Faktor-Faktor Pembentuk Tanah (Bahan Organik)
Faktor-Faktor Pembentuk Tanah (Bahan Organik)
PENDAHULUAN
1
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan bahan organic sebagai faktor pembentuk tanah ?
2. Apa saja macam-macam bahan organik yang terkandung dalam tanah ?
3. Apa saja peranan bahan organik terhadap tanah ?
1.3 Tujuan
1. Mengetahui apa yang dimaksud dengan bahan organik pembentuk tanah
2. Mengetahui macam-macam bahan organic yang terkandung dalam tanah
3. Mengetahui peranan bahan organik terhadap tanah
2
BAB II
PEMBAHASAN
Semua makhluk atau jasad, baik hidup maupun mati mempunyai pengaruh
terhadap pembentukan tanah. Di antara makhluk yang paling berpengaruh adalah
vegetasi karena bertempat kedudukan tetap untuk waktu yang lama, sedang hewan
dan manusia umumnya berpengaruh tidak langsung melalui vegetasi (Utomo, 2010).
Adanya organisme dalam tanah akan mempengaruhi sifat fisik, kimia, biologi, dan
morfologi tanah.
Ahda (2012) mengatakan bahwa bahan organik merupakan bahan-bahan yang
dapat diperbarui, didaur ulang, dan dirombak oleh bakteri-bakteri tanah menjadi
unsur-unsur yang dapat digunakan oleh tanaman tanpa mencemari tanah dan air.
Bahan organik tanah juga merupakan penimbunan dari sisa-sisa tanaman dan
binatang yang sebagian telah mengalami pelapukan dan pembentukan kembali.
Sumber primer atau sumber utama bahan organik tanah dari vegetasi adalah jaringan
tanaman yang berupa akar, batang, ranting, daun, dan buah. Sedangkan Sartohadi
(2012) mengatakan bahwa bahan organik dapat berupa sisa-sisa tanaman muda
(crop), pupuk hijau, hasil pembakaran sisa tanaman, sisa akar, batang, dahan ranting
tumbuhan-tumbuhan yang telah mati, termasuk juga ekskrements (kotoran dan
lender-lendir) serangga, cacing dan binatang besar. Selain itu bahan organik yang
penting adalah mikroorganisme seperti bakteri, fungi, dan protozoa baik yang masih
hidup maupun yang sudah mati. Pratama (2012) mengatakan bahwa bahan organik
tanah berasal dari :
1. Sumber primer, yaitu jaringan organic tanaman (flora) yang dapat berupa:
- Daun;
- Ranting dan cabang;
- Batang;
3
- Buah;
- Akar.
2. Sumber sekunder, yaitu jaringan organic fauna yang dapat berupa kotoran dan
mikrofauna.
3. Sumber lain dari luar, yaitu beberapa pupuk organic berupa:
- Pupuk kandang;
- Pupuk hijau;
- Pupuk bokasi (kompos);
- Pupuk hayati;
Kandungan bahan organik di dalam tanah dipengaruhi oleh beberapa faktor.
Faktor-faktor tersebut antara lain :
1. Kedalaman tanah
Dikarenakan karakterisitk bahan-bahan organik yang terkonsentrasi dipermukaan
dari sumber bahan organik yang melimpah. Maka kandungan bahan organik
terbesar ada pada lapisan tanah atas (horizon A) setebal kira-kira 20 cm (15-20%)
dan akan berkurang dalam bertambahnya kedalaman tanah.
2. Iklim
Semakin dingin suatu tempat maka kandungan bahan organik dalam tanahnya
semakin banyak.
3. Tekstur tanah
Bahan organik akan lebih tinggi pada tanah dengan tekstur liat. Pada tanah pasir
karena oksigen dalam tanah banyak (dikarenakan porimakro) maka oksidasi
terhadap bahan organik akan berjalan lebih cepat.
4. Drainase
Drainase yang buruk dan air berlebih akan menjadikan bahan-bahan organik
tersapu dan hilang sehingga biasanya pada tanah dengan drainase buruk
kandungan bahan organik meningkat. Sedangkan pada tanah/lahan dengan
drainase yang baik akan memiliki bahan organik yang rendah.
