Anda di halaman 1dari 10

e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha

Jurusan Akutansi Program S1 (Vol: 8 No:2 Tahun 2017)

PENGARUH PROFITABILITAS, CAPITAL INTENSITY RATIO, SIZE,


DAN LEVERAGE PERUSAHAAN PADA MANAJEMEN PAJAK
(Studi Kasus Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa
Efek Indonesia Periode 2013-2016)

1
Minah Nurjanah, 1 I Putu Gede Diatmika, 2 I Nyoman Putra Yasa

Jurusan Akuntansi Program S1


Universitas Pendidikan Ganesha
Singaraja, Indonesia

e-mail: {1minanurjanah@yahoo.com, 1gedediatmika@gmail.com


2
putrayasanyoman11@gmail.com}@undiksha.ac.id

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk memberikan bukti empiris mengenai pengaruh


profitabilitas, capital intensity ratio, size, dan leverage perusahaan manufaktur pada
manajemen pajak yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Metode penelitian yang
digunakan adalah metode kuantitatif. Sampel ditentukan berdasarkan metode purposive
sampling sebanyak 244 sampel selama tahun 2013-2016. Metode observasi non
partisipan digunakan dalam metode pengumpulan data dalam penelitian ini. Sumber
yang digunakan yakni data sekunder berupa laporan keuangan dan laporan tahunan
yang diperoleh dari website Bursa Efek Indonesia (www.idx.co.id). Teknik analisis data
dengan menggunakan uji regresi linier berganda yang diolah menggunakan SPSS versi
17.
Hasil penelitian ini menyatakan bahwa variabel profitabilitas perusahaan (X1)
berpengaruh positif dan signifikan terhadap manajemen pajak, variabel capital intensity
ratio perusahaan (X2) berpengaruh positif dan signifikan terhadap manajemen pajak,
variabel size perusahaan (X3) berpengaruh positif dan signifikan terhadap manajemen
pajak, variabel leverage perusahaan (X4) berpengaruh positif terhadap manajemen
pajak.

Kata kunci: Manajemen Pajak, Profitabilitas Perusahaan, Capital Intensity Ratio


Perusahaan, Size Perusahaan, Leverage Perusahaan.

Abstract

This study aimed at providing empirical evidence on the effect of profitability,


capital intensity ratio, size, and leverage of manufacturing companies on tax
management listed on the Indonesia Stock Exchange. The research method used was
quantitative method. The samples were determined based on purposive sampling
method as many as 244 samples during year 2013-2016. Non-participant observation
method was used in this data collection. The data source used was secondary data in
the form of financial statement and annual report obtained from the Indonesia Stock
Exchange website (www.idx.co.id). Data analysis technique in this research was
multiple linear regression tests which was processed by using SPSS version 17.
The result of this study indicated that variable of company profitability (X1) had
a positive and significant effect on tax management, variable of capital intensity ratio
(X2) had a positive and significant effect on tax management, variable of company size
(X3) had a positive and significant effect on tax management, variable of company
leverage (X4) had a positive effect on tax management.
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Akutansi Program S1 (Vol: 8 No:2 Tahun 2017)

Keywords: Tax management, company profitability, capital intensity ratio of company,


company size, company leverage.

