Anda di halaman 1dari 10

TUGAS

STUDI KASUS
“Selamat Datang Era News on Demand”

Diajukan untuk memenuhi Ujian Akhir Semester

Dibuat Oleh:
Kartika Aprilia Ivani
1801026008

Mata Kuliah:
Manajemen Pemasaran

Dosen Pengampu :
Dr. H. Yusuf Kuleh, S.E., M.Si

PROGRAM MAGISTER MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MULAWARMAN
SAMARINDA
2019
TUGAS
M.K : MANAJEMEN PEMASARAN
DOSEN : DR. J. KULEH

STUDI KASUS :
Selamat Datang Era News on Demand

Selasa 4 Agustus 2009 , hampir seluruh elemen masyarakat Indonesia tersentak dengan berita meninggalnya Mbah
Surip yang sangat mendadak. Semua orang shock, dan tidak percaya, karena Mbah Surip yang unik dan eksentrik
sedang dalam puncak ketenaran.

Hanya dalam hitungan detik semenjak berita meninggalnya Mbah Surip, maka status update di Facebook, dan
Twitter mengucapkan bela sungkawa untuk Mbah Surip. Lalu apa dampak berikutnya, hanya dalam waktu 3 jam
maka topik Mbah Surip menjadi trending topic nomor satu di Twitter di seluruh dunia. Mungkin banyak yang
bertanya, berapa banyak tweet sehingga, sebuah topik menjadi trending, berdasarkan sebuah riset, minimal 1200
tweets oleh 500 pengguna, di saat jam sepi (jam sepi dihitung berdasarkan waktu Eropa dan Amerika, sebagai
wilayah yang dominan menggunakan Twitter).

Trending Topic Twitter yang biasanya diisi oleh isu internasional, seperti Michael Jackson, Iran Election, bisa kalah
oleh berita seorang simbah eksentrik dari Mojokerto. Setelah membuat kehebohan di Twitter, maka media-media
mainstream mulai mengendusnya, dan menjadikannya sebuah topik penting. Kompas.com akhirnya pun
menurunkan liputan khusus mengenai Mbah Surip lengkap dengan perbincangan di Twitter mengenai Mbah Surip.
Tak terhitung juga media lainnya seperti radio, koran, tabloid, hingga portal yang meliput mengenai hal ini.
Sebelumnya #indonesiaunite, yang berawal dari Twitter juga berhasil membetot perhatian publik, hingga merambah
berbagai media, dan menjadi sebuah gerakan massal. Karena para praktisi media konvensional, memonitor
perbincangan di Twitter, dan mencium bahwa isu ini akan menjadi besar, maka mereka membuatnya menjadi
liputan, wawancara, konser musik dll.

Lalu apa yang perlu dicermati oleh para praktisi Public Relations, dengan eksistensi Twitter ini? Saya melihat akan
terjadi pergeseran pencipta isu utama berita. Bila dahulu kala, yang menentukan berita mana yang layak tampil ke
publik, dan akan menjadi perbincangan hangat adalah para redaktur, dalam sebuah meja redaksi. Tapi sekarang
berbalik, media akan mengikuti selera pasar. Perbincangan apa yang sedang hangat di Twitter, akan menjadi
headline berita media tradisional dan juga media online. Mereka akan melakukan investigasi yang lebih mendalam
mengenai isu tersebut. Karena bagaimanapun Twitter hanya sebuah update informasi instan 140 karakter.
Sementara publik membutuhkan informasi lengkap, plus analisa dari orang yang dianggap punya otoritas.

Ini akan menjadi sebuah perubahan yang sangat dahsyat yang harus disadari seorang PR. Mengapa? Bayangkan
bila isu mengenai perusahaan atau merek Anda dibicarakan di Twitter. Lalu kemudian menyebar dengan cepat di
ranah Twitter, dan para media-media besar yang selalu memonitor pergerakan Twitter melihat ini, maka ini akan
menjadi sebuah berita besar. Karena media yang melihat adanya permintaan yang besar akan berita ini, akan
segera menurunkan liputan yang lebih lengkap dan investigatif. Serta menjangkau audiens yang lebih luas. Tetapi
ini hisa menjadi pisau bermata dua, apabila yang dibicarakan adalah hal-hal yang baik, maka tentunya ini menjadi
sebuah publikasi gratis untuk perusahaan. Apabila yang menjadi perbincangan adalah topik yang buruk? Wah bisa
gawat, itu namanya bunuh diri, karena isu akan lebih cepat menyebar, dan lebih sulit dipadamkan.

