Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN PRAKTIK

SISTEM AIR CONDITIONER (AC)

Nama Kelompok :
Angga Dwy Wijaya : 17509134016
Ari Setiawan : 17509134017
Ryan Dwi S : 17509134018
Ilham Fatthurrahman : 17509134019
Devani Subakti : 17509134016

JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK OTOMOTIF

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

2019
I. Judul Praktik
Kompresor Tipe Swash Plate dan Tipe Crank

II. Kompetensi
1. Memperbaiki dan merawat kompresor Tipe Swash Plate dan Tipe Crank

III. Sub Kompetensi


Setelah mengikuti praktik kompresor Tipe Swash Plat dan tipe crank ini, diharapkan
mahasiswa dapat:
1. Membongkar dan memasang kembali unit kompresor Tipe Swash Plate dan Tipe
Crank
2. Mengidentifikasi komponen – komponen unit kompresor Tipe Swash Plate dan
Tipe Crank
3. Memeriksa kondisi komponen unit kompresor Tipe Swash Plate dan Tipe Crank
4. Menjelaskan cara kerja unit kompresor Tipe Swash Plate dan Tipe Crank

IV. Kajian Pustaka


Kompresor ialah pompa untuk menaikkan tekanan refrigerant . menaiknya tekanan
berarti menaikkan temperatur. Uap refrigerant bertekanan tinggi di dalam kompresor akan cepat
mengembun dengan cara melepaskan panas ke sekelilingnya. Kompresor merupakan bagian yang
penting dari mesin pendingin, kompresor menekan bahan pendingin ke semua bagian dari sistem.

Pada sistem refrigerasi kompresor bekerja membuat perbedaan tekanan pada masing-
masing bagian. Kerena dengan adanya perbedaan antara sisi teknan tinggi dan tekanan rendah,
maka bahan pendingin cair dapat melalui alat pengatur aliran ke evaporator. Fungsi kompresor
sendiri adalah menghisap menghisap gas refrigerant dari evaporator yang bertekanan dan dan
bertemperatur rendah kemudian memampatkan gas tersebut menjadi gas yang bertekenan
tinggi. Uap refrigerant bersuhu tinggi akan mengembun secara cepat di dalam kondensor dengan
melepaskan panas ke udara sekitar. Didalam kompresor tipe reciprocating ini, putaran crank shaft
dirubah menjadi gerak naik turun piston satu dan piston dua, dimana gerakan piston ini adalah
untuk menghisap, mengkompresi dan mengeluarkan freon.
V. Data Praktik Kompresor Tipe Swash Plate
A. Kondisi Komponen Utama
1) Piston
Kondisi piston masih terlihat baik secara visual dan masih bisa bergerak secara
normal. Tetapi piston hanya ada 3 buah dan ball bearingnya hilang.
Akibat bila ball bearing hilang, gesekan swash plate dengan piston akan sangat
besar.

2) Silinder
Kondisi dalam silinder untuk ruang kompresi sudah banyak tergores, dan tak layak
pakai.
Akibatnya terjadi gesekan dengan piston semakin besar dan piston ikut tergores.
Penyebabnya bisa jadi dari kekurangan bahan pelumas.

3) Katup suction dan discharge


Kondisi sedikit berkarat dan terdapat beberapa goresan. Fungsinya katup suction
sebagai katup masuk dan katup discharge sebagai katup keluar.
4) Swash Plate
Kondisi sudah banyak tergosres dan sedikit berkarat. Akibat dari itu bisa
menimbulkan gesekan yang besar dengan piston.
Penyebabnya bisa dari ball cearing yang dipiston hilang jadi mengakibatkan
gesekan yang besar.
Akibatnya bisa mengakibatkan tergoresnya swash plate dan piston

5) Shaft Seal
Kondisi hilang. Akibatnya bisa merembesnya fluida atau pelumas yang ada
dalam kompresor
B. Fungsi Komponen
 Piston
Fungsi piston adalah untuk menghisap dan menekan refrigerant yang masuk ke
dalam dan dari kompresor sehingga refrigerant menjadi bertekanan tinggi.

 Silinder
Merupakan tempat atau ruang terjadinya proses kompresi oleh piston tsb.

 Katup Suction dan Discharge


Katup suction berfungsi sebagai katup masuk zat refrigeran ke dalam silinder
yang selanjutnya akan di kompresi. Katup ini bekerja karna terjadinya
kevakuman dalam silinder sehingga katup dapat membuka.
Katup Discharge berfungsi mengelurkanan zat refrigerant bertekanan. Katup ini
bekerja karna adanya tekanan dari dalam piston sehingga mendorong katup
untuk terbuka.

