Anda di halaman 1dari 4

ANALISIS JURNAL INTERVENSI TRAUMA & KRISIS

(HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP REMAJA TERHADAP PERILAKU


PENCEGAHAN PENGGUNAAN NAPZA DI SMA NEGERI 21 MAKASSAR)

Analisis Jurnal ini Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Intervensi Trauma & Krisis
Dosen Pengampu : Liyanovitasari, S.Kep.,Ns.,M.Kep

Di Susun oleh :

Nama : Linda Ayu Anjhelina

NIM : 010116A049

Prodi : S1 Keperawatan Kelas A Semester 7

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN

FAKULTAS KEPERAWATAN

UNIVERSITAS NGUDI WALUYO

TAHUN 2019/2020
ANALISIS JURNAL

1. Identitas Jurnal
a. Nama Pengarang :
Firman1Yusran Haskas2Akmal3
(STIKES Nani Hasanuddin Makassar & RSUK Daya Makassar )
b. Tahun Jurnal : 2018
c. Judul Jurnal :
“HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP REMAJA TERHADAP
PERILAKU PENCEGAHAN PENGGUNAAN NAPZA DI SMA NEGERI
21 MAKASSAR”

2. Latar Belakang

Pada analisis jurnal ini menjelaskan bahwa NAPZA adalah singkatan dari
Narkotika,Alkohol,Psikotropika dan Zat Adiktif lainnya. NAPZA ini kadang kala disebut
juga dengan istilah NARKOBA singkatan dari kata Narkotika dan Obat berbahaya.
Pengetahuan merupakan hal yang penting, pengetahuan merupakan salah satu
determinan,dimana determinan ini dapat mempengaruhi sikap terhadap perilaku tertentu.
Dampak yang ditimbulkan akibat penggunaan NAPZA, yaitu perilaku kekerasan
di masyarakat ,tindakan kriminal,seks bebas, dan penularan penyakit menular seperti
HIV/AIDS. Pendekatan desain yang diangkat dalam jurnal ini adalah pendekatan
deskriptif dengan rancangan cross sectional. Populasi pada penelitian ini yaitu 1.380
siswa dengan jumlah sampel sebanyak 93 siswa,cara pengumpulan data menggunakan
random sampling.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pengetahuan dan sikap
remaja tentang perilaku pencegahan penggunaan NAPZA di SMA Negeri 21 Makassar.
3. Isi Jurnal
Gangguan penggunaan Narkoba Psikotropika dan Zat Adiktif lain (NAPZA)
merupkan masalah yang menjadi keperihatinan dunia internasional disampin masalah
HIV/AIDS,kekerasan,kemiskinan,pencemaran lingkungan dan kelangkaan pangan. Saat
ini sekitar 25 juta orang yang mengalami ketergantungan NAPZA, di Indonesia pengguna
NAPZA mencapai 3,8 juta jiwa yang menjadi lebih memprihatinkan adalah usia
produktif,dan sebagian besar diantaranya adalah remaja dan dewasa awal (20-30 tahun).
70% dari total pengguna NAPZA di Indonesia anak usia sekolah, 4% lebih siswa SMA
dan selebihnya mahasiswa.
Penyalahgunaan narkotika dan beberapa obat terlarang di Sulawesi Selatan
terusmeningkat daritahun ke tahun. Berdasarkan data prevalensi penyalahgunaan narkoba
berdasarkan umur 10-59 tahun,yang dilakukan oleh Badan Narkotika Nasional Provinsi
(BNNP) wilayah Sul-Sel tiga tahun terakhir ini,pada tahun 2012 dari jumlah penduduk
6.130.377 ada 131.200 orang penyalahgunaan narkotika dan obat terlarang dengan
prevalensi 2,14% dari angka tersebut mengalami peningkatan pada tahun 2013 jumlah
penduduk 6.205,153 ada 136.671 penyalahgunaan narkotika dan obat terlarang dengan
prevalensi 2,20% daripada tahun 2014 dari jumlah penduduk 6.279.928 ada 142.141
orang penyalahgunaan dengan prevalensi 2,25% jumlah ini akan terus meningkat jika
tidak ada penanganan yang tepat (BNN,2014)
Pengetahuan merupakan hal yang sangat penting bagi siswa. Perilaku
penyalahgunaan NAPZA itu terjadi karena siswa kurang pengetahuan terhadap dampak
dari penggunaan NAPZA sehingga mempengaruhi sikap dan perilakunya

4. Kelebihan dan Kekurangan


 Kelebihan
Jurnal ini jelas dan mudah untuk dimengerti mengenai dampak yang ditimbulkan
dari penyalahgunaan NAPZA dan di berikan pengetahuan dan pencegahan
NAPZA di SMA Negeri 21 Makassar.
 Kekurangan
Jurnal ini tidak menjelaskan secara spsifik dan jelas bukti outcome yang
dihasilkan dari melakukan pendidikan kesehatan tentang penyalahgunaan NAPZA
dapat menurunkan pola pikir mereka terhadap dampak dari NAPZA di SMA
Negeri 21 Makassar dan Sulitnya mencari responden dalam penelitian untuk
menemukan siswa SMA yang bersedia untuk di wawancarai mengenai
penyalahgunaan NAPZA

5. Kesimpulan dan Saran


1. Kesimpulan
Penyelesaian dari masalah penyalahgunaan NAPZA yaitu pengetahuan
merupakan penentu perilaku dalam pencegahan penggunaan NAPZA dan Sikap
merupakan penentu perilaku pencegahan penggunaan NAPZA.
2. Saran
Diharapkan ada penelitian lanjutan yang akan memperkaya khazanah tentang
pengetahuan dan sikap remaja terhadap perilaku pencegahan NAPZA .
 Secara Praksis.
 Diharapkan pada Departemen Kesehatan harus lebih mensosialisasikan
informasi mengenai NAPZA dikalangan remaja sehingga remaja memiliki
pengetahuan dan sikap terhadap perilaku pencegahan penggunaan
NAPZA.
 SMA Negeri 21 Makassar merupakan wadah pendidikan formal sehingga
diharapkan kepada para guru di SMA dalam menanggulangi kerusakan
moral remaja melalui pendidikan kesehatan tentang bahaya NAPZA.
 Kepada seluruh pemerintah setempat dan instansi pendidikan formal
khususnya Stikes Nani Hasanuddin Makassar maupun non formal
diharapkan lebih meningkatkan kegiatan yang bersifat keagamaan di
kalangan remaja dan kegiatan yang positif lainnya yang dapat
menumbuhkan kemampuan beraktivitas agar tidak iku-ikutan dalam
penyalahgunaan NAPZA maupun dalam peredarannya.

Anda mungkin juga menyukai