Anda di halaman 1dari 8

MODUL 3 RANGKAIAN PENGUAT OPERASIONAL

Athaya Syaqra (18318021)


Asisten: Nadia Hasanah FOTO
Tanggal Percobaan: 10/09/2019
EL2101-Praktikum Rangkaian Elektrik
Laboratorium Dasar Teknik Elektro - Sekolah Teknik Elektro dan Informatika ITB

Abstrak
Pada praktikum rangkaian elektrik modul 3 dengan judul
Rangkaian Penguat Operasional, dilakukan beberapa
percobaan diantaranya percobaan rangkaian penguat non-
inverting, rangkaian penguat inverting, rangkaian summer
(penjumlah), rangkaian integrator, dan rangkaian op-amp
untuk oscillator. Desain rangkaian sudah dirangkai
sebelumnya menggunakan kit breadboard. Praktikum Gambar 2-1 Contoh Simbol Penguat Operasional [2]
dilakukan dengan tujuan agar mahasiswa dapat menyusun
rangkaian pada breadboard serta memahami dan 2.1 IC OP AMP 741
menggunakan rangkaian standar operational amplifier. Salah satu tipe IC OpAmp yang populer adalah
IC741. Rangkaian ini berbentuk dual in-line
Kata kunci: Rangkaian Elektrik, Penguat Operasional,
package (DIP) yang memiliki tanda bulatan atau
Non-Inverting, Inverting, Summer, Integrator,
strip pada salah satu ujung yang menandai arah
Oscillator.
benar dari rangkaian. Penomoran pin berlawanan
arah jarum jam dimulai dari yang paling dekat
1. PENDAHULUAN dengan tanda bulatan/strip. [2]
Pada praktikum modul 3 ini, dilakukan enam
IC ini memiliki dua pin input, dua pin power
percobaan. Percobaan rangkaian non-inverting
supply, satu pin output, satu pin NC, dan dua pin
bertujuan untuk menganalisa nilai Vin dan Vo serta
offset null. OpAmp ini menerima referensi ground
hubungan keduanya dengan menyambungkan Vp
dari rangkaian dan komponen eksternal.
ke empat titik berbeda. Pada percobaan rangkaian
inverting, dilakukan hal yang sama untuk
menganalisis hubungan Vo dan Vin serta nilai Vin
peak to peak yang dihasilkan pada osiloskop
dengan pengaturan oleh generator sinyal.
Percobaan rangkaian summer dilakukan
modifikasi rangkaian dengan menambahkan Vin2
oleh generator sinyal, sedangkan pada rangkaian Gambar 2-2 Konfigurasi Pin IC Op-Amp 741 [2]
integrator dilakukan penyusunan Vs dengan sinyal
kotak oleh generator sinyal yang kemudian di plot Beberapa batasan-batasan penting yang perlu
kedua gelombang input dan output. Pada diperhatikan yang pertama, tegangan maksimum
percobaan rangkaian opAmp untuk oscillator, power supply tidak boleh melebihi rating
dilakukan pengamatan sinyal yang muncul serta maksimum. Kedua, tegangan. Output IC biasanya
frekuensinya. satu atau dua volt lebih kecil dari tegangan power
supply. Ketiga, arus output memiliki batas 30mA
2. STUDI PUSTAKA yang berarti resistansi beban harus cukup besar.[2]
Penguat Operasional atau Operational Amplifier
yang biasa disingkat OpAmp merupakan 2.2 RANGKAIAN STANDAR OP AMP
komponen yang digunakan dalam rangkaian Berikut beberapa rangkaian standar Op Amp yang
elektronik berdaya rendah. Operasional memiliki biasa digunakan. [2]
arti operasi aritmetik pada tegangan input yang
diberikan pada rangkaian.[2] Sebuah rangkaian
OpAmp memiliki dua input yaitu Inverting dan
Non-Inverting, satu output, dan koneksi catu daya
positif dan negatif. Bentuk simbol OpAmp adalah
segitiga dengan garis-garis input, output, catu daya Gambar 2-3 Rangkaian Penyangga[2]
seperti pada gambar dibawah ini. [1]
Laporan Praktikum - Laboratorium Dasar Teknik Elektro – STEI ITB 1
Pada percobaan ini akan digunakan tegangan catu
daya +12V dan -12V dan memastikan tegangan
catu off ketika menyusun rangkaian. Berikut
langkah-langkah percobaan yang dilakukan:

