Anda di halaman 1dari 9

TUGAS KEPERAWATAN KRITIS

TELAAH JURNAL
Oleh :
1. Alif Wahdatin
2. Ardyani Nurjannah
3. Dewi Nurhasih
4. Dian Kusuma Dewi
5. Dian Khairunnisa’ Arindani
6. Erma Imawati
7. Eva Fitri Listihana
8. Farida Dwi Andika Putri
9. Hadri Sutriatna
10. Iqomatul Azizah
11. Isomah
12. Kholifah

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN


FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN
UNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG
SEMARANG
2018
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Oral care adalah tindakan untuk membersihkan dan menyegarkan mulut,
gigi dan gusi (Refalina.w, 2013). Oral care adalah tindakan yang ditujukan untuk
menjaga kontinuitas bibir, lidah dan mukosa mulut, mencegah infeksi dan
melembabkan membran mulut dan bibir. Tindakan ini dapat dilakukan oleh pasien
yang sadar secara mandiri atau dengan bantuan perawat. Untuk pasien yang tidak
mampu mempertahankan kebersihan mulut dan gigi secara mandiri harus dipantau
sepenuhnya oleh perawat (Suyatmi, 2013).
Perawatan mulut sulit dilakukan pada pasien yang diintubasi karena saluran
udara artifisial dan kondisi kritis yang mendasari pasien. Karena kesehatan mulut
memburuk selama intubasi, tantangan klinis adalah untuk mencegah kerusakan
dengan mengatasi, misalnya, perkembangan plak gigi, xerostomia, dan
pertumbuhan bakteri. Hambatan fisik seperti tabung endotrakeal, tabung lambung
mulut, dan blok gigitan menghambat akses ke rongga mulut dan telah digambarkan
sebagai hambatan utama untuk menyediakan perawatan mulut di ICU (Feider,
Mitchell, & Bridges, 2010) . Banyak produk perawatan mulut yang tersedia secara
komersial, seperti sikat gigi manual dan listrik, kontrasepsi, agen pelembab mulut,
dan berbagai penyeka dan larutan oral, tersedia. Efektivitas sebagian besar produk
atau metode pada kesehatan mulut tidak diketahui dengan baik, terutama dalam
konteks pasien intubasi.
Berdasarkan uraian di atas, peneliti tertarik untuk meneliti jurnal dengan

judul “Effects of a Standard Versus Comprehensive Oral Care Protocol Among

Intubated Neuroscience ICU Patients: Results of a Randomized Controlled Trial”


B. Tujuan
1. Tujuan Umum : untuk mengetahui perbedaan anatara perawatan mulut standar
dengan perawatan mulut yang komprehensif.
2. Tujuan Khusus :
a. Unuk mediskripsikan perawatan mulut yang standar dengan menggunakan
penyikat gigi manual
b. Mengetahui perawatan mulut yang komprehensif dengan cara menggunakan
scraper lidah, sikat gigi elektrik, dan pelembab farmakologis.
BAB II

ABSTRAK ARTIKEL

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan anatara perawatan mulut
standar dengan perawatan mulut yang komprehensif. selama intubasi hingga 48 jam setelah
ekstubasi pada pasien ICU. Menggunakan responden sebanyak 31 pasein pada kelompok
perawatan mulut standar dan 25 pasien pada kelompok perawatan mulut komprehensif pada
pasien yang diintubasi di ICU. Kesehatan mulut dievaluasi berdasarkan Panduan Penilaian
Oral (OAG) pada saat hari pertama ekstubasi, dan 48 jam setelah ekstubasi. Tidak ada
perbedaan signifikan dalam frekuensi prosedur perawatan mulut. Kepatuhan prosedur
melebihi 91% pada kedua kelompok. Total skor OAG dari beberapa kategori pada
perawatan mulut standar secara signifikan memburuk (tes Friedman, p G .001, Bonferroni
dikoreksi). Total skor OAG memburuk selama intubasi dalam kelompok protokol yang
komprehensif (tes Friedman, p G .004) tetapi akan kembali membaik setelah ekstubasi.
Dalam perawatan mulut yang komprehensif dengan menggunakan scraper lidah, penyikat
gigi elektrik dan pelembab mulut terdapat perbedaan secara signifikan dari waktu ke waktu.
Dikarenakan dengan menggunakan cara perawatan mulut yang komprehensif gingivitis,
dan plak gigi tidak memburuk secara signifikan dari waktu ke waktu dari pada perawatan
mulut yang standar dengan hanya menggunakan penyikat gigi manual. Protokol perawatan
mulut yang komprehensif, menggunakan scraper lidah, sikat gigi elektrik, dan pelembab
farmakologis, lebih efektif untuk kebersihan mulut selama intubasi dan setelah ekstubasi
daripada menyikat gigi secara manual.
BAB III

