Anda di halaman 1dari 10

Jurnal Ilmu Pemerintahan dan Sosial Politik 4 (1) (2016): 97-106

Jurnal Ilmu Pemerintahan dan Sosial Politik UMA

Available online http://ojs.uma.ac.id/index.php/jppuma

Pengaruh Pendidikan dan Status Sosial Ekonomi Kepala


Keluarga bagi Kesehatan Lingkungan Masyarakat

Mbina Pinem*

Jurusan Pendidikan Geografi, Fakultas Ilmu Sosial


Universitas Negeri Medan, Indonesia

Abstrak
Tulisan ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pendidikan dan status sosial ekonomi kepala keluarga
terhadap kesehatan lingkungan masyarakat. Faktor pendidikan sedemikian mempengaruhi pengetahuan kepala
keluarga mengenai kesehatan lingkungan. Pendapatan juga sangat mempengaruhi setiap kepala keluarga
mengenai kesehatan lingkungan. Pekerjaan/mata pencahariaan juga sangat mempengaruhi pengetahuan kepala
mengenai kesehatan lingkungan. Status sosial sangat mempengaruhi kesehatan lingkungan yang dimiliki dimana
apabila semakin tinggi status sosial ekonomi kepala keluarga baik dilihat dari pendidikan, pekerjaan dan
pekerjaan/mata pencaharian, maka semakin baik kesehatan lingkungan yang dimiliki. Bahwa status sosial
ekonomi kepala keluarga (pendidikan, pendapatan dan pekerjaan/mata pencahariaan) memberikan kontribusi
yang besar bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara status sosial ekonomi kepala keluarga

Kata Kunci: Pengaruh; Pendidikan; Status Sosial Ekonomi; Kepala Keluarga; Kesehatan

Abstract
This paper aims to investigate the influence of education and socioeconomic status of the family head of the
environmental health community. Such educational factors influencing knowledge about the family head of
environmental health. Revenue also greatly affect each household about the health of the environment.
Employment / livelihoods also influences knowledge about environmental health chief. Social status greatly affects
the environmental health held where if the higher the socioeconomic status of the family head nice views of
education, employment and work / livelihood, the better the health of the environment that is held. That the head of
the family socioeconomic status (education, income and employment / livelihood) contributed greatly that a
significant difference between the socioeconomic status of the family head

Keywords: Effects; Education; Socio-Economic Status; Head of Family; Health

How to Cite: Pinem, M (2016). Pengaruh Pendidikan dan Status Sosial Ekonomi Kepala Keluarga bagi
Kesehatan Lingkungan Masyarakat, Jurnal Ilmu Pemerintahan dan Sosial Politik, 4 (1): 97-106.

*Corresponding author: p-ISSN: 2549 1660


E-mail: pinemmbina@gmail.com

97
Mbina Pinem, Pengaruh Pendidikan dan Status Sosial Ekonomi Kepala Keluarga bagi

PENDAHULUAN pembuangan limbah rumah tangga yang


Manusia dan lingkungan alamnya dibuang langsung ke sungai
merupakan suatu kesatuan yang tidak mengakibatkan kualitas air menurun.
dapat dipisahkan, keduanya saling Menurut Sukarni (1994) masalah
berinteraksi satu sama lain dan dalam penyediaan air bersih dimana sekitar 40%
suatu lingkungan hidup yang baik akan bersumber dari air sumur dan 60%
terjalin interaksi yang harmonis dan penduduk Indonesia mendapatkan air
seimbang antar komponen didalam bersih dari PDAM dan apabila ini terjadi
lingkungan hidup. Interaksi manusia pada musim kemarau maka
dengan lingkungan hidupnya merupakan mengakibatkan krisis air.
suatu proses yang berlangsung secara Kesehatan lingkungan adalah bagian
wajar karena manusia memerlukan daya integral dari ilmu kesehatan masyarakat
dukung dari lingkungan untuk yang khusus mempelajari dan menangani
melangsungkan hidupnya, seperti hubungan manusia dengan lingkungannya
kebutuhan akan udara, air, makanan, dalam keseimbangan ekologi (Ryadi, 1971).
minuman, sandang, papan yang harus Ilmu kesehatan lingkungan merupakan
diambil dari lingkungan. Akan tetapi ilmu yang mempelajari dinamika
dalam proses interaksi manusia dengan hubungan interaktif antara sekelompok
lingkungannya tidak selalu mendapatkan manusia atau masyarakat dengan berbagai
keuntungan, hal ini dapat terlihat pada perubahan komponen lingkungan hidup
jumlah makanan dan minuman yang manusia yang diduga dapat menimbulkan
terlalu banyak ataupun terlalu sedikit gangguan kesehatan pada masyarakat dan
sehingga menimbulkan kelainan nutrisi mempelajari upaya untuk
dan terdapat zat kimia yang berbahaya penanggulangannya. Upaya untuk
bagi kesehatan manusia, oleh karena itu memperbaiki dan mengatasi masalah
manusia harus selalu berusaha untuk sanitasi lingkungan merupakan kegiatan
memperbaiki dan memelihara kesehatan kesehatan masyarakat itu sendiri. Oleh
lingkungan disekitarnya yang dimulai dari sebab itu kesehatan lingkungan
lingkungan keluarga. Setiap anggota masyarakat sebagai seni atau praktiknya
keluarga perlu mengetahui bagaimana mempunyai ruang lingkup yang luas.
cara memelihara kesehatan dirinya dan Semua kegiatan baik yang langsung
lingkungan sekitar. maupun yang tidak langsung bertujuan
Masalah kesehatan lingkungan tidak untuk mencegah penyakit, meningkatkan
hanya dirasakan oleh negara-negara maju kesehatan, pemulihan kesehatan(terapi)
bahkan juga negara berkembang seperti adalah upaya kesehatan masyarakat,
Indonesia. Pada tahun 2010 jumlah misalnya pembersihan lingkungan,
penduduk Indonesia berkisar 237,6 juta penyediaan air bersih, pengawasan
jiwa dan masalah kesehatan lingkungan makanan, perbaikan gizi, pengelolaan
juga menjadi sangat kompleks terutama sampah dan air limbah rumah tangga,
dikota-kota besar (http://www.data-statistik- pemeliharaan rumah tangga yang baik
sensus-jumlah-penduduk-Indonesia, 2010). sehingga setiap anggota keluarga
Beberapa penyakit akan timbul mendapatkan kesehatan lingkungan yang
akibat lingkungan yang tidak sehat, baik juga hidup bersih dan teratur.
misalnya masalah sampah. Sampah selain Propinsi Sumatera Utara memiliki
mengganggu keindahan lingkungan juga jumlah penduduk berkisar 12.985.075 juta
menimbulkan bau busuk dan sebagai jiwa pada tahun 2010, hal ini merupakan
tempat berkembangbiaknya lalat juga perkembangan yang luar biasa yang
binatang serangga lainnya. Sampah yang mampu mengakibatkan kehancuran
dibiarkan menumpuk akan menimbulkan struktur sosial ekonomi masyarakat dan
berbagai jenis penyakit. Masalah limbah juga menambah kaum penggangguran
yang tidak dikelola secara benar dan (http://www.data-statistik-sensus-jumlah-