PENDAHULUAN individu sehingga menimbulkan konfik


Perusahaan yang melakukan kepentingan antara principal dan agen.
penghindaran pajak dengan melakukan Hubungan antara teori keagenan
kegiatan manajemen pajak, umumnya dengan Profitabilitas perusahaan adalah
perusahaan yang melakukan kegiatan dimana manajemen sebagai para
manajemen pajak adalah perusahaan yang penggerak bisnis di perusahaan,
memiliki tingkat Profitabilitas yang baik, mengusahakan agar profit dari perusahaan
dimana profit yang tinggi pada suatu terlihat baik secara laporan keuangan. Hal
perusahaan akan meningkatkan tingkat tersebut untuk meyakinkan para
pajak yang harus dibayarkan perusahaan stakeholder dan shareholder mengenai
tersebut. Selain itu perusahaan dengan kinerja manajemen sudah maksimal.
Size yang tinggi, umumnya memiliki Hubungan teori keagenan dengan
beberapa asset perusahaan yang memiliki Capital Intensity Ratio perusahaan adalah
kewajiban pembayaran pajaknya, seperti dimana manajemen memiliki kewenangan
pajak yang dibebankan kepada asset untuk menentukan kebijakan investasi yang
perusahaan yang berupa kendaraan dilakukan oleh perusahaan. Investasi
operasional hingga pajak bumi dan tersebut akan dinilai kinerjanya oleh
bangunan dari perusahaan tersebut. stakeholder dan shareholder.
Manajemen pajak adalah Hubungan antara teori keagenan
pengelolaan kewajiban perpajakan dengan dengan Size perusahaan adalah dimana
menggunakan strategi untuk meminimalkan skala ukuran perusahaan akan ditentukan
jumlah beban pajak. Darmadi (2013) dengan langkah manajemen dalam
manajemen pajak adalah pengelolaan mengelola laba perusahaan. Jika laba
kewajiban perpajakan dengan perusahaan dikelola manajemen dengan
menggunakan startegi untuk meminimalkan baik, maka kinerja manajemen akan terlihat
jumlah beban pajak. Manajemen pajak baik di mata para stakeholder dan
merupakan salah satu elemen dari shareholder. Teori keagenan dapat
manajemen perusahaan. Pengertian lain membuat pihak manajemen berusaha
manajemen pajak menurut Suandy (2008) membuat ukuran perusahaan terlihat
adalah sarana untuk memenuhi kewajiban sebesar mungkin pada laporan keuangan.
perpajakan dengan benar tetapi jumlah Hubungan antara teori keagenan
pajak yang dibayar dapat ditekan serendah dengan Leverage perusahaan adalah
mungkin untuk memperoleh laba dan dimana pihak manajemen perusahaan yang
likuiditas yan diiharapkan. menjalankan perusahaan dengan
Teori keagenan (Agency Theory) mengambil risiko peminjaman modal, akan
menurut Watts dan Zimmerman (1990) berusaha membuat hutang perusahaan
menyatakan laporan keuangan sebagai terlihat produktif. Jika hutang perusahaan
angka-angka akuntansi yang diharapkan terlihat produktif maka para pemegang
dapat meminimalkan konflik antara pihak- saham akan memberi kepercayaan lebih
pihak yang berkepentingan. Manajemen terhadap para manajemen. Teori keagenan
pajak dapat dilihat dari pengembangan teori dapat membuat pihak manajemen
keagenan yang mencoba menjelaskan berusaha membuat laporan keuangan
bagaimana pihak pihak yang terlibat dalam dengan hutang yang seminimal mungkin
perusahaan akan bersikap karena pada dengan hasil atau laba yang maksimal.
dasarnya mereka memiliki kepentingan Ada beberapa faktor yang
yang berbeda-beda. Menurut Anthony dan memengaruhi perusahaan melakukan
Govindrajan (2005) teori agensi merupakan manajemen pajak yaitu : Rodriguez dan
suatu hubungan atau kontrak antara Arias (2012) Profitabilitas merupakan salah
prinsipal dan agen. Teori agensi satu faktor penentu beban pajak, karena
diasumsikan kepentingan dari tiap-tiap perusahaan yang memiliki keuntungan
yang besar akan membayar pajak setiap
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Akutansi Program S1 (Vol: 8 No:2 Tahun 2017)

