PENDAHULUAN
Pulau Jawa adalah pulau yang padat penduduk dan kaya akan budaya, mulai dari
rumah adat, upacara adat, pakaian adat, kesenian pakaian, sampai pada makanan
tradisional. Salah satunya adalah Batik, batik merupakan karya seni budaya yang
untuk pakaian yang menjadi salah satu kebudayaan keluarga raja-raja Indonesia
batik sebagai warisan budaya asli Indonesia dikatakan tidak sia-sia. United Nation
secara resmi pada bulan Oktober 2009 bahwa tradisi batik sebagai salah satu
Batik bukan hanya kain tradisional dengan berbagai macam corak. Dapat
diketahui bahwa didalam batik juga mengandung nilai sejarah dan tradisi dari
bangsa Indonesia yang sangat berharga. Jika dibandingkan dengan kain-kain biasa
batik lebih memiliki nilai seni yang tinggi. Meskipun batik identik dengan pakaian
adat jawa namun saat ini batik sudah menjadi pakaian nasional bagi masyarakat
oktober 2015)
dalam buku yang diedit oleh Kotler Keller (2009:23) mengatakan, McCarthy
mengklasifikasikan alat-alat ini menjadi empat kelompok besar, yang dia sebut 4
P tentang pemasaran, yaitu : Produk (product), harga (price), tempat (place), dan
memengaruhi saluran dagang dan juga konsumen akhir. Jadi dalam hal ini,
pemasaran hal ini dapat dikatakan berhasil apabila produk tersebut dapat diterima
kualitas, desain, fitur, nama merk, kemasan, dan layanan) perusahaan yang
berpendapat bahwa harga adalah jumlah uang yang ditetapkan oleh perusahaan
dan pelanggan harus membayar jumlah uang untuk dapat memiliki produk.
Ketiga adalah tempat, tempat juga dikenal sebagai tujuan dimana perusahaan
melakukan kegiatan mereka dan untuk menargetkan konsumen. Terakhir adalah
situasi pembelian dari proses sebelum dan setelah pembelian. Tahap yang pertama
oleh kebutuhan ditangan. Tanpa pengenalan masalah yang timbul konsumen tidak
bisa menentukan produk yang akan dibeli. Tahap yang kedua pencarian informasi,
setelah memahami masalah yang ada, konsumen akan termotivasi untuk mencari
Pencarian informasi dapat diperoleh dari sumber pribadi (keluarga, teman, dll),
Tahap yang ketiga adalah evaluasi alternatif, setelah konsumen memiliki berbagai
konsumen akan membuat keputusan pembelian. Niat beli seperti pendapatan yang
sesuai dengan harapan. Dalam hal ini, hasilnya baik akan kepuasan atau
ketidakpuasan.
Salah satu dari definisi pemasaran terpendek adalah memenuhi kebutuhan secara
jika tidak ada permintaan akan produk atau jasa maka perusahaan tidak dapat
menghasilkan laba dan jika hal ini terjadi maka akan mengakibatkan lumpuhnya
harga, produk tetap menjadi kunci utama sumber kebutuhan yang harus
memuaskan konsumen. Jika produknya tidak dapat diterima dipasaran, maka sama
apabila produk yang dijual tidak memuaskan. Untuk melihat sejauhmana sebuah
produk dipasaran bisa menjadi salah satu tolak ukurnya. Tipe produk memiliki
maksimal dari produk yang kita tawarkan tidaklah mudah. Kejelian dan
refleksi dari nilai , faktor intagible tidak dapat diukur secara kuantitatif.
berkaitan dengan saluran distribusi dan pemilihan tempat usaha yang menentukan
sebuah keberhasilan.
Pati Jawa Tengah. Desa ini ada dua yakni Bakaran Wetan dan Bakaran Kulon.
Saat ini, desa Bakaran mampu menjadi ikon Pati yaitu dengan karya budaya
sehingga masyarakat menjulukinya daerah seni budaya. Salah satu karya budaya
masyarakat yang mampu menjadi perhatian masyarakat luas adalah adalah karya
batik tulisnya. Karya batik ini juga mampu mengangkat citra daerah. Seni batik
bakaran ini berjalan sejak jaman majapahit yaitu antara abad 14 sampai dengan
sekarang. Dan sampai saat ini corak batik bakaran sangat khas dan unik yang
motifnya sangat berbeda dengan batik-batik lain walaupun asal mulanya dari
budaya batik yang sama yaitu budaya keraton. Hal ini disebabkan karena sudah
September 2015). Motif batik tulis Bakaran bila dilihat dari segi warna
mempunyai ciri tersendiri, yaitu warna yang mendominasi batik Bakaran Wetan
adalah hitam dan coklat. Unsur corak/motifnya beraliran pada corak motif batik
Tengahan dan batik Pesisir. Aliran Tengahan, karena yang memperkenalkan batik
tulis pada wilayah Desa Bakaran adalah dari kalangan kerajaan Majapahit. Dan
Jenis motif tengahan ini diindikasikan pada corak batik. Padas Gempal,
Gringsing, Bregat Ireng, Sido Mukti, Sido Rukun, Namtikar, Limanan, Blebak
Kopik, Merak Ngigel, Nogo Royo, Gandrung, Rawan,Truntum, Megel Ati, Liris,
Blebak Duri, Kawung Tanjung, Kopi Pecah, Manggaran, Kedele Kecer, Puspo
Baskora, ungker Cantel, blebak lung, dan beberapa motif tengahan yang lain.
Objek dalam penelitian ini adalah Pengrajin Batik Tulis Bakaran, yang
terletak di kabupaten Pati Jawa Tengah. Fenomena yang terjadi saat ini pada
observasi penulis kepada pengrajin batik tulis Bakaran ialah mengenai kurangnya
belum mampu bersaing dengan batik tulis lain yang ada di Indonesia, contohnya
Batik Pekalongan dan Batik Solo. Padahal Batik Bakaran mempunyai ciri khas
dalam produk batik tulisnya. Sebanyak 90 motif dari 108 motif batik Bakaran
belum dipatenkan, hal itu menyebabkan motif-motif bakaran mudah ditiru dan
diklaim pengrajin batik dari luar daerah. Mengenai Harga, Harga adalah hal yang
sensitif. Harga batik Bakaran di Patok berkisar dari Rp 125.000,00 sampai dengan
jutaan Rupiah, tergantung motif dan jenis kain. Harga tersebut bagi warga Pati
cukup mahal untuk kalangan ekonomi menengah ke bawah. Namun untuk
murah jika di banding dengan batik tulis lain seperti batik Pekalongan atau Batik
Solo. Mengenai Promosi, masih banyak pengrajin batik yang awam mengenai
promosi, padahal pada dasarnya promosi ini lah yang dapat menunjang penjualan
penjualan hanya dilakukan dari rumah saja dan berdasarkan pesanan. Jika tidak
pemasaran produk. Tempat pemasaran produk terletak di desa Bakaran Wetan dan
Bakaran Kulon, dua desa tersebut sama-sama daerah pengrajin batik tulis. untuk
Berdasarkan hasil wawancara penulis kepada 20 warga Pati tidak semua warga