98
Jurnal Ilmu Pemerintahan dan Sosial Politik, 4 (1) (2016): 97-106.

penduduk-Sumatera Utara-Indonesia, sebagai modal manusia diharapkan dapat


2010). Tambahan pula keadaan status mengatasi keterbelakangan ekonomi
sosial ekonomi setiap kepala keluarga di melalui peningkatan kemampuan dan
Sumatera Utara yang heterogen motivasi manusia untuk berprestasi dan
menunjukkan perbedaan antara kepala diharapkan menjadi sarana dalam
keluarga yang mampu maupun yang tidak. menerapkan kebijaksanaan dalam
Hal ini dapat dilihat dari kesehatan kesejahteraan sosial dan mengatasi
lingkungan masyarakat yang memiliki sifat kesehatan lingkungan. Secara umum
yang khusus dalam hal bagaimana cara pendidikan dan pendapatan berpengaruh
pemanfaatan dari kegiatan lingkungan terhadap kesehatan lingkungan dengan
yang ada disekitar. pendidikan dan juga pendapatan yang
Kegiatan usaha kesehatan rendah tentunya tidak akan dapat
lingkungan tidaklah sama antara satu memenuhi lingkungan yang bersih dan
daerah dengan daerah lainnya karena sehat demikian sebaliknya pendidikan
semuanya itu ditentukan dan tergantung pendapatan yang tinggi diharapkan
oleh ada tidaknya masalah kesehatan kesehatan lingkungannya juga akan lebih
lingkungan didaerah tersebut. Semuanya baik. Kepala keluarga yang ada di Desa
itu tidak hanya tugas dan tanggung jawab Marindal I ini masih ada yang bekerja
pemerintah saja untuk menanganinya diladang tetapi banyak pula bekerja
namun dibutuhkan peran serta sebagai karyawan swasta, Pegawai Negeri
masyarakat agar usaha kesehatan Sipil, tukang, pedagang untuk memenuhi
lingkungan dapat diatasi. Tingkat kebutuhan hidup sehari-hari dalam
kesehatan lingkungan tiap daerah hubungannya dengan usaha melestarikan
berbeda-beda, hal ini dipengaruhi oleh lingkungan yang bersih dan sehat, maka
status sosial ekonomi antara lain: latar menarik untuk dianalisis. Dengan adanya
belakang pendidikan, pendapatan dan sasaran kesehatan lingkungan maka
pekerjaan/ mata pencaharian yang kawasan lingkungan yang sehat dapat
berbeda-beda antara satu sama lain dilihat dari penyediaan air bersih,
khususnya berhubungan dengan pengelolaan dan pembuangan air limbah
kebersihan lingkungan. rumah tangga, dan pengelolaan sampah
Akibat keadaan status sosial yang berhubungan baik secara langsung
ekonomi dalam masyarakat yang meliputi maupun tidak, yang dapat mempengaruhi
pendidikan, pendapatan dan lingkungan masyarakat yang sehat WHO
pekerjaan/mata pencaharian dalam 1972 (dalam Azwar 1990).
masyarakat tidaklah sama, karena tidak Banyak hal yang terdapat di Desa
semua masyarakat akan mendapatkan Marindal I mengenai kesehatan
keadaan sosial ekonomi yang baik lingkungan masyarakatnya mulai dari
sehingga merupakan faktor bagi bagaimana pemahaman pembangunan
peningkatan lingkungan yang sehat. kesehatan lingkungan juga termasuk
Desa Marindal I merupakan salah usaha yang dilakukan pada lingkungan
satu desa yang terdapat di Kecamatan sekitar. Dinas Kebersihan sudah
Patumbak Kabupaten Deli Serdang yang menyediakan tempat sampah di desa
memiliki luas sekitar 810 ha dan dengan Marindal I tetapi masyarakat belum
masyarakatnya yang majemuk dengan sepenuhnya membuang sampah pada
latar belakang pendidikan, pendapatan tempatnya sehingga banyak saluran air
dan pekerjaan/mata pencaharian dalam atau got yang tersumbat oleh sampah, juga
masyarakat terutama pada setiap kepala masalah pencemaran lingkungan dan
keluarga yang berbeda satu sama lain yang pengadaan air bersih belum juga
dapat ditunjukkan terhadap kesehatan tertanggulangi hal ini dikarenakan masih
lingkungan yang berbeda pula (Kantor ada masyarakat menampung air hujan
Kepala Desa Marindal I, 2010). Pendidikan untuk keperluan kebutuhan sehari-hari,

