Chapter II PDF
Chapter II PDF
TINJAUAN PUSTAKA
terjadi saat kehamilan. Menurut Rukiyah,AY. dan Lia Yulianti (2010) Komplikasi
dan penyulit kehamilan pada Trimester I dan II adalah kejadian yang sering timbul
dibawah nilai normal, atau biasa disebut kurang darah. Penyebabnya bisa karena
kurangnya zat gizi untuk pembentukan darah atau kurang zat besi. Factor yang
menyebabkan anemia defisiensi besi adalah kurangnya asupan zat besi dan
protein dari makanan, gangguan absorbs di usus, perdarahan akut atau kronis.
Anemi defisiensi pada wanita hamil berkaitan dengan defisiensi besi dan
perdarahan akut.
Hyperemisis gravidarum adalah mual dan muntah yang berlebihan pada ibu
hamil hingga dapat mempengaruhi berat badan ibu, turgor kulit dan timbul
aseton dalam urine. Hal ini juga dapat dikatakan berat bial ibu hamil selalu
muntah setiap kali minum atau makan, akibatnya tubuh sangat lemas, muka
pucat, dan frekuensi buang air kecil menurun drastic, aktifitas sehari-hari
di luar kandungandengan berat badan kurang dari 1000 g, atau umur kehamilan
berupa buah anggur yang mengandung banyak cairan dan hormone (Manuaba,
Ayucandranita, 2009).
5. Kehamilan Ektopik terganggu; adalah kehamilan yang terjadi bila sel telur
1) Kehamilan dengan hypertensi; yaitu tekanan darah yang lebih tinggi dari 140/90
mmHg yang disebabkan karena kehamilan itu sendiri, memiliki potensi yang
yang timbul karena kehamilan. Penyakit ini umumnya terjadi dalam triwulan
ketiga pada kehamilan tetapi dapat terjadi sebelum, misalnya pada mola
hydatidosa.
3) Eklampsia; adalah kelainan akut pada wanita hamil, dalam persalinan atau masa
nifas yang ditandai dengan timbulnya kejang (bukan karena kelainan saraf) dan
terjadi diantara umur kehamilan 29-36 minggudengan BB lahir kurang dari 2,5kg;
2)kehamilan ganda, yaitu adanya janin dalam rahim lebih dari satu orang, dapat
sehingga menutupi sebagian atau seluruh mulut rahim sehingga pembuluh darah
besar ada pada sekitar mulut rahim; 5)perdarahan solusio plasenta, implantasi hasil
konsepsi sebagian besar terjadi pada fundus uteri sebagai tempat yang normal;
8)kehamilan dengan Ketuban Pecah Dini, pengeluaran air ketuban sebagian besar
dengan kematian janin dalam rahim, setelah umur hamil diatas 16 minngu dapat
dirasakan gerak janin dalam rahim sebagai gerakan pertama; 10)kehamilan lewat
Beban kerja merupakan beban aktivitas fisik, mental, social, yang diterima
oleh seseorang yang harus diselesaikan dalam waktu tertentu, sesuai dengan
Herrianto (2010), menyatakan bahwa beban kerja adalah sejumlah kegiatan yang
harus diselesaikan oleh seseorang ataupun sekelompok orang, selama periode waktu
tertentu dalam keadaan normal. Sedangkan menurut Nurmianto (2003), beban kerja
adalah sekumpulan atau sejumlah kegiatan yang harus diselesaikan oleh tenaga kerja
dalam waktu tertentu. Semua pekerjaan harus selalu dikerjakan dengan sikap kerja
yang ergonomis. Beban kerja dapat dibedakan atas beban kerja berlebih dan beban
penting dalam waktu kerja meliputi; 1)Lamanya seseorang mampu kerja baik,
2)Hubungan di antara waktu kerja dan istirahat, 3)Waktu kerja sehari menurut
periode yang meliputi pagi,siang,sore dan malam. Dengan demikian lama seseorang
bekerja sehari secara baik pada umumnya 6-8 jam. Sisanya 16-18 jam digunakan
untuk kehidupan dalam keluarga dan masyarakat, istirahat, tidur dan lain-lain.
