NAMA KELOMPOK
2019
• Apa itu gereja
Kata gereja berasal dari kata bahasa Yunani “Eklesia” yang didefenisikan sebagai
“Perkumpulan” atau “orang-orang yang dipanggil keluar . “akar kata“ gereja “tidak
berhubungan dengan gedung, tetapi dengan orang. Dalam Roma 16:5 berkata “salam juga
kepda jemaat di rumah mereka .” Paulus menunjuk pada Gereja di rumah mereka, bukan
pada gedung gereja, namun kumpulan orang-orang percaya. Serta dalam Efesus 1:22-23
berkata “dan segala sesuatu telah diletakan-Nya dibawah kaki Kristus dan Dia telah
diberikan-Nya kepada jemaat sebagai kepala dari segala yang ada. Jemaat yang adalah
tubuh-Nya, yaitu kepenuhan Dia, yang memenuhi semua dan segala sesuatu
Kata Church dalam Bahasa Inggris berhubungan dengan kata kirk dalam Bahasa
Skotlandia dan kirche dalam Bahasa Jerman. Semua istilah ini berasal dari kata Yunani
kuriakon. Bentuk ajektif netral dari kurios ("Lord"), berarti "dari Tuhan". Istilah church
juga diterjemahkan dari kata Yunani ekklesia, yang berasal dari kata ek, berarti "keluar
dari," dan kaleo yang berarti " memanggil." Jadi gereja adalah "suatu kelompok yang
dipanggil keluar."
Tuhan Yesus adalah pertama kali memakai ekklesia dalam Perjanjian Baru, dan Ia
memakai kata itu untuk menunjuk murid-murid yang ada bersama dengan Dia, Matius
16:8, dan para murid itu mengenal Dia sebagai Tuhan, serta menerima prinsip-prinsip
Kerajaan Allah. Mereka adalah ekklesia dari Mesias, Israel yang sejati.
Pada masa berikutnya, sebagai hasil dari perluasan Gereja, kata ekklesia ini
mendapat pemakaian yang lebih luas. Gereja-gereja local didirikan di mana-mana, dan
semua itu disebut sebagi ekklesiai, sebab mereka itu memanifestasikan Gereja Kristus
yang Universal.
Kapan gereja dimulai? Meskipun sebagian menyatakan bahwa gereja sudah ada di
Perjanjian Lama, suatu penyelidikan dari Perjanjian Baru mengindikasikan gereja adalah
suatu lembaga tertentu yang tadinya belum ada. Di Matius 16:18, Yesus mengatakan
"Aku akan mendirikan jemaat-Ku." Mengindikasikan pembangunan gereja itu terjadi di
waktu yang akan datang. Perkataan Yesus ini penting dan menekankan bahwa gereja
belum ada pada waktu Yesus mengatakannya. Ia memprediksikan tentang pembangunan
gereja-Nya di masa yang akan datang. 1 Korintus 12:13, mengidentifikasikan bagaimana
cara gereja dibangun adalah pekerjaan Roh Kudus dalam membabtis orang percaya
kedalam Tubuh Kristus. Pada saat regenerasi, Roh Kudus menempatkan orang percaya ke
dalam satu kesatuan dengan Kristus. Efesus 1:2-23, mengindentifikasi gereja sebagai
Tubuh Kristus, menekankan kesatuan ini dengan Kristus bahwa pada saat pertobatan
semua orang percaya dimasukkan kedalam Dia. Di Kisah Para Rasul 1:5, Yesus
menyatakan, " Tetapi tidak lama lagi kamu akan dibaptis dengan Roh Kudus." Ini
mengindikasikan bahwa pekerjaan Roh Kudus yang menempatkan orang Percaya ke
dalam kesatuan dengan Kristus belum terjadi, tetapi diantisipasi secepatnya. Konteks
menjelaskan peristiwa dan mengindikasikan bahwa hal itu dimulai pada saat Pentakosta
denganturunnya Roh Kudus (Kisah Para Rasul 2:1-4). Pada waktu Petrus melaporkan apa
yang telah terjadi di rumah Kornelius di Kaisarea, ia mengimdikasikan kepada orang
Yahudi yang ada di Yerusalem bahwa Roh Kudus turun "pada mulanya" (Kisah Para
Rasul 11:15). Frasa ini mengidentifikasikan titik awal dari karya pembabtian oleh Roh
Kudus dan kemudian mengidentifikasikan awal dari formasi gereja Perjanjian Baru.
Gereja dimulai pada saat Pentakosta (Kisah Para Rasul 2).
• Tugas gereja
• Koinonia (Bersekutu)
• Marturia (Bersaksi)
Bersaksi sudah dilakukan pada masa Tuhan Yesus, dimana banyak orang yang
terkagum dengan keajaiban-keajaiban yang dibuat oleh Yesus. Dengan begitu, maka
orang-orang akan bersaksi bahwa Yesus adalah Tuhan. Begitu juga dengan kita, sebagai
umat kristiani kita harus bersaksi kepada siapapun bahwa Yesus adalah salah satunya
jalan menuju keselamatan. Kesaksian tentang pertolongan Tuhan didalam hidup kita
seringkali kita jumpai didalam gereja pada saat idabah minggu, namun bersaksi bukan
hanya dilakukan digereja saja namun dapat dilakukan dimana saja karna semakin banyak
kita bersaksi maka semakin banyak orang yang akan percaya kepada Tuhan Yesus
kristus. Kita sebagai oreang percaya harus terus mengabarkan injil kemanapun kita pergi.
