Bapepam
Bapepam
BAPEPAM dan Lembaga Keuangan terdiri dari 1 Ketua Badan dan membawahi 1 Sekretariat
dan 12 Biro Teknis, di mana lingkup pembinaan dan pengawasan meliputi aspek pasar modal,
dana pensiun, perasuransian, perbankan dan usaha jasa pembiayaan serta modal ventura.
Sekretariat Badan, mempunyai tugas melaksanakan koordinasi pelaksanaan tugas serta
pembinaan dan pemberian dukungan administrasi kepada semua unsur di lingkungan Badan.
Biro Pengelolaan Investasi, bertugas melaksanakan pengembangan dan pengaturan
pengelolaan investasi, pemrosesan izin usaha, pernyataan pendaftaran dan ijin orang
perseorangan, membina dan mengawasi Pengelola Investasi, Manajer Investasi, Wakil
Manajer Investasi, dan Penasihat Investasi.
Biro Transaksi dan Lembaga Efek,
Biro Penilaian Keuangan Perusahaan Sektor Jasa, bertugas melaksanakan penelaahan dan
pemantauan keterbukaan Emiten dan Perusahaan Publik yang bergerak di sektor jasa.
Biro Penilaian Keuangan Perusahaan Sektor Riil, bertugas melaksanakan penelaahan, dan
pemantauan keterbukaan Emiten dan Perusahaan Publik yang bergerak di sektor riil.
Biro Standar Akuntansi dan Keterbukaan, bertugas melaksanakan penyusunan dan
pengembangan standar akuntansi, standar pemeriksaan akuntansi, standar penilaian di bidang
pasar modal, standar tata kelola perusahaan, penelaahan dan penyusunan peraturan
perundang-undangan penilaian keuangan perusahaan, pengumpulan dan analisis data dalam
rangka pengembangan akuntansi dan keterbukaan, pembinaan, pengawasan dan inspeksi
profesi Akuntan dan Penilai;
Biro Kepatuhan Internal, bertugas melaksanakan penelaahan dan penilaian kepatuhan
pelaksanaan tugas sekretariat dan biro di lingkungan BAPEPAM dan LK, serta pemberian
rekomendasi peningkatan pelaksanaan tugas.
Biro Perundang-undangan dan Bantuan Hukum, mempunyai tugas melaksanakan penyusunan
peraturan, penetapan sanksi, penanganan keberatan, pemberian bantuan hukum, pemberian
bantuan dalam penyelesaian masalah antara pihak tanpa melalui jalur hukum, melakukan
litigasi, pemberian pertimbangan, saran, dan pendapat hukum di bidang Pasar Modal dan
Lembaga Keuangan serta pembinaan dan pengawasan profesi hukum yang melakukan
kegiatan di bidang Pasar Modal.
Biro Riset dan Teknologi Informasi, mempunyai tugas melaksanakan kegiatan riset dan
pemanfaatan teknologi informasi dalam upaya pengembangan di bidang pasar modal dan
lembaga keuangan.
Biro Pemeriksaan dan Penyidikan, bertugas menegakkan hukum di bidang transaksi dan
lembaga Efek, Pengelolaan Investasi, Keterbukaan Emiten, dan Perusahaan Publik serta
melakukan kerjasama dengan pihak-pihak yang terkait dalam rangka penegakan hukum
Biro Pembiayaan dan Penjaminan, bertugas menyiapkan perumusan kebijakan, standardisasi,
evaluasi, pelaksanaan dan pengawasan di bidang lembaga pembiayaan dan lembaga
penjaminan.
Biro Perasuransian, bertugas menyiapkan perumusan kebijakan standardisasi dan bimbingan
teknis, evaluasi serta pelaksanaan pengawasan di bidang perasuransian, termasuk program
Tabungan Hari Tua dan Asuransi Kesehatan bagi Pegawai Negeri Sipil dan Jaminan Sosial
Tenaga Kerja.
