LAPORAN SEKOLAH MODEL SDN 020 PENAJAM - Do
LAPORAN SEKOLAH MODEL SDN 020 PENAJAM - Do
i
DAFTAR ISI
Lembar Pengesahan
Kata Pengantar .................................................................................................................. i
Daftar Isi............................................................................................................................. ii
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang...................................................................................................1
B. Dasar Hukum ....................................................................................................2
C. Tujuan ...............................................................................................................3
D. Hasil yang diharapkan ......................................................................................3
E. Sasaran .............................................................................................................3
F. Mekanisme Pendampingan ................................................................................3
BAB II. LAPORAN KEGIATAN
A. Waktu dan Tempat Pelaksanaan Kegiatan ......................................................5
B. Peserta ...............................................................................................................5
C. Pendamping/Fasilitator ....................................................................................5
D. Strategi Pelaksanaan ........................................................................................6
E. Struktur Program .............................................................................................. 6
F. Pelaksanaan Kegiatan dalam Bidang Akademik ..............................................6
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan ..................................................................................................... 11
B. Saran-saran ..................................................................................................... 11
LAMPIRAN
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sistem penjaminan mutu yang berjalan di dalam satuan pendidikan dan dijalankan oleh
seluruh komponen dalam satuan pendidikan disebut sebagai Sistem Penjaminan Mutu
Internal (SPMI). SPMI mencakup seluruh aspek penyelenggaraan pendidikan dengan
memanfaatkan berbagai sumber daya untuk mencapai Standar Nasional Pendidikan (SNP).
Sistem penjaminan mutu ini dievaluasi dan dikembangkan secara berkelanjutan oleh satuan
pendidikan dan juga ditetapkan oleh satuan pendidikan untuk dituangkan dalam pedoman
pengelolaan satuan pendidikan serta disosialisasikan kepada pemangku kepentingan satuan
pendidikan. Agar pelaksanaan SPMI dapat dilakukan oleh seluruh satuan pendidikan
dengan optimal, dikembangkan satuan pendidikan yang akan menjadi model penerapan
penjaminan mutu pendidikan secara mandiri, yang selanjutnya disebut sekolah model,
sebagai gambaran langsung kepada satuan pendidikan lain yang akan menerapkan
penjaminan mutu pendidikan sehingga terjadi pola pengimbasan pelaksanaan penjaminan
mutu hingga ke seluruh satuan pendidikan di Indonesia.
Maksud dari pengembangan sekolah model dan pengimbasannya adalah meningkatkan
mutu pendidikan sesuai dengan standar nasional pendidikan serta menciptakan budaya
mutu pendidikan di satuan pendidikan. Sekolah model diharapkan menjadi percontohan
sekolah berbasis SNP melalui penerapan penjaminan mutu pendidikan secara mandiri dan
melakukan pengimbasan penerapan penjaminan mutu pendidikan kepada sekolah lain
hingga seluruh sekolah mampu menerapkan penjaminan mutu pendidikan secara mandiri
pada tahun 2019. Untuk mencapai hal tersebut, secara bertahap pemerintah telah
menjalankan program dan kegiatan pengembangan sekolah model melalui penyiapan
fasilitator pengembangan sekolah model, workshop/pelatihan sistem penjaminan mutu
internal untuk sekolah model, pendampingan sekolah model dan pengimbasan serta
monitoring dan evaluasi sekolah model.
Kegiatan pendampingan dilakukan untuk menguatkan dan membina sekolah model agar
dapat mengimplementasikan SPMI, media pengimbasan SPMI bagi sekolah imbas serta
untuk membantu mengatasi berbagai kendala yang muncul pada saat pelaksanaan SPMI di
sekolah model. Pendamping sekolah model merupakan fasilitator daerah yang sebelumnya
telah dibekali oleh LPMP. Pemeliharaan dan meningkatkan kesinambungan pemahaman
serta ketersediaan sumber daya pendidikan dalam Pelaksanaan Pengembangan Sekolah
1
Model di masing-masing satuan pendidikan sangat diperlukan. Pendukung kegiatan
tersebut, perlu diprogramkan kegiatan Pendampingan untuk para pendidik, kepala satuan
pendidikan, dan pengawas.
Pendampingan implementasi Sekolah Model adalah proses pemberian bantuan penguatan
pelaksanaan pengembangan sekolah model yang diberikan oleh pengawas/fasilitator
kepada kepala sekolah dan guru yang telah dilatih SPMI. Pendampingan juga dapat
diikuti oleh tenaga kependidikan lainya, orang tua/komite sekolah, dan pemangku
kepentingan di sekolah sesuai ketentuan yang berlaku. Pendampingan menjadi alat
pemberdayaan dan pengembangan personal yang ampuh dan efektif dalam membantu
seseorang mengembangkan karirnya. Dengan pendampingan, akan tercipta kerjasama
antara dua orang (pendamping dan sasaran) yang biasanya bekerja di bidang yang sama
atau berbagi pengalaman yang mirip. Selain itu, pendampingan dapat menciptakan
hubungan kerja yang bermanfaat didasarkan pada sikap saling percaya dan menghormati.
