ROOT CAUSES ANALYSIS (RCA) PASIEN SALAH TRANSFUSI DARAH
DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH TANJUNG PURA
Tugas Manajemen Mutu dan Keselamatan Pasien
Oleh
DHERMA WATI BANGUN
1802011022
PROGRAM STUDI S2 ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
INSTITUT KESEHATAN HELVETIA MEDAN 2019 KASUS : “Seorang Pasien Menerima Transfusi darah yang salah”
LANGKAH 1 : Membentuk Tim RCA
Ketua Tim KKPRS Kepala Bidang Pelayanan Kepala Ruangan Kepala Instalasi Transfusi Darah Kepala Instalasi Laboratorium Dokter Jaga Staf Perawat Staf Tansfusi darah
LANGKAH 2 : Menetapkan masalah dan tujuan RCA
Masalah : Pasien menerima transfusi darah yang salah Tujuan : Menghilangkan terjadinya kesalahan Trasfusi darah terhadap Pasien.
LANGKAH 3 : Mempelajari masalah
Mempelajari Penanggungjawab Pelayanan. Mempelajari Pelayanan yang diterima oleh pasien Mempelajari kondisi Instalasi Transfusi darah Mempelajari alur dan SPO Transfusi darah Mempelajari Kondisi Instalasi Laboratorium.
LANGKAH 4 : Menetapkan Peristiwa yang terjadi
Pasien tidak dilakukan asesment resiko Trasfusi darah. Penangungjawab pelayanan trasfusi darah tidak melakukan pengecekan golongan darah ulang. Laboratorium tidak melakukan pengecekan ulang terhadap darah Pasien.
Transfusi darah tidak ditangani oleh tenaga yang memiliki kompetensi dalam transfusi darah (bukan Tenaga analis kesehatan melainkan bidan). Pengambilan darah hanya 1 kali pada saat pemeriksaan lanoratorium. Pelebelan darah tidak langsung dikerjakan pada saat itu.
LANGKAH 6 : Mengidentifikasi Faktor-faktor lain yang berperan.
Beban kerja tenaga transfusi darah. Tidak ada mekanisme supervisi dan kontrol.
LANGKAH 7 : Pengukuran dan mengakses data Penyebab.
100% Tenaga transfusi darah tidak memiliki latar belakang pendidikan yang Kompenten. Hanya 50% Tenaga transfusi darah yang telah mengikuti pelatihan transfusi darah,
LANGKAH 8 : Desain Menerapkan Perubahan Jangka Pendek.
Membuat poster untuk mengingatkan pelaksanaan assesment resiko dan pemeriksaan ulang terhadap darah dan pasien yang akan ditransfusi. Melakukan supervisi setiap saat terhadap pelaksanaan Transfusi darah. LANGKAH 9 : Mengidentifikasi sistem yang terlibat dalam kesalahan. No Masalah Sistem Penanganan 1. Mengapa Darah Pasien Tidak Dicek Dilakukan Pengecekan Ulang golongan darah ulang sebelum melakukan transfusi 2. Mengapa SOP tidak dilaksanakan Monitor dan Pengawasan dengan baik 3. Mengapa Pasien tidak ditangani oleh Dilakukan Pelatihan transfusi tenaga yang kompeten darah terhadap tenaga transfusi darah 3. Mengapa Pengambilan Sampel Darah hanya dilakukan 1 kali
LANGKAH 10 : Mengurangi akar penyebab (Memilah penyebab Utama).
Darah pasien tidak dilakukan Pengecekan ulang saat akan transfusi. Tidak ada teguran atau supervisi oleh supervisor Tidak ada sistem monitoring dan teguran
Tenaga Tidak taat pada SOP yang dibuat.
SOP Tidak diletakkan pada posisi yang dekat. Tidak ada monitoring dari atasan.