Anda di halaman 1dari 10

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Geografi tanah adalah cabang ilmu geografi yang mengkaji persebaran
satuan-satuan tanah dipermukaan bumi, sifat dan karakteristik satuan-satuan tanah
yang menyelimuti permukaan bumi, dan pemanfaatan tanah dan pemanfaatan tanah
untuk kehidupan (Sartohadi, 2012).
Pada hakekatnya tanah merupakan media yang menjadi penyedia bahan
kebutuhan makhluk hidup, parameter kualitas lingkungan hidup, mesin produksi,
bahkan tanah juga dapat diartikan sebagai sumber penghidupan manusia. Sartohadi
(2012) menyatakan bahwa tanah adalah tubuh alam gembur yang menyelimuti
sebagian besar permukaan bumi dan mempunyai sifat dan karakteristik fisik, kimia,
biologi serta morfologi yang khas sebagai akibat dari serangkaian panjang berbagai
proses yang membentuknya. Sedangkan Utomo (2010) berdasarkan pengertian tanah
menurut Dokuchaiev menyatakan bahwa tanah adalah lapisan terluar dari kontinen
yang relatif tak padu sebagai akibat proses pelapukan batuan induk dibawah kondisi
iklim dan topografi tertentu yang mempunyai sifat dan ciri tertentu serta merupakan
akibat kehidupan flora dan fauna yang persebarannya mengikuti zone-zone geografi.
Dari dua pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa tanah adalah
bagian dari lapisan permukaan bumi yang terbentuk dari berbagai faktor
yang mengalami serangkaian proses tertentu sehingga memiliki sifat atau
karakteristik fisik, kimia, biologi dan morfologi yang berbeda -beda.
Tanah terbentuk dari berbagai faktor yaitu iklim, topografi,
organisme atau bahan organik, batuan induk, topografi, dan waktu. Oleh
karena itu dalam makalah ini penulis akan menguraikan organisme atau
bahan organik sebagai bahan pembentuk tanah.

1
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan bahan organic sebagai faktor pembentuk tanah ?
2. Apa saja macam-macam bahan organik yang terkandung dalam tanah ?
3. Apa saja peranan bahan organik terhadap tanah ?

1.3 Tujuan
1. Mengetahui apa yang dimaksud dengan bahan organik pembentuk tanah
2. Mengetahui macam-macam bahan organic yang terkandung dalam tanah
3. Mengetahui peranan bahan organik terhadap tanah

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Bahan Organik sebagai Faktor Pembentuk Tanah

Semua makhluk atau jasad, baik hidup maupun mati mempunyai pengaruh
terhadap pembentukan tanah. Di antara makhluk yang paling berpengaruh adalah
vegetasi karena bertempat kedudukan tetap untuk waktu yang lama, sedang hewan
dan manusia umumnya berpengaruh tidak langsung melalui vegetasi (Utomo, 2010).
Adanya organisme dalam tanah akan mempengaruhi sifat fisik, kimia, biologi, dan
morfologi tanah.
Ahda (2012) mengatakan bahwa bahan organik merupakan bahan-bahan yang
dapat diperbarui, didaur ulang, dan dirombak oleh bakteri-bakteri tanah menjadi
unsur-unsur yang dapat digunakan oleh tanaman tanpa mencemari tanah dan air.
Bahan organik tanah juga merupakan penimbunan dari sisa-sisa tanaman dan
binatang yang sebagian telah mengalami pelapukan dan pembentukan kembali.
Sumber primer atau sumber utama bahan organik tanah dari vegetasi adalah jaringan
tanaman yang berupa akar, batang, ranting, daun, dan buah. Sedangkan Sartohadi
(2012) mengatakan bahwa bahan organik dapat berupa sisa-sisa tanaman muda
(crop), pupuk hijau, hasil pembakaran sisa tanaman, sisa akar, batang, dahan ranting
tumbuhan-tumbuhan yang telah mati, termasuk juga ekskrements (kotoran dan
lender-lendir) serangga, cacing dan binatang besar. Selain itu bahan organik yang
penting adalah mikroorganisme seperti bakteri, fungi, dan protozoa baik yang masih
hidup maupun yang sudah mati. Pratama (2012) mengatakan bahwa bahan organik
tanah berasal dari :
1. Sumber primer, yaitu jaringan organic tanaman (flora) yang dapat berupa:
- Daun;
- Ranting dan cabang;
- Batang;

