Anda di halaman 1dari 10

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Jaringan Komputer

Menurut Syafrizal (2005:2) ,jaringan komputer adalah himpunan

“interkoneksi” antara 2 komputer autonomous atau lebih yang terhubung dengan

media transmisi kabel atau tanpa kabel (wireless ). Dua unit komputer dikatakan

terkoneksi apabila keduanya bisa saling bertukar data atau informasi, berbagi

resource yang dimiliki seperti file, printer, media penyimpanan. Data yang berupa

teks, audio maupun video bergerak melalui media kabel atau tanpa kabel sehingga

memungkinkan pengguna komputer dalam jaringan komputer dapat saling

bertukar file atau data, mencetak pada printer yang sama dan menggunakan

hardware dan software yang terhubung dalam jaringan secara bersama-sama.

Menurut Herlambang (2008:2), jaringan komputer dapat dikelompokkan

berdasarkan luas area yang dapat dijangkau atau dilayani. Secara umum jaringan

komputer terbagi menjadi 4 (empat) jenis, yaitu:

a. Local Area Network (LAN)

LAN adalah sebuah jaringan yang dibatasi oleh area yang relatif kecil,

umumnya dibatasi oleh area lingkungan seperti sebuah kantor pada sebuah

gedung atau tiap-tiap ruangan.

b. Metropolitan Area Network (MAN)

5
7

Jaringan MAN menghubungkan beberapa buah jaringan-jaringan kecil

kedalam lingkungan area yang lebih besar.

c. Wide Area Network (WAN)

WAN merupakan gabungan dari LAN yang ruang lingkupnya dapat saja

satu lokasi atau dapat tersebar di beberapa lokasi di seluruh dunia. Jaringan ini

membutuhkan minimal satu server untuk setiap LAN dan minimal dua server

yang mempunyai lokasi yang berbeda untuk membentuknya.

d. Internet

Internet dapat diartikan sebagai jaringan komputer luas dan besar yang

mendunia, yaitu menghubungkan pemakai komputer dari suatu negara ke

negara lain di seluruh dunia, dimana di dalamnya terdapat berbagai sumber

daya informasi dari mulai yang statis hingga yang dinamis dan interaktif.

2.2 Analisis Kinerja Jaringan

Menurut Ridha (2005:1), Analisis kinerja jaringan didefinisikan sebagai

suatu proses untuk menentukan hubungan antara 3 konsep utama, yaitu sumber

daya (resources), penundaan (delay) dan daya-kerja (throughput).Analisis kinerja

pada jaringan komputer membicarakan sifat dasar dan karakteristik aliran data,

yaitu efisiensi daya-kerja, penundaan dan parameter lainnya yang diukur untuk

dapat mengetahui bagaimana suatu pesan diproses di jaringan dan dikirim lengkap

sesuai fungsinya.
7

Analisis kinerja jaringan komputer dapat didefinisikan sebagai penelitian

kuantitatif yang terus menerus terhadap suatu jaringan komunikasi dalam urutan

kerja yang tetap berada dalam fungsinya agar :

a. Dapat menyempurnakan level layanan pemeliharaan.

b. Dapat mengenali potensi kemacetan

c. Dapat mendukung pengendalian operasional jaringan, administrasi jaringan

dan merencanakan kapasitas.

Kriteria penting dari sudut pandang pemakai jaringan adalah keandalan,

yaitu kriteria pengukuran seberapa mudah suatu sistem terkena gangguan, terjadi

kegagalan atau beroperasi secara tidak benar.

Keandalan adalah ukuran statistik kualitas komponen dengan

menggunakan strategi pemeliharaan, kuantitas redudansi, perluasan jaringan

secara geometris dan kecenderungan statis dalam merasakan sesuatu secara tidak

langsung tentang bagaimana suatu paket ditansmisikan oleh sistem

tersebut.Kinerja jaringan dapat diukur berdasarkan 3 kriteria:

a. Kriteria level pemakai (user level), yaitu waktu respon dan keandalan.

1. Waktu respon yaitu waktu tanggapan saat paket dipancarkan dengan

benar.

2. Keandalan yaitu suatu keadaan yang dapat menentukan seberapa

berfungsinya sistem pada suatu tugas pengiriman paket.

b. Kriteria level jaringan (network level), yaitu waktu respon rata-rata.

Penentuan waktu respon rata-rata dilakukan dengan 2 langkah, yaitu :


7

1. Menentukan rata-rata penundaan satu jalur paket melewati jaringan

sebagai suatu fungsi beban terhadap ukuran paket.

