Makalah Statistik Inferensial
Makalah Statistik Inferensial
MAKALAH
UNTUK MEMENUHI TUGAS MATAKULIAH
Metodologi Penelitian Kuantitatif
yang dibina oleh Bapak Dr. Parno, M.Si
oleh
Nur Lailatin Nisfah NIM 180321864524
Tri Wahyuni NIM 180321864517
Puji syukur kami sampaikan kepada Allah SWT yang telah memberikan
nikmat,rahmat, serta keridhoan-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah
yang berjudul “Sampel dan Teknik Sampling dalam Penelitian Kuantitatif”.
Sholawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada Rosulullah Muhammad
SAW.
Kami menyadari bahwa makalah ini dapat terselesaikan atas semangat,
bimbingan, motivasi, dan doa dari berbagai pihak. Pada kesempatan ini kami
menyampaikan terimakasih kepada semua pihak yang tidak dapat kami sebutkan
satu-persatu yang telah membantu dalam menyelesaikan makalah ini. Semoga
Allah membalas kebaikan yang telah diberikan. Kami sadar banyak kekurangan
dalam penulisan makalah ini, kami berharap adanya kritik dan saran yang
membangun agar menjadi perbaikan pada makalah ini.
Kami berharap makalah ini tidak hanya tugas semata namun dapat
bermanfaat bagi penelitian pendidikan dan menambah wawasan bagi semua
kalangan.
KATAPENGANTAR .........................................................................................
DAFTAR ISI ........................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................
1.1.Latar Belakang ................................................................................................
1.2 Rumusan Masalah ...........................................................................................
1.3 Tujuan ............................................................................................................
1.3.TUJUAN
1. Menjelaskan pengertian sampel.
2. Menjelaskan prosedur pengambilan sampel dalam penelitian kuantitatif.
3. Menjelaskan teknik pengambilan sampel dalam penelitian kuantitatif.
4. Menjelaskan faktor yang mempengaruhi ukuran sampel.
5. Menjelaskan syarat sampel yang baik.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1.Sampel
Suatu penelitian tentunya memiliki keterbatasan dalam menghadirkan
sumber informasi atau subjek penelitian. Populasi dalam penelitian ilmu sosial
mengacu pada semua peserta yang penenliti anggap berpotensi. Suatu sampel
penelitian adalah bagian dari populasi dan semua sampel memiliki beberapa
karakteristik yang menjadikan mereka anggota kelompok sampel. Karakteristik
tersebut akan memiliki definisi konseptual atau teoritis dan definisi operasional.
Definisi konseptual menggunakan banyak konstruk untuk membuat definisi
keseluruhan, seperti status sosial ekonomi. Definisi operasional adalah spesifikasi
definisi itu, seperti pendapatan, tingkat pendidikan, dan skor prestise kerja yang
digunakan sebagai ukuran untuk status sosial ekonomi.
Kerangka sampel adalah proses sistematis untuk menentukan unsur-unsur
dari mana untuk sampel itu didapatkan. Jika peneliti mengambil sampel kelompok
partisipan yang dapat diakses dari populasi yang diminati, peneliti mungkin
memiliki masalah dengan validitas populasi. Validitas populasi berkaitan dengan
seberapa representatif sampel tersebut terhadap populasi peneliti.
Sampel akhir sebenarnya adalah bagian dari populasi asli untuk
penelitian (Gambar 2.1). Seorang partisipan adalah satu individu yang ada dalam
sampel atau seluruh sampel.
B B B
C1 C2 C3 C4 C5 C6
Secara garis besar, keempat kategori di atas dapat dilihat seperti
tampak pada tabel berikut.
Tabel 2.1 Kelebihan dan Kelemahan Nonprobability Sampling
Metode Kelebihan Kelemahan
Convenience o Membutuhkan lebih o Sulit untuk mengeneralisasi ke peserta
sedikit waktu dan uang lain
o Mudah dikelola o Kurang mewakili populasi target
o Biasanya memiliki o Termasuk hasil yang bergantung pada
tingkat partisipasi karakteristik sampel unik
tinggi o Memiliki kemungkinan kesalahan
yang lebih besar karena peneliti bias
terhadap subjek
Purposive Meyakinkan Menghambat generalisasi
penerimaan informasi (membahas melampaui sampel anda)
yang dibutuhkan Mungkin termasuk prasangka dalam
sampel yang terkumpul
Quota Biasanya lebih Lebih memakan waktu dari convenience
representatif dari atau tujuan tertentu
convenience atau tujuan
tertentu
Snowball Mudah untuk Memiliki pilihan keraguan “bias” karena
mengumpulkan nama- responden saling mengenal
nama yang potensial atau Memiliki potensi masalah dengan
memiliki ketertarikan independensi pengamatan
2. Probability Sampling
Telah dikemukakan sebelumnya, bahwa hal yang paling menentukan
dari probability sampling yaitu kemampuan untuk menghitung tingkat
kemungkinan yang dipilih untuk berpartisipasi. Peneliti harus mulai dari
pemilihan sampel dari populasi yang terdefinisi dengan baik dan
menggunakan prosedur yang memungkinkan peneliti untuk
memperkirakan kemungkinan suatu subjek masuk ke dalam sampel.