Biro Dana Pensiun, bertugas menyiapkan perumusan kebijakan, standardisasi, bimbingan
teknis, pelaksanaan dan evaluasi pengawasan dana pensiun, melaksanakan analisis, evaluasi
dan pelaporan atas pengelolaan dana program pensiun Pegawai Negeri Sipil, dan melakukan
pembinaan lembaga penunjang dana pensiun.
2. Komponen BAPEPAM dan Pasar Modal
2.1.Emiten
Emiten adalah perusahaan yang membutuhkan dana sehingga melakukan go public berupa
aksi penjualan surat-surat berharga mereka atau melakukan emisi di pasar bursa. BAPEPAM
mengemban tugas besar dalam memajukan pasar modal Indonesia ini memutuskan untuk
memajukan dukungan sistem pasar modal Indonesia. Salah satu yang paling penting adalah para
emiten. Emiten merupakan salah satu komponen penting penggerak pasar modal.
Oleh sebab itu, BAPEPAM memutuskan untuk membina para emiten untuk menumbuhkan
iklim pasar modal yang kondusif dan profesional. Hal ini tentu akan menginspirasi calon emiten
lain untuk bergabung di pasar modal.
2.2.Bursa Efek
Bursa efek adalah pihak yang menyelenggarakan dan menyediakan sistem dan atau sarana
untuk mempertemukan penawaran dan permintaan efek pihak-pihak lain dengan tujuan
memperdagangkan efek di antara mereka.Fungsi Bursa Efek ( E. Tandelilin, 1991: 81 ) adalah
sebagai berikut :
Menciptakan pasar secara terus menerus bagi efek yang telah ditawarkan kepada masyarakat
Menciptakan harga yang wajar bagi efek yang bersangkutan melalui mekanisme pasar
Membantu pembelanjaan dunia usaha
Kemudian menurut Tjiptono Darmadji ( 2001 : 95 ) tugas Bursa Efek adalah sebagai berikut
:
Orang Dalam Kantor Akuntan Publik adalah orang yang termasuk dalam penugasan audit,
review, atestasi lainnya, dan/atau non atestasi yaitu: rekan, pimpinan, karyawan professional,
dan/atau penelaah yang terlibat dalam penugasan.
Peran akuntan publik di pasar modal adalah memeriksa laporan keuangan
dan memberikan pendapat terhadap laporan keuangan.
Di pasar modal dituntut pendapat wajar (unqualified) terhadap laporan keuangan
dari perusahaan yang akan menerbitkan saham baru
(Initial Public Offering) atau yang telah terdaftar di bursa. Pendapat wajar berarti laporan
keuangan telah disusun sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan yang ditetapkan oleh IAI
tanpa suatu catatan atau kekurangan dan kesalahan material.
Akuntan yang terdaftar di BAPEPAM-LK diharapkan menjadi gate keeper dalam melindungi
kepentingan publik dengan menghasilkan opini yang berkualitas atas laporan keuangan. Akuntan
berperan dalam mengungkapkan informasi keuangan perusahaan dan memberikan pendapat
mengenai kewajaran atas data yang disajikan dalam laporan keuangan.
Peran dan tanggung jawab profesi akuntan terhadap perkembangan pasar modal sangat besar.
Jadi, apabila akuntan publik yang beroperasi di pasar modal memiliki kualitas dan integritas yang
lemah, maka hampir bisa dipastikan perkembangan pasar modal akan terhambat karena tingkat
kepercayaan investor akan berkurang. Akuntan profesional dituntut memiliki integritas dan moral
untuk melindungi kepentingan masyarakat. Profesi akuntan juga harus memiliki etika profesi yang
mengikat para anggotanya. Semua ini melahirkan kepercayaan masyarakat terhadap profesi
akuntan. Profesi Akuntan Publik merupakan profesi yang unik yang berbeda dengan profesi
lainnya karena akuntan publik dibayar oleh klien namun bekerja atas nama masyarakat (investor)
sehingga akuntan publik dituntut harus independensi dan objektifitas dalam pengambilan
keputusannya.