99
Mbina Pinem, Pengaruh Pendidikan dan Status Sosial Ekonomi Kepala Keluarga bagi

sedangkan sebagian yang sudah kelompok tersebut. Dari pengertian diatas


tertanggulangi adalah dikarenakan dapat dikatakan bahwa status sosial
masyarakatnya sudah mempunyai sumur ekonomi seseorang dalam masyarakat
yang airnya cukup bersih untuk kesehatan, tidak terlepas dari aspek kehidupan yang
begitu juga masalah pembuangan dan terdapat pada masyarakat dimana
pengelolaan air limbah yang belum pada seseorang itu tinggal dan ditimbulkan
saluran air limbahnya. karena adanya interaksi dalam masyarakat.
Usaha yang dilakukan dalam Pada hakikatnya manusia
menjaga kebersihan lingkungan di desa ini mempunyai kecenderungan untuk tetap
belum digalakkan, keadaan ini hidup guna mengembangkan bakat dan
dikarenakan sebagian penduduk belum kehidupan sosialnya dan manusia akan
paham mengenai arti kebersihan menggunakan akal pikirannya untuk
lingkungan yang sehat. memperbaiki nasib hidupnya selama
berada dipermukaan bumi. Dari seluruh
HASIL DAN PEMBAHASAN hasil pembangunan yang dilaksanakan
Status sosial ekonomi berasal dari oleh bangsa Indonesia diharapkan dapat
tiga kata yakni status berarti kedudukan tercipta perbaikan ekonomi masyarakat,
atau posisi tertentu yang dimiliki sehingga keadaan sosial ekonomi
seseorang dalam masyarakat sesuai masyarakat akan lebih baik dan kebutuhan
dengan peranan atau fungsinya, sosial manusia akan terpenuhi.
berarti segala sesuatu yang mengenai Menurut Melly (1989) keadaan status
masyarakat atau kemasyarakatan, sosial ekonomi masyarakat dapat
sedangkan ekonomi berarti pengetahuan dikelompokkan menjadi 3 yaitu tinggi,
mengnai azaz-azaz penghasilan (produksi) sedang, dan rendah. Pengelompokkan ini
dalam rumah tangga, pemakaian barang- menjadi faktor yang mempengaruhi status
barang serta kekayaan seperti keuangan sosial ekonomi kepala keluarga seperti
perdangangan. pendidikan, pendapatan dan pekerjaan.
Status sosial ekonomi yang dimiliki Berdasarkan indikator tersebut maka
oleh setiap individu berbeda satu sama dapat diuraikan secara terperinci sebagai
lain. Adanya perbedaan status sosial berikut:
ekonomi seringkali menyebabkan Dewey (dalam Hasbullah 1999)
perbedaan dan ketidaksamaan orang mendefenisikan pendidikan sebagai
dalam menilai sesuatu, artinya tingkat berikut: ”Pendidikan adalah proses
sosial ekonomi menentukan sikap pembentukan kecakapan fundamental,
seseorang terhadap sesuatu hal tertentu. intelektual dan emosional kearah alam
Disatu sisi kondisi sosial seperti pekerjaan dan sesama manusia”, sedangkan
dan pendidikan sangat menentukan Mudyahardjo (2008) pendidikan adalah
tingkat pendapatan atau penghasilan segala pengalaman belajar dalam segala
keluarga, disisi lain kondisi ekonomi yang lingkungan dan sepanjang hidup.
baik dapat memberikan status sosial yang Pendidikan mempunyai peranan yang
baik pula. Melalui defenisi tersebut dapat penting dalam menentukan sikap dan
disimpulkan bahwa yang dimaksud perilaku seseorang. Semakin tinggi
dengan status sosial ekonomi adalah pendidikan masyarakat maka pengetahuan
kondisi suatu masyarakat yang tercermin teknologi dan budaya yang bersifat
dari kemampuannya dalam melakukan pembaruan akan cepat diterima
aktivitas ekonomi untuk memenuhi masyarakat.
kebutuhan hidup sehari-hari. Secara umum Hasbullah (2006)
Soekanto (1999) mengatakan bahwa menyatakan bahwa pendidikan dapat
status sebagai tempat atau posisi dibagi tiga yakni: 1) Pendidikan formal
seseorang dalam kelompok sosial yang berlangsung seumur hidup disekolah
sehubungan dengan orang lain dalam dengan aturan-aturan teratur bertingkat

