Anda di halaman 1dari 2

Penemu Celana Jeans yaitu Levi Strauss dilahirkan di Buttenheim, di wilayah Franconian dari

Bavaria, Jerman pada tanggal 26 February 1829. Levi Strauss adalah anak dari Hirsch Strauss
dan Rebecca Strauss. Pada usia 18, Levi Strauss beserta ibu dan dua saudara perempuannya
berlayar ke Amerika Serikat untuk bergabung dengan saudaranya Jonas dan Louis, yang telah
memulai bisnis grosir. Adik Levi yaitu Fanny dan suaminya yaitu David Stern pindah ke St
Louis, Missouri, sementara Levi pergi untuk tinggal di Louisville dan menjual produk bisnis
milik saudara-saudaranya di Kentucky, Amerika Serikat. Pada bulan Januari 1853, Levi Strauss
menjadi warga negara Amerika. Keluarganya kemudian memutuskan untuk membuka cabang di
Pantai Barat San Francisco.

Awalnya Celana Jeans berasal dari Genoa, Italia ditempat ini celana jeans diproduksi untuk
keperluan angkatan laut, sebagai celana yang dapat dipakai basah ataupun kering. Nama jeans
sendiri didapat dari bahasa Perancis yang menyebut celana warna biru asal Genoa ini sebagai
bleu de Gnes. Sedangkan di benua Amerika kedatangan jeans dimulai di tahun 1872. Levi
Strauss yang berusia 20 tahun berniat mengadu nasib ke New York. Di tempat asalnya Strauss
adalah seorang penjual pakaian. Strauss berangkat ke California dengan hanya berbekal beberapa
potong tekstil yang merupakan barang bisnis milik saudaranya yang akan dijuanya selama
perjalanan ke barat. Karena memang hanya berbekal nekat, Levi Strauss akhirnya sampai di
California dengan menjual semua barangnya kecuali yang tersisa adalah segulung kanvas.

Dengan segulung kanvas tersebut Strauss berusaha membuat sepotong celana kerja yang dicoba
dijualnya kepada para pekerja tambang didaerah tersebut. Ternyata celana dengan bahan kanvas
milik Strauss laku keras, banyak pekerja tambang yang membeli celana kanvas dari Strauss
karena celana dari bahan canvas tidak mudah rusak atau sobek serta tahan lama. Namun masih
banyak juga mereka yang masih tidak suka dengan bahan kanvas olahan Strauss. Hal yang
membuat dia mulai berimprovisasi dengan membuat dari bahan lain yang dipesan dari Genoa
Italia. Para pemintal di sana menyebut bahan tersebut dengan “genes” dan Strauss mengubah
namanya menjadi “Jeans” dan mulailah Strauss memproduksi celana jeans yang pertama dan
diberi merk “Levi’s”. Produk desain mereka yg pertama adalah “Levi’s 501“. Produk desain
pertama memang dikhususkan bagi para penambang emas. Celana ini memiliki 5 saku, 2 di
belakang dan 2 di depan, dan 1 saku kecil dalam saku depan sebelah kanan.

Dalam waktu singkat celana ini sudah menjadi celana resmi para penambang, hal yang membuat
Jacob Davis seorang pengusaha sukses kemudian mengajak kerjasama Strauss. Sebagai seorang
businessman, naluri dagang Levi pun muncul, ia kemudian mengajak Davis partneran dan di
tahun 1873 mereka berhasil mendapatkan hak paten. Setelah paten berhasil didapatkan, langsung
saja para pekerja tambang di California memakai celana jeans ini sebagai seragam tidak resmi
mereka selama bekerja. Karena populer di kalangan pekerja tambang inilah, jeans kemudian jadi
simbol status ekonomi dan diasosiasikan dengan kelas pekerja. Di tahun 1920, Levi’s Waist
Overalls menjadi produk celana kerja yang paling laku di bagian Selatan Amerika, dan walau
sekarang bahannya sudah digantikan dengan denim namun banyak orang masih menyebutnya
sebagai celana jeans.