3
- Buah;
- Akar.
2. Sumber sekunder, yaitu jaringan organic fauna yang dapat berupa kotoran dan
mikrofauna.
3. Sumber lain dari luar, yaitu beberapa pupuk organic berupa:
- Pupuk kandang;
- Pupuk hijau;
- Pupuk bokasi (kompos);
- Pupuk hayati;
Kandungan bahan organik di dalam tanah dipengaruhi oleh beberapa faktor.
Faktor-faktor tersebut antara lain :
1. Kedalaman tanah
Dikarenakan karakterisitk bahan-bahan organik yang terkonsentrasi dipermukaan
dari sumber bahan organik yang melimpah. Maka kandungan bahan organik
terbesar ada pada lapisan tanah atas (horizon A) setebal kira-kira 20 cm (15-20%)
dan akan berkurang dalam bertambahnya kedalaman tanah.
2. Iklim
Semakin dingin suatu tempat maka kandungan bahan organik dalam tanahnya
semakin banyak.
3. Tekstur tanah
Bahan organik akan lebih tinggi pada tanah dengan tekstur liat. Pada tanah pasir
karena oksigen dalam tanah banyak (dikarenakan porimakro) maka oksidasi
terhadap bahan organik akan berjalan lebih cepat.
4. Drainase
Drainase yang buruk dan air berlebih akan menjadikan bahan-bahan organik
tersapu dan hilang sehingga biasanya pada tanah dengan drainase buruk
kandungan bahan organik meningkat. Sedangkan pada tanah/lahan dengan
drainase yang baik akan memiliki bahan organik yang rendah.
5. Vegetasi penutup dan kapur

4
Fungsi vegetasi penutup adalah dalam melindungi lapisan atas tanah (lapisan yang
paling banyak mengandung bahan organik) dari tekanan air hujan. Sehingga bahan
organik tidak tersapu oleh air. Sedangkan kapur sangat mempengaruhi pH tanah
padahal organisme pengoksidasi hanya dapat bekerja pada pH tertentu.
Dari beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa bahan organik
adalah sisa tumbuhan maupun hewan yang sudah mati dan bahan-bahan lain yang
kemudian diolah oleh mikroorganisme tanah dan menghasilkan unsur-unsur yang
dapat digunakan oleh tanaman untuk melangsungkan proses kehidupannya serta
dapat mempengaruhi beberapa sifat tanah.

2.2 Macam-macam Bahan Organik yang Terkandung dalam Tanah


Menurut Sartohadi (2012) bahan organik tanah secara kimia tersusun atas
karbohidrat, protein, lemak (fat), resin dan waxes. Dari sisa tanaman (plant tissue)
menghasilkan bahan organic berupa 75% air, dan sisanya berupa carbon, oksigen,
hydrogen, nitrogen dan elemen-elemen mineral. Bahan organik dapat berupa 90%
karbon, oksigen, hydrogen, dan elemen-elemen lain memerankan peranan penting
dalam unsure hara tanaman. Selain itu kandungan bahan organik yang tidak kalah
penting adalah nitrogen, sulfur, phosphor,natrium dan kalsium. Hasil yang
dominan dari dekomposisi bahan organik adalah CO2 dan H2. CO2 akan lepas ke
atmosfer dan meningkatkan kadar karbon di udara. Kecepatan dari dekomposisi
komponen bahan-bahan organik dapat diurutkan sebagai berikut :
1. Gula, pati, protein sederhana
2. Protein mentah
3. Hemicellulose
4. Cellulose
5. Lignin, fat, waxes, dsb.