100
Jurnal Ilmu Pemerintahan dan Sosial Politik, 4 (1) (2016): 97-106.

dengan mengikuti syarat-syarat yang jelas penelitian ini adalah sejauh mana jenjang
dan ketat serta dan bersifat resmi. 2) pendidikan yang diperoleh setiap kepala
Pendidikan non formal yang dilakukan keluuarga di desa Marindal I. Oleh karena
diluar sekolah dan biasanya itu setiap kepala keluarga yang
diselenggarakan oleh masyarakat. 3) berpendidikan tinggi memiliki kesehatan
Pendidikan informal yang diterima dan lingkungan yang lebih baik dibandingkan
berlangsung sejak anak masih kecil sampai berpendidikan rendah. Semakin tinggi
menjadi tua, pendidikan ini tidak pendidikan formal yang dimiliki maka
terprogram dan berlangsung ada akan semakin baik pengetahuan tentang
dilingkungan keluarga ataupun kesehatan lingkungan.
masyarakat tanpa pengeluaran biaya. Seseorang mendefenisikan
Dalam pendidikan formal, tingkat pendapatan sebagai kemampuan rumah
pendidikan terdiri dari Sekolah Dasar tangga atau perorangan untuk
(berkisar umur 7-12 tahun), Sekolah memperoleh barang atau jasa,
Menengah Pertama (berkisar umur 13-15 kemampuan ini diukur dari tingkat harga
tahun), Sekolah Menegah Atas (berkisar pada saat memperoleh barang dan jasa.
umur 16-18 tahun) dan Perguruan Tinggi Pendapatan yang diperoleh seseorang
(berkisar umur 19-24 tahun). mempengaruhi gerak hidup dan reaksinya
Berdasarkan lamanya masa ditengah masyarakat sebab besar kecilnya
bersekolah yang pernah dijalani, Primbodo pendapatan akan mempengaruhi daya beli
(1991) membagi pendidikan kedalam tiga terhadap pemenuhan kebutuhan hidup.
tingkatan yaitu: 1. Rendah artinya Sumardi (1995) pendapatan adalah seluruh
pendidikan yang pernah di jalani < 7 penerimaan baik berupa uang maupun
tahun, 2. Sedang artinya pendidikan yang barang baik dari pihak luar maupun dari
pernah di jalani antara 8-9 tahun, 3. Tinggi hasil sendiri, dengan jalan dinilai sejumlah
: artinya pendidikan yang pernah di jalani harga atas atas barang yang berlaku pada
>10 tahun saat itu dalam bentuk uang.
Pendidikan juga berhubungan Menurut Everes (1982:28)
dengan kemampuan menyerap dan pendapatan adalah seluruh penerimaan
menerima informasi kesehatan kepala keluarga sebagi hasil balas jasa atau
lingkungan, dimana pendidikan kerjanya yang dihitung perbulan dengan
memegang peranan penting dalam jalan dinilai atas harga yang berlaku pada
kesehatan masyarakat. Pendidikan saat itu di suatu daerah atau wilayah di
seseorang dapat membawa pengaruh tempat tinggalnya. Penghasilan keluarga
dalam mengambil keputusan yang lebih merupakan pendapatan atau penghasilan
rasional secara tidak langsung dapat yang diterima oleh rumah tangga sebagai
mengembangkan kepribadian dan dapat upah atau balas jasa pada suatu wilayah
berpikir sebelum bertindak, dimana tertentu dalam jangka waktu satu bulan.
semakin tinggi pendidikan maka Menurut Sajogyo (1996) bahwa
pandangan, pengetahuan, pengertian akan untuk mengetahui besarnya pendapatan
semakin bertambah luas atau semakin keluarga terutama setiap kepala keluarga
maju pemikiran masyarakat akan didesa Marindal I ini maka dapat dilihat
kesadaran terhadap kesehatan lingkungan dengan menggunakan ukuran setara
di sekitarnya. dengan beras yaitu: a) Penghasilan 180-
Pendidikan mempengaruhi kondisi 240 kg beras/orang dalam satu tahun
kesehatan lingkungan karena pendidikan berarti miskin sekali, b) Penghasilan 240-
berkaitan dengan tingkat intelektual 320 kg beras/orang dalam satu tahun
seseorang, sehingga sangat berarti miskin, c) Penghasilan 320-420 kg
memungkinkan berkorelasi positif dengan beras/orang dalam satu tahun berarti
pengetahuan, terhadap masalah cukup, d) Penghasilan di atas 420 kg
lingkungan masyarakat. Pendidikan dalam