Berkembangnya pasar modal akan memberikan peran yang sangat penting bagi akuntan
khususnya akuntan publik mengingat keterkaitannya dengan informasi yang dibutuhkan di pasar
modal. Sesuai UU No.8 tahun 1995 tentang Pasar Modal, peran profesi akuntan menjadi sangat
penting. Secara garis besar peran akuntan di pasar modal dapat dibedakan menjadi dua, yaitu: (1)
Pemeriksa laporan keuangan dan (2) Penyusun standar akuntansi.
Dalam mendorong perkembangan pasar modal di Indonesia, peranan para akuntan sebagai
profesi kepercayaan publik menjadi sangat penting. Fungsi utama akuntan adalah dalam rangka
memberikan gambaran yang transparan mengenai posisi keuangan suatu perusahaan dalam
menginformasikan ke publik. Bidang jasa Akuntan di Pasar Modal terbagi menjadi: (1) Perikatan
Atestasi dan (2) Perikatan Non-atestasi
5. Tanggung Jawab Akuntan Publik Terhadap BAPEPAM
Tanggung jawab Akuntan Publik berdasarkan PMK No. 17 Tahun 2008 pasal 44 ayat (1)
menyatakan akuntan publik dan/atau KAP bertanggung jawab atas seluruh jasa yang diberikan dan
ayat (2) menyatakan Akuntan Publik bertanggung jawab atas Laporan Auditor Independen dan
Kertas Kerja dari Akuntan Publik yang bersangkutan selama 10 (sepuluh) tahun.
Tanggung Jawab Akuntan Publik dalam Pasal 80 UU No.8 tahun 1995 tentang Pasar Modal
menyatakan Akuntan Publik sebagai jasa professional ikut bertanggung jawab bila Pernyataan
Pendaftaran Emiten yang dijaminnya tidak memuat informasi mengenai Fakta Material sesuai
Undang-Undang sehingga informasi tersebut menyesatkan. Namun tanggung jawab auditor
terbatas pada pendapat yang diberikannya.
Tanggung jawab Akuntan Publik berdasarkan Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal
dan Lembaga Keuangan Nomor: KEP-86/BL/2011 tentang independensi akuntan yang
memberikan jasa di pasar modal, pada pasal 7 menyatakan dalam penerimaan penugasan
profesional, Akuntan wajib mempertimbangkan secara profesional dan memiliki independensi
yang dapat dipertanggungjawabkan sebagaimana diatur dalam Standar Profesional Akuntan
Publik (SPAP).Tanggung jawab akuntan di pasar modal dapat diklasifikasikan sebagai berikut:
Tanggung jawab yuridis, berkaitan dengan opini yang diberikan akuntan yang dsampaikan
kepada masyarakat, opini akuntan dan penyampaian informasi lainnya harus sesuai dengan
standar profesi dan peraturan pasar modal yang berlaku. Pelaksanaan penugasan akuntan di
pasar modal tidak terlepas dari kemungkinan adanya tuntutan atau gugatan baik administratif,
perdata, maupun pidana.
Tanggung jawab finansial, dalam kaitannya dengan kemungkinan munculnya kerugian yang
diderita oleh pihak ketiga. Hal ini dapat mengakibatkan tuntutan ganti rugi dari pihak-pihak
yang merasa dirugikan tersebut.
Tanggung jawab moral, dalam kaitannya dengan kewajiban akuntan untuk menjunjung tinggi
kode etik akuntan serta selalu menjaga sikap mental yang independen. Hal ini diperlukan
mengingat profesi akuntan sebagai profesi yang dipercaya oleh masyarakat
Apabila ketiga tanggung jawab tersebut dipahami maka diharapkan profesi akuntan yang
bergerak di pasar modal selalu berhati-hati dalam bersikap dan bertindak, sehingga akuntan tidak
terjebak pada hal-hal yang dapat merugikan akuntan yang bersangkutan dan profesi akuntan secara
keseluruhan. Akuntan yang terdaftar di BAPEPAM-LK mempunyai tanggungjawab untuk turut
menjaga kualitas informasi di Pasar Modal melalui pemberian opini yang berkualitas dan
independen atas laporan keuangan.