Probability sampling, menggambar secara acak dari populasi yang
lebih luas, akan berguna jika peneliti ingin dapat membuat generalisasi,
karena mencari keterwakilan dari populasi yang lebih luas.(cohen)
Dalam probability sampling, peneliti memilih individu dari populasi
yang mewakili populasi itu. Ini adalah bentuk pengambilan sampel yang
paling ketat penelitian kuantitatif karena penyidik dapat mengklaim bahwa
sampel itu representatif populasi dan, dengan demikian, dapat membuat
generalisasi ke populasi.(creswell)
Probability sampling dibagi menjadi lima teknik, diantaranya.
A. Simple Random Sampling
Simple random sampling terjadi ketika semua anggota populasi
memiliki kemungkinan yang sama untuk dipilih, juga disebut
pemilihan acak sederhana. Gambar 2.1 dapat dilihat sebagai sampel
acak sederhana. Sebagai contoh Jim baru-baru ini memulai
menentukan sampel secara acak terhadap lulusan program pendidikan
guru untuk mengajukan pertanyaan tentang pengalaman mereka
selama empat tahun. Setiap lulusan memiliki kemungkinan atau
peluang yang sama untuk terpilih. Jika Anda membeli sekantong besar
M & Ms, kocok, lalu tutup mata dan tarik satu M & M keluar dari
kantong, Anda telah menyelesaikan simple random sampling ini.
Berikut ini adalah prosedur untuk membuat simple random sampling:
1. Definisikan minat populasi Anda — lulusan paling baru dari
program pendidikan guru.
2. Tentukan ukuran sampel yang Anda butuhkan atau inginkan.
3. Buat daftar induk lengkap dari sekumpulan calon peserta dan
tetapkan nomor unik untuk setiap calon peserta, seperti tiga digit
jumlah.
4. Temukan tabel angka acak atau buka nomor acak secara online
dan buat daftar acak tiga digit angka.
5. Tutup mata Anda, arahkan ke angka, dan tuliskan (mis., 757).
Ulangi prosedur ini sampai Anda mencocokkan nomor acak
dengan angka-angka dari peserta untuk jumlah sampel yang
diinginkan. Misalnya, Anda akan mengulangi proses ini 25 kali
jika Anda menginginkan 25 peserta dalam sampel.
Kerugian utama adalah perlunya daftar induk lengkap yang mungkin
tidak tersedia. Survei telepon secara acak memanggil nomor telepon,
yang telah membantu untuk memecahkan masalah nomor tidak
terdaftar dari daftar telepon atau kertas yang sudah kadaluwarsa.
Namun, belakangan ini, pemilihan nomor telepon acak ini dipengaruhi
oleh identifikasi penelepon dan daftar Do Not Call. Selain itu, banyak
orang tidak menjawab telepon kecuali nomor telepon dikenali atau
tunggu sampai mesin penjawab dimulai dan suaranya dikenali.
B. Systematic Sampling
Systematic sampling terjadi ketika Anda memilih setiap elemen ke-n
(orang di kasus kami) dari daftar (Gambar 2.2). Daripada membuat
angka, kita bisa memilih setiap siswa keempat untuk mendapatkan
sampel kami. Anda harus memiliki daftar semua peserta di populasi,
dan tidak boleh ada pola ke daftar (misalnya, diberi peringkat
berdasarkan rata-rata nilai-kelas) yang terkait dengan apa yang Anda
pelajari. Jika pola dikaitkan dengan variabel dependen (Bab 7) yang
menarik, maka Anda pada dasarnya memperoleh sampel bertingkat.
3.1. KESIMPULAN
Berdasarkan uraian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa:
1. Sampel merupakan bagian dari populasi dan semua sampel memiliki
beberapa karakteristik yang menjadikan mereka anggota kelompok
sampel. Sampel akhir sebenarnya adalah bagian dari populasi asli untuk
penelitian.
2. Adapun prosedur pengambilan sampel dalam penelitian kuantitatif adalah
dimulai dari mengidentifikasi populasi target, memilih kerangka sampel,
menentukan metode pemilihan sampel, menentukan prosedur pemilihan
sampel, menentukan ukuran sampel, menentukan unit sampel, dan
diakhiri dengan pelaksanaan laporan.
3. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian kuantitatif dibagi menjadi
dua yaitu nonprobability sampling yang mencakup convenience,
purposive, quota, dan snowball serta probability sampling yang
mencakup simple random, systematic, stratified, cluster, dan multistage
cluster.
4. Dalam pengambilan sampel terdapat beberapa faktor yang
mempengaruhi, diantaranya effect size, alpha, dan power. Selain itu,
derajat keseragaman, rencana analisis, biaya, waktu, dan tenaga yang
tersedia juga dapat berpengaruh terhadap ukuran sampel.
5. Sampel dapat dikatakan baik jika telah memenuhi syarat akurasi atau
ketepatan dan presisi.
3.2. SARAN
Penulis berharap pembaca dapat menjadikan makalah ini sebagai dasar
untuk membedakan berbagai teknik dalam penelitian kuantitatif, serta sebagai
rujukan untuk mengembangkan penelitian yang dilakukan, khususnya
penelitian dalam bidang pembelajaran sains atau pembelajaran fisika.
DAFTAR PUSTAKA