 Swash Plate
Berfungsi merubahan gerak putaran menjadi gerak naik turun piston, selain itu
juga Swash Plate berfungsi sebagai pengatur gerak naik turun piston antar
silinder supaya bergerak secara bergantian.

C. Cara Kerja
 Langkah hisap
Ketika piston bergerak ke kiri, piston bagian kanan menarik refrigerant melalui
suction valve pada silinder kanan dan discharge valve sebelah kanan menekan
valve plate sehingga valve ini tertutup.

 Langkah tekan
Bersamaan dengan itu, bagian kiri piston menekan keluar refrigerant melalui
discharge valve pada silinder sebelah kiri dan suction valve sebelah kiri ditekan
ke valve plate sehingga valve tertutup.
VI. Data Praktik Kompresor Tipe Crank
a. Kondisi Komponen Utama
1. Piston dan Conecting rod
kondisi piston sudah tidak layak, karena sudah banyak yang tergores dan ring
piston sudah tidak ada.
Penyebabnya yaitu kemungkinan kekurangan pelumas di ruang silinder.
Akibatnya tergores piston dan silindernya.
Kondisi conecting rod masih bagus tidak meluntir

2. Silinder
kondisi dalam silinder untuk ruang kompresi sudah banyak tergores, dan tak
layak pakai.
Akibatnya terjadi gesekan dengan piston semakin besar dan piston ikut
tergores.
Penyebabnya bisa jadi dari kekurangan bahan pelumas.
3. Valve Plate dan Valve Stopper
Kondisi sudah berkarat semua, sudah tidak layak pakai.
Akibat peredaran refrigerant tidak bisa lancar.
Harus ganti baru supaya kompresor bisa bekerja dengan lancar.

4. Poros Engkol dan Bearing Poros Engkol


Kondisi berkarat dan crank pin sudah aus. Sedangkan Bearing kocak dan
kasar saat memutar.
Akibatnya bersuara keras saat kompresor memutar, dan bila bearing kocak
bisa membuat gerak poros engkol tidak stabil.
5. Discharge And Suction Service Valve
Kondisi ulir aus dan gasket tidak ada.

b. Fungsi Komponen
 Valve Plate
Berfungsi sebagai dudukan atau rumah untuk stopper valve, discharge valve, dan
suction valve.

 Piston
Fungsi piston adalah untuk menghisap dan menekan refrigerant yang masuk ke
dalam dan dari kompresor sehingga refrigerant menjadi bertekanan tinggi.

 Silinder
Merupakan tempat atau ruang terjadinya proses kompresi oleh piston tsb.

 Poros Engkol
Poros engkol berfungsi untuk meneruskan tenaga dari putaran mesin dan
mengubah gerak putar menjadi gerak lurus bolak – balik

 Bearing poros engkol


Membantu mengahluskan putaran dan menjadi dudukan poros engkol supaya
bisa memutar

 Conecting Rod
Penyalur tenaga dari poros engkol menuju piston. Dan juga untuk dudukan
piston tsb

c. Cara Kerja
 Langkah hisap
Saat piston bergerak turun, discharge reed valve poada posisi tertutup karena
tekanan refrigerant pada sisi tekan lebih besar dibanding di dalam silinder. Pada
saat yang sama suction valve terbuka akibat kevakuman di silinder sehingga
refrigerant dapat masuk.
 Langkah tekan
Saat piston bergerak naik gas refrigerant di dalam silinder ditekan keluar
melalui dicharge reed valve dan dialirkan ke condensor dengan tekanan dan
suhu tinggi. Pada saat yang sama suction reed valve tertutup akibat dari tekanan
yang tinggi tersebut.

D. Kesimpulan
Berdasarkan dari data praktikum serta analisis data praktikum maka dapat disimpulkan
bahwa :
1. Mahasiswa dapat membongkar, merakit, serta mengetahui cara kerja dari
kompresor tipe wash plate dan crank

2. Hampir semua komponen kompresor tipe wash plate dan crank ini tidak layak lagi
digunakan sehingga harus diganti dengan komponen yang baru.

3. Kompresor berfungsi untuk mengisap refrigran tekanan dan suhu rendah dari
evaporator dan menekan kembali dengan menaikkan tekanan dan suhu dan
dialirkan ke kondensor.

E. Daftar Pustaka
 Anonim, . Automotive Air Conditioning Training Manual. ARIAZONE (E-Book)

 Anonim, (2003), New Step 1 Training Manual Edisi 2. Jakarta: TOYOTA Motor
Manufacturing Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai