WWW
WWW
Menurut Aquaforest Limited (2010, p2) dalam jurnal berjudul Green Computing: Searchable
PDF for Document Storage and The Concept of Green Computing, Green IT atau komputasi
hijau adalah TI ramah lingkungan yang memungkinkan proses untuk menjalankan efisiensi dan
efektivitas dengan tidak adanya dampak atau dampak seminimal mungkin bagi lingkungan.
Menurut Enterprise Management Associates (EMA) (2008, p1) dalam paper berjudul Green
Computing: Using IT Automation to Achieve Energy Effiency, Green Computing atau Green IT
adalah praktik menerapkan kebijakan dan prosedur yang meningkatkan efisiensi sumber daya
komputasi sedemikian rupa untuk mengurangi dampak lingkungan dari pemanfaatannya.
Pengertian Komputer
Menurut Blissmer, R.H. dalam buku Computer Annual, komputer adalah suatu alat elektonik
yang mampu melakukan beberapa tugas, antara lain adalah menerima input, memproses input
dengan menggunakan program tertentu, menyimpan instruksi-instruksi dan hasil dari pengolahan
serta menyediakan output berupa informasi.
Menurut Hamacher dalam buku Computer Organization, komputer adalah mesin penghitung
elektronik yang cepat dan dapat menerima informasi melalui input digital, kemudian
memprosesnya sesuai dengan program yang tersimpan di memorinya, dan menghasilkan output
berupa informasi.
Pengertian lingkungan
Menurut Otto Soemarwoto, lingkungan adalah jumlah semua benda dan kondisi yang ada dalam
ruang yang kita tempati yang mempengaruhi kehidupan kita.
Pengertian global warming
BAB III
PEMBAHASAN
Green Computing, atau Komputasi Hijau adalah suatu ilmu atau penerapan tentang bagaimana
kita menggunakan sumber daya komputer atau perangkat elektronik yang kita miliki secara
efisien dan ramah lingkungan. Tujuannya adalah untuk mengurangi penggunaan bahan-bahan
yang berbahaya terhadap lingkungan, mengefisiensi penggunaan energi, menyeimbangkan antara
teknologi dan lingkungan agar tercipta suatu teknologi yang ramah lingkungan dan tidak
merusak alam atau lingkungan hidup serta menerapkan daur ulang pada bahan-bahan pembuat
komputer. Sasaran utama Green Computing ialah lingkungan alam, manusia, serta laba /
keuntungan. Salah satu contoh langkah mudah untuk menerapkan Green Computing yaitu
dengan menghemat penggunaan energi, seperti menggunakan laptop dibanding PC desktop.
Pada tahun 1992, sebuah Badan Perlindungan Lingkungan di Amerika menyadari dampak
negatif dari pemakaian teknologi berlebih, dan tercetuslah Green Computing. Kemudian ia
meluncurkan program Energy Star di tahun yang sama. Energy star itu sendiri ialah sebuah
program yang melabeli efisiensi energi pada hardware dan sumber daya komputer yang ramah
lingkungan dan hemat energy. Program ini kemudian menyebar di sekitar Eropa dan Asia.
Saat ini, dunia sedikit banyak telah berubah. Baik dari iklim, musim, dan perubahan alam itu
sendiri. Semakin lama, bumi ini diprediksi akan semakin panas, yang disebabkan lapisan ozon
yang semakin menipis. Pemicu utama dari peristiwa yang disebut dengan global warming ini
adalah ulah manusia yang menumpuk sampah dalam skala besar, sehingga sampah – sampah
yang sulit terurai oleh tanah akan menjadi limbah. Tidak hanya itu, pemakaian energi yang boros
juga turut membawa dampak buruk bagi dunia ini.
Sedangkan berikut merupakan data penggunaan energi listrik di dunia per tahun dari data
Data lain menunjukan, saat ini industri ICT bertanggung jawab atas 3% konsumsi energi dunia.
Dengan tingkat konsumsi yang meningkat 20% per tahun, 2030 akan menjadi tahun ketika
konsumsi energi dunia akan berlipat ganda karena industri ICT. Organisasi menggunakan Green
Computing Siklus Hidup ketika merancang dan menerapkan teknologi komputasi hijau.
Berdasarkan jumlah pemakaian rata – rata tersebut, jumlah energi yang dibutuhkan oleh
penduduk Indonesia dan dunia sangatlah besar. Tingginya tingkat penggunaan pulsa telepon dan
internet menunjukkan bahwa kepemilikan hardware computer dan handphone juga tinggi. Itu
berarti, limbah yang disebabkan oleh teknologi juga semakin tinggi setiap tahunnya. Sisa plastik,
baterai, dan besi dari sampah computer atau handphone akan sulit terurai dalam tanah, sehingga
proses penghancuran limbah tersebut sangat lambat. Untuk itulah, perlu suatu tindakan yang
dapat meminimalisir limbah tersebut dan penghematan pemakaian energi. Saat ini perusahaan –
perusahaan besar seperti Google, Microsoft, dan lainnya telah berkontribusi banyak terhadap
Green Computing. Akan tetapi semua itu akan menjadi sulit apabila tidak ada partisipasi dari
masyarakat luas pengguna teknologi. Kita harus menjadi manusia yang tidak hanya
menggunakan teknologi, tetapi dapat melidungi alam juga.
3.3 Manfaat Green Computing
Sementara menurut Hanle, Green Computing mempunyai beberapa manfaat untuk stakeholder
perusahaan.
Manfaat untuk lingkungan:
1. Mengurangi emisi karbondioksida,
2. Mengurangi konsumsi sumber daya,
3. Menaati peraturan (di masa depan).
Berdasarkan pernyataan dari para ahli, dapat ditarik kesimpulan bahwa manfaat Green
Computing dapat dirasakan baik oleh manusia dan lingkungan. Bagi manusia, Green Computing
dapat menghemat biaya yang dikeluarkan untuk kebutuhan teknologi serta penggunaan energi.
