Anda di halaman 1dari 2

1).

Unsur Intrinsik:

a. Tema: Kasih sayang yang berbeda

b. Alur: Maju

c. Amanat:

- Jangan membeda-bedakan kasih sayang terhadap anak, jangan pilih kasih kepada anak laki dan
perempuan, sayangi dan berikan perhatian penuh dan seimbang kepada anak-anak suapata anak tidak
merasa tersingkir didalam keluarganya sendiri.

d. Setting atau latar:

-Latar tempat: Kamar, rumah sakit, jalan, kemakaman.

-Latar waktu: Malam hari, keesokkan harinya, beberapa hari kemudian.

-Latar suasana: sedih, tegang, terharu, cemas.

e. Sudut pandang: Sudut pandang orang ketiga.

f.Tokoh atau penokohan:

-Ibu: Protagonis

. -Ayah: Antagonis

. -Rayhan: Protagonis

-Ghina: tritagonis

g.Suasana cerita: Sedih, tegang, terharu, dan cemas.


2). Unsur Ekstrinsik:

a. Nilai kepahlawanan:

-Mendengar penjelasan dari ayah, Rayhan merasa iba dan ingin menolong adiknya itu. Karena niat
baiknya, Rayhan memutuskan untuk mendonorkan ginjal untuk adiknya walau nyawa taruhannya.

b. Nilai moral:

-Sayangilah anak-anak kita tanpa membeda-bedakan kasih dan sayang yang kita berikan. Walau sifat
dan fisik seorang anak itu berbeda-beda, tetapi kewajiban orang tua adalah selalu menyayangi dan
menjaga anak-anaknya dengan sepenuh hati. Jangan sampai ada seorang anak yang merasa tersisih dan
tidak disayangi oleh orang tuanya sendiri.

c. Nilai Religius:

Keesokan harinya, Ghina dimakamkan di pemakaman yang tak jauh dari rumah. Di pusaran Ghina, ibu
tak henti hentinya menangisi kepergian Ghina. begitu yang tiba tiba. “Ibu, Ayah, Kak Rayhan maafin
Ghina, Ghina pergi gak bilang bilang, Ghina cuman pengen Kak Rayhan merasakan apa yang dulu aku
rasain, maafin yah kalau Ghina baru kasih tahu semua ini, Maaf juga buat Kak Rayhan maafin Ghina kalau
nolak keinginan kakak buat donorin ginjal, tapi makasih kalau kakak udah berkorban buat aku, Biarkan
Aku Yang Pergi Jangan Kakak.” ucap raga Ghina yang kini tenang di alam sana.

Anda mungkin juga menyukai