Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH TUGAS GEREJA

NAMA KELOMPOK

ANGGINI ROSALINA 17002963

ASRI DENISA MAHARANI 17002911

AKADEMI MANAJEMEN ADMINISTRASI YOGYAKATA

2019
• Apa itu gereja

Kata gereja berasal dari kata bahasa Yunani “Eklesia” yang didefenisikan sebagai
“Perkumpulan” atau “orang-orang yang dipanggil keluar . “akar kata“ gereja “tidak
berhubungan dengan gedung, tetapi dengan orang. Dalam Roma 16:5 berkata “salam juga
kepda jemaat di rumah mereka .” Paulus menunjuk pada Gereja di rumah mereka, bukan
pada gedung gereja, namun kumpulan orang-orang percaya. Serta dalam Efesus 1:22-23
berkata “dan segala sesuatu telah diletakan-Nya dibawah kaki Kristus dan Dia telah
diberikan-Nya kepada jemaat sebagai kepala dari segala yang ada. Jemaat yang adalah
tubuh-Nya, yaitu kepenuhan Dia, yang memenuhi semua dan segala sesuatu

Kata Church dalam Bahasa Inggris berhubungan dengan kata kirk dalam Bahasa
Skotlandia dan kirche dalam Bahasa Jerman. Semua istilah ini berasal dari kata Yunani
kuriakon. Bentuk ajektif netral dari kurios ("Lord"), berarti "dari Tuhan". Istilah church
juga diterjemahkan dari kata Yunani ekklesia, yang berasal dari kata ek, berarti "keluar
dari," dan kaleo yang berarti " memanggil." Jadi gereja adalah "suatu kelompok yang
dipanggil keluar."

Tuhan Yesus adalah pertama kali memakai ekklesia dalam Perjanjian Baru, dan Ia
memakai kata itu untuk menunjuk murid-murid yang ada bersama dengan Dia, Matius
16:8, dan para murid itu mengenal Dia sebagai Tuhan, serta menerima prinsip-prinsip
Kerajaan Allah. Mereka adalah ekklesia dari Mesias, Israel yang sejati.

Pada masa berikutnya, sebagai hasil dari perluasan Gereja, kata ekklesia ini
mendapat pemakaian yang lebih luas. Gereja-gereja local didirikan di mana-mana, dan
semua itu disebut sebagi ekklesiai, sebab mereka itu memanifestasikan Gereja Kristus
yang Universal.

Kapan gereja dimulai? Meskipun sebagian menyatakan bahwa gereja sudah ada di
Perjanjian Lama, suatu penyelidikan dari Perjanjian Baru mengindikasikan gereja adalah
suatu lembaga tertentu yang tadinya belum ada. Di Matius 16:18, Yesus mengatakan
"Aku akan mendirikan jemaat-Ku." Mengindikasikan pembangunan gereja itu terjadi di
waktu yang akan datang. Perkataan Yesus ini penting dan menekankan bahwa gereja
belum ada pada waktu Yesus mengatakannya. Ia memprediksikan tentang pembangunan
gereja-Nya di masa yang akan datang. 1 Korintus 12:13, mengidentifikasikan bagaimana
cara gereja dibangun adalah pekerjaan Roh Kudus dalam membabtis orang percaya
kedalam Tubuh Kristus. Pada saat regenerasi, Roh Kudus menempatkan orang percaya ke
dalam satu kesatuan dengan Kristus. Efesus 1:2-23, mengindentifikasi gereja sebagai
Tubuh Kristus, menekankan kesatuan ini dengan Kristus bahwa pada saat pertobatan
semua orang percaya dimasukkan kedalam Dia. Di Kisah Para Rasul 1:5, Yesus
menyatakan, " Tetapi tidak lama lagi kamu akan dibaptis dengan Roh Kudus." Ini
mengindikasikan bahwa pekerjaan Roh Kudus yang menempatkan orang Percaya ke
dalam kesatuan dengan Kristus belum terjadi, tetapi diantisipasi secepatnya. Konteks
menjelaskan peristiwa dan mengindikasikan bahwa hal itu dimulai pada saat Pentakosta
denganturunnya Roh Kudus (Kisah Para Rasul 2:1-4). Pada waktu Petrus melaporkan apa
yang telah terjadi di rumah Kornelius di Kaisarea, ia mengimdikasikan kepada orang
Yahudi yang ada di Yerusalem bahwa Roh Kudus turun "pada mulanya" (Kisah Para
Rasul 11:15). Frasa ini mengidentifikasikan titik awal dari karya pembabtian oleh Roh
Kudus dan kemudian mengidentifikasikan awal dari formasi gereja Perjanjian Baru.
Gereja dimulai pada saat Pentakosta (Kisah Para Rasul 2).