101
Mbina Pinem, Pengaruh Pendidikan dan Status Sosial Ekonomi Kepala Keluarga bagi

beras/orang dalam satu tahun berarti lebih menjadi modal pembangunan karena tidak
dari cukup. semua dari mereka memiliki kemampuan
Selanjutnya dengan melihat untuk menghasilkan barang dan jasa
pendapatan yang diperoleh masyarakat bahkan ada yang menjadi beban
struktur masyarakat dapat digolongkan tanggunggan penduduk lainnya. Bekerja
menjadi tiga bagian. Menurut Abdullah dapat diartikan sebagai kegiatan untuk
(dalam Sumardi, 1995) golongan menghsilkan barang dan jasa dengan
masyarakat itu adalah: a) Golongan maksud untuk memperoleh upah dalam
masyarakat yang berpendapatan tinggi kurun waktu tertentu berdasarkan lama
(high in come bracket), b) Golongan bekerja.
masyarakat yang berpendapatan menegah Dalam Undang-Undang Dasar 1945
atau sedang (normal in come bracket), c) pasal 27 ayat 2 bahwa di Indonesia setiap
Golongan masyarakat yang berpendapatan warga negara berhak untuk memperoleh
rendah (low in come bracket) pekerjaan dan penghidupan yang layak.
Selain itu pendapatan juga Oleh sebab itu pemerintah selalu berusaha
digunakan sebagai alat ukur untuk untuk membuka kesempatan kerja dengan
menentukan kemiskinan absolut. cara mengembangkan industri dan
Kemiskinan absolut diartiakan sebagai pemanfaatan sumberdaya alam yang
suatu keadaan dimana tingkat pendapatan tersedia. Pekerjaan dapat dibedakan
absolut seseorang tidak mencukupi untuk menjadi dua bagian yakni pekerjaan
memenuhi kebutuhan pokok seperti disektor formal yang ada dipemerintahan
sandang, pangan, kesehatan dan atau perusahaan resmi dan terdaftar secara
pendidikan.Kemiskinan absolut juga dapat hukum dan pekerjaan disektor non formal
dikaitkan dengan upah regional (UMR) dicerminkan oleh ekonomi majemuk yang
Sumatera Utara tahun 2010 Rp. 965.000, pada umumnya kurang memiliki
hal ini membantu untuk mengetahui keterampilan dan pendidikan rendah.
pendapatan yang diperoleh oleh setiap Jenis pekerjaan/mata pencaharian
kepala keluarga apakah sudah memenuhi seseorang menentukan besar kecilnya
kebutuhan huidupnya atau sebaliknya pendapatan yang diperoleh, kadang kala
(http://www.allows.wordpress.com.catego macam pekerjaan/ mata pencaharian
ri/informasi-upah-minimum-regional- ditentukan oleh tingkat pendidikan
UMR, 2010) seseorang. Semakin bagus pekerjaan/ mata
Adapun perbedaan penghasilan dari pencaharian seseorang maka semakin
tiap pendapatan masyarakat setiap kepala besar juga penghargaan masyarakat,
keluarga mampu mempengaruhi artinya dengan melihat pekerjaan/ mata
kebutuhan hidupnya, sehingga kebutuhan pencaharian seseorang secara langsung
akan kesehatan lingkungan dipengaruhi dapat dilihat status sosial ekonominya
oleh pendapatan keluarga yang ada. dalam masyarakat. Dalam kaitannya
Dengan adanya perbedaan pendapatan dengan lingkungan yang sehat dan
dalam suatu masyarakat maka merupakan berkualitas setiap umumnya memiliki
suatu gejala yang dapat mempengaruhi keinginan untuk mendapatkan lingkungan
kebutuhan hidup maupun kesehatan yang lebih baik dan sehat.
lingkungannya. Dalam hal ini dikatakan Jumlah anggota keluarga merupakan
bahwa sebahagian orang terbiasa dengan berapa banyak orang dalam satu keluarga
lingkungan pedesaan dimana lingkungan tersebut, dimana setiap individu dapat
dianggap sebagai milik bersama maka dihitung dalam keluarga yaitu semenjak
mereka yang berpenghasilan rendah manusia tersebut sudah berada
kurang memiliki rasa “sens of dilingkungan keluarga yang ada disetiap
belongingness” terhadap lingkungannya. kepala keluarga. Keluarga yang dimaksud
Jumlah penduduk yang besar bagi dalam hal ini adalah keluarga inti yang
suatu negara tidak semuanya akan terdiri dari suami, isteri dengan anak-

