Anda di halaman 1dari 6

NAMA : dr RENDY HENDRAWINATA A

NOMOR HADIR :1

MATA PELATIHAN : NASIONALISME

NAMA PEMATERI : Drs KHALID EFENDI, M.Pd

ANGKATAN : A. 57

KETELADANAN DALAM PENGALAMAN NILAI KERAKYATAN

Natsir dan Pancaran kepimpinan Yang Penuh Hikmah dan Kebijaksanaan

M. Natsir merupakan tokoh pemersatu kembali NKRI (Negara Kesatuan Republik Indonesia) dari RIS
(Republik Indonesia Serikat) yang di sebut juga dengan Bapak Mosi Integral. M. Natsir mampu untuk
menjaga keuntuhan NKRI dari Politik Identitas dengan Melakukan pendekatan kepada SM
Kartosuwirjo untuk tidak memproklamirkan Negara Islam Indonesia, dan juga berunding dengan
Fraksi Partai Katholik, A.M Tambunan dan Mr. Hardi dari PNI. Perundingan M. Natsir dilakukan
denga cara persuasif dan penjagaan dengan mengedepankan prinsip-prinsip musyawarah untuk
mufakat.

Masalah pokok pada kasus ini adalah adanya :

1. Ada usaha untuk membentuk Indonesia menjadi negara berdasarkan politik indentitas
2. Penyatuan kembali NKRI dari RIS dengan musyawarah untuk mufakat tanpa jalur
kekerasan.
3. Mengedepankan kepentinga Bangsa dan Negara di atas kepentingan pribadi ataupun
golongan.

Aktor yang terlibat dalam kasus ini adalah :


1. M. Natsir sebagai Bapak Mosi Integral permasatu kembali RIS menjadi NKRI.
2. SM Kartosuwirjo yang berkeinginan membentuk Negara Islam Indonesia.
3. Fraksi Partai Katholik, A.M Tambunan.
4. Mr. Hardi dari PNI.

Tidak ada pelanggaran nilai-nilai Nasionalisme yang di lakukan oleh bapak M. Natsir.

Pada kasus ini Bapak M. Natsir telah mengamalkan:


1. Sila ke 4, Karayatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dan permusyarawatan /
perwakilan
2. Undang Undang Dasar (UUD),1945 pasal 1 ayat 1,2,3 tentang bentuk dan kedaulatan.
3. Undang Undang Dasar (UUD),1945 pasal 2 ayat 1,2,3 tentang Majelis permusyawaratan
rakyat.
4. Undang Undang Dasar (UUD),1945 pasal 3 ayat 1,2,3 tentang Majelis permusyawaratan
rakyat.
5. Undang Undang Dasar (UUD),1945 pasal 5 ayat 1,2 tentang Kekuasaan Pemerintah.
6. Undang Undang Dasar (UUD),1945 pasal 22E tentang Pemilihan Umum.
7. Undang Undang Dasar (UUD),1945 pasal 28 tentang Hak Asasi Manusia.
Pada kasus ini Bapak M. Natsir mampu untuk menjaga dan menyatukan NKRI demi kepentingan
bersama dari kepentingab pribadi dan kepentingan kelompok.
KASUS 1
Best Practice Advokasi Kebijakan Daerah perspektif Difabel
BIDANG KELUARGA PERMUKIMAN TEMPAT PENDIDIKAN TEMPAT
KERJA UMUM

KESEHATAN Keluarga Penyedian sarana Prinsip kerja Pemberian hak Prioritas di


dapat dan prasarana inklusif hak difabel atas berikan kepada
meberikan yang ramah bagi pada informasi dan penyadanag
kemandirian penyandang penyandang edukasi difabel dalam
pada difabel seperti difabel agar kesehatan dari akses
penyadang elevator atau lift dapat profesional kebutuhan di
difabel agar bagi penghuni terhindar berdasar tempat umum.
mampu dalam apatement atau dari kebutuhan Contoh kakus
upaya rumah susun bagi kecelakaan kesehatan bagi khusus bagi
menjaga pengguna kursi kerja. difabel dengan penyandang
keseahatan roda dengan itu cara yang dapat difabel.
berdasakan penyandang dimengerti dan
edukasi dan difabel menjaga dipahami oleh
pengetahuan kodisi kesehatan penyadang
dari dokter dan mencegah difabel. Contoh
ataupun dari edukasi
tenaga medis kemungkinan hal kesehatan
yang buruk dapat dengan
terjadi mengunakan
bahasa isyarat.
KASUS 2