B. Dasar Hukum
2
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 90, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4863);
6. Peraturan Pemerintah Nomor 48 Tahun 2008 tentang Pendanaan Pendidikan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 91, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4864);
7. Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2008 tentang Guru (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 194, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4941);
8. Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun 2010 Tentang Perubahan Atas Peraturan
Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelola dan Penyelenggaraan
Pendidikan;
9. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 11 Tahun 2015 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan;
10. Peraturan Menteri Keuangan No. 168/PMK.05/2015 tentang Mekanisme
Pelaksanaan Anggaran Bantuan Pemerintah Pada Kementerian Negara/ Lembaga
11. Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) LPMP Provinsi Kalimantan Timur
No DIPA-023 03.2.417799/2017 Tanggal 07 Desember 2016
C. Tujuan
Bantuan Pemerintah Pengembangan Sekolah Model secara umum dimaksudkan untuk mendukung
pelaksanaan Sistem Penjaminan Mutu Internal pada sekolah model. Secara khusus, Bantuan
Pemerintah Pengembangan Sekolah Model bertujuan memfasilitasi pelaksanaan pendampingan
Sistem Penjaminan Mutu Internal pada sekolah model dan imbas.
Pada akhir program pendampingan melalui pemberian bantah sekolah model, Hasil yang
diharapkan adalah:
1. Sekolah dapat menerapkan penjaminan mutu pendidikan secara mandiri;
2. Sekolah dapat meningkatkan mutu sesuai Standar Nasional Pendidikan;
3. Sekolah memiliki budaya mutu;
Sekolah model nantinya diharapkan bisa dijadikan percontohan sekolah berbasis SNP melalui
penerapan penjaminan mutu pendidikan secara mandiri dan melakukan pola pengimbasan
penerapan penjaminan mutu pendidikan kepada sekolah lain hingga seluruh sekolah mampu
menerapkan penjaminan mutu pendidikan secara mandiri pada tahun 2019.
3
E. Sasaran
Sasaran adalah sekolah yang telah ditunjuk oleh Dinas Kabupaten/Kota, ditetapkan
bersama LPMP dan berkomitmen untuk melaksanakan SPMI.
F. Mekanisme Pendampingan
Pelaksanaan pendampingan implementasi Sekolah Model tahun 2017 dilakukan oleh
pengawas dan kepala sekolah yang telah mengikuti pelatihan fasilitator daerah di tingkat
propinsi di LPMP Kalimantan Timur. Pendampingan diikuti oleh Kepala Sekolah dan
Guru dari sekolah model dan imbas.
1. Pola Pendampingan
Pelaksanaan pendampingan implementasi SPMI di sekolah model, menggunakan pola :
a. Pendamping adalah pengawas dan kepala sekolah yang berpengalaman menjadi
fasilitator dan telah mengikuti Pelatihan Fasilitator Daerah di LPMP.
b. Setiap Kab/Kota terdiri atas 2 Fasilitator daerah yang siap mendampingi setiap
sekoah sasaran, setiap sekolah di kunjungi 1 kali dengan lama kegiatan selama 3
hari.
c. Semua penyelenggaraan pendampingan didanai dengan bantuan pemerintah Rp. 10
Juta/sekolah.
Pendampingan dilakukan dengan mengumpulkan peserta pendampingan di sekolah Model
dan pendampingan dilakukan pengawas dan kepala sekolah kepada peserta
pendampingan.
4
BAB II
LAPORAN KEGIATAN
B. Peserta
Peserta kegiatan pendampingan ini adalah 12 orang terdiri dari masing masing 2
peserta dari sekolah model dan sekolah imbas dari unsur kepala sekolah dan guru.
C. Pendamping/Fasilitator
5
020 Penajam adalah Bapak H. Muhammad Yani, S.Pdi dari disdik dan
Ibu Hj. Rusmilawati, S.Pd Sekolah Model SDN 020 Penajam.
D. Strategi Pelaksanaan
E. Struktur Program
Secara umum kegiatan sudah berjalan dengan lancar. Kegiatan berlangsung selama 3
hari yakni 1 hari di Sekolah Model, 1 hari di sekolah imbas berupa supervise dan 1 hari
di sekolah model kembali untuk pelaksanaan evaluasi dan pelaporan atas pelaksanaan
kegiatan. Selama 3 hari kegiatan 1 orang nara sumber dari Pengawas melaksanakan
pembelajaran, dengan metode metode ceramah, pemaparan, penugasan.