5. Vegetasi penutup dan kapur
4
Fungsi vegetasi penutup adalah dalam melindungi lapisan atas tanah (lapisan yang
paling banyak mengandung bahan organik) dari tekanan air hujan. Sehingga bahan
organik tidak tersapu oleh air. Sedangkan kapur sangat mempengaruhi pH tanah
padahal organisme pengoksidasi hanya dapat bekerja pada pH tertentu.
Dari beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa bahan organik
adalah sisa tumbuhan maupun hewan yang sudah mati dan bahan-bahan lain yang
kemudian diolah oleh mikroorganisme tanah dan menghasilkan unsur-unsur yang
dapat digunakan oleh tanaman untuk melangsungkan proses kehidupannya serta
dapat mempengaruhi beberapa sifat tanah.
Kematangan organik dapat diukur melalui nisbah karbon (C) dan nitrogen (N)
dalam tanah. Nilai nisbah C-N organik tanah berkisar antara 8/1-15/1. Pada umumnya
nilai nisbah C-N organik tanah di daerah beriklim kering lebih tinggi dibanding di
5
daerah beriklim humid, demikian pula tanah di daerah dingin memiliki nisbah C-N
lebih tinggi dibandingkan di daerah beriklim sedang dan panas.
6
pada pertumbuhan tanaman. Terdapat senyawa yang mempunyai pengaruh
terhadap aktivitas biologis yang ditemukan di dalam tanah adalah senyawa
perangsang tumbuh (auxin), dan vitamin. Senyawa-senyawa ini di dalam tanah
berasal dari eksudat tanaman, pupuk kandang, kompos, sisa tanaman dan juga
berasal dari hasil aktivitas mikrobia dalam tanah. Disamping itu, diindikasikan
asam organik dengan beratmolekul rendah, terutama bikarbonat (seperti suksinat,
ciannamat, fumarat) hasil dekomposisi bahan organik, dalam konsentrasi rendah
dapat mempunyai sifat seperti senyawa perangsang tumbuh, sehingga berpengaruh
positip terhadap pertumbuhan tanaman.
7
dan bahan-bahan ini akan mengembalikan ke dalam tanah semua mineral yang
diambil dan ditambah dengan bahan organik sejumlah kurang lebih sama dengan
mineral tersebut.
2. Bahan organik punya kekuatan yang tinggi sebagai penahan air
Sering terjadi daya penahanan air dari BO (bahan organik) di dalam tanah
terlalu besar sehingga ini akan merubah reaksi tanah. Bahan organik juga punya
pengaruh positif terhadap struktur tanah.
Penambahan bahan organik pada tanah-tanah yang bertekstur berat akan
memperbaiki struktur tanah tersebut.
3. Pengaruh mekanis lapisan bahan organik pada lapisan bagian atas tanah membawa
keuntungan sebagai berikut :
Memperkecil angka kematian pada biji-biji yang ditanam pada lapisan atas
tanah.
Menahan pemadatan tanah karena benturan air hujan.
Mencegah adanya aliran permukaan (run-off).
8
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Bahan organik adalah sisa tumbuhan maupun hewan yang sudah mati dan
bahan-bahan lain yang kemudian diolah oleh mikroorganisme tanah dan
menghasilkan unsur-unsur yang dapat digunakan oleh tanaman untuk melangsungkan
proses kehidupannya serta dapat mempengaruhi beberapa sifat tanah. Bahan organik
tanah secara kimia tersusun atas karbohidrat, protein, lemak (fat), resin dan waxes.
Selain itu bahan organic yang terdapat di dalam tanah antara lain nitrogen, sulfur,
phosphor,natrium dan kalsium. Bahan organik yang paling dominan sebagai hasil
dekomposisi adalah CO2 dan H2. Bahan organik sebagai salah satu faktor pembentuk
tanah juga memiliki beberapa peran antara lain peran terhadap kesuburan kimia
tanah, peran pada biologi tanah, dan peran terhadap cirri fisika tanah.
9
Daftar Pustaka
Hidayat, Rahmat. 2013. Makalah Lengkap Bahan Organik dalam Tanah. (Online),
(http://forester-untad.blogspot.com/2013/06/makalah-lengkap-bahan-organik-
dalam.html), diakses 15 Februari 2014.
Utomo, Dwiyono Hari. Bahan Ajar Geografi Tanah. 2010. Malang: Universitas
Negeri Malang.
10