102
Jurnal Ilmu Pemerintahan dan Sosial Politik, 4 (1) (2016): 97-106.

anaknya atau. Jumlah anggota keluarga ini Penyediaan air bersih merupakan
akan mempengaruh terhadap jumlah salah satu usaha untuk menghasilkan,
penghasilan yang akan ditanggung oleh menyediakan dan membagi-bagikan air
setiap kepala keluarga. bersih untuk masyarakat, sehingga air
Ruang lingkup ilmu kesehatan bersih diusahakan memenuhi persyaratan
lingkungan sebenarnya mencakup semua kesehatan. Untuk kebutuhan akan air
faktor yang terdapat pada lingkungan fisik dalam hal ini Notoatmodjo (2007)
manusia, sedangkan yang dimaksud menyebutkan bahwa syarat-syarat air yang
dengan lingkungan merupakan tempat baik secara umum dibedakan atas tiga hal,
pemukiman semua organisme baik secara yakni: 1) Syarat fisik yaitu air yang sehat
langsung maupun tidak langsung yang adalah air tidak berwarna, tidak berbau
dapat diduga dapat mempengaruhi tingkat dan tidak mempunyai rasa, jernih dengan
kesehatan organisme tersebut. Lingkungan suhu dibawah suhu udara sehingga
menurut UU No. 4 tahun 1982 adalah menimbulkan rasa nyaman. 2) Syarat
kesatuan ruang dengan semua benda, bakteriologis sebaiknya semua air yang
daya, keadaan dan mahluk hidup digunakan hendaknya terhindar dari
termasuk didalmnya manusia dan bakteri maupun racun yang
perilakunya yang mempengaruhi membahayakan tubuh, 3) Syarat kimia
kelangsungan perikehidupan dan dimana air yang baik digunakan adalah
kesejahteraan manusia serta mahluk hidup yang tidak tercemar secara berlebihan oleh
lainnya. zat-zat kimia yang berbahaya bagi
Berbicara mengenai pengertian kesehatan.
kesehatan lingkungan banyak definisi yang Sampah dalam ilmu kesehatan
telah dikenal dan tergantung pada latar lingkungan (refuse) sebenarnya hanya
belakang maupun sudut pandang sebagian dari benda atau hal-hal yang
masalahnya. Notoatmodjo (2007) dipandang tidak digunakan, tidak dipakai,
memberikan defenisi kesehatan tidak disenangi atauu harus dibuang
lingkungan adalah sebagai kondisi atau sedemikian rupa sehingga tidak sampai
keadaan lingkungan yang optimal yang mengganggu kelangsungan hidup manusia
memberikan dampak dan pengaruh yang (Aswar, 1979). Masalah sampah juga perlu
positif terhadap terwujudnya kesehatan mendapat perhatian yang serius karena
manusia kearah yang optimum. Dari sampah selalu menimbulkan masalah yang
berbagai definisi yang ada terlihat bahwa rumit untuk dipecahkan hal ini
ilmu kesehatan lingkungan berkisar pada disebabkan kerena dampaknya begitu luas
usaha manusia mengelola lingkungan terutama dalam kaitannya dengan masalah
sehingga derajat kesehatan manusia dapat kesehatan lingkungan, sampah dalam hal
lebih ditingkatkan. Dengan demikian ini yang berasal dari rumah tangga yang
dapat ditarik kesimpulan ilmu kesehatan berupa sampah padat.
lingkungan tidak lain merupakan bagian Sampah erat kaitannya dengan
dari ilmu kesehatan masyarakat yang kesehatan masyarakat, karena dari sampah
menitik beratkan pada perencanaan dari tersebut akan hidup berbagai
setiap lingkungan fisik. mikroorganisme penyebab penyakit dan
Batasan kesehatan lingkungan yang juga binatang serangga sebagai penyebar
dimaksud penulis sesuai dengan defenisi penyakit. Oleh sebab itu sampah harus
yang diberikan oleh para ahli yakni pada dikelola dengan baik agar tidak
masalah penyediaan air minum, mengganggu atau mengancam kesehatan
pembuangan sampah rumah tangga dan masyarakat. Guna lingkungan yang baik
pembuangan air limbah rumah tangga. maka perlu diselenggarakan sistem
Pendapat ahli diatas didukung oleh WHO pembuangan sampah yang teratur.
1972 (dalam Azwar 1990) bahwa sasaran Menurut Notoatmodjo (2007) pengolahan
utama kesehatan lingkungan yaitu: sampah yang baik meliputi

