MAKALAH
Oleh :
1 Aini Musoffa NIM. 161450005
2 Fandi Rahanra NIM. 161450022
3 Firliaviva Nyambe NIM. 161450023
4 Saka Widrata Bhakti NIM. 161450060
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan Rahmat, Hidayah
dam Karunia-Nya kepada penulis sehingga penyusunan makalah dapat
terselesaikan dengan baik tanpa kendala. Makalah ini disusun sebagai salah satu
syarat kurikulum pada program Diploma IV di Bidang Minat Pemasaran dan Niaga,
Program Studi Logistik Minyak dan Gas, Politeknik Energi dan Mineral Akamigas,
Cepu.
Penulis menyadari dalam penyusunan makalah ini tidak akan selesai tanpa
bantuan dan dukungan dari berbagai pihak. Karena itu pada kesempatan ini
perkenankan penulis mengucapkan terimakasih kepada :
1. Kedua orang tua yang senantiasa selalu menjadi pendukung dan motivator
2. Prof. Dr. R. Y. Perry Burhan, M.Sc., selaku Direktur Politeknik Energi
dan Mineral Akamigas Cepu
3. Ibu Andian Ari Istiningrum, S.E.,M.Com., selaku Ketua Jurusan Program
Studi Logistik Minyak dan Gas
4. Bapak Bambang Supadiyono, S.H.,M.M., selaku dosen pengampu mata
kuliah Logistik Material Minyak dan Gas yang telah memberikan
bimbingan, saran dan motivasi.
5. Herawati, S.Pi dan mas Prapto selaku admin Program Studi Logistik
Minyak dan Gas yang telah memberikan semangat dan motivasi.
6. Keluarga, saudara dan teman-teman yang selama ini telah memberikan
doa, dukungan dan perhatian.
Penulis menyadari makalah tersebut jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu,
penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dan dapat
menyempurnakan penulisan makalah ini.
Penyusun
i|PEM AKAMIGAS
ABSTRAK
ii | P E M A K A M I G A S
DAFTAR ISI
iii | P E M A K A M I G A S
DAFTAR GAMBAR
iv | P E M A K A M I G A S
DAFTAR TABEL
v|PEM AKAMIGAS
A. PENDAHULUAN
Untuk dapat terus bersaing dalam situasi bisnis sekarang ini, perusahaan
dituntut selalu memiliki kemampuan yang terus berkembang dan selalu memiliki
akan memiliki fungsi yang sangat penting didalam menjaga kelancaran operasi
dengan seefektif dan seefisien mungkin, akan memberikan hasil yang optimum
mutu produk yang baik, waktu pengiriman yang tepat, dan harga produk yang
murah. Salah satu cara yang dapat dilakukan agar faktor tersebut dapat terpenuhi
adalah melakukan perbaikan tata letak. Salah satu ciri tata letak yang baik yaitu
beberapa jenis produk pupuk yaitu pupuk organik dan pupuk sintetis yang masing-
mempunyai 2 tipe produk yaitu produk karung (50 KG) dan produk kardus (30 KG).
Perusahaan tersebut memiliki luas warehouse yang sangat memadai, tetapi pada
peletakan produk saat ini didasarkan pada posisi gudang yang kosong saja.