3.1 RANGKAIAN PENGUAT NON-INVERTING


Gambar 2-4 Penguat Inverting[2] Susun rangkaian seperti pada gambar dibawah ini.

Gambar 2-5 Penguat Non-Inverting[2]

Gambar 3-1 Rangkaian Percobaan Penguat Non-


Inverting[2]

Gambar 2-5 Penguat Selisih[2]


Mengukur dan catat nilai aktual
resistor 1k
3. METODOLOGI
Alat dan komponen yang digunakan dalam Sambungkan Vp ke titik A dan catat
percobaan ini adalah sebagai berikut: nilai Vin dan Vo. Lakukan hal yang
sama ke titik B, C, dan D
1. Power Supply DC (2 buah)
Analisa hubungan Vout dan Vin
2. Generator Sinyal (1 buah)
3. Osiloskop (1 buah) Gambar 3-2 Diagram Rangkaian Penguat Non-Inverting

4. Kabel BNC-probe jepit (2 buah) 3.2 RANGKAIAN PENGUAT INVERTING


5. Kabel BNC-BNC (1 buah) Susun rangkaian seperti pada gambar dibawah ini.
6. Kabel 4mm-4mm (max. 5 buah)
7. Kabel 4mm-buaya (max. 5 buah)
8. Multimeter Digital (2 buah)
9. Breadboard (1 buah)
10. Kabel jumper (1 meter)
11. IC Op Amp 741 (7 buah)
12. Kapasitor 1 nF (3 buah) Gambar 3-3 Rangkaian Percobaan Penguat Inverting[2]
13. Resistor 1kW (6 buah)
Ukur nilai aktual resistor lalu
14. Resistor 1,1kW (2 buah) sambungkan Vp ketitik A, dan catat Vin
dan Vo. Lakukan hal yang sama ke B
15. Resistor 2,2kW (7 buah)
16. Resistor 3,3kW (4 buah) Pasang generator sinyal sebagai Vin
dengan f=500Hz lalu atur Vout sebesar
17. Resistor 6,8kW (2 buah) 4Vpp

18. Resistor 12kW (3 buah) Catat besar tegangan Vin peak to peak
lalu analisa hubungan Vout dan Vin
19. Resistor 3,9kW (1 buah)
Gambar 3-4 Diagram Rangkaian Penguat Inverting

Laporan Praktikum - Laboratorium Dasar Teknik Elektro – STEI ITB 2


3.3 RANGKAIAN SUMMER (PENJUMLAH) 3.5 RANGKAIAN OP-AMP UNTUK OSCILLATOR
Pada bagian ini, modifikasi rangkaian sebelumnya Susun rangkaian seperti pada gambar dibawah ini.
dengan menambahkan input lain (Vin2) dari
generator sinyal seperti pada gambar berikut ini.