tahun. Sedangkan perusahaan yang Machfoedz (1999); Suwito (2005) ukuran


memiliki tingkat keuntungan yang rendah perusahaan adalah suatu skala yang dapat
atau bahkan mengalami kerugian akan mengklasifikasikan perusahaan menjadi
membayar pajak yang lebih sedikit atau perusahaan besar dan kecil. Besar kecilnya
tidak sama sekali. Hendy dan Sukartha perusahaan dapat mempengaruhi
(2014) menyatakan bahwa pengaruh pendapatan (probability), karena mendapat
Return On Asset (ROA) positif terhadap laba maka mempengaruhi juga asset
penghindaran pajak dengan proksi Effective perusahaan dan tingkat utang perusahaan
Tax Rate (ETR) dikarenakan perusahaan sehingga berpengaruh terhadap
mampu mengelola assetnya dengan baik pembayaran pajak.
sehingga memperoleh keuntungan dari Chiou et.al (2012) menyatakan
insentif pajak dan kelonggaran pajak ukuran perusahaan memiliki pengaruh
lainnya sehingga perusahaan tersebut positif terhadap tarif pajak efektif. Hendy
terlihat melakukan penghindaran pajak. dan Sukartha (2014) ukuran perusahaan
Chiou et.al (2012) menunjukkan berpengaruh pada penghindaran pajak.
bahwa ROA berpengaruh positif terhadap Berdasarkan uraian di atas maka hipotesis
tarif pajak efektif. Maria dan Kurniasih yang dapat di rumuskan adalah
(2014) menyatakan bahwa ROA H3: Size perusahaan berpengaruh
berpengaruh signifikan pada penghindaran positif terhadap manajemen pajak.
pajak. Berdasarkan uraian di atas maka Selain Size perusahaan, Leverage
hipotesis yang dapat di rumuskan adalah perusahaan juga mampu mempengaruhi
H1: Profitabilitas Perusahaan manajemen pajak. Leverage perusahaan
berpengaruh positif terhadap adalah kemampuan perusahaan dalam
manajemen pajak. memenuhi kewajiban finansialnya baik
Selain Profitabilitas perusahaan, jangka panjang maupun jangka pendek dan
Capital Intensity Ratio perusahaan juga mengukur sejauh mana perusahaan
mampu mempengaruhi manajemen pajak. dibiayai utang. Richardson dan Lanis
Capital Intensity Ratio (CIR) perusahaan (2007) menyatakan semakin tinggi nilai
adalah dimana manajemen dapat utang maka nilai effective tax rate
mengurangi pajak melalui Capital Intensity perusahaan akan semakin rendah. Haryadi
Ratio, karena dalam Capital Intensity Ratio (2012) menunjukkan bahwa hutang
akan timbul biaya depresiasi atau perusahaan dapat mengurangi beban pajak
penyusutan. Rodriguez dan Arias (2012) yang dibayarkan dengan memanfaatkan
menyebutkan bahwa aktiva tetap yang bunga hutang sebagai pengurang pajak.
dimiliki perusahaan memungkinkan Ardyansah dan Zulaikha (2014)
perusahaan untuk memotong pajak akibat menyatakan utang perusahaan memiliki
depresiasi dari aktiva tetap setiap tahunnya. pengaruh yang signifikan pada ETR.
Biaya depresiasi atau penyusutan tersebut Dharma dan Ardiana (2016) menyatakan
dapat digunakan oleh manajemen Leverage berpengaruh positif terhadap tax
perusahaan untuk mengurangi laba avoidance. Berdasarkan uraian diatas maka
sehingga nantinya akan dapat hipotesis yang dapat dirumuskan adalah
mempengaruhi jumlah pajak yang harus H4: Leverage perusahaan berpengaruh
dibayarkan (Mulyani, 2013). positif terhadap manajemen pajak.
Dharma dan Ardiana (2016) Berdasarkan pernyataan diatas
intensitas asset tetap berpengaruh positif maka peneliti tertarik meneliti masalah yang
terhadap tax avoidance. Berdasarkan mempengaruhi manajemen pajak pada
uraian di atas maka hipotesis yang dapat di perusahaan manufaktur yang terdaftar di
rumuskan adalah Bursa Efek Indonesia periode 2013-2016.
H2: Capital Intensity Ratio perusahaan Permasalahan yang dikaji terbatas pada
berpengaruh positif terhadap aspek-aspek Profitabilitas, Capital Intensity
manajemen pajak. Ratio, Size dan Leverage perusahaan.
Tak hanya Capital Intensity Ratio Berdasarkan uraian diatas, tujuan yang
perusahaan, Size perusahaan juga mampu ingin dicapai dalam penelitian ini adalah
mempengaruhi manajemen pajak. Menurut untuk mengetahui pengaruh Profitabilitas
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Akutansi Program S1 (Vol: 8 No:2 Tahun 2017)