Lalu mengapa baru di era Twitter? Bukankah sebelumnya sudah ada Friendster, Facebook, atau Mailing List? Tetapi
biasa-biasa saja, tidak menimbulkan kehebohan seprti ini, sehingga akan menggeser ke era news on demand?
Jawabannya, karena Twitter merupakan penjelmaan sebuah karakter baru. Di mana konsumen membicarakan hal-
hal yang memberikan manfaat dan informatif untuk orang lain. Dan walaupun penggunanya tak sebanyak Facebook,
mereka itu para opinion leader, yang punya pengaruh sangat besar dalam menetukan persepsi.

Twitter juga memudahkan penyebaran dan viral sebuah informasi, dengan aplikasi ReTweet (RT), sama halnya
seperti saat kita sedang forward e-mail. Postingan yang menyentuh, menginspirasi atau yang dianggap penting yang
maksimal hanya 140 karakter itu akan di-retweet (disebarluaskan) oleh banyak orang meski mereka tidak mengikuti
(men-follow) pemilik posting aslinya. Hanya dengan mendapatkan RT dari temannya, pengguna Twitter mungkin saja
me-RT lagi sehingga terbaca oleh teman-temannya, dan seterusnya. Di sisi lain, informasi yang beredar di Facebook
itu dianggap kurang kredibilitas, karena secara alamiah Facebook adalah tempat ngerumpi hal-hal yang nggak
penting, dalam lingkaran teman. Sementara di Twitter, kredibilitas menjadi sangat penting, karena bisa langsung di
track siapa yang melempar isu.

Perpaduan antara medium gaya baru, berkumpulnya para influencer, dan kolaborasi media konsvensional yang
bergabung di Twitter, membuat arah sebuah isu yang dianggap layak atau tidak layak menjadi headline saat ini juga
dapat ditentukan oleh publik lewat Twitter. Tidak berlebihan jika para host MetroTV juga aktif di Twitter dan
kadangkala menggali usulan topik hot dari para pengguna Twitter Indonesia

PERTANYAAN :