1|PEM AKAMIGAS
Permasalahan yang dihadapi oleh PT. ABC di warehouse adalah perusahaan tidak
memiliki pengaturan mengenai tata letak produk jadi saat ini untuk mengatur posisi
gudang yang kosong. Akibatnya waktu angkut menjadi lebih lama (ada proses
Untuk itu perlu dilakukan penataan lokasi penyimpanan produk pada gudang
Storage menyusun produk dengan menempatkan satu produk pada satu lokasi
didapatkan urutan produk dari yang terbesar sampai terkecil. Adapun tujuan dari
metode ini adalah untuk memberikan usulan perbaikan tata letak gudang produk
rancangan tata letak gudang produk jadi yang efektif, meminimalkan jarak
B. LANDASAN TEORI
1. Tata Letak Pabrik
Tata letak pabrik adalah perancangan susunan fisik suatu unsur kegiatan yang
mencakup desain atau konfigurasi dari bagian-bagian, pusat kerja dan peralatan
yang membentuk proses perubahan dari bahan mentah menjadi bahan jadi. Dengan
2|PEM AKAMIGAS
kata lain, merupakan pengaturan tempat sumber daya fisik yang digunakan untuk
susunan fasilitas fisik (perlengkapan, tanah, bangunan dan sarana lain) untuk
dan tata cara yang diperlukan untuk mencapai tujuan usaha secara ekonomis dan
Tata letak pabrik berhubungan erat dengan segala proses perancangan dan
pengaturan letak dari pada mesin, peralatan, aliran bahan, dan orang-orang yang
bekerja di masing-masing stasiun kerja yang ada. Tata letak yang baik dari segala
fasilitas produksi dalam suatu pabrik adalah dasar untukmembuat operasi kerja
menjadi lebih efektif dan efisien. Secara umum pengaturan dari pada semua fasilitas
transportasi dari proses pemindahan bahan, minimum gerakan balik yang tidak
perlu, minimum pemakaian area tanah, pola aliran produksi yang terbaik,
bahan baku (raw materials), barang setengah jadi (goods in process) maupun
barang jadi (finished good). Menurut (Wingjosoebroto, 2009), gudang atau storage
pada umumnya akan memiliki fungsi yang cukup penting didalam menjaga
kelancaran operasi produksi suatu pabrik. Tujuan dari sistem pergudangan adalah
untuk mengurus dan menyimpan barang-barang yang siap untuk didistribusikan dan
3|PEM AKAMIGAS
disalurkan. Perancangan gudang yang baik dapat meminimalkan biaya pengadaan
digunakan untuk proses produksi. Lokasi dari gudang ini umumnya berada
dalam bangunan pabrik (indor). Untuk beberapa jenis bahan tertentu bisa juga
diletakkan diluar bangunan pabrik (outdor) yang hal ini akan dapat
itu. Gudang ini dapat disebut juga sebagai stok room karena fungsinya
sering pula harus terhenti karena dari suatu operasi ke operasi berikutnya
waktu pengerjaan yang dibutuhkan tidaklah sama, sehingga untuk itu metrial
mengerjakannya.
4|PEM AKAMIGAS
Penerimaan produk jadi yang telah selesai dikerjakan oleh departemen
produksi.
Penyimpanan produk jadi dengan sebaik – baiknya dan selalu siap saat
ada permintaan masuk.
Menyelenggarakan administrasi pergudangan untuk produk jadi.
Dalam perencanaan luas area ataupun ruangan yang diperlukan untuk gudang
ini maka banyak pertimbangan yang harus dilakukan. Demikian juga banyak data
informasi mengenai material yang akan disimpan (jumlah, berat, volume, frekuensi
pemakaian, dll) harus dikumpulkan dan dianalisa sehingga pada akhirnya dapat
3. Dedicated Storage
Dedicated Storage atau yang disebut juga sebagai lokasi penyimpanan yang
tetap (fixed slot storage), menggunakan penempatan lokasi atau tempat simpanan
5|PEM AKAMIGAS
yang spesifik untuk tiap barang yang disimpan. Hal ini dikarenakan suatu lokasi
Dua jenis dari Dedicated Storage yang sering digunakan adalah part number
sequence storage adalah metode yang sering digunakan karena lebih sederhana.
Lokasi penyimpanan suatu pabrik didasarkan hanya pada penomoran part yang
diberikan padanya. Nomor Part yang rendah diberikan tempat yang dekat dengan
titik I/O, nomor part yang lebih tinggi diberikan tempat yang jauh dari titik I/O.
aktivitas yang ada. Oleh karena itu, jikasatu part dengan nomor yang sangat besar
dengan aktivitas permintaan yang tinggi, perjalanan berulang kali akan terjadi pada
perbedaan level aktivitas dan kebutuhan simpanan diantara produk yang akan
sequence storage pada saat dijumpai perbedaan yang signifikan pada level aktifitas
ataupun level inventori barang yang disimpan. Karena lebih sering digunakan maka
jumlah kebutuhan penyimpanan maksimum untuk tiap produk (Francis, 1992 dalam
6|PEM AKAMIGAS
a. Space Requirement
lebih spesifik dan hanya satu jenis produk saja yang ditempatkan pada lokasi
b. Throughput
produk jadi rata – rata per hari (Tompkins, 1984 dalam penelitian Abdullah,
kriteria tertentu. Dalam kasus ini kriteria yang diberikan adalah meminimasi
fungsi jarak perjalanan yang ditempuh pada saat menyimpan dan retrieve
7|PEM AKAMIGAS
Jika presentasi perjalanan antara salah satu I/O point dan lokasi
penyimpanan adalah sama untuk tiap produk, maka prosedur berikut dapat
Dedicated Storage.