Gambar 3-5 Rangkaian Percobaan Summer (Penjumlah) [2]

Ukur nilai aktual resistor lalu buka Gambar 3-9 Rangkaian Op-Amp untuk Oscillator[2]
sambungan dari titik C. Generator
sinyal sebagai Vin dengan f=500Hz dan Catat frekuensi yang dihasilkan di C,
atur output 4Vpp lalu mengubah nilai R1=R2=6,8kW

Pasang generator sinyal sebagai Vin Mengembalikan nilai R1 dan R2 lalu


dengan f=500Hz dan atur output 4Vpp mengubah nilai C1 menjadi 470pF

Sambungkan Vp ketitik A lalu catat Vin Kembalikan C1 ke nilai awal lalu


dan Vo. Lakukan yang sama ke B mengubah R4 menjadi 12kW. Analisis
sinyal yang muncul di tiap kondisi
Gambar 3-6 Diagram Rangkaian Summer (Penjumlah)
Gambar 3-10 Diagram Rangkaian Op-Amp untuk
Oscillator
3.4 RANGKAIAN INTEGRATOR
Pada bagian ini, susun rangkaian seperti pada 4. HASIL DAN ANALISIS
gambar dibawah ini.
Setiap percobaan dilakukan dengan menggunakan
rangkaian yang telah disusun sebelumnya pada kit
breadboard. Berikut dokumentasi Kit Breadboard
beserta rangkaian yang digunakan.

Gambar 3-7 Rangkaian Percobaan Integrator[2]

Rangkai Vs dengan sinyal kotak oleh


generator sinyal dengan f=1khz dan
0,5Vpp

Amati gelombang output dan plot


gelombang input dan output

Ulangi langkah yang sama untuk


amplitude 0,1Vpp

Gambar 4-1 Rangkaian Percobaan pada Kit Breadboard


Gambar 3-8 Diagram Rangkaian Integrator
Berikut hasil dan analisis yang telah dilakukan
pada praktikum:

Laporan Praktikum - Laboratorium Dasar Teknik Elektro – STEI ITB 3


4.1 RANGKAIAN PENGUAT NON- INVERTING 𝑉𝑖𝑛 − 𝑉𝑜 −𝑉𝑖𝑛
=
1𝑘 1𝑘
Pada percobaan rangkaian penguat non-inverting,
perhitungan didapatkan melalui nodal analisis sehingga didapatkan hubungan keduanya,
sebagai berikut,
Vo = -2,2Vin
−12 − 𝑉𝑖𝑛 𝑉𝑖𝑛 − 12
= Pada percobaan yang telah dilakukan, didapatkan
𝑅. 𝑏𝑎𝑤𝑎ℎ 𝑅. 𝑎𝑡𝑎𝑠
hasil sebagai berikut.
12 (4.5676894.6:6;)
Vin = Tabel 4-2 Rangkaian Penguat Inverting
1=,2

𝑉𝑖𝑛 − 𝑉𝑜 −𝑉𝑖𝑛
=
1𝑘 1𝑘

sehingga didapatkan hubungan keduanya,


Vo = 2Vin Berdasarkan tabel diatas, dapat diketahui bahwa
perhitungan dan pengukuran apabila
Pada percobaan yang telah dilakukan, didapatkan disambungkan ke titik B, menghasilkan nilai 0
hasil sebagai berikut. karena selisih nilai resistor bawah dan atas adalah
0, dan terbukti pada pengukuran memiliki hasil 0.
Tabel 4-1 Rangkaian Penguat Non-Inverting
Sementara apabila Vp disambungkan ke titik A,
pada pengukuran sebenarnya, nilai Vin dan Vo
yang didapatkan cukup mendekati hasil
perhitungan teoritis. Perbandingan yang
didapatkan berdasarkan nilai pengukuran adalah
Vo = -2,8Vin

Berdasarkan hasil percobaan yang telah dilakukan, Hal tersebut menunjukkan adanya sedikit
dapat diketahui bahwa pada pengukuran perbedaan dengan perhitungan teoritis yang dapat
sebenarnya, nilai Vin dan Vo memiliki nilai yang dikarenakan pemasangan resistor atau komponen
cukup mendekati hasil perhitungan teoritis. lainnya yang kurang tepat masuk pada lubang
Hubungan Vin dan Vo apabila disambung breadboard, mengakibatkan nilai tegangan yang
keempat titik sebagai berikut, terukur menjadi lebih tinggi.
A à Vo = 1,6Vin , Percobaan ketiga dilakukan dengan memasang
generator sinyal sebagai Vin dengan f=500Hz
B à Vo = 2,2Vin untuk mengatur Vo sebesar 4Vpp. Hasil grafik
C à Vo = 1,86Vin yang didapatkan adalah sebagai berikut.

