Anda di halaman 1dari 3

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Herpes Zoster Oftalmikus merupakan vesikulobulous yang disebabkan oleh virus
varicella zooster dan merupakan penyakit yang menyerang saraf trigeminal divisi oftalmikus
(V1). Hal ini diakibatkan ter-reaktivasinya virus varicella zoster yang dormant. Virus jenis ini
awalnya bermanifestsi di kulit tubuh manusia berupa vesikel, pustul, atau krusta. Keadaan ini
disebut dengan penyakit cacar air atau varicella. Ketika penyakit varicella ini sembuh, virus
akan dormant di dalam tubuh manusia dan suatu saat dapat ter-reaktivasi kembali oleh
beberapa sebab, seperti proses penuaan, kurangnya nutrisi, penyakit keganasan, post
transplantasi, dan penyakit - penyakit imunodeficiency atau immunocompromice. Ter-
reaktivasinya virus ini akan menimbulkan gejala berupa munculnya vesikel/pustul yang
berkelompok dengan dasar eritema di kulit yang mengikuti arah dermatom tubuh dan
umumnya bersifat unilateral. Infeksi meliputi distribusi Nervus Trigeminal dan menimbulkan
nyeri hebat.1,2
Munculnya kembali virus ini dapat dimana saja sesuai dengan segmen ganglion saraf
tempat dimana virus ini dormant sebelumnya. Apabila virus ini aktif lagi pada daerah ganglion
saraf kranialis trigeminal divisi 1 atau divisi oftalmikus, maka gejala yang ditimbulkan tidak
hanya terdapat pada kulit, namun juga terdapat pada daerah mata. Keadaan seperti itu disebut
dengan penyakit Herpes Zoster Oftalmikus. Meskipun menurut data dari jurnal NCBI (National
Center for Biotechnology Information, 2008), hanya sekitar 20% - 30% populasi di dunia
mengalami herpes zoster dan sekitar 10% - 25% dari individual tersebut menderita herpes
zoster oftalmikus, herpes zoster oftalmikus tetap perlu diwaspadai dan dicegah mengingat
kerusakan yang terjadi pada daerah mata cukup banyak serta komplikasi jangka panjang seperti
post herpetik neuralgia dan kebutaan dapat terjadi pada sebagian kasus.1,2

Lokasi lesiter terbanyak adalah Herpes Zoster thorakalis yaitu 37 pasien (31,4%),
diikuti Herpes Zoster oftalmikus yaitu 28 pasien (23,7%), Herpes Zoster servikalis yaitu 16
pasien (13,6%), dan Herpes Zoster lumbalis 10 pasien (8,5%). Manifestasi Herpes Zoster
Opthalmicus yang paling umum adalah dermatitis, diikuti oleh keratitis dan konjungtivitis. Dua
puluh satu persen pasien dengan HZO mengembangkan PHN. Usia yang lebih tua dan HZO

1
dengan keratitis, konjungtivitis, atau uveitis ditemukan menjadi faktor risiko PHN. Oleh
karenanya, pendeteksian, pengobatan, dan pencegahan yang tepat dan benar pun perlu
diperhatikan.1,2

1.2. Rumusan Masalah


1. Berapakah prevalensi dan insiden herpes zoster opthalmikus di Poliklinik RS
Mata dr. Yap periode Januari 2019 - Oktober 2019?
2. Bagaimana gambaran karakteristik pasien herpes zoster opthalmikus di
Poliklinik RS Mata dr.Yap periode Januari 2019 - Oktober 2019?

1.3. Tujuan Penelitian


Tujuan Umum :
Diketahuinya persentase kejadian Herpes Zoster Oftalmika di RS Mata dr.Yap pada
Januari 2019 sampai Oktober 2019.

Tujuan Khusus :

1. Diketahuinya sebaran kejadian Herpes Zoster Oftalmika di RS Mata dr.Yap


pada Januari 2019 sampai dengan Oktober 2019.
2. Diketahuinya sebaran jenis kelamin penderita Herpes Zoster Oftalmika di RS
Mata dr.Yap pada Januari 2019 sampai dengan Oktober 2019.
3. Diketahuinya sebaran usia penderita Herpes Zoster Oftalmika di RS Mata
dr.Yap pada Januari 2019 sampai dengan Oktober 2019.

1.4. Manfaat Penelitian


1.4.1 Bagi Peneliti

b. Diharapkan penelitian ini dapat memberikan wawasan ataupun pengetahuan


yang baru mengenai penyakit Herpes Zoster Oftalmika.

c. Diharapkan juga hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan informasi
dan pengetahuan, serta acuan bagi peneliti lain.

2
1.5.2 Bagi Rumah Sakit

Diharapkan penelitian ini dapat menjadi dukungan pendidikan atau informasi


yang dapat digunakan rumah sakit dalam upaya peningkatan penanganan penyakit
Herpes Zoster Oftalmika, baik dalam tatalaksana dan upaya pencegahannya.

1.5.3 Bagi Masyarakat

Diharapkan penelitian ini dapat menjadi dukungan informasi dan pengetahuan


bagi masyarakat mengenai penyakit Herpes Zoster Oftalmika, khususnya dalam upaya
pengenalan, pencegahan serta tatalaksananya.

Anda mungkin juga menyukai