Anda di halaman 1dari 3

PENGELOLAAN INVESTASI

Sebenarnya tidak ada yang salah jika kita melakukan investasi. Namun seringkali
investasi itu tidak dilandasi dengan pengetahuan, pengalaman, dan penelitian yang cukup.
Sehingga terdapat beberapa kesalahan yang dilakukan oleh investor ketika berinvestasi.
Kesalahan-kesalahannya yaitu sebagai berikut :
1. Mengabaikan risiko.
2. Tidak memiliki tujuan keuangan yang jelas.
3. Kurang mendiversifikasi portofolio investasi.
4. Tidak sabar untuk menunggu keuntungan.
5. Lupa untuk mengevaluasi portofolio investasi.
6. Memiliki target yang kurang rasional.
7. Tidak bertanya kepada yang berpengalaman.
8. Terlalu sering menarik dana.

Dari beberapa kesalahan diatas, kita dapat memulai untuk menghindari kesalahan-
kesalahan tersebut. Jangan sampai kita terjerumus dalam kesalahan-kesalahan tersebut. Oleh
karena itu, kita harus mampu mengelolah investasi yang kita lakukan. Sebelum itu, kita harus
mengetahui apa itu pengelolaan investasi? Pengelolaan investasi adalah proses yang
membantu perumusan kebijakan dan tujuan, sekaligus pengawasan dalam penanaman modal
untuk memperoleh keuntungan. Pengelolaan investasi ini melibatkan sejumlah pihak yang
masing-masing mempunyai fungsi dan tanggung jawab sesuai spesialisasinya, yakni:
1. Manajer investasi yaitu pihak yang kegiatan usahanya mengelola portofolio efek untuk
para nasabah atau mengelola portofolio investasi kolektif untuk sekelompok nasabah,
kecuali perusahaan asuransi, dana pensiun, dan bank yang melakukan sendiri kegiatan
usahanya berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
2. Wakil manajer investasi yaitu pihak yang bertindak mewakili kepentingan perusahaan
efek untuk kegiatan yang bersangkutan dengan pengelolaan portofolio efek.
3. Penasihat investasi yaitu pihak yang memberi nasihat kepada pihak lain mengenai
penjualan atau pembelian efek dengan memperoleh imbalan jasa.
4. Agen penjual efek reksa dana yaitu pihak yang melakukan penjualan efek reksa dana
berdasarkan kontrak kerja sama dengan manajer investasi pengelola reksa dana.
5. Wakil agen penjual efek reksa dana yaitu orang perseorangan yang mendapat izin dari
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk bertindak sebagai penjual efek reksa dana.
6. Bank kustodian yaitu bank yang bertindak sebagai kustodian. Kustodian adalah pihak
yang memberikan jasa penitipan efek dan harta lain yang berkaitan dengan efek serta
jasa lain, termasuk menerima dividen, bunga, dan hak-hak lain, menyelesaikan
transaksi efek, dan mewakili pemegang rekening yang menjadi nasabahnya.