1. Menurut anda sejauhmana pelanggan menggunakan social media marketing sebagai contact buying bagi product
yang di inginkannya, jelaskan.
 Zaman selalu berubah, begitu juga dengan tren marketing. Tren marketing selalu berkembang mengikuti
perkembangan teknologi. Apalagi bagi pemilik bisnis online yang sudah pasti hampir semua aktivitas
marketingnya terjadi di dunia maya. Marketing channel atau kanal marketing yang dapat digunakan pemilik
bisnis online pun banyak dan bervariasi. Salah satu peluang besar yaitu melakukan kegiatan marketing
melalui social media untuk bisnis online.Sangat diperlukan bagi pelanggan untuk mempermudah dalam
proses aktivitas pembelian. Mengingat masyarakat Indonesia memang merupakan masyarakat yang aktif di
jejaring sosial. Dengan begitu besarnya potensi memasarkan bisnis online melalui jejaring sosial, Anda tidak
dapat serta merta terjun begitu saja menggarap kanal marketing yang luas tersebut. Diperlukan strategi
komunikasi yang matang agar pasar di jejaring sosial ini tergarap dengan efektif dan efisien. Pelanggan tidak
perlu repot untuk datang ke toko seperti aktivitas pembelian konvensional melihat fisik barang secara
langsung. Perilaku pelanggan di era sekarang cenderung menjadi lebih cerdas dan cenderung lebih kritis
sebelum melakukan transaksi pembelian suatu produk atau jasa. Para pelanggan selalu mencari informasi
dan melakukan konfirmasi terlebih dahulu sebelum memutuskan untuk membeli, dimana proses pencarian
informasi dan konfirmasi ini mereka lakukan di media sosial baik twitter, facebook, instagram, kaskus, atau
milis-milis komunitas. Di dalam media sosial mereka dapat menemukan testimoni, saran, dan pengalaman
dari pelanggan produk sebelumnya. Kemudahan ini nyatanya tidak berpihak pada pelanggan saja.
Kecanggihan teknologi juga membuat pelaku usaha lebih mudah memasarkan atau menjual produknya.
2. Bagaimana strategi pemasaran dalam STP yang mesti dilakukan oleh social media marketing untuk memperoleh
konsumen, jelaskan.
 Strategi pemasaran dengan dalam metode STP ( Segmentation, Target, Positioning) adalah cara yang paling
dasar dan paling tepat untuk dilakukan yang hasilkan akan membawa dampak yang signifikan bagi arah
penjualan perusahaan.
a. Segmentation
Strategi pemasaran Segmentasi merupakan proses segment pasar dengan cara membagi kelompok
masyarakat dalam sebuah pasar kemudian dikelompokkan kedalam segment-segment yang mempunyai
nilai pasar / market value dan dapat diidentifikasi berdasarkan minat, daya beli, pola pembeli, kelas
ekonomi, usia, pendidikan, demografi, geografis, dan sebagainya.
tujuannya adalah menganalisa kebutuhan masyarakat berdasarkan kelompok-kelompok yang sudah
ditentukan dan melihat peluang untuk memenuhi kebutuhan satu atau lebih segment pasar.
Pentingnya menentukan segmentasi pasar yaitu
1. segmentasi pemasaran akan lebih fokus untuk mengalokasikan sumber daya. dengan menganalisa
hasil pengelompokan segment pasar, perusahaan mempunyai peta strategis untuk menetapkan
segment yang mana akan dilayani dan dapat menetapkan kompetitor dalam pasar.
2. segmentasi pasar akan menjadi dasar menentukan hasil untuk menjadi acuan ke dalam positioning.
3. segmentasi merupakan faktor utama untuk menjadi lebih unggul dari kompetitor dengan cara yang
unik dan berbeda.
Prosedur dan Proses Segmentasi Pasar ada tiga tahap yaitu
1. Tahapan pertama yaitu Survey Stage eksplorasi melalu focus group discussion atau dengan
wawancara terhadap beberapa kelompok pelanggan atau konsumen untuk memperoleh keterangan
dari pelanggan / konsumen.
2. Tahapan kedua yaitu Analysis Stage melalui tim marketing perusahaan melakukan analisis dari hasil.
3. Tahapan ketiga yaitu Profiling Stage melalui indentifikasi profil kelompok yang terbentuk. tujuannya
untuk teidenntifikasi perbedaan dari masing-masing kelompok berdasarkan perilakunya, demografi,
value, dan sebagainya.
Syarat efektifitas segmentasi pasar yaitu:
1. Measurable (terukur) yaitu membantu segment pasar dalam mengukur potensi pasar, daya beli
konsumen serta ukuran alokasi sumber daya.
2. Substansial (banyak) yaitu membantu segment pasar harus besar dan profitable untuk dilayani.
3. Accessible (dapat diakses) yaitu segment yang harus mudah dijangkau dan dilayani.
4. Differentbale (dapat dibedakan) yaitu segment yang harus dapat dibedakan dengan jelas.
5. Acctionable (dapat dilayani) yaitu segment yang dapat dijangkau dan dilayani dengan sumber daya
yang dimiliki perusahaan.
b. Target
Dalam proses mengevaluasi segment pasar yang berbeda perusahaan harus melihat 2 faktor yaitu:
1. Daya tarik pasar secara keseluruhan
2. Tujuan dari resource perusahaan.
Perusahaan harus melihat apakah suatu segment potensial memiliki karakteristik yang secara
umum menarik seperti ukuran, pertumbuhan, profitabilitas, skala ekonomi, resiko yang rendah.
perusahaan perlu mempertimbangkan tujuan serta sumber daya perusahaan.
Ada pertimbangan tambahan yang perlu diperhatikan perusahaan dalam mengevaluasi dan memilih
segmen yaitu (Kotler, 2003):
1. Pilihan etika atas pasar sasaran.
Dalam menetapkan target market perusahaan hendaknya tidak menimbulkan pertentangan, seperti
mengambil keuntungan dari kelompok yang rapuh seperti anak-anak atau mempromosikan produk
yang berbahaya. Karena dalam pasar sasaran masalahnya bukanlah siapa yang dipilih sebagai target
tapi bagaimana dan untuk apa. Pasar yang memiliki tanggungjawab sosial mengharuskan segmentasi
dan target pasar yang melayani tidak hanya untuk kepentingan industri saja tetapi juga kepentingan
mereka yang dijadikan sasaran.
2. Interelasi dan segmen super.
Segmen super adalah sekumpulan segmen yang memiliki kesamaan yang dapat dieksploitasi,
sehingga perusahaan akan bijaksana jika memilih segmen super daripada segmen di dalam segmen
super karena perusahaan tidak memiliki keunggulan kompetitif terhadap industri-industri yang telah
berada dalam segmen super.
3. Rencana serangan segmen per segmen.
Pesaing tidak boleh tahu segmen mana yang dituju oleh perusahaan. Jika diketahui maka perusahaan
harus mencari jalan keluar untuk menerobos yakni dengan cara menyerang pasar tertutup dengan
pendekatan mega marketing artinya koordinasi strategis keahlian ekonomi, psikologis, politik dan
hubungan masyarakat untuk memasuki atau beroperasi dalam pasar tertentu.
4. Kerjasama antar segmen.
Cara terbaik untuk mengelola segmen adalah kerjasama antara SDM di dalam perusahaan untuk
membangun bisnis segmen perusahaan.
c. Positioning
Positioning menurut Fanggidae (2006) merupakan suatu strategi dalam kegiatan pemasaran yang
bertujuan untuk menciptakan perbedaan (differents), keuntungan (adventages), manfaat (benefit) yang
membuat konsumen selalu ingat dengan suatu produk. bagaimana perusahaan dapat mendefinisikan
identitas dan kepribadian perusahaan dalam benak konsumen. Startegi pemasaran posioning menuntuk
perusahaan untuk menemukan cara dalam merebut kepercayaan pelanggan. selain itu dalam positioning
perusahaan memberikan sebuah janji kepada konsumen. janji tersebut harus ditepati dan kemampuan
perusahaan untuk menepati janji merupakan bagian yang vital dan stategi. karena itulah positioning yang
tepat merupakan hal yang sangat krusial bagi keberhasilan perusahaan.
Faktor-faktor menentukan positioning yaitu
1. proposisi nilai dan manfaat yang dapat diberikan perusahaan
2. capaian yang telah diberikan perusahaan
3. segmen pasar dan pelanggan yang ditargetkan
4. atribut yang menjadi keunggulan produk dan merk perusahaan
5. orginalitas dan posisi sebagai perusahaan atau merk baru dipasar
Faktor-faktor dalam mengkomunikasikan positioning sebuah produk perusahaan yaitu
1. Be creative (perusahaan harus kreatif dalam mencuri perhatian konsumen atau yang menjadi target
market.
2. Simplicity (komunikasi yang disampaikan harus sederhana dan sejelas mungkin)
3. Consistent dan Flexible (perusahaan harus konsisten baik produknya dan pelayanannya dapat
beradaptasi melihat kondisi.
4. Own, dominate, protect (dalam komunikasi perusahaan harus memiliki atau beberapa kata ampuh di
benak pelanggan).
5. User their languange (dalam mengkomunikasikan postioning perusahan harus mennggunakan bahasa
pelanggan).