Gereja adalah melayani Tuhan dalam karya-Nya menyelamatkan manusia.


Orang-orang percaya telah dijadikan pelita, agar menyinari orang-orang lain, hingga
mereka memuliakan Allah (Matius 5:16). Gereja adalah umat Allah agar "memberitakan
segala perbuatan-perbuatan yang besar dari Dia " ( 1 Petrus 2:9).

• Tugas gereja

• Koinonia (Bersekutu)

Bersekutu artinya berkumpul dan bersatu untuk mendapatkan suatu manfaat.


Bagaimanakah kita sebagai orang kristen dapat memperoleh pendalaman tentang alkitab?
Tentu saja dengan melakukan persekutuan. Contoh kecil dari persekutuan adalah Berdoa
setiap hari. Doa merupakan bentuk persekutuan kita pribadi dengan Tuhan Yesus, yang
mana kita tahu bahwa hanya dengan Doa lah kuta dapat berkomunikasi dengan Tuhan
Yesus. Contoh persekutuan yang kita dapat kan didalam gereja adalah dengan
mendengarkan firman Tuhan yang dikabarkan oleh Pendeta maupun pengurus gereja
lainnya. Bersekutu tidak hanya dilakukan pada saat berdoa maupun saat mendengarkan
firman Tuhan digereja. Contoh nyata lain yang kita katakan sebagai persekutuan adalah
Kelompok Kecil yang terdapat didalam kampus kita. Melalui kelompok kecil kita dapat
memperdalam pengetahuan kita tentang Tuhan Yesus dan dapat memuliakan Tuhan
dengan bersama-sama. Selain kelompok kecil, banyak kegiatan-kegiatan dan kelompok-
kelompok tempat kita bersekutu dengan yang lain. Kegiatan keagamaan digereja
misalnya persatuan pemuda gereja juga merupakan salah satu bentuk persekutuan.
Tujuan utama kita bersekutu adalah untuk memuliakan Tuhan Yesus serta memahami
bahwa Tuhan lah juruselamat kita. Sehingga dengan bersekutu kita akan saling mengasihi
satu sama lain dan dari persekutuan inilah akan tumbuh bibit-bibit hati yang mau
melayani. Gereja sebagai Koinonia adalah tubuh Kristus. Di dalam tubuh Kristus, semua
orang menjadi satu, dan satu di dalam semua oleh Kristus (1 Kor.12:26). Persekutuan
koinonia itu dialaskan atas dasar Firman Allah, Baptisan dan Perjamuan Kudus. Dengan
dasar itu pulalah anggota gereja saling memperdulikan dan dikumpulkan bersama dalam
Perjamuan Kudus sebagai komunitas yang kudus secara nyata. Persekutuan koinonia itu
bukan hanya merupakan perkumpulan begitu saja, melainkan persekutuan yang bersifat
soteriologis (keselamatan). Oleh Roh Kudus, gereja bergerak dinamis menuju akhir, yaitu
penggenapan Hari Tuhan (parusia). Di dalam persekutuan Koinonia ibadah (workship)
berperan merefleksikan kekudusan persekutuan. Ibadah menjadi pusat penyampaian
syukur dan terima kasih kepada Tuhan Allah atas seluruh bekat yang melimpah dalam
seluruh sisi kehidupan komunitas gereja, misalnya perkawinan, pekerjaan, kesehatan,
peningkatan ekonomi, keberhasilan, keselamatan dari mara bahaya, dsb. Semua berkat ini
tentunya meneguhkan iman yang patut kita syukuri. Oleh sebab itu, ibadah juga harus
merefleksikan komitmen hidup melayani Tuhan dengan perkataan dan tindakan setiap
hari. Mutu persekutuan haruslah senantiasa dipelihara dan ditingkatkan seiring tantangan
dan kecenderungan jaman (nurturing). Iman itu bukanlah sekali dan untuk seterusnya,
nmun merupakan proses dalam kehidupan seluruh warga gereja sesuai kebutuhan
kategori usia masing-masing; anak-anak, remaja/pemuda, dewasa dan lansia (Ef.4).
Bentuk-bentuk diskusi, Penelaahan Alkitab (PA), retreat dan lain-lain, haruslah
dikembangkan secara kreatif. Semua kegiatan harus bertujuan membantu warga
memahami Alkitab demi pertumbuhan iman yang sehat sehingga mampu menyingkapi
tantangan jaman ditengah realita kehidupan; politik, ekonomi, kekerasan, hak azasi,
gender, ekologi, globalisasi dan sebagainya. Dengan pemahaman Firman Tuhan dan
penghayatan iman yang benar setiap warga sadar akan dirinya sebagai bagian integral
gereja yang memiliki panggilan untuk mendukung misi gereja melalui talenta dan
charisma yang dimilikinya (imamat am orang-orang percaya). Perlu kita sadari tanpa
mendalami pendidikan Kristen tersebut, persekutuan gereja sebagai tubuh Kristus
(koinonia) akan beralih menjadi komunitas politis (political community).

