RISET TEKNOLOGI INFORMASI BUDHI & Erwin Rev.1 Finale
RISET TEKNOLOGI INFORMASI BUDHI & Erwin Rev.1 Finale
DIBUAT OLEH
BUDHI YANTO NIM 31815016
ERWIN EKO SAPUTRO NIM 31815011
II
III
KATA PENGANTAR
Dalam penyusunan laporan Riset ini tidak akan terlaksana tanpa adanya
bantuan, dukungan dan kerjasama dari berbagai pihak. Untuk itu penulis ingin
menyampaikan ucapan terima kasih kepada :
IV
Penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna. Oleh
karena itu segala kritik dan saran yang bersifat membangun sangat diharapkan
demi kesempurnaan penulisan di masa yang akan datang dapat mengirimkan email
ke budhi.yanto7192@gmail.com; erwinekosaputro@gmail.com Semoga Allah
SWT selalu melimpahkan rahmat-Nya kepada semua pihak yang telah membantu
pelaksanaan dan penyelesaian Riset Teknologi Informasi ini. Akhirnya, semoga
laporan ini bisa bermanfaat bagi para pembaca pada umumnya dan juga
bermanfaat bagi penulis pada khususnya.
Penulis,
V
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ................................................................................................... i
LEMBAR PERSETUJUAN UNIVERSITAS .......................................................... ii
LEMBAR PENGESAHAN PERUSAHAAN .......................................................... iii
KATA PENGANTAR ............................................................................................... iv
DAFTAR ISI .............................................................................................................. vi
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................... viii
BAB I : PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ........................................................................................... 1
1.2 Waktu dan Tempat Pelaksanaan Kerja Praktek ......................................... 2
1.3 Tujuan dan Manfaat ................................................................................... 2
1.4 Sistematika Penulisan ................................................................................ 2
VI
3.5 Hasil Pengamatan ..................................................................................... 19
3.6 Pemecahan Masalah ................................................................................. 20
3.7 Kontribusi................................................................................................. 22
BAB IV : PENUTUP
4.1 Kesimpulan .............................................................................................. 23
4.2 Saran ......................................................................................................... 23
VII
DAFTAR GAMBAR
VIII
BAB I
PENDAHULUAN
1
1.2 Tujuan Riset
Adapun tujuan penulisan Riset ini adalah:
a) Untuk memenuhi persyaratan kelulusan mata kuliah Riset Teknologi
Informasi (RTI)
b) Agar bisa mengikuti TA/Skripsi pada semester VIII jurusan Rekayasa
Sistem Komputer di STMIK INDONESIA
c) Mengetahuai konfigurasi Load Balancing pada Mikrotik.
d) Mengetahui bahwa jalur internet yang berbeda dapat dijadikan satu jalur.
2
BAB I PENDAHULUAN
Pada bab ini penulis menguraikan tentang latar belakang secara
umum, ruang lingkup kerja praktek, waktu dan tempat
pelaksanaan riset, tujuan dan manfaat, serta sistematika
penulisan laporan
BAB V PENUTUP
Pada bab ini penulis menjelaskan mengenai kesimpulan serta
saran yang berhasil ditarik dari seluruh pembuatan riset ini
yang mungkin akan bermanfaat bagi PT Bakrie Metal
Industries dalam memutuskan kebijakan-kebijakan yang akan
datang
3
BAB II
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
PT Bakrie Metal Industries sebagai bagian dari transformasi bisnis PT Bakrie &
Brothers dan ditunjuk sebagai holding holding untuk bisnis logam dan konstruksi
berat Bakrie & Brothers, PT Bakrie Metal Industries juga mewarisi dan membedakan
sejarah dan pengalaman Bakrie & Brothers di bidang infrastruktur. bisnis.
Pada tahun 2010, PT Bakrie Metal Industries mempelopori bisnis baru di bidang
Engineering Procurement and Construction (EPC) dan telah berhasil menyelesaikan
beberapa proyek pembangunan termasuk pembangunan Coal Preparation Plan dan
Overland Conveyor di Kalimantan Selatan.