perusahaan terhadap manajemen pajak HASIL DAN PEMBAHASAN


(X1), untuk mengetahui pengaruh Capital Hasil
Intensity Ratio perusahaan terhadap Berdasarkan hasil uji statistik
manajemen pajak (X2), untuk mengetahui deskriptif dapat dilihat bahwa variabel
pengaruh Size perusahaan terhadap Profitabilitas perusahaan (X1) mempunyai
manajemen pajak (X3), untuk mengetahui nilai minimum sebesar 0,09, nilai
pengaruh Leverage perusahaan terhadap maksimum sebesar 0,511, nilai mean
manajemen pajak (X4). Manfaat penelitian sebesar 0,14127, dan standar deviasi
ini yaitu diharapkan dapat menambah sebesar 762.557. Ini berarti bahwa terjadi
pengetahuan dan wawasan bagi perbedaan nilai Profitabilitas perusahaan
mahasiswa, serta dapat digunakan sebagai yang diteliti terhadap nilai rata-rata sebesar
bahan masukan bagi penelitian selanjutnya 762.557.
untuk mengetahui tentang pengaruh Variabel Capital Intensity Ratio
Profitabilitas, Capital Intensity Ratio, Size perusahaan (X2) mempunyai nilai minimum
dan Leverage perusahaan manufaktur pada sebesar 0,17, nilai maksimum sebesar
manajemen pajak. Bagi pengguna laporan 0,792, nilai mean sebesar 0,4335, dan
keuangan dan calon investor hasil standar deviasi sebesar 0,1399. Ini berarti
penelitian ini diharapkan dapat memberikan bahwa terjadi perbedaan nilai Capital
bukti mengenai pengaruh Profitabilitas, Intensity Ratio perusahaan yang diteliti
Capital Intensity Ratio, Size dan Leverage terhadap nilai rata-rata sebesar 0,1399.
perusahaan manufaktur pada manajemen Variabel Size perusahaan (X3)
pajak sehingga diharapkan dapat dijadikan mempunyai nilai minimum sebesar
pertimbangan dalam melakukan investasi. 174.225, nilai maksimum sebesar 182.274,
nilai mean sebesar 811.476, dan standar
METODE deviasi sebesar 332.257. Ini berarti bahwa
Desain penelitian yang digunakan terjadi perbedaan nilai Size perusahaan
adalah dengan menggunakan metode yang diteliti terhadap nilai rata-rata sebesar
kuantitatif. Sasaran dalam penelitian ini 332.257.
adalah perusahaan manufaktur yang Variabel Leverage perusahaan (X4)
terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode mempunyai nilai minimum sebesar 0,31,
2013-2106. Jenis data yang digunakan nilai maksimum sebesar 2,27, nilai mean
dalam penelitian ini adalah data kuantitatif sebesar 0,882, dan standar deviasi sebesar
yang merupakan data yang berbentuk 0,3523. Ini berarti bahwa terjadi perbedaan
angka atau data yang diangkakan. nilai Leverage perusahaan yang diteliti
Sumber data yang digunakan terhadap nilai rata-rata sebesar 0,3523.
adalah sumber data sekunder. Metode Variabel manajemen pajak (Y)
pengambilan sampel menggunakan mempunyai nilai minimum sebesar 0,09,
purposive sampling yaitu teknik penentuan nilai maksimum sebesar 0,86, nilai mean
sampel dengan kriteria-kriteria tertentu sebesar 0,2608, dan standar deviasi
(Sugiyono, 2014:122). Metode observasi sebesar 0,1268. Ini berarti bahwa terjadi
non partisipan digunakan dalam perbedaan nilai manajemen pajak yang
pengumpulan data, peneliti mengumpulkan diteliti terhadap nilai rata-rata sebesar
data dengan mengunduh informasi berupa 0,1268.
laporan keuangan dan laporan tahunan di
website Bursa Efek Indonesia yaitu
www.idx.co.id. Data penelitian ini diolah
menggunakan uji statistik, uji asumsi klasik
(uji normalitas, uji autokorelasi, uji
multikolinearitas dan uji
heteroskedastisitas), uji hipotesis (analisis
regresi linear berganda, koefisien
determinasi, uji statistik t).
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Akutansi Program S1 (Vol: 8 No:2 Tahun 2017)

Tabel 1
Hasil Uji Statistik Deskriptif
Std.
N Min Max
Deviation
ROA (X1) 244 0,09 0,511 0,14127 7.62557
CIR (X2) 244 0,17 0,792 0,4335 .13994
SIZE (X3) 244 174225.00 1.82E8 8.11476 3.3225E7
DER (X4) 244 0,31 2,27 0,882 .35236
ETR (Y) 244 0,09 0,86 0,2608 .12680
Valid N (listwise) 244
Sumber: Data Diolah, 2018

Selain statistik deskriptif terpenuhi probability plot dengan bantuan program


dilanjutkan dengan uji asumsi klasik. Uji statistik komputer SPSS versi 17.0 for
asumsi klasik yang pertama adalah uji windows. Peneliti menggunakan taraf
normalitas. Uji normalitas data bertujuan signifikansi 5%, maka variabel penelitian
untuk menguji apakah nilai residual dikatakan berdistribusi normal jika nilai
berdistribusi normal atau tidak. Uji analisis Kolmogorov-Smirnov memiliki
normalitas residual dilakukan dengan tingkat signifikansi lebih besar dari 0,05.
menggunakan one sample kologrov- Hasil uji normalitas pada penelitian ini
smirnov test dan Shapiro wilk, normal disajikan dalam tabel 2 berikut.

Tabel 2
Hasil Uji Normalitas
Unstandardized Residual
Kolmogorov-Smirnov Z .857
Asymp. Sig. (2-tailed) .274
Sumber: Data Diolah, 2018

Berdasarkan hasil uji normalitas autokorelasi. Uji autokorelasi bertujuan


yang ditunjukkan pada tabel 3 dapat dilihat untuk menguji apakah dalam suatu model
bahwa nilai Kolmogorov Smirnov sebesar regresi linier terdapat korelasi antara
0,857 dengan signifikansi sebesar 0,274 kesalahan pada periode t dengan
yang berarti nilai residual terdistribusi kesalahan penganggu pada periode t-1
secara normal. Uji asumsi klasik yang (sebelumnya). Hasil uji autokorelasi pada
selanjutnya dilakukan adalah uji penelitian ini disajikan pada tabel 3 berikut.