103
Mbina Pinem, Pengaruh Pendidikan dan Status Sosial Ekonomi Kepala Keluarga bagi

Pengumpulan sampah adalah pedesaan dibuang dipekarangan, dibakar


menjadi tanggung jawab dari masing- atau ditimbun, juga banyak tidak
masing rumah tangga atau institusi yang ditangani sewajarnya dan sering menjadi
menghasilkan sampah. Oleh sebab itu sumber pencemaran lingkungan”.
mereka harus membangun atau membuat Menurut Azwar (1990) sanitasi
tempah khusus untuk mengumpulkan lingkungan berupa saluran pembuangan
sampah yang kemudian diangkut ke air limbah juga mendapat perhatian
tempat penampungan sementara (TPS) khusus. Sanitasi bagi kepentingan saluran
yang selanjutnya ke tempat pemampungan air limbah menjadi bagian dari kesehatan
akhir (TPA) pada daerah pedesaan lingkungan. Dalam pengelolaan air limbah
umumnya sampah didaur ulang menjadi digunakan dua cara yaitu: a) Sistem riol,
pupuk. yakni suatu jaringan pembuangan air
Pemusnahan atau pengolahan limbah yang dimulai dari daerah
sampah yang bersifat pada dapat perumahan, masuk kedaerah permukiman
dilakukan melalui berbagai cara, antara yang kemudian dialirkan ketempat
lain: ditanam yaitu pemusnahan sampah pembuangan akhir air limbah yang
dengan membuat lubang ditanah biasanya merupakan kali atau laut. b)
kemudian sampah dimasukkan kedalam, Septic tank, merupakan suatu unit
kemudian pemusnahan samapah dengan penampungan dan penyaluran air limbah
cara membakar yang banyak dijadikan didalam tanah yang dibuat permanen.
pupuk. Dalam hal ini septic tank baiknya berupa
Keberhasilan upaya pembangunan bak penampungan yang terbuat dari
bukan saja ditentukan oleh rencana dan lapisan kerikil tanah liat dan dtengahnya
pelaksana pembangunan secara fisik tetapi sialirkan saluran pipa
lebih ditentukan oleh sikap mental seluruh Air limbah atau air buangan adalah
masyarakat sebagai peserta dalam sisa air dibuang yang tidak bersih dan
pembangunan. Hal ini berarti bahwa berasal dari rumah tangga. Pada umumnya
terwujudnya kesehatan lingkungan tidak mengandung bahan atau zat yang
terlepas dari keadaan status sosial membahayakan bagi kesehatan manusia
ekonomi masyarakat itu sendiri. Dalam serta mengganggu lingkungan hidup
pembangunan negara manapun kenyataan (Notoatmodjo, 2007).
kesehatan lingkungan tidak dapat Pembuangan air limbah rumah
dilepaskan sama sekali dari perkembangan tangga yang tidak dikelola dengan baik
sosial ekonomi masyarakat itu sendiri yang dapat mempengaruhi kesehatan
meliputi pendidikan, pendapatan dan lingkungan. Air limbah yang dimaksud
pekerjaan /mata pencahariaan. oleh penulis dalm penelitian ini adalah air
Sampah yang dimaksud penulis pada limbah yang berasal dari rumah tangga
penelitian ini adalah sampah yang berasal terdiri dari tinja, air cucian dapur dan
dari rumah tangga yang terdiri dari bahan kamar mandi yang dapat mempengaruhi
padat sebagai hasil kegiatan rumah tangga kesehatan masyarakat dari tiap kepala
yang sudah dipakai dan dibuang seperti keluarga. Azwar (1996) menyebutkan
sisa makanan baik yang sudah dimasak bahwa soal air permasalahannya akan
atau belum, bekas pembungkus baik menjadi lebih kompleks jika dicoba
kertas, plastik, daun, pakaian bekas, dihubungkan dengan kesehatan, karena
perabot rumah tangga dan sebagainya. dalam kehidupan sehari-hari sering
Dalam hal ini Azwar (1996) mengatakan ditemui berbagai penyakit yang air adalah
untuk daerah pedesaan, pembuangan sumber penyebab utamanya (water born
sampah ini lebih sulit lagi karena tidak diseases).
satu desa di Indonesia yang mempunyai
mekanisme ataupun sistem pengolahan
sampah. Kebanyakan sampah didaerah