4
2.2 Struktur Organisasi
B. Misi
5
2.4 Logo Perusahaan
Dua garis tebal lengkung berwarna merah bata (terakota) mencerminkan tanah
khas Indonesia yang subur. Bentuk ini seakan-akan terbagi dua oleh bidang
putih di tengahnya, menandakan tanah yang telah diolah/dibajak, yang berarti
akan semakin subur. Bentuk lengkung mengambil citra permukaan bumi yang
bulat.
Titik-titik biru di atasnya mencerminkan langit semesta, dengan mengambil
bentuk susunan konstalasi bintang utara (meluku), melambangkan cita-cita
yang tinggi namun tidak melupakan tempat asalnya (bentuk alat bajak yang
identik dengan tanah subur)
Logo tidak dibatasi dengan kotak atau lingkaran, menandakan kedinamisan
yang tidak terbatas.
Komposisi grafis mengambil gaya seni disain modern, dimaksudkan untuk
memposisikan citra Bakrie ke masa depan (futuristic) yang membedakannya
dari perusahaan lain.
6
Betapapun hebat, besar dan tingginya cita, Bakrie tidak akan
pernah melupakan di mana ia berpijak dan harus berpijak
selamanya. Sebab pijakan itulah yang mewarisi tradisi, kultur
dan semangat usaha. Pijakan itulah yang memberi bentuk
Bakrie kini dan Bakrie masa depan.
7
BAB III
HASIL KEGIATAN RISET
3.1.1. Hardware
3.2.2. Software
Router OS Mikrotik
Operating System yang sudah terinstall pada Cloud Core Router.
8
3.3 Perancangan Sistem
Berisi perancangan (desain) dari perangkat keras maupun lunak yang akan
digunakan dalam melakukan perancangan konfigurasi load balancing, meliputi
penentuan perangkat keras yang digunakan, IP Address yang digunakan
9
3.3.2 Topologi Yang Menggunakan Konfigurasi Load Balancing
Topologi ini jika dibandingkan dengan topologi semula yang tidak menggunakan
load balancing, nantinya data yang akan dikeluarkan atau dishare akan
membentuk satu kesatuan jalur saja, masing-masing ISP akan menjadi satu.
Penerapan topologi yang berdasar pada load balancing ini akan sangat
menguntungkan dalam efektifitas lalu lintas data maupaun bandwith.
10
semua jaringan dapat terhubung melalui satu gateway internet yaitu router
load balancer itu sendiri. Jaringan yang terpisah dengan gateway yang berbeda
tidak dapat disatukan dengan switch karena setiap gateway internetnya
memiliki cluster jaringan yang berbeda. Meskipun jika modem-modem
tersebut disetting menjadi satu cluster jaringan tetap saja konfigurasi pada
jaringannya hanya mempunyai satu gateway internet saja.
11
Dari gambar di atas Load balancer memiliki 8 port jaringan dimana hanya
5 port yang terpakai dan mereka saling terhubung ke jaringan yang berbeda.
Pada eth1 terhubung ke ISP 1 dengan Gateway 103.248.248.81, pada eth2
terhubung ke ISP 2 dengan Gateway 43.247.13.185, kemudian eth3, eth4, dan
eth5 terhubung ke perangkat lain yang fungsinya untuk menghubungkan ke
user lain.
Ketika ada request data dari client maka router load balancer akan
memilah jalur yang akan dibebankan kepada salah satu modem secara
bergantian. Jika pada request pertama dibebankan 10 kepada router load
balancer maka dia akan memilih salah satu modem untuk dibebankan pada
request selanjutnya maka router akan membebankan kepada modem lainnya,
terus secara bergantian jika ada request seperti yang terlihat pada gambar 3.4.
12
Gambar 3.4 Perbandingan Beban bandwith
13
Saat menghidupkan cloud core router pertama kali maka jika
kita hubungkan pc atau laptop dengan router maka ip address yang
kita dapat secara dynamic. Ketikkan pada browser anda ip router (ip
default) yaitu 192.168.88.1. Maka akan muncul seperti pada gambar
berikut.