Tabel 3
Hasil Uji Autokorelasi
Model df1 df2 Durbin-Watson
1 1 244 2.228
Sumber: Data Diolah, 2018

Berdasarkan tabel 3 hasil uji Uji asumsi klasik yang ke tiga


autokorelasi, nilai Durbin-Watson test adalah uji multikolinearitas. Uji
sebesar 2.228. Untuk penelitian dengan 4 multikolinearitas bertujuan untuk
variabel bebas dan 244 sampel, maka mengetahui ada tidaknya hubungan
didapatkan standar nilai Durbin-Watson variabel bebas yang satu dengan variabel
sebesar 1.7281, sehingga dapat bebas yang lainnya. Uji ini bertujuan untuk
disimpulkan bahwa tidak terjadi menguji apakah pada model regresi
autokorelasi antar variabel independen ditemukan adanya korelasi antar variabel
dalam model regresi. independen. Untuk mendeteksi ada
tidaknya multikolinearitas dalam model
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Akutansi Program S1 (Vol: 8 No:2 Tahun 2017)

regresi dapat dilihat dari tolerance value lebih kecil dari 10, maka tidak terjadi
atau Variance Inflation Factor (VIF). Apabila multikolinearitas.
nilai tolerance value lebih kecil dari 0,10 Hasil uji multikolinearitas disajikan
dan nilai VIF lebih besar 10, maka terjadi pada tabel 4 berikut.
multikoliniaritas. Apabila nilai tolerance
value lebih besar dari 0,10 dan nilai VIF

Tabel 4
Hasil Uji Multikolinearitas
Collinearity Statistics
Model Keterangan
Tolerance VIF
ROA .468 1.281 Bebas Multikolinearitas
CIR .664 1.391 Bebas Multikolinearitas
SIZE .672 1.447 Bebas Multikolinearitas
DER .717 1.627 Bebas Multikolinearitas
Sumber: Data Diolah, 2018

Berdasarkan data pada tabel 4 hasil apakah dalam seexemplar model regresi
perhitungan tolerance menunjukkan terjadi ketidaksamaan varians dari residual
variabel Profitabilitas perusahaan, Capital suatu pengamatan ke pengamatan lain
Intensity Ratio Perusahaan, Size (Ghozali, 2011). Pada penelitian ini, uji
perusahaan, dan Leverage perusahaan heteroskedastisitas menggunakan uji
mempunyai nilai tolerance yang lebih besar Glejser dengan cara meregresikan antara
dari 0,10. Hasil perhitungan nilai Variance variabel independen dengan nilai absolute
Inflation Factor (VIF) juga menunjukkan residualnya. Apabila nilai signifikansi antara
bahwa variabel profitabilitas perusahaan, variabel independen dengan absolute
capital intensity ratio perusahaan, size residual lebih besar dari 0,05 maka tidak
perusahaan, dan leverage perusahaan terjadi masalah heteroskedastisitas.
mempunyai nilai VIF yang lebih kecil dari Hasil uji heteroskedastisitas pada
10, sehingga dapat disimpulkan bahwa penelitian ini disajikan dalam tabel 5
tidak terjadi multikolinearitas antar variabel berikut.
independen dalam model regresi.
Uji asumsi klasik yang ke empat
adalah uji heteroskedastisitas. Uji
Heteroskedasitas bertujuan untuk menguji

Tabel 5
Hasil Uji Heteroskedastisitas
Model Sig.
1 (Constant) .001
ROA .029
CIR .017
SIZE .031
DER .036
Sumber: Data Diolah, 2018

Berdasarkan data pada tabel 5 ratio perusahaan mempunyai nilai sig.


dapat dilihat bahwa masing-masing variabel sebesar 0,017, variabel size perusahaan
independen tidak signifikan secara statistik mempunyai nilai sig. 0,031, variabel
memengaruhi variabel dependen nilai leverage perusahaan mempunyai nilai sig.
Absolut Residual (AbsRes). Variabel 0,036. Semua variabel mempunyai
profitabilitas perusahaan mempunyai nilai probabilitas signifikansi > 0,05, sehingga
sig. sebesar 0,029, variabel capital intensity
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Akutansi Program S1 (Vol: 8 No:2 Tahun 2017)

dapat disimpulkan model regresi tidak Uji hipotesis yang pertama


mengandung adanya heteroskedastisitas. dilakukan adalah uji koefisien determinasi.
Setelah uji asumsi klasik terpenuhi Koefisien determinasi mengukur seberapa
selanjutnya dilakukan uji hipotesis. jauh kemampuan model dalam
Hipotesis pada penelitian ini diuji dengan menjelaskan variasi variabel dependen.
menggunakan model regresi berganda. Apabila Adjusted R Square semakin
Model regresi berganda digunakan untuk mendekati 1, maka semakin besar variasi
memecahkan rumusan masalah yang ada, dalam independen variabel, ini berarti
yaitu untuk melihat pengaruh diantara dua semakin tepat garis regresi tersebut untuk
variabel atau lebih. Variabel dependen mewakili hasil observasi yang sebenarnya.
pada penelitian ini adalah manajemen Hasil uji koefisien determinasi pada
pajak. Variabel independen pada penelitian penelitian ini disajikan dalam tabel 6
ini adalah profitabilitas perusahaan, capital berikut.
intensity ratio perusahaan, size perusahaan
dan leverage perusahaan.

