ANALISIS IMPLEMENTASI NILAI KETUHANAN PANCASILA DALAM
KEHIDUPAN BERMASYARAKAT, BERBANGSA, DAN BERNEGARA DI INDONESIA MATA KULIAH: PENDIDIKAN PANCASILA
DOSEN PENGAMPUH: FAZLI RACHMAN, S.Pd., M.Pd
DISUSUN OLEH: NAMA: JUAN SAMUEL SIMANJUNTAK NIM: 4183331016 KELAS: KIMIA DIK B 2018
UPT MWU PENDIDIKAN PANCASILA
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN 2019 ANALISIS IMPLEMENTASI NILAI KETUHANAN PANCASILA DALAM KEHIDUPAN BERMASYARAKAT, BERBANGSA, DAN BERNEGARA DI INDONESIA Ketuhanan yang maha esa sangat mengandung arti tentang keyakinan dan pengakuan yang dieksperesikan dalam bentuk perbuatan setiap manusia tersebut. Sehingga nilai ketuhanan yang maha esa menuntut setiap warga Negara Indonesia untuk bersikap hidup, dan taat dalam mengikuti ajaran-ajaran setiap pemeluk agama masing-masing. Nilai instrumental ketuhanan terbagi atas 5 yaitu: ketakwaan, keimanan, toleransi, kerukunan dan bekerjasama. Nilai Ketawaan memiliki nilai yang berisi tentang setiap warga Negara Indonesia harus mengakui dan yakni akan adanya Tuhan yang maha esa dan setiap warga Negara Indonesia harus menjalankan setiap perintah yang berlaku di agama mereka masing-masing. Dengan adanya nilai ketakwaan tersebut akan menimbulkan rasa kesadaran untuk mengakui dan memperlakukan sesama pemeluk agama dan kepercayaannya masing-masing sesuai dengan ajaran yang dimiliki agama mereka tersebut. Nilai Keimanan merupakan nilai yang terkandung dalam hati kita sendiri terhadap perilaku atau kebiasaan kita sehari-hari yang bertentangan agama. Nilai toleransi ini mengandung nilai yang dimana kita harus berperilaku baik terhadap sesama pemeluk agama lainnya sehingga ketika kita berperilaku baik terhadap agama lainnya, agama kita juga bakal dihargai dan di hormati dari pemeluk agama-agama lainnya. Nilai kerukunan ini mengandung suatu arti yang dimana kita harus memiliki kebersamaan, kerja sama dan kerukunan walaupun kita harus berbeda agama dengan yang lainnya sehingga ketika tercipa suatu nilai kerukunan ini, tidak akan ada lagi yang namanya perpecahan dan pertengkaran antar agama. Nilai bekerjasama merupakan nilai yang memiliki arti sangat penting dimana kita harus mampu bekerjasama dengan agama lainnya dimanapun kita berada sehingga ketika adanya nilai bekerjasama ini tidak akan ada lagi yang namanya bersikap sendiri ditempat berbeda yang tidak berhubungan dengan tempat beragaman. Nilai ketawaan memiliki nilai peraktis yang dimana terdiri dari: memeluk agama sesuai dengan kepercayaan, beribadah sesuai ajaran agamanya, melaksanakan kewajiban ajran agamanya, bersedekah kepada orang lain, menjaga ajaran agamanya contohnya: ada seorang warga Negara Indonesia memiliki agama yang bisa kita bilang agama budha, seorang ini harus memiliki kepercayaan sesuai dengan pemeluk agama yang dia pegang dan orang ini juga harus beribadah ditempat agama dia sendiri. Seorang ini juga harus mengikuti ajaran dan kewajiban apa yang harus dia lakukan terhadap agama dia tersebut dan setiap agama manapun ntah itu Kristen,budha,islam,hindu,khonghucu pasti diajarkan yang namanya bersedekah terhadap orang lain. Nilai keimanan memiliki nilai praksis yaitu: percaya ajaran agamanya yang benar, menjaga dalam ucapan ajaran agamanya, melaksanakan ibadah di sekolah, tidak ada mencela ajaran agamanya, mendoakan orang tua dan guru contohnya: setiap warga Negara Indonesia pasti memiliki iman yang benar dan agama yang benar sehingga setiap sekolah-sekolah harus memiliki yang namanya tempat ibadah mau itu negeri atau swasta sehingga tidak akan ada yang namanya perpecahan dan tidak akan ada yang namanya mengganti ajaran agamanya sendiri dan lagipula ketika ada warga Negara Indonesia yang sangat percaya dengan agamanya pasti dia tidak akan mencela agama dia sendiri dan lagi dia pasti akan mendoakan orang-orang disekitar dia. Nilai toleransi memiliki nilai praksis yaitu: saling menghormati sesama pemeluk agama, tidak mengejekkan agama yang lain, dst contohnya setiap warga Negara yang memiliki agama yang baik dan mengikuti ajaran yang dia peluk pasti dia tidak akan mengejek agama lainnya dan lagi pasti dia akan memberi kesempatan teman yang beragama lain untuk beribadah. Nilai kerukunan memiliki nilai praksis yaitu: rukun dengan sesama pemeluk agama, melakukan hubungan akrab dengan teman yang berbeda agama dst, contohnya: seseorang yang beragama pasti dia akan memiliki kerukunan terhadap agama lainnya dan dia juga pasti akan bekerjasama terhadap agama lainnya atau biasa disebut dengan musyawarah. Nilai bekerjasama memiliki nilai praksis yaitu: membantu orang atau teman lain walaupun berbeda agama dst, contohnya: masyarakat yang beragama pasti akan membantu orang yang lagi susah walaupun memiliki agama yang berbeda. Kita tau bahwa di Negara Indonesia ini terdapat sila pertama yaitu ketuhanan yang maha esa yang dimana setiap warga Negara Indonesia harus memiliki agama atau kepercayaannya masing-masing. Kita tau bahwa di sila ketuhanan ini memiliki nilai instrumental dan nilai praksis yang dapat membangun Negara Indonesia ini dan lagi ketika dari semua agama yang ada di Negara Indonesia ini mempunyai nilai instrumental dan nilai praksis pasti Negara Indonesia tidak aka nada lagi namanya saling mengejek antar agama lainnya, perpecahan tidak akan ada lagi dan lagi warga Negara Indonesia bisa hidup rukun, bekerjasama (bermusyawarah) dan memiliki ketakwaan, keimanan dan toleransi yang tinggi sehingga Negara Indonesia bakal damai sejahtera.