D à Vo = 2,39Vin
Hasil pengukuran pada keempat sambungan titik
memiliki hasil yang berbeda dan tidak selalu stabil,
walaupun beberapa memiliki hubungan Vo dan
Vin yang mendekati perhitungan. Perbedaan nilai
yang ada dapat dikarenakan pemasangan
komponen pada breadboard yang kurang rapat
dan OpAmp yang digunakan pada percobaan ini
Gambar 4-2 Grafik pada Osiloskop Rangkaian Penguat
tidak ideal. Inverting

4.2 RANGKAIAN PENGUAT INVERTING Setelah diamati, dapat diketahui bahwa Vin peak to
Pada percobaan rangkaian penguat inverting, peak yang dihasilkan adalah sebesar 1,84V untuk
perhitungan didapatkan melalui nodal analisis menghasilkan Vo sebesar 4Vpp. Praktikan juga
sebagai berikut, mengaplikasikan pada LT Spice dan didapatkan
hasil grafik sebagai berikut.
−12 − 𝑉𝑖𝑛 𝑉𝑖𝑛 − 12
=
𝑅. 𝑏𝑎𝑤𝑎ℎ 𝑅. 𝑎𝑡𝑎𝑠

12 (4.5676894.6:6;)
Vin =
A,A

Laporan Praktikum - Laboratorium Dasar Teknik Elektro – STEI ITB 4


Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan dan
pengamatan pada osiloskop, didapatkan hasil
sebagai berikut.

Tabel 4-3 Rangkaian Penguat Summer

Gambar 4-3 Grafik LT Spice Rangkaian Penguat Inverting Pada tabel diatas, dapat diketahui bahwa hasil
Vo = 4vpp pengukuran mendekati nilai perhitungan. Berikut
grafik yang muncul pada osiloskop ketika Vp
disambungkan ke titik A.

Gambar 4-4 Desain LT Spice Rangkaian Penguat


Inverting Vo = 4Vpp
Gambar 4-5 Grafik Vin saat Vp ke titik A pada Osiloskop
Berdasarkan grafik yang dihasilkan LT Spice, dapat Rangkaian Summer
diketahui bahwa Vin peak to peak yang didapatkan
adalah 1,8V untuk menghasilkan tegangan output
opamp sebesar 4Vpp.
Hasil percobaan dengan LT Spice maupun
generator sinyal dan osiloskop memiliki nilai Vin
peak to peak yang saling mendekati. Hubungan
Vin dan Vout yang didapatkan adalah sebagai
berikut,
BC F
BDE
= 1,GF à Vo = 2,18Vin

(Generator Sinyal dan Osiloskop) Gambar 4-6 Grafik Vo saat Vp ke titik A pada Osiloskop
Rangkaian Summer

BC F
= 91,G à Vo = 2,22Vin Praktikan melakukan perhitungan teoritis dengan
BDE
bantuan LT Spice dan didapatkan nilai yang tidak
(LT Spice) bulat seperti pada osiloskop. Hal tersebut dapat
Perbandingan tersebut sangat mendekati dikarenakan praktikan yang kurang spesifik dalam
perhitungan teoritis, sehingga menunjukkan menilai perhitungan pada osiloskop. Namun,
bahwa pengukuran sebenarnya memiliki hasil grafik pada LT Spice sangat mirip dan mendekati
yang baik dan membuktikan bahwa rangkaian gambar pada osiloskop, seperti dibawah ini.
percobaan penguat inverting benar.