3. Bagaimana lingkungan pemasaran mempengaruhi konsumen di era new wave marketing, jelaskan.
 Kotler dan Armstrong menjelaskan bahwa lingkungan pemasaran terdiri dari lingkungan mikro dan lingkungan
makro. Lingkungan pemasaran mikro (dari para pelaku dalam lingkungan yang langsung berkaitan dengan
perusahaan yang mempengaruhi kemampuannya untuk melayani pasar) terdiri dari perusahaan, pemasok,
perantara, konsumen dan pesaing, sedangkan lingkungan pemasaran makro (kekuatan-kekuatan yang
bersifat kemasyarakatan yang lebih besar dan mempengaruhi semua pelaku dalam lingkungan mikro
perusahaan) terdiri dari kekuatan societal lebih luas yang mempengaruhi lingkungan mikro; meliputi
demografis, ekonomi, alam, teknologi, politik dan budaya. New Wave Marketing (NWM) merupakan
dekonstruksi terhadap pendekatan marketing tradisional yang bersifat “vertikal”. Pendekatan vertikal yang
dimaksud adalah pendekatan pemasaran yang menggunakan media massal seperti seperti TV, Radio, Koran,
dan sebagainya; Perubahan Kekuatan Teknologi : “from (one to many) broadcasting to (many to many)
networking” Teknologi informasi dan komunikasi telah bergeser dari one to many ke one to one dan sekarang
menjadi many to many Media-media massal banyak dimanfaatkan untuk mempromosikan berbagai merek
produk, baik sekedar memberitahukan, mempengaruhi sampai membujuk calon konsumen. Di era New Wave
teknologi broadcasting bersifat one to many. Lewat facebook, twitter, plurk, blog, online forum,dll.
Namun,sekarang sudah lebih canggih karena memberikan fasilitas platform untuk networking dalam sebuah
jaringan. Ada 5 faktor yang mengubah lingkungan bisnis dari vertikal menjadi horizontal yaitu dengan Force of
Change, yang terdiri dari pergerakan teknologi, politik dan legal, ekonomi, sosial budaya, dan pasar itu
sendiri.
Tiga kunci yang menjadi kekuatan utama dalam NWM adalah :
o Murahnya gadget dan smartphone
o Terjangkaunya biaya koneksi internet
o Open source (Informasi sangat mudah didapatkan)