𝑇 𝑇ℎ𝑟𝑜𝑢𝑔ℎ𝑝𝑢𝑡
=
𝑆 𝑆𝑝𝑎𝑐𝑒 𝑅𝑒𝑤𝑢𝑖𝑟𝑒𝑚𝑒𝑛𝑡
C. PERMASALAHAN
Berdasarkan latar belakang pada bab pendahuluan diatas, permasalahan yang
dapat diambil sebagai bahan studi kasus pada makalah ini adalah sebagai berikut :
8|PEM AKAMIGAS
2. Berapa total jarak material handling pada kondisi usulan penulis (penerapan
gudang).
3. Berapa penurunan total jarak material handling yang terjadi jika metode
berikut terdapat gambaran suatu asumsi mengenai kondisi tata letak produk yaitu
tata letak produk petrokimia di gudang X yang dapat dilihat pada gambar 3.1.
20 m
Keterangan :
A : Pupuk Sintetis Kemasan 50 KG dan 3 KG
B : Pupuk Organik Kemasan 50 KG dan 3 KG
C : Pintu Masuk atau Keluar
Pada gambar 3.1 dapat diketahui bahwa tata letak produk pada gudang masih
9|PEM AKAMIGAS
Beberapa informasi mengenai produk dan warehouse tersebut adalah sebagai
berikut :
Pupuk yang disimpan dalam warehouse tersebut terdapat dua jenis yaitu
pupuk organik Z dan sintetis Y. Kedua jenis pupuk tersebut dikemas dalam wadah
karung dan plastik. Pupuk dengan total berat 50 kg dikemas menggunakan karung.
berisi 10 plastik.
2. Warehouse
Pada warehouse tersebut terdiri dari dua area yaitu area A untuk pupuk
sintetis kemasan 50 kg dan 3 kg dan area B untuk pupuk organik dengan kemasan
50 kg dan 3 kg. Setiap area terdiri dari blok-blok. Setiap blok terdiri dari 5 pallet/rak
a. Ukuran Warehouse = 28 m x 26 m
3. Material handling
handling berupa forklift. Pada warehouse tersebut telah diketahui bahwa material
handling dapat menjangkau setiap blok dengan rata-rata total jarak tempuh adalah
sebagai berikut :
10 | P E M A K A M I G A S
a. Dari pintu keluar masuk ke area A, rata-rata total jarak masuk dan keluar
b. Dari pintu keluar masuk ke area B, rata-rata total jarak masuk dan keluar
D. PEMECAHAN MASALAH
1. Space Requirement
Metode ini merupakan bagian dari Dedicated Storage dimana produk yang
disimpan diletakkan pada lokasi yang spesifik dan juga hanya satu jenis produk
yang ditempatkan pada lokasi penyimpanan tersebut. Untuk Setiap produk yang
akan disimpan digudang produk jadi akan disusun di atas palet. Palet dipakai untuk
menyusun produk jadi dengan kapasitas ± 500 KG tiap paletnya. Palet ini
selanjutnya ditempatkan pada blok – blok yang tersedia di gudang. Kapasitas blok
ini dapat menampung sebanyak 5 susunan palet yang dapat ditumpuk sebanyak 5
tumpukan karung dan kardus ke atas. Maka dalam blok dapat menampung sebanyak
± (5x100) KG produk pupuk. Kebutuhan ruang atau blok untuk tiap jenis produk
Keterangan :
11 | P E M A K A M I G A S
Jenis Produk :
Pupuk Organik (Pupuk Besar (50 KG/karung) dan Pupuk Kecil (3
KG/Kemasan)
Pupuk Sintetis (Pupuk Besar (50 KG/karung) dan Pupuk Kecil (3
KG/Kemasan)
Dalam satu pallet maksimal menampung 500 kg dan dalam tiap blok dapat
menampung 5 tumpukan pallet keatas, maka space requirement untuk produk ini
adalah :
50.000 𝐾𝐺
𝑆=
2500 𝐾𝐺
𝑆 = 20
Untuk memudahkan dalam pengambilan produk, maka dalam satu blok hanya
2. Perhitungan Throughput
pallet atau ± 1 ton saja, dan ini merupakan batas maksimal yang diperbolehkan
yang dapat diangkut dapat dihitung dari hasil konversi antara berat produk ke dalam
bahwa berat 1 pallet produk ini adalah 500 KG, maka untuk sekali pengangkutan
forklift hanya dapat membawa 2 palet yang berisi 20 karung pupuk organik.