PEMBAHASAN

1. Judul penelitian
Effects Of Standard Versus Comprehensive Oral Care Protocol Among Intubated
Neuroscience ICU Patients : Result Of a Randomized Controllid Trial
2. Penulis : Virginia Prendergast, Ulf Jakobsson, Stefan Renvert, Ingalil Rahm
Hallberg
3. Sumber (link url/doi, jurnal penerbit, halaman jurnal)
DOI : 10.1097/JNN.0b013e3182510688
Jurnal penerbit : American Assocation Of Neuroscience Nurses
Halaman jurnal : 134-146
4. Tanggal publikasi : Juni 2012
5. Tujuan dan masalah penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat perbandingan dari perubahan dalam
kesehatan mulut selama intubasi hingga 48 jam setelah ekstubasi pada pasien ICU
dalam standar atau komperhensif prosedur perawatan mulut.
Masalah dalam penelitian ini adalah tidak ada perbedaan signifikan dalam frekuensi
protocol perawatan mulut.
6. Metode penelitian (desain, lokasi, sample, dan uji statistik)
Karakteristik demografis dan klinis pasien, nominal dan ordinal data yang
dinyatakan sebagai persentase. Desain penelitian menggunakan Cross Sectional. Uji
statistik pada penelitian apabila data nominal menggunakan uji chi square atau
fisher ekstract test dan jika data ordinal emnggunakan uji Mann Whitney U test.
Semua data dianalisis dengan SPSS versi 17,0 (SPSS Inc, Chicago, IL). Friedman
tes digunakan untuk menganalisis nilai OAG.
Lokasi : St. Joseph Hospital Medical Center
Sampel : Total Sampel sebanyak 56 pasien, 31 pasien dengan
perawatan mulut sederhana dan 25 pasien dengan perawatan mulut elektrik.
Kriteria Inklusi : Pasien yang telah diintubasi dalam waktu 24 jam saat
pertama kali masuk untuk.
Kriteria eksklusi : Pasien yang mengalami patah tulang wajah atau trauma
yang mempengaruhi rongga mulut.
7. Hasil penelitian
Tidak ada perbedaan yang signifikan dalam usia, jenis kelamin, dan tingkat
kesadaran. Total Skor OAG kelompok komprehensif lebih baik dari pada total skor
OAG kelompok standar. Kebersihan mulut secara signifikan meningkat dalam
kelompok perawatan oral yang komprehensif dibandingkan dengan perawatan oral
standar dari waktu pertama diintubasi sampai 48 jam setelah ekstubasi (p =.013)
terdapat tidak ada perbedaan yang signifikan antara efek untuk reflek menelan dan
kebersihan bibir antara dua kelompok.
8. Kelebihan atau kekuatan isi artikel penelitian
1. Terdapat kejelasan dalam prosedur antara pasien yang diintervensi dan pasien
kontrol, terdapat flowchart of study patients.
2. Terdapat penjelasan dalam penggunaan Oral Assessment Guide (OAG)
3. Kriteria inklusi dan kriteria eksklusi yang digunakan sudah tepat dan sesuai
prosedur.
9. Kekuranagan isi artikel penelitian
1. Untuk pengunaan data belum dijelaskan.
2. Responden yang digunakan tidak seimbang antara perawatan mulut standar dan
komperhensif.
10. Implikasi hasil penelitian bagi keperawatan
a. Tidak ada perbedaan signifikan anatara usia, jenis kelamin, dan tingkat
kesadaran
b. Pada 2 kelompok ada perbedaan jangka waktu untuk mengatur kebersihan
dalam posedur oral care rata-rata 1 menit..
c. Tota skor OAG antara kelompok sebelum ekstubasi dan setelah ekstubasi lebih
memburuk kelompok yang melakukan perawatan mulut standar dari pada
kelmpok yang melakukan perawatan mulut komprehensif.
d. Lebih diperhatikan lagi dalam penggunaan perawatan mulut yang standard dan
perawatan mulut yang komprehensif.
BAB IV

PENUTUP

A. KESIPMULAN
Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan dalam kelompok perawatan mulut
yang komprehensif dengan menggunakan scraper lidah, penyikat gigi elektrik
dan pelembab mulut terdapat perbedaan yang signifikan dari pada perawatan
mulut yang standar dengan hanya mengguunakan penyikat gigi manual.
Meskipun perawatan mulut komprehensif membutuhkan waktu yang lebih lama
dibandingkan dengan perawatan mulut standar
B. SARAN
Sebaiknya semua perawat diberikan pelatihan dalam perawatan mulut yang
komprehensif karena perawat belum terbiasa menggunakan penyikat gigi
elektrik. Perlengkapan perawatan mulut komprehensif yang terdiri dari sikat gigi
elektrik, mosturaizer, dan alat perawtan lidah sebaiknya disiapkan disetiap
kamar pasien.
DAFTAR PUSTAKA

Feider, L. L., Mitchell, P., & Bridges, E. (2010). Oral care practices for orally intubated
critically ill adults. American Journal of Critical Care, 19, 175Y183.

Refalina,W. (2013). Jurnal Pelaksanaan Oral Hygiene Terhadap Infeksi Pada Rongga
Mulut, Konsep dan Praktik Penulisan Riset Keperawatan. Yogyakarta: GrahaIlmu.
Suyatmi, 2013. Pelaksanaan Oral Hygiene Pada Paisen Stroke Di Ruangan Interna dan ICU
RSUD Enrekang.
Virginia Prendergast. (2012). Effects of a Standard Versus Comprehensive Oral Care
Protocol Among Intubated Neuroscience ICU Patients: Results of a Randomized
Controlled Trial. DOI: 10.1097/JNN.0b013e3182510688

Anda mungkin juga menyukai