6
Dalam waktu yang sangat singkat di setiap tahapnya disampaikan seluruh materi yang
harus di sampaikan mencakup 5 siklus SPMI dari pemetaan, perencanaan pemenuhan
mutu, implementasi pemenuhan mutu, evaluasi dan penetapan standar yang lebih tinggi.
7
4. Pemetaan Mutu Satuan pendidikan
Pemetaan mutu menjadi hal yang sangat penting di lakukan sekolah karena menjadi
siklus pertama bagi 5 siklus SPMI. Dalam kegiatan pemetaan mutu di lakukan
identifikasi terhadap setiap kelebihan atau kekurangan sekolah dengan instrumen yang
di pergunakan dapat dari instrumen EDS, atau insturmen akreditasi sekolah dan
insturmen lainya.Menetapkan permasalahan dan akar permasalahan yang dihadapi oleh
sekolah terkait pemenuhan SNP berdasarkan indikator kondisi sekolah yang capaiannya
kurang dari standar . Dilakukan analisis terhadap hasil pemetaan, proses pengolahan
dan analisis data sesuai dengan hasil untuk mengidentifikasi hal yang perlu diperbaiki
untuk pemenuhan mutu pendidikan.
7. Evaluasi
Yakni langkah mengevaluasi atau mengaudit atas pelaksanaan pemenuhan mutu yang
sudah di laksanakan, sehingga bila belum tercapai pemenuhan yang di laksanakan di
lakukan perbaikan kembali dan jika sudah tercapai bisa di tetapkan standar baru untuk
di wujudkan pada siklus tahun berikutnya, demikian terus dilakukan dalam upaya
peningkatan mutu di Sekolah.
Semua kegiatan berjalan dengan lancar. Sekolah model mampu melaksanakan kegiatan
pengimbasan program sekolah model kepada sekolah imbas masing masing.
8
BAB III
LAPORAN KEUANGAN
A. Persiapan pelaksanaan kegiatan:
Pada tahap ini penggunaan dana yakni sebesar:
1. Surat menyurat Rp. 150.000,00
2. Kertas Rp. 150.000,00
3. Tinta Rp. 150.000,00
B. Rapat Koordinasi
1. Pembayaran uang harian/Transport Rp. 300.000,00
2. Pembayaran Konsumsi Rp. 135.000,00
C. Kegiatan In 1
1. Panduan/ Bahan/ CD Materi Rp. 300.000,00
2. Pembayaran honor Pengarah Rp. 300.000,00
3. Pembayaran transport pengarah Rp. 50.000,00
4. Pembayaran honor Narasumber Rp. 800.000,00
5. Pembayaran transport Narasumber Rp. -
6. Pembayaran transport/uang harian peserta Rp. 400.000,00
7. Pembayaran Konsumsi Rp. 765.000,00
8. Pembayaran honor panitia Rp. 250.000,00
D. Kegiatan On
1. Pembayaran honor narasumber Rp. 2.400.000,00
2. Pembayaran transport/uang harian narasumber Rp. 400.000,00
E. Kegiatan In 2
1. Panduan/ Bahan/ CD Materi Rp. 300.000,00
2. Pembayaran honor Pengarah Rp. 300.000,00
3. Pembayaran transport pengarah Rp. 50.000,00
4. Pembayaran honor Narasumber Rp. 800.000,00
5. Pembayaran transport Narasumber Rp. -
6. Pembayaran transport/uang harian peserta Rp. 400.000,00
7. Pembayaran Konsumsi Rp. 765.000,00
8. Pembayaran honor panitia Rp. 250.000,00
9
F. Penyusunan Laporan
1. Pembayaran honor penyusun laporan Rp. 400.000,00
2. Pembayaran penggandaan Rp. 100.000,00
3. Pembayaran penjilidan Rp. 85.000,00
10
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan pelaksanaan kegiatan Pendampingan Pengembangan Sekolah Model yang
telah di laksanakan:
1. Sekolah pada umumnya telah memehami bagaimana mekanisme pengembangan
SPMI, bagaimana melaksanakan program sekolah model.
2. Dengan Pendampingan yang di berikan di harapkan sekolah memahami akan
mekanisme pengembangan Sekolah Model secara lebih baik.
3. Pengembangan dokumen Sekolah Model seperti SK, adanya instruksi kerja , dokumen
program sekolah yang telah di masukkan program Sekoah Model dan dokumen lain
harus terus di kembangkan.
