biotechnology 7. 53–61.
tersedia menjadi tersedia. Selain itu bakteri
Aditya, M., Idwar, Nurbaiti. 2015. Aplikasi
pelarut fosfat dapat menstimulasi
Bakteri Pelarut Fosfat Isolat No. 68
pertumbuhan tanaman melalui beberapa
Dengan Berbagai Takaran Batuan
mekanisme seperti produksi fitohormon,
Fosfat Pada Medium Gambut dalam
fiksasi nitrogen, menghambat mikroorganisme
Meningkatkan Pertumbuhan Dan
patogen, dan memproduksi siderofor
Produksi Kacang Hijau (Vigna Radiata
(Bhattacharyya et al, 2012). Mikroorganisme
L.) Varietas 129. JOM Faperta Vol. 2
akan tumbuh dengan baik di dalam
(2) 1-15
lingkungannya selama kondisinya
Alikhani, H.A., N. S. Rastin, dan H. Antoun.
menguntungkan bagi pertumbuhan dan untuk
2006. Phosphate Solubilization Activity
mempertahankan dirinya. Salah satu faktor
Of Rhizobia Native To Iranian Soils.
lingkungan yang berpengaruh terhadap
Plant and Soil. Vol 287 pp. 35-41.
viabilitas suatu bakteri adalah pH (Pelczar,
Alvares M., dan Hector. 2010. Biology of
2005), pertumbuhan bakteri pelarut fosfat ini
Rhodococcus. Springer Heidelberg
sangat dipengaruh oleh kemasaman tanah
Dordrecht London. New York.
(Simanungkalit et al, 2006). Pemberian isolat
Appunu, A.O., dan B. Dhar. 2006. Symbiotic
bakteri pelarut fosfat yang diisolasi asal tanah
Effectiveness Of Acid-Tolerant
sulfat masam Kabupaten Pulang Pisau pada
Bradyrhizobium Strains With Soybean
media uji tanah non steril dan steril
In Low pH. African Journal of
memberikan pengaruh nyata dalam
Biotechnology 5: 842-845.
meningkatkan pH, hal ini dipengaruhi
Santoso, E. 2007. Mikroba Pelarut Fosfat. P
aktivitas mineralisasi oleh mikroorganisme
55. dalamSaraswati,Edi H. R.D.M., dan
pelarut fosfat (Dewi, 2017).Lahan gambut