Memperpanjang waktu kerja lebih dari kemampuan tersebut biasanya tidak diserta
efisiensi yang tinggi, bahkan dapat penurunan produktivitas serta kecendrungan untuk
(Suma’mur,2009).
Beban kerja berlebih timbul sebagai akibat dari kegiatan yang terlalu banyak
diberikan kepada tenaga kerja untuk diselesaikan dalam waktu tertentu. Munandar
(2008) menyatakan bahwa beban kerja berlebih secara fisik dan mental adalah
melakukan terlalu banyak kegiatan fisik maupun mental, dan ini dapat merupakan
Beban kerja berlebih akan membutuhkan waktu untuk bekerja dengan jumlah
jam yang sangat banyak untuk menyelesaikan semua tugas yang telah ditetapkan dan
ini merupakn sumber tambahan beban kerja. Setiap pekerjaan diharapkan dapat
diselesaikan secara cepat, dalam waktu sesingkat mungkin. Waktu merupakan salah
satu ukuran, namun bila terjadi desakan waktu dapat menyebabkan timbulnya banyak
kesalahan atau menyebabkan kondisi kesehatan kerja menurun, maka hal ini
Adanya beban yang berlebih mempunyai pengaruh yang tidak baik pada
kesehatan pekerja. Menurut Friedmen dan Rosenman 1974 cit. Munandar (2008),
Beban kerja yang terlalu sedikit/ kurang, merupakan sebagai akibat dari terlalu
sedikit pekerjaan yang akan diselesaikan, dibandingkan waktu yang tersedia menurut
standar waktu kerja, dan ini juga dapat menjadi factor pemicu terjadinya stress.
Pekerjaan yang terlalu sedikit dibebankan setiap hari, dapat mempengaruhi beban
mental atau psikologis dari tenaga kerja. Sesuai pendapat Munandar (2008)
disimpulkan bahwa beban kerja terlalu sedikit, karena tenaga kerja tidak diberi
kebosanan dan akan menurunkan semangat kerja serta motivasi kerja, timbul rasa
Berdasarkan jenis pekerjaan, beban kerja dapat dibedakan atas beban kerja
ringan, sedang dan berat. Menurut WHO cit. Santoso (2004), penggolongan
pekerjaan/ beban kerja meliputi kerja ringan; jenis pekerjaan di kantor, dokter,
perawat, guru dan pekerjaan rumah tangga atau dengan menggunakan mesin. Kerja
berat adalah jenis pekerjaan petani tanpa mesin, kuli angkat dan angkut, pekerja
tambang, tukang kayu tanpa mesin, tukang besi, penari dan atlit.
Menurut Tarwaka (2004) secara umum beban kerja dipengaruhi oleh berbagai
faktor yang sangat kompleks, baik faktor eksternal maupun faktor internal. Pengaruh
faktor eksternal adalah faktor yang mempengaruihi beban kerja yang berasal dari
kerja, sarana kerja dan sikap kerja. Selain itu organisasi kerja juga dapat
mempengaruhi beban kerja seperti; lamanya waktu bekerja, waktu istirahat, kerja
bergilir, kerja malam, dan system pengupahan. Lingkungan kerja dapat memberikan
beban tambahan pada pekerja seperti suhu udara, intensitas penerangan, kebisingan,
Analisis beban kerja adalah proses untuk menetapkan jumlah jam kerja yang
tertentu, atau dengan kata lain analisis beban kerja bertujuan untuk menentukan
berapa jumlah personalia dan berapa jumlah tanggungjawab atau beban kerja yang
tepat dilimpahkan kepada seorang pekerja. Menurut Suyudi (2004), analisis beban
kerja adalah upaya menghitung beban kerja pada satuan kerja dengan menjumlah
semua beban kerja dan selanjutnya membagi dengan kapasitas kerja perorangan per
a. Kapasitas Kerja
Kapasitas kerja merupakan berat ringannya beban kerja yang dapat diterima
oleh tenaga kerja, dan dapat digunakan untuk menentukan berapa lama seseorang
tenaga kerja dapat melakukan aktivitas sesuai dengan kemampuannya. Semakin berat
beban kerja, akan semakin pendek waktu kerja seseorang untuk bekerja tanpa
kelelahan dan gangguan fisologis yang berarti atau sebaliknya. Menurut Priatna dan
Umar Fahmi, faktor kelelahan dalam pekerjaan dapat menyebabkan naiknya angka
dan perubahan fisiologis dalam tubuh (kelelahan fisik). Kelelahan akibat menurunnya
yang menggunakan waktu lebih dari 8 jam perhari, seseorang dapat bekerja paling
banyak 33% dari kapasitas maksimal tanpa merasa kelelahan. Sedangkan untuk
pekerjaan manual selama 10 jam perhari, seseorang dapat bekerja hanya 28%, dari
pada derajat kebugaran tubuh, kapasitas kerja otot dan kapasitas kerja jantung.