4. Proses pembelajaran berbasis SNP yang di lakukan dengan terus melakukan praktik
yang baik harus terus di tingkatkan
5. Sekolah siap melaksanakan implementasi SPMI di sekolah masing masing baik
sekolah model maupun sekolah imbas
B. Saran-saran
Bagi Sekolah,
1. Melakukan kegiatan diklat, workshop, seminar, diantaranya melalui kegiatan
KKG/MGMP untuk peningkatan mutu pendidikan di sekolah secara terus menerus,
sehingga dalam proses pemetaan mutu kedepannya tidak mengalami kendala,
demikian juga dalam pengembangan sekolah model secara keseluruhan.
2. Melalui hasil pemetaan mutu tingkat sekolah dapat di tingkatkan hal-hal yang
masih kurang untuk kepentingan pengembangan kedepannya.
3. Melakukan perencanaan program secara lebih baik dengan pedoman, panduan
Sekolah Model, panduan Audit internal, Naskah Akademik dan analisis hasil EDS
yang ada.
4. Meningkatkan pencapaian SNP dengan terus melengkapi berbagai dokumen yang
masih kurang, dan mengusahakan agar semua bukti telah ada di dalam arsip
sekolah.
11
Bagi Pemerintah daerah
1. Bagi Pemerintah Kabupaten/kota berdasarkan kewenanganya, wajib meningkatkan
dan memperbaiki terutama pada penyediaan fasilitas sekolah
2. Berdasarkan hasil pemetaan sekolah yang di laksanakan dapat melakukan tindak
lanjut berupa program peningkatan kualitas pendidikan melalui peningkatan 8
standar SNP.
3. Memperluas pengembangan sekolah model ke sekolah lain dengan dana dari
pemerintah daerah
Bagi Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan Provinsi Kalimantan Timur
1. Melakukan pendampingan/Supervisi penjaminan mutu secara terus menerus di
Kabupaten/Kota umumnya dan pada khususnya sekolah-sekolah Model dan imbas,
sehingga proses yang sedang berjalan tidak terputus begitu program selesai dan
dapat terus berkesinambungan.
2. Melakukan fasilitasi proses penjaminan mutu secara terus menerus dengan
program-program tindaklanjut sebagai respon dari permasalahan-permasalahan
pendidikan yang di alami oleh daerah/sekolah, misalnya dengan melaksanakan
diklat khusus pengembangan program Sekolah Model, dll.
12
Lampiran Dari Masing Masing Item di atas
Persiapan pelaksanaan kegiatan:
1. Surat menyurat (Surat menyurat resi pembayaran pos/Tiki, dll, nota fotocopy)
2. Kertas (Nota pembelian dari toko ATK/Foto Copy)
3. Tinta (Nota pembelian dari toko ATK/Foto Copy)
Rapat Koordinasi
1. Pembayaran uang harian/Transport (Daftar Tanda terima uang harian/transport)
2. Pembayaran Konsumsi (Nota warung makan/rumah makan)
Kegiatan In 1
1. Panduan/ Bahan/ CD Materi (Nota pembelian CD/Copy materi)
2. Pembayaran honor Pengarah (Daftar Tanda terima honor + Pajak)
3. Pembayaran transport pengarah (Tanda terima transport)
4. Pembayaran honor Narasumber (tanda terima honor narasumber + Pajak)
5. Pembayaran transport narasumber (Tanda terima transport narasumber)
6. Pembayaran transport/uang harian peserta (tanda terima transport/uang harian
peserta)
7. Pembayaran Konsumsi (Nota warung makan/warung)
8. Pembayaran honor panitia (tanda terima honor + pajak)
9. Surat Tugas peserta, narasumber dan panitia
Kegiatan On
1. Pembayaran honor narasumber (tanda terima honor narasumber + Pajak)
2. Pembayaran transport narasumber (Tanda terima transport narasumber)
3. Surat tugas fasilitator
Kegiatan In 2
1. Panduan/ Bahan/ CD Materi(Nota pembelian CD/Copy materi)
2. Pembayaran honor Pengarah(Tanda terima honor + Pajak)
3. Pembayaran transport pengarah(Tanda terima transport)
4. Pembayaran honor Narasumber(tanda terima honor narasumber + Pajak)
5. Pembayaran transport narasumber(Tanda terima transport narasumber)
13
6. Pembayaran transport/uang harian peserta(tanda terima transport/uang harian
peserta)
7. Pembayaran Konsumsi(Nota warung makan/rumah makan)
8. Pembayaran honor panitia(tanda terima honor + Pajak)
9. Surat tugas peserta, narasumber dan panitia
Penyusunan Laporan
1. Pembayaran honor penyusun laporan (Tanda terima honor)
2. Pembayaran penggandaan (Nota foto copy)
3. Pembayaran penjilidan (Nota biaya penjilidan)
Nb. Pajak honor untuk PNS untuk gol IV 15 %, untuk di bawahnya 5 %, bila
bukan pns tidak berpajak.
14