2. Menggunakan informasi dengan penundaan dan pemakaian link

untuk menghitung waktu respon rata-rata pemakai.

c. Kriteria kinerja khusus, yaitu daya kerja dan penundaan rata-rata.

2.3 Topologi Jaringan

Menurut Sofana (2011), Topologi atau arsitektur jaringan merupakan

gambaran pola hubungan antara komponen-komponen jaringan yang meliputi

komputer server, komputer client / workstation, hub / switch, pengkabelan dan

komputer jaringan lain dalam suatu sistem jaringan komputer. Topologi ini akan

mempengaruhi tingkat efektifitas kinerja jaringan.

Ada beberapa jenis topologi yang dapat diimplementasikan dalam

jaringan, antara lain :

a. Topologi BUS

Topologi BUS adalah topologi jaringan komputer yang menggunakan

sebuah kabel utama (backbone) sebagai tulang punggung jaringan atau

merupakan topologi yang menghubungkan semua terminal ke satu jalur

komunikasi yang kedua ujungnya ditutup dengan terminator. Terminator adalah

perangkat yang menyediakan resistansi listrik untuk menyerap sinyal pada akhir

transmisi sambungan agar sinyal tidak terlontar kembali dan diterima lagi oleh

stasiun jaringan.

Keuntungan menggunakan topologi Bus adalah murah karena hemat

kabel, layout kabel sederhana, setiap komputer dapat saling berhubungan


7

langsung serta mudah dikembangkan. Sedangkan kerugiannya adalah deteksi

dan isolasi kesalahan sangat kecil, padatnya lalu lintas, bila salah satu client

rusak maka jaringan tidak bisa berfungsi, serta diperlukan repeater untuk

menguatkan sinyal untuk pemasangan jarak jauh.

Sumber: www.jaringankomputer.org
Gambar 2.1 TopologiBus

b. TopologiRING

Topologi Ring adalah topologi jaringan yang berupa ingkaran

tertutup yang berisi node-node. Semua komputer yang saling tersambung

membentuk lingkaran (seperti Bus, tetapi ujung-ujungnya disambung). Setiap

simpul mempunyai tingkatan yang sama. Jaringan akan disebut sebagai loop. Data

dikirimkan kesetiap simpul dan setiap informasi yang diterima simpul diperiksa

alamatnya apakah data itu untuknya atau bukan.

Keuntungan menggunakan topologi Ring adalah pemeliharaanya mudah,

jarak jangkauan lebih luas daripada Bus, laju data (transferrate) tinggi,

dapatmelayani lalu lintas data yang padat, tidak diperlukan pengendali pusat

(hub/switch), dan komunikasi antar terminal mudah, kegagalan koneksi akibat


7

gangguan media dapat diatasi dengan jalur lain yang masih terhubung,

penggunaan sambungan point to point membuat transmission error dapat

diperkecil.

Sumber: www.jaringankomputer.org
Gambar 2.2 TopologiRing

c. Topologi STAR

Topologi Star adalah topologi jaringan komputer yang menggunakan

concentrator (hub/switch) sebagai pengatur paketdata. Topologi Star memiliki

kontrol yang terpusat. Semua link harus melewati pusat yang menyalurkan

data tersebut kesemua simpul atau client yang dipilihnya. Simpul pusat

dinamakan stasiun primer atau server dan lainnya dinamakan stasiun sekunder

atau client server. Setelah hubungan jaringan dimulai oleh server maka

setiap client server sewaktu-waktu dapat menggunakan hubungan jaringan

tersebut tanpa menunggu perintah dari server. Topologi Star merupakan

topologi yang paling fleksibel. Pemasangan atau perubahan stasiun sangat

mudah dan tidak mengganggu bagian jaringan lain, akses kestation lain (client

atau server) cepat, dapat menerima workstation baru selama port di node

(hub/switch) tersedia dan selain itu juga memilikikemudahan dalam


7

pengelolaan jaringan. Kerugian dari topologi ini diantaranya boros kabel, dan

hub atau switch menjadi elemen kritis, bila traffic data cukup tinggi dan terjadi

collision semua komunikasi akan ditunda dan koneksi akan dilanjutkan /

dipersilahkan dengan cara random ketika hub / switch mendeteksi tidak ada jalur

yang sedang digunakan oleh node lain.

