Anda di halaman 1dari 2

Audit internal merupakan suatu kegiatan yang melakukan evaluasi atas efektivitas

pengendalian internal yang sudah ditetapkan dan dijalankan oleh manajemen, mewaspadai
terhadap adanya risiko indikasi kecurangan di perusahaan dan melakukan tanggung jawab
sepenuhnya dengan apa yang seharusnya dilakukan oleh manajemen yaitu menilai risiko
kecurangan, merancang juga menetapkan pengendalian internal untuk meminimalisir
kecurangan dan implementasinya. Risiko sendiri adalah suatu kejadian atau kondisi yang
berkaitan dengan hambatan dalam mencapai suatu tujuan. Pengertian risiko berkaitan dengan
"adanya tujuan", sehingga bila tidak ada tujuan yang ditetapkan maka tidak ada risiko yang
harus dihadapi. Jadi untuk lebih berhasil sebaiknya auditor internal perlu memahami
kecurangan dan jenis-jenis kecurangan yang mungkin terjadi dalam perusahaan.

Pada era globalisasi sekarang ini banyak hal - hal atau masalah yang menjadi tantangan untuk
auditor internal dalam menghadapi risiko kecurangan pada perusahaan. Misalnya dalam
masalah pencurian atas harta persediaan, kemudian pelaku akan menyembunyikan
kecurangan tersebut dengan membuat bukti transaksi pengeluaran fiktif. Selanjutnya setelah
perbuatan pencurian dan penyembunyian itu dilakukan, pelaku akan melakukan konversi
dengan memakai sendiri atau menjual persediaan tersebut. Biasanya kecurangan ini tidak
mudah untuk ditemukan. Kecurangan biasanya ditemukan karena suatu ketidaksengajaan
ataupun disengaja. Dengan demikian manajemen perlu berhati-hati terhadap kemungkinan
timbulnya kecurangan yang mungkin terjadi di perusahaan yang dikelolanya. Untuk
mengatasi timbulnya kecurangan, audit internal diperlukan keberadaannya di dalam
perusahaan, yang bertugas untuk mengevaluasi suatu sistem dan prosedur yang telah disusun
secara benar dan sistematis serta apakah telah diimplementasikan secara benar, melalui
pengamatan, penelitian, dan pemeriksaan atas pelaksanaan tugas yang telah didelegasikan di
setiap unit kerja perusahaan (Amrizal, 2004)

Dalam menghadapi risiko kecurangan pada perusahaan, peran utama dari auditor internal
sesuai dengan fungsinya dalam mencegah kecurangan adalah berupaya untuk menghilangkan
atau meminimalisir sebab - sebab timbulnya kecurangan tersebut. Karena pencegahan pada
suatu kecurangan lebih mudah dari pada mengatasi suatu kecurangan yang sudah
terjadi. Kecurangan yang sering terjadi yaitu : 1. Pengendalian internal tidak ada atau lemah
atau dilakukan dengan longgar atau tidak efektif, 2. Pegawai diperkerjakan tanpa memikirkan
kejujuran dan integritas mereka, 3. Pegawai diatur, dieksploitasi dengan tidak baik,
disalahgunakan atau di-tempatkan dengan tekanan yang besar untuk mencapai sasaran dan
tujuan keuangan, 4. Model manajemen melakukan fraud, tidak efisien danatau tidak efektif
serta tidak taat pada hukum dan peraturan yang berlaku, 5. Pegawai yang dipercaya memiliki
masalah pribadi yang harus dipecahkan, masalah keuangan, masalah kesehatan keluarga,
gaya hidup yang berlebihan, 6. Industri di mana perusahaan menjadi bagiannya memiliki
sejarah atau tradisi terjadinya kecurangan, Amrizal (2004:3).

Untuk mencegah terjadinya risiko kecurangan dalam perusahaan dilakukan dengan cara
berikut ini :
1. Membangun struktur pengendalian intern yang baik, agar keamanan harta perusahaan
terjamin dan kegiatan operasi berjalan lancar dengan efektif dan efisien, manajemen perlu
mengadakan struktur pengendalian intern yang baik dan efektif untuk mencegah kecurangan.
Terdapat 5 komponen pengendalian intern yang saling terkait yaitu :
- Lingkungan pengendalian ( control environment )
- Penaksiran risiko ( risk assessment )
- Standar pengedalian ( control activities )
- Informasi dan komunikasi ( information and communication )
2. Mengefektifkan aktivitas pengendalian
- Review kinerja aktivitas pengendalian ini mencakup review atas kinerja sesungguhnya
dibandingkan dengan anggaran, dan prakiraan.
- Pengolahan informasi berbagai pengendalian dilaksanakan untuk mengecek ketepatan,
kelengkapan, dan otorisasi transaksi.
- Pengendalian fisik aktivitas yang mencakup keamanan fisik aktiva, penjagaan yang
memadai terhadap fasilitas yang terlindungi dari akses terhadap aktiva dan catatan
- Pemisahan tugas dengan memberikan tanggungjawab pada orang yang berbeda untuk
memberikan otorisasi, pencatatan transaksi, dan menyelenggarakan penyimpanan aktiva
yang ditujukan untuk mengurangi kesempatan bagi seseorang untuk berbuat kecurangan
3. Meningkatkan kultur organisasi dapat dilakukan dengan mengimplementasikan prinsip-
prinsip Good Corporate Governance (GCG) yang saling terkait satu sama lain agar dapat
mendorong kinerja sumber-sumber perusahaan bekerja secara efektif dan efisien,
4. Mengefektifkan fungsi internal audit walaupun internal auditor tidak dapat menjamin
bahwa kecurangan tidak akan terjadi, namun ia harus menggunakan kemahiran jabatannya
sehingga diharapkan mampu mendeteksi terjadinya kecurangan dan dapat memberikan saran-
saran yang bermafaat kepada manajemen untuk mencegah terjadinya kecurangan.

Selain cara pencegahan diatas, auditor internal juga harus memahami bagaimana cara
mendeteksi secara dini terjadinya kecurangan-kecurangan yang timbul dalam perusahaan.
Tindakan pendeteksian tersebut tidak dapat ditemukan disetiap semua kecurangan. Masing-
masing jenis kecurangan memiliki karakteristik tersendiri, sehingga untuk dapat mendeteksi
kecurangan perlu kiranya pemahaman yang baik terhadap jenis-jenis kecurangan yang
mungkin timbul dalam perusahaan.

Anda mungkin juga menyukai