104
Jurnal Ilmu Pemerintahan dan Sosial Politik, 4 (1) (2016): 97-106.

SIMPULAN Bagian Administrasi Perekonomian


Pemerintah Kota Medan: Jurnal Ilmu
Pendidikan juga sangat
Administrasi Publik 2 (1) 16-21
mempengaruhi pengetahuan kepala Everes. 1982. Kemiskinan dan Kebutuhan
keluarga mengenai kesehatan lingkungan. pokok. Jakarta: CV. Rajawali.
pendapatan masih tergolong rendah. Gowasa, I., & Syafruddin R., (2015). Implementasi
Pendapatan juga sangat mempengaruhi Program Raskin Untuk Membantu
setiap kepala keluarga mengenai Perekonomian Masyarakat Miskin Di
Kecamatan Tanah Masa Kabupaten Nias
kesehatan lingkungan. Pekerjaan/mata Selatan, Jurnal Administrasi Publik
pencahariaan juga sangat mempengaruhi Universitas Medan Area, 3 (2): 97-111
pengetahuan kepala mengenai kesehatan Hendropuspito. 1989. Sosiologi Sistematik.
lingkungan. Status sosial sangat Yogyakarta: Kanisius.
mempengaruhi kesehatan lingkungan Ihsan, F. 2005. Dasar-Dasar Kependidikan.
yang dimiliki dimana apabila semakin Jakarta: PT. Rineka Cipta.
tinggi status sosial ekonomi kepala Kartono, K. 1997. Tinjauan Politik Mengenai
Sistem Pendidikan Nasional, Beberapa
keluarga baik dilihat dari
Kritik dan Sugesti. Jakarta: PT. Pradnya
pendidikan,pekerjaan dan pekerjaan/ mata Paramita
pencaharian, maka semakin baik Masitho, B., (2014), Studi Gender dan Ekonomi
kesehatan lingkungan yang dimiliki. (Isu Kemiskinan), Jurnal Ilmu Administrasi
Publik 2 (1) 22-30
DAFTAR PUSTAKA Mulia, M. R. 1992. Kesehatan Lingkungan.
Ali, Z. 2000. Dasar-Dasar Pendidikan Jakarta: Eraha Ilmu
Kesehatan Masyarakat dan Promosi Notoatmodjo, S. 2007. Ilmu dan Seni
Kesehatan. Jakarta: Trans Info Media. Kesehatan Masyarakat. Jakarta: PT.
Andriani., & Usman T., (2016). Peranan gaya Rineka Cipta.
kepemimpinan dalam upaya Meningkatkan Primbodo, S. 1991. Pendidikan Kependudukan.
Prestasi Kerja di Dinas Kesehatan Provinsi Surabaya: Bina Ilmu.
Sumatera Utara, Jurnal Administrasi Publik Purba, I.A., dan Ponirin, (2013). Perkembangan
Universitas Medan Area, 4 (2): 143-151 Amal Usaha Organisasi Muhammadiyah
Angelia, N., dan Meliani Br. B., (2013). Peranan di Bidang Pendidikan dan Kesehatan,
Gaya Kepemimpinan Dalam Upaya Jurnal Ilmu Pemerintahan dan Sosial
Meningkatkan Prestasi Kerja di Dinas Politik, 1 (2): 112-122.
Kesehatan Provinsi Sumatera Utara, Jurnal Ryadi, S. 1971. Pengantar Kesehatan
Administrasi Publik Universitas Medan Area,
Lingkungan: Dimensi dan Tinjauan
1 (2): 54-60
Azwar, A. 1990. Pengantar Ilmu Kesehatan Konseptual. Surabaya: Karya Anda.
Lingkungan. Jakarta: PT. Mutiara Sajogyo. 1996. Memahami dan Menanggulangi
Sumber Widya. Kemiskinan di Indonesia. Jakarta:
BPS. 2010. Badan Statistik Sensus Jumlah Grafindo.
Penduduk Indonesia. (Online). Sinaga, M.C.D.M. dan Yusnah M., (2015).
http://www.data-statistik-sensus- Pelaksanaan PP RI No.19/2008 Sebagai
jumlah-penduduk-Indonesia.com. Acuan Kinerja Camat pada Aspek
Diakses 4 November 2010 Pukul 12.30 Pemerintahan dan Pendidikan, Jurnal
BPS. 2010. Indikator Keluarga Sejahtera Ilmu Pemerintahan dan Sosial Politik, 3
Penduduk Indonesia. (Online). (1): 36-48.
http://www.data-statistik-jumlah- Sinulingga, F dan Hodriani, (2015).
indikator-penduduk-sejahtera- Pemberdayaan Anak Jalanan di Rumah
Indonesia.com. Diakses 4 November Musik Yayasan Kelompok Kerja Sosial
2010 Pukul 12.30 Perkotaan Medan, Jurnal Ilmu
Diskes. 2009. Dampak Pencemaran Pemerintahan dan Sosial Politik, 3 (1): 71-
Lingkungan Terhadap Kesehatan 87.
(Online). Siregar, N.S.S., (2013), Persepsi Orang Tua
hhtp://diskesbanggai.wordpress.com. terhadap Pentingnya Pendidikan bagi
Diakses 28 Juli 2010 Pukul 16.00 wib. Anak, Jurnal Ilmu Pemerintahan dan
Efilinda, Syarifuddin R., (2014). Pengaruh Sosial Politik, 1 (1): 11-27.
Formalisasi Terhadap Efesiensi Kerja Di

105
Mbina Pinem, Pengaruh Pendidikan dan Status Sosial Ekonomi Kepala Keluarga bagi

Siregar, N.S.S., (2015). Latar Belakang Tindakan Suharyanto, A., (2013). Peranan Pendidikan
Kenakalan Anak pada Usia 13 sampai 17 Kewarganegaraan Dalam Membina
Tahun, Jurnal Ilmu Pemerintahan dan Sikap Toleransi Antar Siswa, Jurnal Ilmu
Sosial Politik, 3 (1): 88-103. Pemerintahan dan Sosial Politik, 2 (1):
Siswanto, Rosmala D., (2013). Pengembangan 192-203
Menajemen Dalam Meningkatkan Prestasi Sukarni, M. 1994. Kesehatan Keluarga dan
Kerja Pegawai Pada Balai Pelatihan Lingkungan. Yogyakarta: Kanisius.
Kesehatan Provinsi Sumatera Utara, Jurnal
Sumardi, M dan Evers, H. Dieter. 1982.
Administrasi Publik Universitas Medan Area 1
Kemiskinan dan Kebutuhan pokok.
(1): 22-26
Sitanggang, M.D., dan Suadi H., (2014). Jakarta: CV. Rajawali.
Persepsi Masyarakat Terhadap Kinerja Supardi, I. 1994. Lingkungan Hidup dan
Kelestariannya. Bandung: Alumni
Camat Dalam Meningkatkan Mutu
Pendidikan, Jurnal Ilmu Pemerintahan Tatang, A. 1986. Signifikansi Hasil Penelitian.
Yogyakarta.
dan Sosial Politik, 2 (1): 58-77
Slamet, J. S. 1994. Kesehatan Lingkungan. Tika, P. 2005. Metode Penelitian Geografi.
Yogyakarta: Universitas Gadjah Mada. Jakarta: Bumi Aksara.
Undang-Undang Pendidikan Nasional No.2
Tahun 1989. Depdikbud. Jakarta

106

Anda mungkin juga menyukai