Sumber: www.jaringankomputer.org
Gambar 2.3 Topologi Star

d. Topologi Tree

Topologi Treeadalahkombinasiataupenggabungan daritopologi Bus dan

topologi Star. Dalam topologi ini tidak semua node mempunyai kedudukan yang

sama. Node yang mempunyai kedudukan tinggi menguasainode dibawahnya,

sehinggaNode yang terbawah sangat tergantung pada Node diatasnya. Penerapan

teknologi ini biasa digunakan pada infrastruktur jaringan LAN antar dua

gedung.Keuntungan topologi jaringan ini adalah instalasi jaringan titik ke titik

pada masing-masing segmen dan didukung oleh banyak perangkat keras dan

perangkat lunak.Sedangkan kekurangannya adalah keseluruhan panjang kabel

pada tiap-tiap segmen dibatasi oleh tipe kabel yang digunakan, jika jaringan
7

utama/backbone rusak maka keseluruhan segmen ikut jatuh juga selain itu sangat

sulit untuk dikonfigurasi.

Sumber: www.jaringankomputer.org
Gambar 2.4 TopologiTree

e. Topologi MESH

Topologi Mesh adalah topologi jaringan yang semuakomputernya saling

terkoneksi satu sama lain, yang penerapannya pada jaringan WAN (Wide Area

Network). Topologi ini sering disebut sebagai jarring, karena setiap komputer

akan berhubungan pada tiap-tiap komputer lain yang tersambung. Keuntungan

topologi ini adalah kita bisa melakukan komunikasi data melalui banyak jalur

dengan kata lain jika jalur satu terputus maka bisa menggunakan jalur yang lain.
7

Sumber: www.jaringankomputer.org
Gambar 2.5 Topologi MESH

2.5 Konsep dan Teori Pajak

Definisi pajak menurut Prof Dr. P.J. A. Andriani seperti yang dikutip oleh

R. Santoso Brotodihardjo, SH (1996) adalah “Iuran kepada negara (yang dapat

dipaksakan) yang terutang oleh yang wajib membayarnya menurut peraturan

peraturan,dengan tidak mendapat prestasi-kembali, yang langsung dapat ditunjuk,

dan yang gunanya untuk membiayai pengeluaran-pengeluaran umum berhubung

dengan tugas negara untuk menyelenggarakan pemerintahan” (halaman 2).

Sedangkan menurut Prof.Dr. Rochmat Soemitro, SH (1979), pajak adalah “Iuran

rakyat kepada Kas Negara berdasarkan Undang-undang (yang dapat dipaksakan)

dengan tiada mendapatkan jasa-timbal (kontra-prestasi), yang langsung dapat

ditunjukkan dan digunakan untuk membayar pengeluaran umum” (halaman 5).

Namun, Prof Dr. Rochmat Soemitro, SH kemudian menyempurnakan

definisi pajak tersebut sebagaimana dikutip oleh R. Santoso Brotodihardjo, SH

menjadi “ peralihan kekayaan dari pihak rakyat kepada Kas Negara untuk

membiayai pengeluaran rutin dan “surplus”-nya digunakan untuk “Public Saving”

yang merupakan sumber utama untuk membiayai “Public


7

Investment” (halaman 5). Sementara Ray M. Sommerfeld (1981) mendefinisikan

pajak sebagai: “A tax can be defined meaningfully as any nonpenal yet

compulsory transfer of resources from the private to the public sector, levied on

the basis of predetermined criteria and without receipt of a specific benefit of

equal value, in order to accomplish some of a nation’s economic and social

objectives.” (halaman 1). Dalam definisi pajak menurut Sommerfeld diatas, pajak

didefinisikan sebagai bukanlah suatu denda namun merupakan perpindahan

sumber daya dari swasta ke pemerintah yang dikenakan berdasarkan kriteria yang

telah ditetapkan dengan tidak memperoleh imbalan senilai dengan tujuan untuk

mencapai tujuan ekonomi dan sosial negara.

2.6 Electronic Tax (e-Tax)

E-Tax adalah layanan cash management yang memudahkan pengguna

dalam melakukan pembayaran dan pengiriman data setoran pajak melalui media

online ke sistem pajak (Kas Negara). Electronic Tax yang dimaksud adalah untuk

meningkatkan secara efisien administrasi pajak baik dari manajemen pencatatan

pajak di belakang dan konsultasi pajak di depan dan dua keuntungan baik pihak

internal maupun pihak eksternal.

Anda mungkin juga menyukai