4.3 RANGKAIAN PENGUAT SUMMER


Pada percobaan rangkaian penguat summer,
perhitungan didapatkan sebagai berikut,
BDE1 BDE2
Vo = -2,2k( ( 1H
)+( 1H
))
Gambar 4-7 Grafik LT Spice saat Vp ke titik A pada
Vo = -2,2(Vin1 + Vin2)
Rangkaian Summer
( Vin = Vin1 + Vin2 )
Laporan Praktikum - Laboratorium Dasar Teknik Elektro – STEI ITB 5
Perlakuan hasil yang sama terjadi saat Vp Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan,
disambungkan ke titik B. Sesuai tabel data dapat diketahui hasil yang baik dan mendekati
percobaan, hasil pengukuran mendekati nilai perhitungan teoritis. Namun, tetap menjadi
perhitungan teoritis. Berikut grafik yang muncul evaluasi praktikan untuk lebih spesifik dan detail
pada osiloskop ketika Vp disambungkan ke titik B. dalam mengamati nilai tegangan pada osiloskop.

4.4 RANGKAIAN INTEGRATOR


Percobaan ini tidak sempat dilakukan akibat
keterbatasan waktu, sehingga praktikan
mengaplikasikan percobaan pada LT Spice. Berikut
hasil grafik yang didapatkan dari desain rangkaian
yang telah ditentukan.

Gambar 4-8 Grafik Vin saat Vp ke titik B pada Osiloskop


Rangkaian Summer

Gambar 4-9 Grafik LT SPICE Rangkaian Integrator 0,5Vpp

Gambar 4-9 Grafik Vo saat Vp ke titik B pada Osiloskop


Rangkaian Summer

Praktikan juga melakukan perhitungan teoritis


dengan bantuan LT Spice dan didapatkan nilai
yang tidak bulat seperti pada osiloskop. Hal Gambar 4-10 Desain LT SPICE Rangkaian Integrator
tersebut dapat dikarenakan praktikan yang kurang 0,5Vpp
spesifik dalam menilai perhitungan pada
osiloskop. Namun, grafik pada LT Spice sangat Berdasarkan grafik LT Spice diatas, dapat
mirip dan mendekati gambar pada osiloskop, diketahui bahwa output sinyal kotak berupa
seperti dibawah ini. segitiga. Namun, ketika diatur pada 0,5Vpp,
gelombang output berbentuk trapesium. Hal
tersebut dapat dikarenakan voltase keluarannya
yang lebih dari catu daya maksimum yaitu 12V,
sehingga gelombang yang seharusnya berbentuk
segitiga menjadi trapesium.
Hasil yang berbeda pada pengaturan 0,1Vpp. Plot
kedua gelombang input dan output dapat dilihat
pada gambar grafik dibawah ini.

Gambar 4-7 Grafik LT Spice saat Vp ke titik B pada


Rangkaian Summer

Pada perhitungannya di titik A, nilai Vin1 = -3,96


dan Vin2 = 1,8, sedangkan titik B, nilai Vin1 = 0 dan
nilai Vin2 = 2. Hal ini menunjukkan bahwa jumlah
kedua tegangan input dikalikan dengan Rf yaitu
2,2k menghasilkan nilai tegangan output seperti
pada Tabel 4-3, sesuai dengan teori yang ada. Gambar 4-11 Grafik LT SPICE Rangkaian Integrator
0,1Vpp

Laporan Praktikum - Laboratorium Dasar Teknik Elektro – STEI ITB 6


Gambar 4-12 Desain LT SPICE Rangkaian Integrator Gambar 4-14 Frekuensi di titik C pada kondisi awal
0,1Vpp