Manfaat tersebut juga dapat dibagi menjadi 2, yaitu manfaat jangka pendek dan manfaat jangka
panjang. Dalam jangka pendek, manusia dapat menghemat pengeluaran untuk biaya teknologi
dan energi. Sedangkan dalam jangka panjang, manusia dapat menjaga kelestarian lingkungan,
membantu mencegah dan mengurangi dampak dari global warming.
Tidak heran bahwa regulasi metode Green Computing ini sudah lahir di beberapa negara maju
seperti Amerika yang mengeluarkan program energy star tahun 1992. Kemudian di Eropa ada
Swedish Confederation of Professional Employees yang menyertifikasi produk peralatan
komputer dan perkantoran agar sesuai standard aturan baku. Lalu kita mengenal adanya RoHS
(Restriction of Hazardous Substances), yang biasa kita temui dalam suatu produk yang artinya
produk tersebut menggunakan bahan material yang telah memenuhi syarat yang berlaku.
Beberapa metode pendekatan Green Computing sehingga lebih ramah lingkungan dalam sistem
komputasi berikut ini:
1 Pemanfaatan energi alternatif
Dengan menggunakan sumber energi alternatif lain sistem komputasi dapat digerakkan,
misalnya menggunakan energi nuklir, hydroelectric, kincir angin, dan sebagainya.
• Reuse.
Banyak organisasi dan individu membeli komputer baru untuk setiap proyek atau setiap 2-3
tahun sekali. Sebaliknya, masyarakat diharuskan menggunakan komputer yang lebih tua jika
memenuhi persyaratan. Jika tidak, harus memberikan kepada seseorang yang dapat
menggunakannya dalam proyek atau unit lain. Dengan menggunakan hardware untuk jangka
waktu lama, dapat mengurangi jumlah jejak lingkungan yang disebabkan oleh manufaktur
komputer dan pembuangan (disposal).
• Refurbish.
Masyarakat dapat memperbarui dan meng-upgrade komputer lama serta server untuk memenuhi
persyaratan baru. Masyarakat dapat membuat komputer lama dan hardware TI lainnya menjadi
hampir baru lagi dengan rekondisi serta mengganti beberapa bagian. Dibandingkan membeli
komputer baru dengan spesifikasi yang ada, masyarakat juga dapat membeli hardware TI yang
sudah diperbarui menjadi peralatan berkembang. Jika pilihan ini tidak cocok, masyarakat dapat
menyumbangkan peralatan untuk amal, sekolah, seseorang yang membutuhkan, atau dapat
menjualnya.
• Recycle.
Ketika masyarakat tidak dapat refurbish atau reuse komputer, diharuskan untuk membuangnya
dengan cara ramah lingkungan dengan mendepositokan sampah dengan recycle elektronik atau
kolektor limbah elektronik (e-waste). E-waste komputer dan barang elektronik adalah salah satu
jenis limbah yang tumbuh tercepat dan menimbulkan masalah lingkungan serius.
The United Nations Environmental Program memperkirakan bahwa 20-50 juta ton e-waste
dihasilkan di seluruh dunia setiap tahun dan terus meningkat. Hardware TI mengandung bahan
beracun seperti timbal (lead), chromium, cadmium dan mercury. Jika hardware TI dikubur di
tempat pembuangan sampah, bahan beracun dapat meluluhkan kimia berbahaya ke dalam air dan
lingkungan. Jika dibakar, hardware TI tersebut membawa bahan beracun ke udara yang dihirup
manusia.
Jadi, jika e-waste tidak dibuang dengan benar dapat merusak lingkungan dan manusia. Regulasi
limbah peralatan listrik dan elektronik (Waste electrical and electronic equipment/WEEE)
bertujuan untuk mengurangi jumlah e-waste yang akan menuju ke tempat pembuangan sampah
dan meningkatkan pemulihan serta tingkat recycle.
Menurut Murugesan dan Gangadharan, e-waste disposal jika tidak dilakukan dengan benar
menyebabkan kerusakan lingkungan serius dan masalah kesehatan khususnya bagi yang terlibat
langsung dalam disposal atau recycle.berikut ini contoh tindakan untuk mendukung Green
Computing.
1. Motherboard
2. Processor
3. Video Card
4. Storage
5. PSU (Power Supply Unit)
6. Monitor
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Setelah membaca paper ini, penulis dapat menarik kesimpulan yaitu Green Computing adalah
sebuah ilmu pengetahuan tentang cara-cara untuk mengurangi, menghemat, dan mengefisienkan
penggunaan teknologi, yang sangat penting dalam mendukung pelestarian dan penghijauan
lingkungan. Adapun penerapan Green Computing telah dilakukan oleh berbagai perusahaan
besar yang bergerak dibidang IT. Jika kita turut berpatipasi dalam melakukan Green Computing
ini maka manfaat yang dapat dirasakan adalah menghemat biaya pengeluaran untuk teknologi
dapat me-recycle barang-barang yang sudah tidak berguna dan turut melestarikan lingkungan.
4.2 Saran
Saran penulis adalah sebaiknya Green Computing ini harus lebih disosialisasikan kepada
masyarakat agar tidak hanya perusahaan besar yang menerapkannya, tetapi juga mendapat
dukungan penuh dari masyarakat. Contoh sederhana yang dapat diterapkan dalam kehidupan
sehari-hari seperti menghemat listrik, menggunakan laptop dibanding PC, mematikan alat
elektronik yang tidak perlu, menghemat penggunaan kertas, dan lainnya