• Marturia (Bersaksi)
Bersaksi sudah dilakukan pada masa Tuhan Yesus, dimana banyak orang yang
terkagum dengan keajaiban-keajaiban yang dibuat oleh Yesus. Dengan begitu, maka
orang-orang akan bersaksi bahwa Yesus adalah Tuhan. Begitu juga dengan kita, sebagai
umat kristiani kita harus bersaksi kepada siapapun bahwa Yesus adalah salah satunya
jalan menuju keselamatan. Kesaksian tentang pertolongan Tuhan didalam hidup kita
seringkali kita jumpai didalam gereja pada saat idabah minggu, namun bersaksi bukan
hanya dilakukan digereja saja namun dapat dilakukan dimana saja karna semakin banyak
kita bersaksi maka semakin banyak orang yang akan percaya kepada Tuhan Yesus
kristus. Kita sebagai oreang percaya harus terus mengabarkan injil kemanapun kita pergi.
Marturia sebagai tugas gereja sering disebut dengan panggilan gereja yaitu dalam hal
kesaksian iman. Kesasksian iman yang dimaksud adalah pemberitaan berita keselamatan
kepada manusia. Untuk bersaksi tentang Yesus kristus bukanlah hal yang mudah, karna
kita harus mengalami ejekan, penganianaan dari banyak orang. Namun jangan pernah
takut untuk bersaksi sebab yang dianiaya oleh karna nama Tuhan akan diselamatkan.
Marilah bsebagai orang kristen kita menjadi misionaris yang memang benar-benar mau
memberitakan injil Tuhan kepda siapapun bahkan ketempat-tempat yang belum pernah
mendengarkannya. Ibadah koinonia yang berpusat atas dasar Baptisan, Firman Tuhan dan
Perjamuan Kudus bukan bertujuan hanya untuk persekutuan itu secara eksklusif tetapi
harus melahirkan komitmen untuk memberitakan dan menyaksikan berita keselamatan
kepada semua mahluk. Pemberitaan dan kesaksian itu harus dilakukan oleh orang percaya
baik secara individu maupun sebagai persekutuan. Kita dipanggil oleh Tuhan Yesus
secara individu maupun persekutuan untuk melaksanakan misi Tuhandi bumi ini. Yesus
Kristus mati di kayu salib. Kita percaya Tuhan Allah dating ke dunia ini di dalam
AnakNya Yesus Kristus yang telah mati untuk menyelamatkan kita dan dunia ini. Oleh
sebab itu tugas pemberitaan (marturia) itu harus dilakukan oleh persekutuan gereja baik
individu maupun persekutuan masing-masing. Setiap orang sadar akan kemuridannya
(discipleship) dalam perjalanan hidupnya. Sekali kita menyadari hal itu maka kita harus
memiliki komitmen dan kesetiaan sebagai murid Yesus Kristus. Dengan kesadaran
sedemikian persekutuan menjadi alat yang kuat untuk mengkominikasikan berita
keselamatan Kristus.
• Diakonia (Melayani)
Melayani berarti mau memberikan diri kita untuk dipakai oleh Tuhan dalam
pemberitaan firmannya kepada banyak orang. Dengan memberikan hati dan jiwa kita
hanya untuk melayani Tuhan, maka kita akan selalu mencerminkan firman Tuhan yaitu
dengan bertindak dan berperilaku serta meneladani Dia. Aallah adalah allah yang pednuh
dengan kasih, oleh karena itu didalam melayani kita juga harus menjdaikan Kasih sebagai
dasar dari pelayanan kita. Contoh pelayanan yang sering kita jumpai adalah ketika para
pelayan gereja contohnya pendeta memberitakan injil kepada jemaat gereja. Namun,
perlu kita sadari bahwa yang dimaksud dengan melayani itu bukan hanya tugas dari
pendeta maupun petugas gereja. Dengan membantu orang-orang yang sedang kesulitan,
mendoakan orang yang sedang didalam pergumulan, mengingatkan teman kita ketika ia
salah sudah merupakan bentuk pekayanan kita sebagai orang kristen. Seperti yang jelas
kita tahu bahwa perwujudan umat kristiani adalah Pelayanan, yaitu pelayanan dengan
tulus hati dan dengan rendah hati. Biarlah dengan kita melayani satu sa ma lain, kita
dapat menjadi lebih baik lagi dan lebih menyadari bahwa pengorbanan Tuhan bukanlah
untuk disia-siakan melainkan untuk kita jadikan sebagai dasar pelayanan kita. Jadilah
murid kristus yang mencerminkan sikap dan perbuatan Gurunya. Pemberitaan dan
kesaksian itu tidaklah selalu dilaksanakan dengan kata-kata tetapi juga dengan perbuatan
atau pelayanan diakonia. Perlu kita ingat, ada kalanya suara perbuatan lebih nyaring
gaungnya dari pada perkataan. Dengan tindakan maka Injil juga dapat diberitakan dan di
dengar oleh orang-orang tuli.
Barangkali di suatu konteks tertentu gereja sulit melakukan pemberitaan firman
Tuhan (khotbah) karena peraturan-peraturan Negara terkait, dengan tujuan membungkam
gereja akan berita keselamatan itu. Akan tetapi dengan pelayanan diakonia gereja tidak
dapat dibungkam sebab persekutuan koinonia memiliki seluruh berkat dalam
kehidupannya yang dapat dibagi kepada orang lain dalam nama Yesus Kristus. Perkataan,
kehidupan dan tindakan diakonia yang kita berikan kepada orang lain atas nama Tuhan
Yesus Kristus adalah juga marturia. Maka dari itu, diakonia adalah bagian integral dari
misi Gereja. Marturia dan diakonia adalah dua sisi dari mata uang yang sama dan
merupakan misi gereja yang mendasar. Pelayanan diakonia sering dipahami hanya
sebatas konsep caritas, membantu para janda, yatim piatu, fakit miskin demi
kesejahteraannya. Sebenarnya, gereja dalam pelayan diakonia harus mencakup :
pelayanan diakonia mencakup upaya pemahaman akar penyebab keprihatinan social
sekaligus mengembangkan prakarsa pemberdayaan masyarakat untuk memenuhi
kebutuhan hidup yang layak. Hanya dengan pemahaman pelayanan diakonia sedemikian
gereja dapat berfungsi sebagai agen transformasi ditengah masyarakat sebagai pewujudan
karya keselamatan Yesus Kristus. Gereja menjadi garam dan terang dunia.
KESIMPULAN