Namun selain pihak-pihak yang terlibat dalam pengelolaan investasi diatas, kita sebagai
investor harus mampu mengelolah investasi yang kita jalankan. Terdapat beberapa tips dalam
pengelolaan investasi agar investasi yang kita jalankan dapat memberikan keuntungan sesuai
dengan yang kita harapkan yaitu :
1. Memulai investasi dari sekarang. Investasi akan bisa memberikan hasil yang lebih
optimal apabila dilakukan sesegera mungkin. Sebab, yang namanya investasi pastinya
membutuhkan waktu untuk bisa berkembang dan meningkatkan modal awal. Jangan
menunggu mapan baru kemudian melakukan investasi, tapi lakukan investasi sejak
sekarang agar bisa menjadi lebih mapan dan sebagai tambahan penghasilan.
2. Memulai dengan investasi yang kecil. Investasi yang menguntungkan dapat dirintis
dengan modal sedikit demi sedikit. Mungkin di awal investasi, seseorang masih
memiliki modal kecil, maka pilihlah investasi yang sederhana, aman, dan terjamin
dapat berlangsung dengan baik. Apabila kita memiliki hasil lebih, maka kita dapat
menambahkan modal dalam investasi kita, atau bisa menambah dengan aset investasi
lainnya.
3. Menentukan tujuan investasi. Banyak orang yang berinvestasi hanya untuk
mendapatkan keuntungan tanpa memiliki tujuan keuangan yang jelas. Namun perlu
diingat, seharusnya kita memiliki tujuan keuangan yang SMART (Specific,
Measurable, Attainable, Relevant, and Timely). Agar kita dapat mencapai tujuan
keuangan dengan lebih cepat.
4. Analisis profil risiko diri kita dan resiko investasi. Orang sangat mudah tergiur oleh
keuntungan dari investasi. Namun, seringkali orang lupa atau mengabaikan risiko yang
ada. Jadi, banyak orang yang berinvestasi namun sebenarnya tidak mampu untuk
menanggung risikonya. Oleh karena itu, penting untuk mengetahui risikonya sebelum
kita berinvestasi. Tetapi ada hal yang terpenting sebelum kita mengetahui risiko dari
investasi yaitu mengetahui profil risiko diri kita sendiri. Apakah kita termasuk investor
yang konservatif, moderat, atau agresif dalam mengambil dan menghadapi
risiko? Dengan begitu, maka kita dapat lebih mudah untuk memperkirakan seberapa
besar risiko yang dapat kita terima.
5. Bertanya tentang investasi dari yang berpengalaman. Sekarang ini sudah semakin
banyak orang yang cukup berpengalaman dalam dunia investasi. Namun, beberapa
orang malah malas untuk bertanya dan akhirnya melakukan kesalahan investasi yang
sering dilakukan, terutama investasi yang berisiko. Ingat ya! Malu bertanya maka kita
akan sesat di jalan. Oleh karena itu, akan lebih baik jika kita bertanya kepada orang
yang sudah berpengalaman. Karena semakin banyak pengetahuan yang kita miliki dari
pengalaman para investor tersebut, maka kita dapat lebih mengurangi kerugian atau
risiko yang dapat terjadi.
6. Memilih investasi yang paling tepat. Dalam dunia investasi, terdapat berbagai cara yang
bisa dilakukan. Berbagai investasi ini memiliki resiko dan potensi keuntungan yang
berbeda-beda. Oleh karena itu, dalam merintis investasi maka kita bisa memilih jenis
investasi sesuai dengan tujuan dan kemampuan finansial kita.
7. Tentukan target investasi dengan rasional. Tentunya setiap investor ingin mendapatkan
keuntungan yang memuaskan. Namun sayangnya, banyak orang yang memiliki target
yang terlalu tinggi hingga tidak rasional. Tapi, jika target kita terlalu tinggi hingga
menjadi tidak rasional maka akan memberikan dampak buruk dan menimbulkan
kekecewaan terhadap diri kita sendiri. Jadi tentukan target investasi yang rasional dan
hati-hati ya.
8. Berinvestasi dengan lampaui inflasi. Dalam melakukan investasi, memperhatikan
inflasi merupakan hal yang sangat penting. Apabila dalam berinvestasi justru
mengabaikan inflasi, maka tidak menutup kemungkinan dapat memperkecil daya beli
investasi yang telah ditanam. Mayoritas investor memilih investasi dengan saham dan
reksa dana dalam bersaing dengan inflasi. Meskipun resikonya cenderung besar, namun
dengan investasi saham dan reksa dana dapat memberikan potensi keuntungan yang
paling besar.
9. Melakukan berbagai investasi atau diversifikasi. Dengan melakukan diversifikasi dalam
berinvestasi, maka apabila ada salah satu investasi mengalami kegagalan masih bisa
berharap dan berfokus pada aset investasi yang lain sehingga kegagalan pada investasi
yang gagal bisa tertutupi. Oleh karena itu, maka sangat penting untuk melakukan
diversifikasi portofolio dengan berinvestasi di berbagai macam instrumen investasi
seperti reksa dana, saham, dan lain sebagainya.
10. Mengevaluasi investasi. Mengevaluasi investasi itu penting. Oleh karena itu, kita sangat
disarankan untuk melakukan evaluasi terhadap investasi, baik itu sekali atau dua kali
dalam setahun. Sehingga kita dapat mengetahui apakah investasi yang kita jalankan itu
berjalan sesuai dengan harapan.
11. Harus sabar menunggu. Ketika orang berinvestasi, seringkali mereka ingin langsung
mendapatkan keuntungan. Padahal, investasi bukan kantong ajaib yang bisa
memberikan keuntungan yang signifikan dalam semalam. Oleh karena itu, kita harus
sabar mengunggu dalam mendapatkan keuntungan yang kita harapkan dalam
berinvestasi.
12. Jangan terlalu sering menarik dana. Dalam berinvestasi, maka kita sangat tidak
dianjurkan untuk terlalu sering menarik dana investasi. Mengapa demikian? Hal itu
dikarenakan timbal balik atau keuntungan yang kita dapatkan nantinya malah menipis.
Oleh karena itu, jangan terlalu sering menarik dana ya.

Anda mungkin juga menyukai