Oleh karena itu, akuntan yang bergerak di pasar modal harus memahami bahwa kepentingan
publik jauh lebih besar dan harus lebih diutamakan. Adapun kewajiban akuntan sebagai pemeriksa
laporan keuangan dinyatakan secara eksplisit dalam UU Pasar Modal yang menyatakan bahwa
akuntan yang terdaftar di BAPEPAM yang memeriksa laporan keuangan emiten, bursa efek,
lembaga kliring dan penjaminan (LKP), lembaga penyimpanan dan penyelesaian (LPP), dan pihak
lain yang melakukan kegiatan di bidang pasar modal wajib menyampaikan pemberitahuan yang
sifatnya rahasia kepada BAPEPAM jika ditemukan adanya:
Pelanggaran yang dilakukan terhadap ketentuan dalam UU ini dan atau peraturan
pelaksanaannya.
Hal-hal yang dapat membahayakan keadaan keuangan lembaga yang dimaksud atau
kepentingan para nasabahnya.
Asas Independensi, yakni independen dalam pengambilan keputusan dan pelaksanaan fungsi,
tugas, dan wewenang OJK, dengan tetap sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Asas Kepastian Hukum, yakni asas dalam negara hukum yang mengutamakan landasan
peraturan perundang-undangan dan keadilan dalam setiap kebijakan penyelenggaraan Otoritas
Jasa Keuangan.
Asas Kepentingan Umum, yakni asas yang membela dan melindungi kepentingan konsumen
dan masyarakat serta memajukan kesejahteraan umum.
Asas Keterbukaan, yakni asas yang membuka diri terhadap hak masyarakat untuk
memperoleh informasi yang benar, jujur, dan tidak diskriminatif tentang penyelenggaraan
Otoritas Jasa Keuangan, dengan tetap memperhatikan perlindungan atas hak pribadi dan
golongan, serta rahasia negara, termasuk rahasia sebagaimana ditetapkan dalam peraturan
perundang-undangan.
Asas Profesionalitas, yakni asas yang mengutamakan keahlian dalam pelaksanaan tugas dan
wewenang Otoritas Jasa Keuangan, dengan tetap berlandaskan pada kode etik dan ketentuan
peraturan perundang-undangan.
Asas Integritas, yakni asas yang berpegang teguh pada nilai-nilai moral dalam setiap tindakan
dan keputusan yang diambil dalam penyelenggaraan Otoritas Jasa Keuangan.
Asas Akuntabilitas, yakni asas yang menentukan bahwa setiap kegiatan dan hasil akhir dari
setiap kegiatan penyelenggaraan Otoritas Jasa Keuangan harus dapat dipertanggungjawabkan
kepada publik.
Struktur organisasi OJK terdiri atas:
Dewan Komisioner OJK
Pelaksana Kegiatan Operasional
Struktur dewan komisioner terdiri atas:
Ketua merangkap anggota
Wakil Ketua sebagai Ketua Komite Etik merangkap anggota
Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan merangkap anggota
Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal merangkap anggota
Kepala Eksekutif Pengawas Perasuransian, Dana Pensiun, Lembaga Pembiayaan, dan
Lembaga Jasa Keuangan Lainnya merangkap anggota
Ketua Dewan Audit merangkap anggota
Anggota yang membidangi Edukasi dan Perlindungan Konsumen
Anggota Ex-officio dari Bank Indonesia yang merupakan anggota Dewan Gubernur Bank
Indonesia
Anggota Ex-officio dari Kementerian Keuangan yang merupakan pejabat setingkat Eselon I
Kementerian Keuangan.