• Gereja adalah Gereja adalah melayani Tuhan dalam karya-Nya menyelamatkan


manusia. Orang-orang percaya telah dijadikan pelita, agar menyinari orang-orang
lain, hingga mereka memuliakan Allah (Matius 5:16). Gereja adalah umat Allah agar
"memberitakan segala perbuatan-perbuatan yang besar dari Dia " ( 1 Petrus 2:9

• Tugas gereja ialah

• Koinonia (bersekutu); merupakan tugas pertama gereja sebagai tempat


persekutuan umat Tuhan dengan sikap saling berbagi dan mengasihi satu sama
lain.

• Marturia (bersaksi); merupaka tugas selanjutnya utuk mejadi saksi karya


penyelamatan Allah terhadap manusia berdosa supaya kabar baik dapat
disampaikan kepada semua orang.
• Diakonia (melayani); merupakan tugas gereja untuk melayani siapapun yang
ingin dating kepada Allah. Gereja harus memberikan teladan untuk melayani,
karena Yesus sebelumnya sudah melayani kita terlebih dahulu.

DAFTAR PUSTAKA

https://www.scribd.com/document/372116724/Kata-Gereja-Berasal-Dari-Kata-Dalam-
Bahasa-Yunani
https://www.kompasiana.com/bambangherut0m0b711/5cbf1c9095760e237253fd97/gerej
a-arti-dan-tujuan-menurut-alkitab?page=all

https://www.academia.edu/36343124/TIGA_TUGAS_GEREJA

Anda mungkin juga menyukai