Kematangan organik dapat diukur melalui nisbah karbon (C) dan nitrogen (N)
dalam tanah. Nilai nisbah C-N organik tanah berkisar antara 8/1-15/1. Pada umumnya
nilai nisbah C-N organik tanah di daerah beriklim kering lebih tinggi dibanding di

5
daerah beriklim humid, demikian pula tanah di daerah dingin memiliki nisbah C-N
lebih tinggi dibandingkan di daerah beriklim sedang dan panas.

2.3 Peranan Bahan Organik Terhadap Tanah


a). Peranan Bahan Organik Terhadap Kesuburan Kimia Tanah
 Meningkatkan hara,
 Menghasilkan humus tanah yang berperan secara koloidal dari senyawa sisa
mineralisasi dan senyawa sulit terurai dalam proses humifikasi,
 Meningkatkan kapasitas tukar kation (KTK) tanah 30 kali lebih besar
dibandingkan koloid anorganik,
 Menurunkan muatan positif tanah melalui proses pengkelatan terhadap mineral
oksida dan kation Al dan Fe yang reaktif, sehingga menurunkan fiksasi P tanah,
 Meningkatkan ketersedian dan efisiensi pemupukan serta melalui peningkatan
pelarutan P oleh asam-asam organic hasil dekomposisi bahan organik.

b). Peranan Bahan Organik Terhadap Biologi Tanah


Bahan organik merupakan sumber energi bagi makro dan mikro-fauna tanah.
Penambahan bahan organik dalam tanah akan menyebabkan aktivitas dan populasi
mikrobiologi dalam tanah meningkat, terutama yang berkaitan dengan aktivitas
dekomposisi dan mineralisasi bahan organik. Beberapa mikroorganisme yang
beperan dalam dekomposisi bahan organik adalah fungi, bakteri dan aktinomisetes.
Di samping mikroorganisme tanah, fauna tanah juga berperan dalam dekomposi
bahan organik antara lain yang tergolong dalam protozoa, nematoda, Collembola,
dan cacing tanah. Fauna tanah ini berperan dalam proses humifikasi dan
mineralisasi atau pelepasan hara, bahkan ikut bertanggung jawab terhadap
pemeliharaan struktur tanah. Mikro flora dan fauna tanah ini saling berinteraksi
dengan kebutuhannya akan bahan organik, kerena bahan organik menyediakan
energi untuk tumbuh dan bahan organik memberikan karbon sebagai sumber
energi.
Pengaruh positip yang lain dari penambahan bahan organik adalah pengaruhnya

6
pada pertumbuhan tanaman. Terdapat senyawa yang mempunyai pengaruh
terhadap aktivitas biologis yang ditemukan di dalam tanah adalah senyawa
perangsang tumbuh (auxin), dan vitamin. Senyawa-senyawa ini di dalam tanah
berasal dari eksudat tanaman, pupuk kandang, kompos, sisa tanaman dan juga
berasal dari hasil aktivitas mikrobia dalam tanah. Disamping itu, diindikasikan
asam organik dengan beratmolekul rendah, terutama bikarbonat (seperti suksinat,
ciannamat, fumarat) hasil dekomposisi bahan organik, dalam konsentrasi rendah
dapat mempunyai sifat seperti senyawa perangsang tumbuh, sehingga berpengaruh
positip terhadap pertumbuhan tanaman.

c). Peranan Bahan Organik pada Ciri Fisika Tanah


 Kemampuan menahan air meningkat.
 Warna tanah menjadi coklat hingga hitam.
 Merangsang granulasi agregat dan memantapkannya.
 Menurunkan plastisitas, kohesi, dan sifat buruk lainnya dari liat
Selain berperan dalam sifat kimia, biologi, dan fisik tanah bahan organik juga
berperan terhadap tanaman. Penambahan humus ke dalam tanah berarti menambah
bahan organik dalam tanah dan akan merubah keadaan tanah dengan cepat. Peranan
bahan organik terhadap tanaman adalah :