14
Gambar 3.6 Jendela Winbox
Klik Connect untuk masuk ke konfigurasi pada winbox,
sehingga halaman awal winbox akan muncul seperti ini.
15
Setelah muncul seperti pada gambar di atas klik pada menu
sebelah kiri New Terminal. Dan setelah itu akan muncul halaman
berbasis Text dari Mikrotik seperti yang terlihat pada gambar berikut.
16
b. Mengganti nama Ethernet
interface
ip address
17
d. Setting Mangle
ip firewall mangle
e. Setting NAT
Setting default masquerade ke masing-masing ISP.
ip firewall nat
interface=eth1-ISP1 disabled=no
interface=eth2-ISP2 disabled=no
18
f. Setting IP Route
Settinglah IP Route atau yang biasa disebut dengan kata
Gateway. Dengan IP Gateway yaitu masing-masing IP ISP sebagai
gatewaynya. Isikan destination address dengan 0.0.0.0/0 yang artinya
kita mempunyai tujuan untuk mengakses semua alamat IP yang ada
pada jaringan keluar atau internet.
ip route
dst-address=0.0.0.0/0
g. Setting DNS
Settinglah dua IP DNS agar dapat melakukan koneksi ke
internet. IP DNS yang digunakan adalah DNS Google yaitu 8.8.8.8
dan 8.8.4.4
ip dns
19
3.6 Pemecahan Masalah
Langkah pertama yang harus kita lakukan adalah membuat simple queues
utama atau simple queues parent tertinggi pada kelas jaringan.
queue simple
limit=1000M/1000M interface=eth3-LAN-ZONA1,eth4-
LAN-ZONA2 priority=1
queue simple
20
Langkah berikutnya adalah membuat user yang ada di dalam klasemen
jaringan ZONA 1. Pada Ruang IT terdapat router + access point beralamatkan
192.168.1.10, berfungsi sebagai penghubung kepada user Finance, Purchasing,
juga pada Ruang Management terdapat router + access point beralamatkan
192.168.1.11 yang terhubung ke switch yang juga terhubung ke ether3 pada
router load balancer. Sehingga secara tidak langsung router + access point
tersebut merupakan salah satu dari user pada jaringan ZONA 1, dan untuk Ruang
Management harus dibuat prioritas 1.
queue simple
21
Selanjutnya barulah membuat queue simple untuk user biasa.
queue simple
3.7 Kontribusi
Kontribusi penulis selama kerja praktek di PT Bakrie Metal Industris adalah
berhasil memanfaatkan bandwidth internet dengan efisien, dengan menggunakan
metode load balancing, juga membuat pengaturan bandwidth untuk user, agar
mencegah penyalahgunaan bandwidth oleh user yang sebelumnya tidak ada
pengaturan sama sekali.
22
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Load Balancing merupakan suatu solusi pada jaringan yang dapat
menghubungkan line gateway internet yang satu dengan yang lainnya. Sehingga
antara jaringan yang satu dengan jaringan yang lainnya dapat saling terkoneksi.
Load Balancing juga berguna sebagai metode agar fungsionalitas jaringan
internet tetap berlangsung karena jika ada satu gateway internet mati maka yang
lainnya bisa saling mengisi.
4.2 Saran
Dari kesimpulan diatas maka penulis memberi saran sebagai berikut:
a) Selalu melakukan backup konfigurasi setelah menyetting router, agar
terhindar konfigurasi ulang satu per satu akibat mereset perangkat jika
terjadi kerusakan konfigurasi.
b) Sebaiknya hitunglah klasemen ip address terlebih dahulu sebelum
mengkonfigurasi router untuk meminimalisir kesalahan konfigurasi.
Sebaiknya ubah username dan password pada router agar aman dari gangguan user
lain yang merubah konfigurasi router tersebut.
23
.
DAFTAR PUSTAKA
24