107
Krestina, W. Eksplorasi bakteri pelarut fosfat di lahan gambut

Simanungkalit (eds). Badan Penelitian Complete Genome Analysis of Serratia


dan Pengembangan Pertanian Marcescens RSC-14: A Plant Growth
Departemen Pertanian, Balai Besar Promoting Bacterium That Alleviates
Penelitian dan Pengembangan Cadmium Stress In Host Plants. Plos
Sumberdaya Lahan Pertanian. Bogor. One 12(2).
Bhattacharyya, P.N., dan Jha D. K. 2012. Larasati,D. E., M.G. I. Rukmi,E.
Plant Growth-Promoting Rhizobacteria Kusdiyantini, dan R. C. B. Ginting.
(PGPR): Emergence in Agriculture. 2018. Isolasi dan Identifikasi Bakteri
World J. Microbiology Biotechnology. Pelarut Fosfat dari Tanah Gambut.
28: 1327-1350 Bioma Vol. 20 (1) 1-8.
Dewi, R.P., Basuki, dan Widiastuti L. 2017. Marista, E., S. Khotimah, dan R. Linda. 2013.
Uji Potensi Bakteri dan Jamur Pelarut BakteriPelarut Fosfat Hasil Isolasi dari
Fosfat dalam Meningkatkan Jumlah P- Tiga Jenis Tanah Rizosfer
tersedia Pada Tanah Sulfat Masam. TanamanPisang Nipah (Musa
Jurnal Agri Peat Vol 18. No. 1 paradisiacavar. nipah)di
Dwijoseputro, D. 2005. Dasar-Dasar KotaSingkawang. Protobiont 2013Vol
Mikrobiologi. Djambatan. Jakarta. 2 (2): 93 -101
Hanafi, A. 2006. Isolasi dan Uji Potensi Madigan, M. T., Martinko J. M., dan Parker,
Rhizobia dari Bahan Asal Tanah J. 2000.Brock Biology of
Gambut pada Tanaman Kacang microorganism, Prentice Hall Inc. New
Kedelai. Skripsi. Universitas Sumatera Jersey
Utara: Medan. Pelczar, M.J., dan E.C.S.Chan. 2005. Dasar-
INCAS Indonesia. 2018. Sekilas Tentang Dasar Mikrobiologi Jilid 2. Jakarta: UI
Kalimantan Tengah 2011. press
http://www.incas- Prasanna,A., V. Deepa, P. Balakrishna
indonesia.org/id/data/central- Murthy, M. Deecaraman, R. Sridhar
kalimantan [ 5 Januari 2018] dan P. Dhandapani.2011. Insoluble
Husen, E. 2007. Metode Analisis Biologi Phosphate Solubilization by Bacterial
Tanah. P5. dalamSaraswati, Strains Isolated from Rice Rhizosphere
Edi HusenR.D.M., dan Simanungkalit Soils from Southern India. International
(eds). Badan Penelitian dan Journal of Soil Science. 6: 134-141.
Pengembangan Pertanian Departemen Sagervansh, A., Kumari P., dan A. N Kumar.
Pertanian, Balai Besar Penelitian dan 2012. Media Optimization for Inorganic
Pengembangan Sumberdaya Lahan Anand Agriculture Soil. International
Pertanian. Bogor. Journal of Life Science & Pharma
Research 2 (3) 245-255.
Jatnika, W., A. L. Abadi dan L. Q. Aini. 2013. Silaen N.R., 2015. Aktivitas Mikroba Pelarut
Pengaruh Aplikasi Bacillus Sp. Dan Fosfat dalam Meningkatkan Kelarutan
Pseudomonas Sp. Fosfat Alam dan Memperbaiki
TerhadapPerkembangan Penyakit Bulai Pertumbuhan Sorgum Manis. Skripsi.
Yang Disebabkan Oleh JamurPatogen Institut Pertanian Bogor: Bogor.
Peronosclerospora Maydis Pada Simanungkalit, R.D.M., Suriadikarta, D.A.
Tanaman Jagung. Jurnal HPT Volume Saraswati, Rasti, Setyorini, Dyah dan
1 Nomor 4. 19-29 Hartatik, W. 2006. Pupuk Organik dan
Khan, A.A., G. Jilani., M. S. Akhtar, S. M. S. Pupuk Hayati. Balai Besar Penelitian
Naqvi, dan M. Rasheed. 2009. dan Pengembangan Sumberdaya Lahan
Phosphorus Solubilizing Bacteria: Pertanian: Bogor.
Occurrence, Mechanisms and their Role Somasegaran P., dan H.J. Hoben. 1994.
in Crop Production. Journal Agriculture Handbook of Rhizobia. Springer New
Biological Science. 1:48-58 York, Inc
Khan, A.R., Park G.S., Asaf S., Hong S.J., Usman, H. J., dan Zulhidiani. 2014. Inokulasi
Jung B.K., dan Shin J.H. 2017. Rhizobium Indigenousdan Takaran

108
Jurnal AGRI PEAT, Vol. 19 No. 2 , September 2018 : 102 - 109 ISSN : 1411 – 6782 (Cetak)
2620-6935 (Elektronik)

Pupuk Urea Terhadap Nodulasi Dan


Pertumbuhan Kacang Nagara Pada
Media Tanah Gambut. Jurnal Agri Peat
Vol. 16 (1) 9 – 19
Widawati, S., Suliasih. 2005. Augmentasi
Bakteri Pelarut Fosfat (BPF) Potensial
sebagai Pemacu Pertumbuhan Caysin
(Brasica caventisOed.) di Tanah
Marginal. Biodiversitas Vol.7 (1) 10-14
Widawati, S., dan Suliasih. 2006. Populasi
Bakteri Pelarut Fosfat (BPF) di
Cikaniki, Gunung Botol, dan Ciptrasa,
serta Kemampuannya melarutkan P
Terikat di Media Pikovskaya Padat.
Biodiversitas Vol.7 (2) 109-113
Wiratama, Ade. 2010. Eksplorasi Bakteri
Potensial Sebagai PupukHayati Pada
Lahan Gambut Bekas Terbakar dan
Lahan Gambut Tidak Terbakar Dari
Riau. Skripsi. Institut Pertanian
Bogor: Bogor.