12 | P E M A K A M I G A S
Sedangkan untuk produk O2 dan S2 diketahui bahwa berat 1 pallet adalah 450 KG,
maka untuk sekali pengangkutan hanya dapat membawa 2 palet berisi 30 kardus.
Perhitungan throughput untuk tiap jenis produk pupuk dapat dilihat pada Tabel 2.
handling adalah :
50.000 25.000
𝑇=( )+( )
500 500
𝑇 = 150
Jadi total aktivitas yang dapat dilakukan forklift dalam proses material
Pada Tabel 1., telah didapat kebutuhan ruang atau blok (Sj) untuk tiap produk
dan pada tabel 2., telah didapat jumlah aktivitas (Tj) untuk tiap jenis produk.
Perhitungan T/S ini dibutuhkan untuk dijadikan patokan pada penempatan produk.
13 | P E M A K A M I G A S
𝑇 𝑇ℎ𝑟𝑜𝑢𝑔ℎ𝑝𝑢𝑡
=
𝑆 𝑆𝑝𝑎𝑐𝑒 𝑅𝑒𝑤𝑢𝑖𝑟𝑒𝑚𝑒𝑛𝑡
Space
Kode Throughput T/S
No Requirement
Produk (Aktivitas) (Aktivitas/Blok)
(blok)
1. O1 20 150 7,5
2. O2 10 69 6,9
3. S1 13 91 7
4. S2 7 42 6
space requirement (T/S), dimana T/S yang paling besar diletakkan pada blok yang
jarak yang harus ditempuh meterial handling menuju blok yang ada, dengan titik
I/O sebagi titik awal perjalanannya. Berdasarkan Gambar 1 yang ada di bagian
permasalahan, dapat ditentukan total jarak tempuh forklif sesuai total aktivitas.
Pintu ke Blok A = 41 m
Pintu ke Blok B = 69 m
14 | P E M A K A M I G A S
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐽𝑎𝑟𝑎𝑘 𝑇𝑒𝑚𝑝𝑢ℎ 𝐹𝑜𝑟𝑘𝑙𝑖𝑓𝑡 = 𝐽𝑎𝑟𝑎𝑘 𝑃𝑖𝑛𝑡𝑢 𝑘𝑒 𝐵𝑙𝑜𝑘 𝐵 (𝐴𝑘𝑡𝑖𝑣𝑖𝑡𝑎𝑠 𝑂1 + 𝑂2)
jumlah permintaan (demand) terbanyak dari tiap jenis produk. Berikut ini usulan
Keterangan :
Pintu ke Blok O1 = 20 m
Pintu ke Blok S1 = 53 m
Pintu ke Blok O2 = 57 m
Pintu ke Blok S2 = 67 m
15 | P E M A K A M I G A S
Jadi, dapat ditentukan jarak untuk tiap blok berdasarkan aktivitas tiap produk
antara lain :
Pintu ke Blok O1 = 20 m
Pintu ke Blok S1 = 53 m
Pintu ke Blok O2 = 57 m
Pintu ke Blok S2 = 67 m
Setelah diperoleh hasil jarak tempuh material handling layout awal dan
16 | P E M A K A M I G A S
Tabel 4. Perbandingan Jarak pada Layout Existing dengan Layout Usulan
berikut :
28.97%.
2. Saran
material handling yang ada pada gudang dengan jarak material handling
yang efisien.
17 | P E M A K A M I G A S
DAFTAR PUSTAKA
1. James M, Apple. Tata Letak Pabrik dan Pemindahan Bahan. (Penerbit ITB :
bandung, 1990).
2. Hadi, Irfan. Relayout tata letak Gudang Produk Jadi Baja Tulangan dengan
Menggunakan Metode Dedicated Storage. (Penerbit Universitas Sultan Ageng
Tirtayasa, 2014).
3. Mulya, Ruri. Perancangan tata Letak fasilitas dengan Dedicated Storage dan
genetic algorithm (Penerbit:Academia.2018).
18 | P E M A K A M I G A S