Tabel 6
Uji Koefisien Determinasi
Model Adjusted R Square
1 .367
Sumber: Data Diolah, 2018

Berdasarkan data pada tabel 6 variabel dependen. Keputusan statistik


dapat dilihat bahwa Adjusted R Square hitung dan statistik tabel dapat diambil
diperoleh nilai koefisien determinasi keputusan berdasarkan probabilitas,
sebesar 0,367 yang menunjukkan bahwa dengan dasar pengambilan keputusan:
variasi variabel profitabilitas perusahaan, Apabila probabilitas > tingkat
capital intensity ratio perusahaan, size signifikan (0,05), maka H0 diterima dan Ha
perusahaan dan leverage perusahaan ditolak. Artinya tidak ada pengaruh
hanya dapat menjelaskan 36,7% variasi signifikan dari variabel independen secara
variabel manajemen pajak. Sisanya individual terhadap variabel dependen.
sebesar 63,3% dijelaskan oleh variabel- Apabila probabilitas < tingkat signifikan
variabel lain di luar model baik yang berasal (0,05), maka H0 ditolak dan Ha diterima.
dari faktor internal maupun eksternal yang Artinya ada pengaruh signifikan dari
dapat memengaruhi manajemen pajak. variabel independen secara individual
Selanjutnya dilakukan uji statistik t terhadap variabel dependen. Hasil uji
yang menunjukkan seberapa jauh pengaruh statistik t pada penelitian ini disajikan dalam
satu variabel penjelas dan independen tabel 7 berikut.
secara individu dalam menjelaskan variansi

Tabel 7
Hasil Uji Statistik t
Model Sig.
1 (Constant) .001
ROA .028
CIR .039
SIZE .027
DER .049
Sumber: Data Diolah, 2018
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Akutansi Program S1 (Vol: 8 No:2 Tahun 2017)

Berdasarkan data tabel 7, dapat berpengaruh signifikan pada penghindaran


dilihat bahwa semua variabel independen pajak.
yang di uji mempunyai pengaruh yang
signifikan. Hal ini dapat dilihat dari Pengaruh Capital Intensity Ratio
probabilitas signifikansinya lebih kecil Perusahaan Manufaktur Terhadap
daripada 0,05. Manajemen Pajak
Variabel profitabilitas perusahaan Berdasarkan hasil uji regresi linear
mempunyai nilai signifikansi sebesar 0,028 berganda, koefisien regresi variabel capital
variabel capital intensity ratio perusahaan intensity ratio perusahaan didapatkan
mempunyai nilai signifikansi sebesar 0,039, sebesar 0,319 yang berarti bahwa apabila
dan variabel size perusahaan mempunyai terdapat penambahan capital intensity ratio
nilai signifikansi sebesar 0,027, variabel perusahaan sebesar 1 tingkat, maka
leverage perusahaan mempunyai nilai manajemen pajak akan meningkat sebesar
signifikansi sebesar 0,049. Sehingga 0,319. Hasil tersebut menunjukkan bahwa
semua variabel independen mempunyai capital intensity ratio perusahaan
pengaruh signifikan terhadap variabel berpengaruh positif terhadap manajemen
dependen karena nilai signifikansi lebih pajak.
kecil dari 0,05. Hasil uji statistik t menunjukkan nilai
signifikansi variabel capital intensity ratio
Pembahasan perusahaan sebesar 0,039 atau lebih kecil
Pengaruh Profitabilitas Perusahaan daripada 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa
Manufaktur Pada Manajemen pajak variabel capital intensity ratio perusahaan
Berdasarkan hasil uji regresi linier (X2) mempunyai pengaruh yang signifikan
berganda didapatkan bahwa koefisien terhadap manajemen pajak. Dengan
regresi profitabilitas perusahaan sebesar demikian hipotesis kedua (H2) diterima yaitu
0,087 yang berarti bahwa apabila terdapat capital intensity ratio perusahaan
penambahan profitabilitas perusahaan berpengaruh terhadap manajemen pajak.
sebesar 1 tingkat, maka manajemen pajak Hasil penelitian ini sejalan dengan
akan meningkat sebesar 0,087 tingkat. penelitian terdahulu yakni hasil penelitian
Hasil tersebut menunjukkan bahwa variabel Dharma dan Ardiana (2016) juga
profitabilitas perusahaan berpengaruh menyatakan bahwa intensitas asset tetap
positif terhadap manajemen pajak. Semakin berpengaruh terhadap tax avoidance.
tinggi profitabilitas perusahaan, maka
manajemen pajak akan semakin tinggi. Pengaruh Size Perusahaan Manufaktur
Hasil uji statistik t menunjukkan nilai Terhadap Manajemen Pajak
signifikansi variabel profitabilitas Berdasarkan hasil uji regresi linear
perusahaan sebesar 0,028 atau lebih kecil berganda diperoleh nilai koefisien regresi
daripada 0,05. Hal tersebut menunjukkan variabel size perusahaan sebesar 0,518
bahwa variabel profitabilitas perusahaan yang berarti bahwa apabila terdapat
(X1) berpengaruh secara signifikan penambahan size perusahan sebesar 1
terhadap manajemen pajak. Dengan satuan, maka manajemen pajak akan
demikian hipotesis pertama (H1) dapat meningkat sebesar 0,518. Hasil tersebut
diterima yaitu profitabilitas perusahaan menunjukkan bahwa variabel size
berpengaruh terhadap manajemen pajak. perusahaan berpengaruh positif terhadap
Hasil penelitian ini sejalan dengan manajemen pajak. Semakin tinggi size
penelitian terdahulu yang dilakukan oleh perusahaan, maka manajemen pajak akan
Chiou et.al (2012), yang menunjukkan semakin tinggi.
bahwa ROA berpengaruh positif terhadap Hasil uji statistik t menunjukkan nilai
tarif pajak efektif. Hasil penelitian Hendy signifikansi variabel size perusahaan
dan Sukartha (2014) juga menyatakan sebesar 0,027 atau lebih kecil daripada
bahwa ROA berpengaruh pada 0,05. Hal tersebut menunjukkan bahwa
penghindaran pajak. Maria dan Kurniasih variabel size perusahaan (X3) berpengaruh
(2014) yang menyatakan bahwa ROA secara signifikan terhadap efektivitas
manajemen pajak. Dengan demikian
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Akutansi Program S1 (Vol: 8 No:2 Tahun 2017)