109

Anda mungkin juga menyukai

  • Tor CS
    Tor CS
    Dokumen3 halaman
    Tor CS
    jehan
    Belum ada peringkat
  • 1 PB
    1 PB
    Dokumen3 halaman
    1 PB
    Syarifah Khaerunnisa
    Belum ada peringkat
  • Opsi 2 Timeline
    Opsi 2 Timeline
    Dokumen2 halaman
    Opsi 2 Timeline
    jehan
    Belum ada peringkat
  • Laporan Departemen Komunikasi dan Informasi Himabisi 2020/2021
    Laporan Departemen Komunikasi dan Informasi Himabisi 2020/2021
    Dokumen6 halaman
    Laporan Departemen Komunikasi dan Informasi Himabisi 2020/2021
    jehan
    Belum ada peringkat
  • ABON IKAN SELAR
    ABON IKAN SELAR
    Dokumen5 halaman
    ABON IKAN SELAR
    M Ziyad Ulhaq
    Belum ada peringkat
  • 72 258 1 PB
    72 258 1 PB
    Dokumen9 halaman
    72 258 1 PB
    Muhammad Naufal Afif
    Belum ada peringkat
  • Praktikum Biokimia 2014
    Praktikum Biokimia 2014
    Dokumen15 halaman
    Praktikum Biokimia 2014
    Siti Sarah
    Belum ada peringkat
  • Dheni PDF
    Dheni PDF
    Dokumen10 halaman
    Dheni PDF
    Denifian Tetik
    Belum ada peringkat
  • Example Tor
    Example Tor
    Dokumen4 halaman
    Example Tor
    jehan
    Belum ada peringkat
  • SNF
    SNF
    Dokumen6 halaman
    SNF
    Anto Sure
    Belum ada peringkat
  • 1 PB
    1 PB
    Dokumen8 halaman
    1 PB
    aldi purna
    Belum ada peringkat
  • 8803 28540 1 PB
    8803 28540 1 PB
    Dokumen5 halaman
    8803 28540 1 PB
    Nonny Tri Wulandari
    Belum ada peringkat
  • Jurnsl
    Jurnsl
    Dokumen7 halaman
    Jurnsl
    jehan
    Belum ada peringkat
  • Asdfghjk
    Asdfghjk
    Dokumen7 halaman
    Asdfghjk
    jehan
    Belum ada peringkat
  • Jurnsl
    Jurnsl
    Dokumen7 halaman
    Jurnsl
    jehan
    Belum ada peringkat
  • Analisis Fitokimia Kuantitatif 2
    Analisis Fitokimia Kuantitatif 2
    Dokumen10 halaman
    Analisis Fitokimia Kuantitatif 2
    HendryAwan
    Belum ada peringkat
  • NEW Aktivitas-Kusmiati Convert
    NEW Aktivitas-Kusmiati Convert
    Dokumen7 halaman
    NEW Aktivitas-Kusmiati Convert
    Livia Rhea Alvita
    Belum ada peringkat
  • Ya
    Ya
    Dokumen6 halaman
    Ya
    jehan
    Belum ada peringkat
  • 1 PB
    1 PB
    Dokumen9 halaman
    1 PB
    jehan
    Belum ada peringkat
  • OSMOREGULASI
    OSMOREGULASI
    Dokumen10 halaman
    OSMOREGULASI
    Rina AndRy RiYan
    Belum ada peringkat
  • 7272 14248 1 SM
    7272 14248 1 SM
    Dokumen6 halaman
    7272 14248 1 SM
    jehan
    Belum ada peringkat
  • 1 SM
    1 SM
    Dokumen7 halaman
    1 SM
    jehan
    Belum ada peringkat
  • Leukemia
    Leukemia
    Dokumen12 halaman
    Leukemia
    jehan
    Belum ada peringkat
  • Digesti
    Digesti
    Dokumen12 halaman
    Digesti
    jehan
    Belum ada peringkat
  • 1 PB
    1 PB
    Dokumen9 halaman
    1 PB
    jehan
    Belum ada peringkat
  • Perhew
    Perhew
    Dokumen11 halaman
    Perhew
    jehan
    Belum ada peringkat
  • Fishew Hematologi Satu
    Fishew Hematologi Satu
    Dokumen11 halaman
    Fishew Hematologi Satu
    jehan
    Belum ada peringkat
  • Pengaruh Lingkungan Terhadap
    Pengaruh Lingkungan Terhadap
    Dokumen11 halaman
    Pengaruh Lingkungan Terhadap
    jehan
    Belum ada peringkat
  • Fishew Hematologi Satu
    Fishew Hematologi Satu
    Dokumen11 halaman
    Fishew Hematologi Satu
    jehan
    Belum ada peringkat