Nim : 201910115217
KEPEMIMPINAN
1. Jujur terhadap diri sendiri dan orang lain. Jujur dengan kekuatan diri dan kelemahan dan
usaha untuk memperbaikinya.
2. Pemimipin harusnya berempati terhadap bawahannya secara tulus.
3. Memiliki rasa ingin tahu dan dapat didekati sehingga orang lain merasa aman dalam
menyampaikan umpan balik dan gagasan-gagasan baru secara jujur, lugas dan penuh rasa
hormat kepada pemimpinnya.
4. Bersikap transparan dan mampu menghormati pesaing dan belajar dari mereka dalam
situasi kepemimpinan ataupun kondisi bisnis pada umumnya.
5. Memiliki kecerdasan, cermat dan tangguh sehingga mampu bekerja secara professional
keilmuan dalam jabatannya.
6. Memiliki rasa kehormatan diri dan berdisiplin pribadi, sehingga mampu dan mempunyai
rasa tanggungjawab pribadi atas perilaku pribadinya.
7. Memiliki kemampuan berkomunikasi, semangat " team work ", kreatif, percaya diri,
inovatif dan mobilitas.
Karena itu, para pemimpin dan orang-orang yang dipimpin harus memahami
hakikat kepemimpinan dalam pandangan yang mendalam sebagai berikut:
Bukan hanya dihadapan manusia tapi juga dihadapan Allah. Oleh karena
itu, jabatan dalam semua level atau tingkatan bukanlah suatu
keistimewaan sehingga seorang pemimpin atau pejabat tidak boleh
merasa menjadi manusia yang istimewa sehingga ia merasa harus
diistimewakan dan ia sangat marah bila orang lain tidak
mengistimewakan dirinya.
Karena itu menjadi terasa aneh bila dalam anggaran belanja negara atau
propinsi dan tingkatan yang dibawahnya terdapat anggaran dalam
puluhan bahkan ratusan juta untuk membeli pakaian bagi para pejabat,
padahal ia sudah mampu membeli pakaian dengan harga yang mahal
sekalipun dengan uangnya sendiri sebelum ia menjadi pemimpin atau pejabat.
Para pemimpin mendapat tanggung jawab yang besar untuk menghadapi dan
mengatasi berbagai persoalan yang menghantui masyarakat yang
dipimpinnya untuk selanjutnya mengarahkan kehidupan masyarakat untuk
bisa menjalani kehidupan yang baik dan benar serta mencapai kemajuan dan
kesejahteraan.
Untuk itu, para pemimpin dituntut bekerja keras dengan penuh kesungguhan
dan optimisme.
Oleh karena itu, setiap pemimpin harus memiliki visi dan misi pelayanan
terhadap orang-orang yang dipimpinnya guna meningkatkan kesejahteraan
hidup, ini berarti tidak ada keinginan sedikitpun untuk membohongin
rakyatnya apalagi menjual rakyat, berbicara atas nama rakyat atau
kepentingan rakyat padahal sebenarnya untuk kepentingan diri, keluarga
atau golongannya.
Bila pemimpin seperti ini terdapat dalam kehidupan kita, maka ini adalah
pengkhianatan yang paling besar.
Dari penjelasan artikel yang terlampir, kita bisa memahami tentang apa dan bagaimana
sejatinya seorang pemimpin itu dan tentunya kita juga menyadari betapa penting kedudukan
pemimpin bagi suatu masyarakat. Orang-orang yang sudah terbukti tidak mampu
memimpin, tetapi malah menyalahgunakan kepemimpinan untuk misi yang tidak benar,
serta orang-orang yang kita ragukan kemampuannya dalam memimpin dengan baik dan ke
arah kebaikan, tidak layak untuk kita percayakan menjadi pemimpin. Seorang pemimpin
sejati tidaklah melulu memberikan perintah untuk dilaksanakan, tetapi harus memiliki
kemampuan untuk melebur ke dalam lingkaran organisasinya serta mengenali siapa dan
apa yang menjadi kebutuhan anggotanya. Sehingga, tercapailah kesejahteraan dan
kepentingan bersama bukan semata-mata untuk kepentingan sendiri secara pribadi. Oleh
karena itu, jangan sampai kita salah memilih pemimpin, baik dalam tingkatan yang paling
rendah seperti kepala rumah tangga, ketua RT, pengurus masjid, lurah dan camat apalagi
sampai tingkat tinggi seperti anggota parlemen, bupati atau walikota, gubernur, menteri dan
presiden.
Dari uraian diatas dapat diambil kesimpulan bahwa kepemimpinan adalah kemampuan
untuk mempengaruhi perilaku seseorang atau sekelompok orang untuk mencapai tujuan
tertentu pada situasi tertentu. Kepemimpinan merupakan masalah sosial yang di dalamnya
terjadi interaksi antara pihak yang memimpin dengan pihak yang dipimpin untuk mencapai
tujuan bersama, baik dengan cara mempengaruhi, membujuk, memotivasi dan
mengkoordinasi. Dari sini dapat dipahami bahwa tugas utamanya seorang pemimpin dalam
menjalankan kepemimpinannya tidak hanya terbatas pada kemampuannya dalam
melaksanakan program-program saja, tetapi lebih dari itu yaitu pemimpin harus mampu
melibatkan seluruh lapisan organisasinya, anggotanya atau masyarakatnya untuk ikut
berperan aktif sehingga mereka mampu memberikan kontribusi yang positif dalam usaha
mencapai tujuan.