hipotesis ketiga (H3) dapat diterima yaitu ETR. Hasil penelitian Dharma dan Ardiana
size perusahaan berpengaruh terhadap (2016) juga menyatakan bahwa leverage
manajemen pajak. perusahaan berpengaruh terhadap tax
Hasil penelitian ini sejalan dengan avoidance.
penelitian terdahulu yang dilakukan oleh
Chiou et.al (2012) yang menyatakan bahwa Kesimpulan dan Saran
ukuran perusahaan memiliki pengaruh Simpulan
terhadap tarif pajak efektif. Hasil penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
Hendy dan Sukartha (2014) menyatakan menguji dan mendapat bukti empiris
bahwa ukuran perusahaan berpengaruh pengaruh profitabilitas, capital intensity
pada penghindaran pajak. Hasil penelitian ratio, size dan leverage perusahaan pada
Ardyansah dan Zulaikha (2014) manajemen pajak (studi kasus pada
menyatakan bahwa ukuran perusahaan perusahaan manufaktur yang terdaftar di
memiliki pengaruh yang signifikan pada Bursa Efek Indonesia periode 2013-2016).
ETR. Hasil penelitian Maria dan Kurniasih Dari hasil pengujian statistik dan
(2014) menyatakan bahwa ukuran menggunakan regresi liner berganda dapat
perusahaan berpengaruh signifikan pada ditarik kesimpulan sebagai berikut: (1)
penghindaran pajak. Hasil penelitian Profitabilitas perusahaan memiliki
Dharma dan Ardiana (2016) juga hubungan yang positif pada manajemen
menyatakan bahwa ukuran perusahaan pajak. (2) Capital intensity ratio perusahaan
berpengaruh terhadap tax avoidance. memiliki hubungan yang positif terhadap
manajemen pajak. (3) Size perusahaan
Pengaruh Leverage Perusahaan memiliki hubungan yang positif terhadap
Manufaktur Terhadap Manajemen Pajak manajemen pajak. (4) Leverage
Berdasarkan hasil uji regresi linear perusahaan memiliki hubungan yang positif
berganda diperoleh nilai koefisien regresi terhadap manajemen pajak.
variabel leverage perusahaan sebesar
0,604 yang berarti bahwa apabila terdapat Saran
penambahan leverage perusahan sebesar Berdasarkan hasil penelitian dan
1 satuan, maka manajemen pajak akan simpulan di atas, adapun saran yang dapat
meningkat sebesar 0,604. Hasil tersebut diberikan.
menunjukkan bahwa variabel leverage Untuk pihak manajemen
perusahaan berpengaruh positif terhadap perusahaan agar lebih terampil dalam
manajemen pajak. Semakin tinggi leverage mengelola pengeluaran karena terdapat
perusahaan, maka manajemen pajak akan banyak perusahaan yang mengalami
semakin tinggi. kerugian akibat rendahnya pendapatan dan
Hasil uji statistik t menunjukkan nilai tingginya pengeluaran. Sebaiknya
signifikansi variabel leverage perusahaan dilakukan penghematan agar nilai
sebesar 0,049 atau lebih kecil daripada Profitabilitas perusahaan yang diukur
0,05. Hal tersebut menunjukkan bahwa dengan ROA dapat berada pada level yang
variabel leverage perusahaan (X4) positif.
berpengaruh secara signifikan terhadap Untuk para calon investor
manajemen pajak. Dengan demikian hendaknya bijak dalam membaca laporan
hipotesis ke empat (H4) dapat diterima yaitu keuangan dari perusahaan agar dapat
leverage perusahaan berpengaruh mengenai gambar perjalanan kinerja
terhadap manajemen pajak. perusahaan, agar terhindar dari kerugian
Hasil penelitian ini sejalan dengan dalam melakukan investasi terutama
penelitian terdahulu yang dilakukan oleh investasi jangka panjang
Chiou et.al (2012) yang menyatakan bahwa Untuk peneliti selanjutnya,
utang perusahaan memiliki pengaruh menambah variabel lain yang dapat
terhadap tarif pajak efektif. Hasil penelitian mempengaruhi manajemen pajak, baik
Ardyansah dan Zulaikha (2014) faktor internal maupun faktor eksternal
menyatakan bahwa utang perusahaan perusahaan. Selain itu peneliti selanjutnya
memiliki pengaruh yang signifikan pada dapat memperpanjang periode penelitian
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Akutansi Program S1 (Vol: 8 No:2 Tahun 2017)