Berdasarkan percobaan kedua yaitu ketika diatur


pada 0,1Vpp, output sinyal kotak berbentuk
gelombang segitiga seperti pada grafik diatas. Hal
tersebut dapat dikarenakan voltase keluarannya
kurang dari atau sama dengan catu daya
maksimumnya, sehingga mengeluarkan
gelombang segitiga yang terlihat lancipnya.
Hasil ini membuktikan teori bahwa ketika diberi
suatu sinyal kotak sebagai f(x), maka keluaran
Gambar 4-15 Gelombang sinyal di titik C pada kondisi
integrator akan berupa integralnya yaitu F(x) yang awal
ketika di plot gelombangnya akan menghasilkan
grafik berbentuk segitiga. Selain itu, kelancipan Selanjutnya, R1 dan R2 diubah nilainya menjadi
segitiga tersebut tetap bergantung pada voltase 6,8kW, sehingga didapatkan frekuensi sebesar
yang diatur serta catu daya maksimumnya. 13,1kHz. Berikut keterangan gambar beserta
Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan pada gelombang sinyal yang muncul.
LT Spice, keduanya memiliki hasil yang baik dan
sesuai ekspektasi dan teori.

4.5 RANGKAIAN OP-AMP UNTUK OSCILLATOR


Percobaan ini tidak sempat dilakukan akibat
keterbatasan waktu, sehingga praktikan
mengaplikasikan percobaan pada LT Spice. Berikut
hasil grafik yang didapatkan dari desain rangkaian
yang ditentukan.

Gambar 4-15 Frekuensi di titik C saat R1=R2=6,8kW

Gambar 4-13 Desain LT SPICE Rangkaian OpAmp untuk


Oscillator

Pada awalnya, akan diketahui frekuensi yang


dihasilkan pada titik C atau pada Vo. Hasil yang
didapatkan yaitu frekuensi sebesar 7,4kHz. Berikut
keterangan gambar beserta gelombang sinyal yang
muncul. Gambar 4-16 Gelombang sinyal di titik C saat
R1=R2=6,8kW

Laporan Praktikum - Laboratorium Dasar Teknik Elektro – STEI ITB 7


Lalu, R1 dan R2 kembali ke nilai awal dan Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan pada
mengubah nilai C1 = 470pF, didapatkan frekuensi LT Spice, dapat diketahui bahwa nilai tiap
sebesar 10,8kHz. Berikut keterangan gambar komponen pada rangkaian berpengaruh pada
beserta gelombang sinyal yang muncul. frekuensi yang dihasilkan. Percobaan ini juga
membuktikan dan dapat diketahui bahwa OpAmp
dapat mengubah sinyal DC menjadi sinyal AC.

5. KESIMPULAN
Berdasarkan percobaan-percobaan yang telah
dilakukan pada modul 3 praktikum ini, dapat
disimpulkan beberapa hal berikut:
1. Penguat Operasional memiliki penggunaan
yang banyak dan variatif mulai dari
menguatkan tegangan, mengurangkan
Gambar 4-17 Frekuensi di titik C saat C1=470pF
tegangan, mengintegralkan tegangan,
menurunkan tegangan, dan lain sebagainya.
2. Penguat Operasional merupakan komponen
aktif yang banyak jenisnya.
3. Pada penggunaannya, penguat operasional
memiliki batasan-batasan tertentu atau rating
maksimum pada nilai tegangan maupun
arus.

DAFTAR PUSTAKA
[1] https://teknikelektronika.com/pengertian-
Gambar 4-18 Gelombang sinyal di titik C saat C1=470pF
op-amp-operational-amplifier/ 10 September
2019, 16.30
Setelah itu, C1 dikembalikan ke nilai semula dan [2] Hutabarat, Mervin T, Petunjuk Praktikum :
mengubah nilai R4=12kW sehingga didapatkan Praktikum Rangkaian Elektrik, 2019
frekuensi sebesar 13,06kHz. Berikut keterangan
gambar beserta gelombang sinyal yang muncul.

Gambar 4-19 Frekuensi di titik C saat R4=12kW

Gambar 4-11 Gelombang sinyal di titik C saat R4=12kW

Laporan Praktikum - Laboratorium Dasar Teknik Elektro – STEI ITB 8

Anda mungkin juga menyukai