4. Social media marketing memang menjadi fenomena dalam penyebaran isu. walaupun begitu, media
konvensional seperti tv masih ambil bagian dalam penyebaran isu. Mengapa konsumen lebih percaya dengan
SMM saat ini, jelaskan dengan teori.
 Social media tidak bisa dipisahkan dari era new marketing, hampir setiap hari masyarakat sharing semua
pengalaman dan setiap kegiatan yang mereka lakukan. Kejadian-kejadian ini membuktikan bagaimana
kuatnya peran komunitas di dunia maya dalam menyebarkan berita. Para pelanggan cenderung lebih percaya
dengan social media merketing memiliki pengalaman terlebih dahulu dalam menggunakan produk tersebut
sehingga pelanggan bisa mendapatkan informasi yang lengkap mengenai suatu isu atau produk karena
mereka menganggap pengalaman dapat lebih dipercaya daripada apa yang mereka lihat dan dengar di
televisi. Berbeda dengan penyebaran isu atau iklan melalui televisi dimana perusahaan mendikte pelangaan
dengan iklan mereka tidak ada proses klarifikasi sehingga pelanggan kekurangan infromasi. Hal ini tentu saja
tidak serta merta menghapus peran televisi dalam dunia pemasaran. Digital marketing merupakan suatu
kegiatan pemasaran atau promosi sebuah brand atau produk menggunakan media digital atau internet.
Tujuan digital marketing adalah untuk menarik konsumen dan calon konsumen secara cepat. Seperti yang
kita tahu, penerimaan teknologi dan internet di masyarakat sangat luas, sehingga tidak heran kegiatan
pemasaran secara digital dijadikan pilihan utama oleh perusahaan-perusahaan.

