Anda di halaman 1dari 1

Nama : Ganis Akjul Karyawati

NPM : 193101058

Hadist tentang Larangan Mengistimewakan Hari Kelahiran

Artinya :
“Barangsiapa yang mengada-adakan suatu perkara baru dalam urusan (agama) kami, yang
tidak ada asal usulnya, maka perkara tersebut tertolak.” (HR. Bukhari no. 2697 dan Muslim
no. 1718)
Penjelasan :
Ulang tahun adalah hari kelahiran seseorang, menandai hari dimulainya kehidupan di luar
rahim. Dalam beberapa kebudayaan, memperingati ulang tahun seseorang biasanya dirayakan
dengan mengadakan pesta ulang tahun dengan keluarga dan/atau teman. Hadiah sering
diberikan pada orang yang merayakan ulang tahun. Pada saat seseorang ulang tahun, sudah
menjadi kebiasaan untuk memperlakukan seseorang secara istimewa pada hari ulangtahunnya.
Namun, perayaan ulang tahun merupahan larangan dalam islam dengan meninjau beberapa
kondisi. Kondisi pertama adalah merayakan ulang tahun dengan melakukan ibadah secara
khusus, misalnya dengan bersedekah mengundang anak yatim, mentraktir makan, berdoa
secara khusus di hari ulang tahun dengan mengundang orang yang dianggap shalih, berdzikir,
memohon ampun (istighfar), atau bentuk-bentuk ibadah lainnya yang secara khusus lebih
semangat dikerjakan di hari ulang tahun, dibandingkan hari-hari biasa lainnya.

Jika demikian kondisinya, perayaan semacam ini termasuk dalam kategori bid’ah, karena
berarti mengada-adakan ibadah yang tidak pernah diajarkan oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wa
sallam. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dan para sahabatnya tidak pernah mengajarkan dan
mencontohkan untuk mengkhusukan ibadah apa pun dalam rangka memuliakan, memperingati
dan mengagungkan hari lahir.

Alasan lain terlarangnya perayaan ulang tahun adalah bahwa di dalam perayaan ulang tahun
terdapat unsur menyerupai orang-orang kafir dalam hal yang menjadi ciri khas mereka, yaitu
membuat-buat berbagai macam ‘id yang tidak pernah disyariatkan. Sedangkan syariat kita yang
mulia, telah melarang untuk menyerupai (tasyabbuh) dengan orang kafir.

Kesimpulan :
Perayaan ulang tahun termasuk dalam bid’ah jika dirayakan dalam rangka ibadah mendekatkan
diri kepada Allah Ta’ala. Perayaan ulang tahun juga tetap terlarang meskipun hanya bermaksud
untuk bersenang-senang. Karena syariat melarang untuk mengagungkan, memuliakan dan
mengistimewakan hari tertentu untuk senang-senang dan ibadah, kecuali ada dalil
penetapannya dari syariat yang mulia ini. Selain itu, merayakan ulang tahun akan
menjerumuskan seseorang ke dalam tasyabbuh terhadap orang kafir, yaitu perbuatan
menyerupai mereka dalam perbuatan dan karakter yang menjadi ciri khas orang kafir.
Termasuk ciri khas orang kafir dalam hal ini adalah membuat-buat berbagai macam ‘id yang
tidak ada asal usulnya dalam agama mereka.

Anda mungkin juga menyukai