Di tahun 1930-an, kepopuleran jeans mulai terdongkrak, hal ini juga tidak bisa dipisahkan dari
kepopuleran film koboi. Dalam waktu singkat semua cowok (tua/muda) jatuh cinta sama jeans
dan berusaha untuk meniru idola mereka di dalam film. Memakai jeans memang dipergunakan
untuk membuat sebuah statement. Tahun 60-an dan 70-an jeans dibuat ulang (mulai dengan
bentuk bell-bottom, didekorasi dengan manik, sulaman dan bahkan dicat) dan menjadi simbol
penampilan casual untuk generasi yang lebih bebas.

Pada masa Perang Dunia II, giliran para serdadu Amerika yang gemar mengenakannya selagi
sedang tidak bertugas. Lain lagi ceritanya di tahun 1950-an. Jeans mendadak menjadi must have
item di kalangan anak-anak muda. Apa pemicunya? Ternyata tak lain penampilan cool James
Dean, bintang belia yang meninggal muda karena kecelakaan di saat namanya justru sedang
kondang-kondangnya. Trend kembali bergulir di tahun 1960-an dan awal tahun 1970-an. Gaya
hidup menggelandang ala Hippy menciptakan kreasi baru. Gadis-gadis hippy suka mengenakan
jeans yang dihiasi dengan sulaman atau lukisan cat. Di akhir tahun 1970, dunia dikejutkan
dengan penampilan si cantik Brooke Shields yang menjadi model jeans produksi Calvin Klein.

Celana Jeans baru benar-benar naik pangkat di tahun 1980-an. Ketika itu banyak perancang
terkenal seperti Armani, Klein dan Versace yang mengangkat jeans sebagai bahan yang bisa
tampil sama anggunnya dengan bahan pakaian lain. Memang sih, jeans sempat tidak ngetop di
era grunge tahun 1990an. Namun dengan cepat melakukan come-back di dunia fashion. Kini
orang bahkan mengenaian jeans untuk berbagai kesempatan, termasuk untuk berdress down
Friday alias berbaju santai ke kantor di hari Jum’at. Di Indonesia jeans bahkan sudah sering
dikenakan bersama kebaya encim ataupun dikenakan ke pesta bersama dengan bahan pakaian
yang glamour seperti sutera. Sekarang ini, celana jeans sudah masuk ke kehidupan kita sehari-
hari dan bukan cuma monopoli kaum pekerja seperti kegunaannya di jaman dulu. Jutaan orang
memang masih memakai jeans untuk bekerja, tapi kali ini bukan untuk bekerja di pertambangan
tapi untuk kerja kantoran. Bahkan Indonesia memiliki brand celana jeans sendiri yang cukup
terkenal sampai ke mancanegara, yaitu Peter Says Denim.

Peter pada awalnya bekerja sebagai tukang jahit di salah satu konveksi di kota Bandung, lalu Ia
mengumpulkan modal dari hasil bekerja menjahitnya itu. Awalnya peter hanya menerima
pesanan dari kerabat dekatnya saja, namun lama kelamaan pesanan jahit Peter semakin banyak
dan mampu membuka toko jeans sendiri.

Sekarang semakin beragam model celana jeans yang ada di dunia, mulai dari yang standar
seperti Levi’s sampai model stretch atau ketat.

Levi Strauss meninggal pada tanggal 26 September 1902, di San Francisco pada usia 73. Dia
tidak pernah menikah, sehingga ia meninggalkan bisnisnya untuk empat keponakannya yang
merupakan anak-anak adiknya yaitu Fanny dan suaminya David Stern. Ia juga meninggalkan
warisan ke sejumlah badan amal. Ia dimakamkan di Colma, California.

Anda mungkin juga menyukai