Nasionalisme
Nasionalisme
NOMOR HADIR :1
ANGKATAN : A. 57
M. Natsir merupakan tokoh pemersatu kembali NKRI (Negara Kesatuan Republik Indonesia) dari RIS
(Republik Indonesia Serikat) yang di sebut juga dengan Bapak Mosi Integral. M. Natsir mampu untuk
menjaga keuntuhan NKRI dari Politik Identitas dengan Melakukan pendekatan kepada SM
Kartosuwirjo untuk tidak memproklamirkan Negara Islam Indonesia, dan juga berunding dengan
Fraksi Partai Katholik, A.M Tambunan dan Mr. Hardi dari PNI. Perundingan M. Natsir dilakukan
denga cara persuasif dan penjagaan dengan mengedepankan prinsip-prinsip musyawarah untuk
mufakat.
1. Ada usaha untuk membentuk Indonesia menjadi negara berdasarkan politik indentitas
2. Penyatuan kembali NKRI dari RIS dengan musyawarah untuk mufakat tanpa jalur
kekerasan.
3. Mengedepankan kepentinga Bangsa dan Negara di atas kepentingan pribadi ataupun
golongan.
Tidak ada pelanggaran nilai-nilai Nasionalisme yang di lakukan oleh bapak M. Natsir.
Lokasi penertiban Jenis pedagang Prilaku pedagang Tindakan aparat Integritas yang di
perlukan
Jalan dalem kaum Sabuk, makanan, Ngotot Penegakan hukum Melaksanakan
aksesoris, buah- Kucing-kucingan pidana ringan peraturan
buahan. bingung perundang
undangan
Kawasan masjid Asongan, kue, Ngotot teguran Menajaga agar
agung kopi tidak terjadi
konflik
kepentingan
dalam
melaksanakan
tugas.
Jalan kepatihan roti Kucing-kucingan Menjaga Melaksanakan
kawasanzona tugas cermat dan
larangan agar displin
tidak kembali
digunakan
pedangan
Jalan merdeka - - Menjaga dan Membangun dan
meperhatikan menjaga reputasi
adanya baik.
kemungkinan
PKL berjualan di
kawasan zona
larangan
KASUS 3
4. Belum tuntasnya penanganan anak-anak dari orantua miskin untuk mendapatkan pelayanan
pendidikan.
6.Anak tidak berakte sehingga penerimaan siswa tidak mendukung APM (angka partisipasi murni)
1. Perubahan guru kelas menjadi guru bidang studi khusus untuk kelas IV, V dan VI, memungkinkan
beban kerja dan terjadinya spesialisasi dalam rangka mepercepat peningkatan mutu.
2. Penetiban akte seacara gratis
3. Diberikan dana sehat untuk wajar Dikdas (pendidikan dasar)
4. Diberikan dana subsidi bagi siswa yang tidak mampu untuk dibebaskan dari segala biaya
pendidikan dan meringankan beban anak yang lain yaitu :
-SD/MI mulai tahun 2003 @ Rp 6000/ bulan / siswa
- SMP/MTs mulai tahun 2004 @ Rp 10.000/ bulan / siswa
-SMA/MA/SMK mulai tahun 2007 @ Rp 60.000/ bulan / siswa
5. segera menerapakan perbaikan menajemen sekolah dengan menerapkan manajemen berbasisi
sekolah (MBS)
6. mengelarkan wajib belajar 12 tahun sekaligus memberikan bantuan bagi anak-anak usia sekolah
yang miskin yang belum sekolah dan putus sekolahserta membebaskan dari iuran komite.
7. mengangkat guru kontrak sebanyak130 orang dimulai tahun 2002/2003. Hal ini menanggulangi
kekurangan guru pada atau pendidikan yang kekurangan guru.
8. melakukan peningkatan kualitas pendidikan melalui program kemitraan dengan perguruan tinggi
serta peningkatan kualitas guru pelatihan
Dampak Program
Berkat stategi pelaksaan program dampak yang dapat dilihat dari berbagai aspek yakni guru dapat
menajalan profesionalismenya tampa dibebani beban kerja yang berat serta siswa mendapatkan
hak pendidikan dengan gratis sehingga tindak membebani keuangan keluarga sehingga
mengurangi angka putus sekolah, peningkatan angka APM dan peningkatan anggran pendidikan.