agar dapat diperoleh hasil penelitian yang Hendy Darmawan, I Gede dan Sukartha, I
lebih baik dan akurat. Made. 2014. Pengaruh Penerapan
Corporate Governance, Leverage,
DAFTAR PUSTAKA Return On Asset, dan Ukuran
Anthony dan Govindarajan. 2005. Perusahaan pada Penghindaran
Management Control System. Pajak. E-Jurnal Akuntansi
Jakarta: Salemba Empat. Universitas Udayana. Vol. 9, No.1,
Hal. 143-161.
Ardyansah, Danis dan Zulaikha, Purba.
2014. Pengaruh Size, Leverage, Machfoedz, Mas’ud Dalam Buku Suwito.
Profitability, Capital Intensity 2005. Financial Ratio Analysis and
Rasio, dan Komisaris Independen The Prediction of Ernings
Terhadap Effective Tax Rate Changes in Indonesia.
(ETR). Skripsi Jurusan Akuntansi Yogyakarta: Gajahmada
Fakultas Ekonomi dan Bisnis, University Business Review.
Universitas Diponegoro, No.7/III.
Semarang.
Mulyani, Sri. 2013. Pengaruh Karakteristik
Bursa Efek Indonesia. Laporan Keuangan. Perusahaan, Koneksi Politik, dan
www.idx.co.id. Reformasi Perpajakan Terhadap
Penghindaran Pajak. (Studi Pada
Chiou YC, Hsieh YC, Lin W. 2012. Perusahaan Manufaktur yang
Determinants of Effect Tax Rate Terdaftar di BEI tahun 2008-
For Firm Listed On China’s Stock 2012). Skripsi. Universitas
Markets: Panel Models With Two- Brawijaya.
Sided Cencors. International
Trade & Academic Research Richardson, Grant and Lanis, R. 2007.
Conference (ITARC). 7-8th “Determinants of Variability In
November 2012. Corporate Effective Tax Rate and
Tax Reform: Evidance From
Darmadi, Iqbal Nul Hakim. 2013. Analisis Australia”. Journal of Accounting
Faktor-Faktor Yang and Public Policy 26 (2007) 689-
Mempengaruhi Manajemen Pajak 704.
Dengan Indikator Tarif Pajak
Efektif. Skripsi FEB Undip. Suandy. 2008. Hukum Pajak, Edisi Kedua.
Jakarta: Salemba Empat.
Dharma, I Made Surya Putra dan Ardiana,
Putu Agus. 2016. Pengaruh Sugiyono. 2009. Teknik dan Ilmu
Leverage, Intensitas Aset Tetap, Pengetahuan Statistik dan
Ukuran Perusahaan, dan Koneksi Penelitian. Bandung: CV. Alfabet.
Politik Terhadap Tax Avoidance.
E-Jurnal Akuntansi Universitas Watts, Ross L and Zimmerman, Jerold L.
Udayana. Vol. 15, No.1, Hal. 584- 1990. Positive Accounting Theory:
613. A Ten Year Perspective The
Accounting Review. University of
Ghozali. 2011. Metode Penulisan. Jakarta: Roehester: Jan 1990: 65,1:
Tri Aksara. ABI/INFORM Global pg. 131.

Haryadi, Teddy. 2012. Pengaruh Intensitas


Modal, Leverage, dan Ukuran
Perusahaan Terhadap Tarif Pajak
Efektif Pada Perusahaan
Pertambangan di BEI Tahun
2010-2011. Skripsi. FEB Undip.

Anda mungkin juga menyukai