Best Practice : Strategi Penataan PKL di Kota Bandung

Lokasi penertiban Jenis pedagang Prilaku pedagang Tindakan aparat Integritas yang di
perlukan
Jalan dalem kaum Sabuk, makanan, Ngotot Penegakan hukum Melaksanakan
aksesoris, buah- Kucing-kucingan pidana ringan peraturan
buahan. bingung perundang
undangan
Kawasan masjid Asongan, kue, Ngotot teguran Menajaga agar
agung kopi tidak terjadi
konflik
kepentingan
dalam
melaksanakan
tugas.
Jalan kepatihan roti Kucing-kucingan Menjaga Melaksanakan
kawasanzona tugas cermat dan
larangan agar displin
tidak kembali
digunakan
pedangan
Jalan merdeka - - Menjaga dan Membangun dan
meperhatikan menjaga reputasi
adanya baik.
kemungkinan
PKL berjualan di
kawasan zona
larangan
KASUS 3

Kabupaten Bantaeng : Inovasi Membangun Sektor Pendidikan

Masalah pendidikan bantaeng

1. Guru kelas tidak profesional dalam mengajar.

2. Beban guru kelas terlalu berat

3. Rendahnya tingkat kesehatan.

4. Belum tuntasnya penanganan anak-anak dari orantua miskin untuk mendapatkan pelayanan
pendidikan.

5. Belum terimplementasinya good govarnance di tingkat sekolah.

6.Anak tidak berakte sehingga penerimaan siswa tidak mendukung APM (angka partisipasi murni)

Strategi pelaksanaan program

1. Perubahan guru kelas menjadi guru bidang studi khusus untuk kelas IV, V dan VI, memungkinkan
beban kerja dan terjadinya spesialisasi dalam rangka mepercepat peningkatan mutu.
2. Penetiban akte seacara gratis
3. Diberikan dana sehat untuk wajar Dikdas (pendidikan dasar)
4. Diberikan dana subsidi bagi siswa yang tidak mampu untuk dibebaskan dari segala biaya
pendidikan dan meringankan beban anak yang lain yaitu :
-SD/MI mulai tahun 2003 @ Rp 6000/ bulan / siswa
- SMP/MTs mulai tahun 2004 @ Rp 10.000/ bulan / siswa
-SMA/MA/SMK mulai tahun 2007 @ Rp 60.000/ bulan / siswa
5. segera menerapakan perbaikan menajemen sekolah dengan menerapkan manajemen berbasisi
sekolah (MBS)
6. mengelarkan wajib belajar 12 tahun sekaligus memberikan bantuan bagi anak-anak usia sekolah
yang miskin yang belum sekolah dan putus sekolahserta membebaskan dari iuran komite.
7. mengangkat guru kontrak sebanyak130 orang dimulai tahun 2002/2003. Hal ini menanggulangi
kekurangan guru pada atau pendidikan yang kekurangan guru.
8. melakukan peningkatan kualitas pendidikan melalui program kemitraan dengan perguruan tinggi
serta peningkatan kualitas guru pelatihan

Hasil yang dicapai


1. APM/APK meningkat hingga rata-rata 8,7%
2. Putus sekolah dapat di tekan 10% / tahun
3. Sisea dapat menerima sistem MBS dengan baik dan menimplemenatsikannya
4. Kekurangan guru teratasi hingga mancapai perbadinga guru murid 1:21
5. Pelatihan guru dan sertifikasi guru terus berlanjut
6. Dukungan masyarakat terhadap tranparansi RAPBS sehingga meningkatkan anggran pendidikan
Maafaat program
1. Kerjasama yang erat denga seluruh stakeholder untuk dilibatkan dalam proses pengambilan
keputusan.
2. Dengan menerapkan MBS dukungan masyarakat terhadap pendidikan semakin meningkat
3. Adanya komitmen pada pendidikan, kabupaten Banteang telah menjadi contoh dalam porses
belajar mengajar

Dampak Program

Berkat stategi pelaksaan program dampak yang dapat dilihat dari berbagai aspek yakni guru dapat
menajalan profesionalismenya tampa dibebani beban kerja yang berat serta siswa mendapatkan
hak pendidikan dengan gratis sehingga tindak membebani keuangan keluarga sehingga
mengurangi angka putus sekolah, peningkatan angka APM dan peningkatan anggran pendidikan.

Apakah langkah terobasan (inovasi)

- Perubahan status guru kelas menjadi guru bidang


- Akte gratis
- Bantuan siswa tidak manpu dan anak anak dari orangtua miskin
- Kerjasama dengan Penguruan tinggi.

Anda mungkin juga menyukai