Marturia sebagai tugas gereja sering disebut dengan panggilan gereja yaitu dalam hal
kesaksian iman. Kesasksian iman yang dimaksud adalah pemberitaan berita keselamatan
kepada manusia. Untuk bersaksi tentang Yesus kristus bukanlah hal yang mudah, karna
kita harus mengalami ejekan, penganianaan dari banyak orang. Namun jangan pernah
takut untuk bersaksi sebab yang dianiaya oleh karna nama Tuhan akan diselamatkan.
Marilah bsebagai orang kristen kita menjadi misionaris yang memang benar-benar mau
memberitakan injil Tuhan kepda siapapun bahkan ketempat-tempat yang belum pernah
mendengarkannya. Ibadah koinonia yang berpusat atas dasar Baptisan, Firman Tuhan dan
Perjamuan Kudus bukan bertujuan hanya untuk persekutuan itu secara eksklusif tetapi
harus melahirkan komitmen untuk memberitakan dan menyaksikan berita keselamatan
kepada semua mahluk. Pemberitaan dan kesaksian itu harus dilakukan oleh orang percaya
baik secara individu maupun sebagai persekutuan. Kita dipanggil oleh Tuhan Yesus
secara individu maupun persekutuan untuk melaksanakan misi Tuhandi bumi ini. Yesus
Kristus mati di kayu salib. Kita percaya Tuhan Allah dating ke dunia ini di dalam
AnakNya Yesus Kristus yang telah mati untuk menyelamatkan kita dan dunia ini. Oleh
sebab itu tugas pemberitaan (marturia) itu harus dilakukan oleh persekutuan gereja baik
individu maupun persekutuan masing-masing. Setiap orang sadar akan kemuridannya
(discipleship) dalam perjalanan hidupnya. Sekali kita menyadari hal itu maka kita harus
memiliki komitmen dan kesetiaan sebagai murid Yesus Kristus. Dengan kesadaran
sedemikian persekutuan menjadi alat yang kuat untuk mengkominikasikan berita
keselamatan Kristus.
• Diakonia (Melayani)
Melayani berarti mau memberikan diri kita untuk dipakai oleh Tuhan dalam
pemberitaan firmannya kepada banyak orang. Dengan memberikan hati dan jiwa kita
hanya untuk melayani Tuhan, maka kita akan selalu mencerminkan firman Tuhan yaitu
dengan bertindak dan berperilaku serta meneladani Dia. Aallah adalah allah yang pednuh
dengan kasih, oleh karena itu didalam melayani kita juga harus menjdaikan Kasih sebagai
dasar dari pelayanan kita. Contoh pelayanan yang sering kita jumpai adalah ketika para
pelayan gereja contohnya pendeta memberitakan injil kepada jemaat gereja. Namun,
perlu kita sadari bahwa yang dimaksud dengan melayani itu bukan hanya tugas dari
pendeta maupun petugas gereja. Dengan membantu orang-orang yang sedang kesulitan,
mendoakan orang yang sedang didalam pergumulan, mengingatkan teman kita ketika ia
salah sudah merupakan bentuk pekayanan kita sebagai orang kristen. Seperti yang jelas
kita tahu bahwa perwujudan umat kristiani adalah Pelayanan, yaitu pelayanan dengan
tulus hati dan dengan rendah hati. Biarlah dengan kita melayani satu sa ma lain, kita
dapat menjadi lebih baik lagi dan lebih menyadari bahwa pengorbanan Tuhan bukanlah
untuk disia-siakan melainkan untuk kita jadikan sebagai dasar pelayanan kita. Jadilah
murid kristus yang mencerminkan sikap dan perbuatan Gurunya. Pemberitaan dan
kesaksian itu tidaklah selalu dilaksanakan dengan kata-kata tetapi juga dengan perbuatan
atau pelayanan diakonia. Perlu kita ingat, ada kalanya suara perbuatan lebih nyaring
gaungnya dari pada perkataan. Dengan tindakan maka Injil juga dapat diberitakan dan di
dengar oleh orang-orang tuli.
Barangkali di suatu konteks tertentu gereja sulit melakukan pemberitaan firman
Tuhan (khotbah) karena peraturan-peraturan Negara terkait, dengan tujuan membungkam
gereja akan berita keselamatan itu. Akan tetapi dengan pelayanan diakonia gereja tidak
dapat dibungkam sebab persekutuan koinonia memiliki seluruh berkat dalam
kehidupannya yang dapat dibagi kepada orang lain dalam nama Yesus Kristus. Perkataan,
kehidupan dan tindakan diakonia yang kita berikan kepada orang lain atas nama Tuhan
Yesus Kristus adalah juga marturia. Maka dari itu, diakonia adalah bagian integral dari
misi Gereja. Marturia dan diakonia adalah dua sisi dari mata uang yang sama dan
merupakan misi gereja yang mendasar. Pelayanan diakonia sering dipahami hanya
sebatas konsep caritas, membantu para janda, yatim piatu, fakit miskin demi
kesejahteraannya. Sebenarnya, gereja dalam pelayan diakonia harus mencakup :
pelayanan diakonia mencakup upaya pemahaman akar penyebab keprihatinan social
sekaligus mengembangkan prakarsa pemberdayaan masyarakat untuk memenuhi
kebutuhan hidup yang layak. Hanya dengan pemahaman pelayanan diakonia sedemikian
gereja dapat berfungsi sebagai agen transformasi ditengah masyarakat sebagai pewujudan
karya keselamatan Yesus Kristus. Gereja menjadi garam dan terang dunia.
KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
https://www.scribd.com/document/372116724/Kata-Gereja-Berasal-Dari-Kata-Dalam-
Bahasa-Yunani
https://www.kompasiana.com/bambangherut0m0b711/5cbf1c9095760e237253fd97/gerej
a-arti-dan-tujuan-menurut-alkitab?page=all
https://www.academia.edu/36343124/TIGA_TUGAS_GEREJA