5. Jelaskan manfaat SWOT dan buatlah analisis SWOT di era new wave marketing bagi konsumen (minimal 5 item
perSWOT).
 SWOT (Strength, Weakness, Opportunities, dan Threats), Analisis SWOT merupakan suatu teknik
perencanaan strategi yang bermanfaat untuk mengevaluasi faktor-faktor yang berpengaruh dalam usaha
mencapai tujuan, yaitu kekuatan (strength) dan kelemahan (weakness), peluang (opportunities), dan
ancaman (threats) dalam suatu proyek, baik yang sedang berlangsung maupun dalam perencanaan baru.
Manfaat Metode analisis SWOT merupakan alat yang tepat untuk menemukan masalah dari 4 (empat) sisi
yang berbeda, di mana aplikasinya adalah:
1. Bagaimana kekuatan (strengths) mampu mengambil keuntungan dari sebuah peluang (opportunities)
yang ada.
2. Bagaimana cara mengatasi kelemahan (weaknesses) yang mencegah keuntungan.
3. bagaimana kekuatan (strengths) mampu menghadapi ancaman (threats) yang ada.
4. Bagaimana cara mengatasi kelemahan (weaknesses) yang mampu membuat ancaman (threats) menjadi
nyata atau menciptakan sebuah ancaman baru.
Analisis SWOT sangat penting untuk dilakukan, yaitu sebagai kerangka untuk menganalisis apa yang
dimiliki dan tidak dimiliki perusahaan. Analisis ini bukan hanya penting untuk membangun sebuah bisnis saja,
namun sangat penting untuk keberlangsungan bisnis. Analisa SWOT sudah dianggap sebagai metode
analisis untuk mendeskripsikan perusahaan yang paling dasar. Melalui analisa SWOT dapat menjadi bahan
untuk membuat perencanaan strategis dan mencapai tujuan perusahaan secara lebih sistematis. Analisis
yang diterapkan dengan baik dan dijalankan dengan benar dalam sebuah perusahaan akan sangat
membantu untuk melihat sisi-sisi perusahaan yang selama ini tidak terlihat. Tanpa melakukan analisis bisa
jadi bisnis yang dibangun tidak berjalan secara efisien dan efektif.
Analisis SWOT New Wave Era Marketing
Strength Weakness
1. Pelanggan dapat membandingkan harga 1. Pelanggan menggunakan layanan belanja
dan produk dengan brand lainnya. online akan terganggu terhadap spam
2. Pelanggan memilih barang atau jasa yang iklan ataupun virus-virus dari situs online.
lebih bervariasi. 2. Pelanggan tidak dapat melihat barang
3. Akses internet lebih cepat untuk pelanggan secara fisik hanya berupa gambar.
mengambil keputusan untuk membeli 3. Pelanggan tidak dapat memastikan
barang atau jasa tanpa terbatasnya jarak kualitas barang yang dibeli secara
dan waktu. langsung.
4. Pelanggan dapat memberikan tanggapan 4. Pelanggan akan menjadi sering
secara langsung mengenai ketersediaan mengajukan komplain terhadap
barang atau mengenai pengalaman perusahaan tersebut.
menggunakan barang atau jasa. 5. Tidak begitu detail dalam penyampaian
5. Pelanggan lebih mudah dan praktis untuk informasi mengenai barang atau jasa.
mendapatkan informasi secara detail
mengenai barang atau jasa.
Opportunities Threats
1. Pelanggan bisa menjadi reseler ataupun 1. Terjadi penipuan terhadap pelaku bisnis.
penjual. 2. Barang yang dijual tidak sesuai dengan
2. Pelanggan bisa melakukan review barang review alias palsu.
atau jasa. 3. Terbiasa dan sangat tergantungan
3. Pelanggan bisa melihat peluang usaha. menggunakan gadget dan internet untuk
4. Pelanggan akan mendapatkan hadiah atas melakukan belanja online.
barang yang ditawarkan. 4. Pelanggan akan terus menerus untuk
5. Pelanggan bisa mendapatkan penghasilan memastikan produk baru yang akan dibeli.
dari social media berupa endorse barang 5. Keinginann untuk membeli suatu barang
atau jasa. akan menjadi perilaku konsumtif.