1. Sebagai sumber makanan


Bila sisa-sisa tanaman yang sudah mati dikembalikan ke dalam tanah dan
diubah menjadi humus maka dalam proses mineralisasinya humus ini berbentuk ion
dan kation yang dapat diserap langsung oleh tanaman. Pada tanah-tanah yang masih
perawan, mula-mula sangat subur tetapi kemudian produktivitasnya banyak menurun
oleh karena bahan organik akan dirusak dan siklus-siklus unsur akan terputus oleh
karena pengangkutan hasil tanaman dari daerah tersebut. Proses ini akan berlangsung
terus sampai terbentuk keseimbangan baru dan terbentuknya pada tingkatan rendah
tergantung dari jumlah pengembalian unsur-unsur hara tersebut.
Tanaman-tanaman di dalam proses pertumbuhannya banyak sekali menambah
bahan-bahan ke dalam tanah dibanding dengan bahan-bahan yang diambil dari tanah

7
dan bahan-bahan ini akan mengembalikan ke dalam tanah semua mineral yang
diambil dan ditambah dengan bahan organik sejumlah kurang lebih sama dengan
mineral tersebut.
2. Bahan organik punya kekuatan yang tinggi sebagai penahan air
Sering terjadi daya penahanan air dari BO (bahan organik) di dalam tanah
terlalu besar sehingga ini akan merubah reaksi tanah. Bahan organik juga punya
pengaruh positif terhadap struktur tanah.
Penambahan bahan organik pada tanah-tanah yang bertekstur berat akan
memperbaiki struktur tanah tersebut.
3. Pengaruh mekanis lapisan bahan organik pada lapisan bagian atas tanah membawa
keuntungan sebagai berikut :
 Memperkecil angka kematian pada biji-biji yang ditanam pada lapisan atas
tanah.
 Menahan pemadatan tanah karena benturan air hujan.
 Mencegah adanya aliran permukaan (run-off).

8
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Bahan organik adalah sisa tumbuhan maupun hewan yang sudah mati dan
bahan-bahan lain yang kemudian diolah oleh mikroorganisme tanah dan
menghasilkan unsur-unsur yang dapat digunakan oleh tanaman untuk melangsungkan
proses kehidupannya serta dapat mempengaruhi beberapa sifat tanah. Bahan organik
tanah secara kimia tersusun atas karbohidrat, protein, lemak (fat), resin dan waxes.
Selain itu bahan organic yang terdapat di dalam tanah antara lain nitrogen, sulfur,
phosphor,natrium dan kalsium. Bahan organik yang paling dominan sebagai hasil
dekomposisi adalah CO2 dan H2. Bahan organik sebagai salah satu faktor pembentuk
tanah juga memiliki beberapa peran antara lain peran terhadap kesuburan kimia
tanah, peran pada biologi tanah, dan peran terhadap cirri fisika tanah.

9
Daftar Pustaka

Ahda, Ananda. (2012). Makalah Bahan Organik. (Online),


(http://anandaahda.wordpress.com/2012/01/15/makalah-bahan-organik/),
diakses 14 Februari 2014.

Hidayat, Rahmat. 2013. Makalah Lengkap Bahan Organik dalam Tanah. (Online),
(http://forester-untad.blogspot.com/2013/06/makalah-lengkap-bahan-organik-
dalam.html), diakses 15 Februari 2014.

Peranan Bahan Organik dalam Tanah terhadap Tanaman. 2011. (Online),


(http://pustaka-pertanian.blogspot.com/2011/12/peranan-bahan-organik-
dalam-tanah.html), diakses 14 Februari 2014.

Pratama, Pandu Indra. 2012. Peran Bahan Organik Tanah. (Online),


(http://pandhoeaw.blogspot.com/2012/10/peran-bahan-organik-tanah.html),
diakses 15 Februari 2014.

Sartohadi, dkk. Pengantar Geografi Tanah. 2012. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Sasongko, Katon. 2013. Bahan Organik Tanah. (Online),


(http://katonsasongko.wordpress.com/2013/03/15/bahan-organik-tanah/),
diakses 15 Februari 2014.

Utomo, Dwiyono Hari. Bahan Ajar Geografi Tanah. 2010. Malang: Universitas
Negeri Malang.

10

Anda mungkin juga menyukai