6. Bagimana teori experiental marketing berbeda dengan pemasaran sosial, jelaskan.


 Experiential marketing yaitu suatu proses upaya yang digunakan perusahaan atau para pemasar untuk
mengemas produk sehingga dapat menawarkan pengalaman emosi sehingga dapat menyentuh hati dan
membuat penasaran konsumen. Experiential marketing merujuk pada pengalaman nyata pelanggan terhadap
brand/product/service untuk meningkatkan penjualan (sales) dan brand image (awareness). Experiential
berasal dari bahasa Inggris experience yang artinya pengalaman
Strategi experiential marketing menurut Bernd H. Schmitt , Suatu perusahaan dapat dikatakan bagus dalam
menerapkan experiential marketing apabila telah memenuhi kriterian lima elemen atau strategi, yaitu:
a. Sense (Panca Indera)
Sense marketing mempunyai ketertarikan dengan indra. Hal ini bertujuan untuk membuat
pengalaman sensorik melalui penglihatan, suara, sentuhan, rasa dan penciuman. Sense marketing dapat
dipakai untuk membedakan perusahaan dan produk, motivasi kepada konsumen, dan nilai produk menjadi
bertambah. Sense marketing membutuhkan pemahaman tentang bagaimana mencapai dampak sensorik.
Tujuan semua kampanye sense adalah untuk menciptakan kesenangan estetika, kegembiraan,
keindahan, dan kepuasan dengan rangsangan indera. Terdapat tiga strategi kunci yang dapat memotivasi
sense marketing. Organisasi dapat memakai sense marketing untuk membuat perbedaan diri dan produk
di pasar, memotivasi konsumen untuk membeli produk dan memberikan nilai pada konsumen.
b. Feel (Perasaan)
Feel marketing membangkitkan perasaan dan emosi pelanggan yang bertujuan menciptakan
pengalaman afektif dari suasana hati positif berkaitan dengan merek sampai emosi yang kuat dari
kegembiraan dan kebanggan. Hal yang diperlukan dalam feel marketing adalah pemahaan stimulus apa
yang dapat merangsang emosi tertentu dan juga kemauan konsumen untuk terlibat dalam mengambil
perspektif dan empati.
c. Think (Pola Pikir)
Think Marketing menarik kecerdasan yang bertujuan untuk menciptakan kognitif, pengalaman
pemecahan masalah yang menyangkut konsumen secara kreatif. Think membuat pelanggan untuk berfikir
memusat dan menyebar melalui kejutan, intrik, dan provokasi. Think marketing bukan tidak hanya produk
teknologi tinggi tetapi juga bisa diaplikasikan untuk desain produk eceran, dan dalam pengkomunikasian
industri lainnya.
d. Act (Perilaku)
Act marketing memiliki tujuan untuk mempengaruhi pengalaman tubuh, gaya hidup dan juga
interaksi. Act marketing menjadikan kehidupan konsumen dengan meningkatkan pengalaman fisik
mereka, menunjukkan pada pelanggan cara lain untuk melaksanakan aktivitas, gaya hidup alternatif dan
interaksi. Biasanya perubahan gaya hidup lebih memotivasi dan mengispirasi serta spontas secara alami
dan juga dijadikan panutan. Iklan pada act marketing menunjukkan hasil perilaku atau gaya hidup.
e. Relate (Pertalian)
Relate marketing memuat tentang aspek pemasaran sense, feel, think dan act. Namun, relate
marketing tumbuh melampaui kepribadian individu, perasaan pribadi, hal tersebut membuat pengalaman
individu bertambah dan menghubungkan individu tersebut dengan dirinya sendiri, orang lain ataupun
budaya. Kampanye relate marketing membuat tertarik untuk keinginan individu dalam pengembangan diri.
Mereka menarik kebutuhan untuk supaya dianggap positif oleh orang lain. Mereka menghubungkan orang
dengan sistem sosial yang lebih luas yang membangun keterkaitan merk yang kuat dan komunitas merk.
Sedangkan Pemasaran sosial (Philip Kotler) menggunakan prinsip-prinsip dan teknik pemasaran untuk
memengaruhi audien sasaran agar segera secara sukarela menerima, menolak, memodifikasi atau
mengabaikan perilaku tertentu untuk manfaat individu, kelompok atau masyarakat secara keseluruhan. Selain
itu menurut Nancy R. Lee, Michael L. Rothschild, dan Bill Smith dalam buku Social Marketing Influencing
Behaviors for Good (2011: 7), pemasaran sosial adalah proses yang menggunakan prinsip-prinsip pemasaran
dan teknik untuk memengaruhi perilaku khalayak sasaran yang akan menguntungkan masyarakat serta
individu.

ATURAN UJIAN :
 JAWABAN MENGGUNAKAN DASAR TEORI PEMASARAN YANG MENDUKUNG
 BUKU PANDUAN MINIMAL 2 BUKU PEMASARAN
 BILA TERNYATA TUGAS “COPY PASTE” MAKA NILAI UJIAN MAHASISWA BERSANGKUTAN NOL.
 Di kumpul tgl 10 agustus 2019

Anda mungkin juga menyukai