b. Waktu Kerja
pekerjaan, yang dapat dilakukan pada siang, sore dan malam hari. Waktu kerja adalah
penggunaan tenaga dan pengguanaan organ tubuh secara terorganisasi dalam waktu
tertentu. Semakin lama waktu kerja yang dimiliki oleh seorang tenaga kerja maka
akan menambah berat beban kerja yang diterimanya dan sebaliknya jika waktu yang
diguanakan oleh tenaga kerja itu dibawah waktu kerja sebenarnya, maka akan
dalam hal waktu kerja meliputi; lamanya seseorang mampu bekerja dengan baik,
hubungan antara waktu kerja dan istirahat, dan waktu bekerja menurut periode waktu
sisanya 16 jam lagi dipergunakan untuk kehidupan dalam keluarga dan masyrakat,
istirahat, tidur, dan lai-lain. Memperpanjang waktu kerja lebih dari kemampuan
biasanya tidak disertai efisiensi, efektivitas, dan produktivitas kerja yang optimal,
bahkan biasanya dapat mengalami penurunan kualitas. Bekerja dalam waktu yang
penyakit dan kecelakaan kerja serta ketidak puasan. Dalam seminggu seseorang
melaksanakan ketentuan waktu kerja meliputi 7 jam dalam sehari dan 40 jam
seminngu, untuk 6 hari kerja, atau 8 jam sehari dan 40 jam seminngu untuk 5 hari
kerja. Ketentuan ini tidak berlaku bagi sector usaha atau pekerja tertentu. Pengusaha
yang mempekerjakan pekerja melebihi waktu kerja tersebut, wajib membayar upah
kerja lembur. Selanjutnya pasal 79 ayat 1, pengusaha wajib member waktu istirahat
dan cuti kepada pekerja. Waktu istirahat dan cuti meliputi; istirahat antara jam kerja,
waktu istirahat tersebut tidak termasuk jam kerja. Istirahat mingguan 1 hari untuk 6
hari kerja dalam seminggu, dan cuti tahunan sekurang-kurangnya 12 hari kerja,
setelah pekerja yang bersangkutan bekerja selama 12 bulan secara terus menerus.
percobaan terhadap manusia dan hewan menyatakan bahwa keadaan dan perasaan
kelelahan adalah reaksi fungsionil dari pusat kesadaran yaitu cortex cerebri, yang
dipengaruhi oleh dua sistim anatagonistik yaitu sistim penghambat (inhibisi) dan
untuk tidur. Adapun sistim penggerak terdapat dalam formation retikularis yang
dalam tubuh kearah bekerja, berkelahi, melarikan diri dan lain-lain. Maka keadaan
seseorang pada suatu saat tergantung kepada hasil kerja diantara dua system
antagonis dimaksud. Apabila system penghambat lebih kuat seseorang berada dalam
kelelahan. Sebaliknya manakala system aktivasi lebih kuat seseorang dalam keadaan
berakibat kepada pengurangan kapasitas kerja dan ketahanan tubuh. Terdapat dua
jenis kelelahan, yaitu kelelahan otot dan kelelahan umum. Kelelahan otot merupakan
tremor pada otot, atau perasaan nyeri yang terdapat pada otot. Kelelahan umum
dan lamanya bekerja mental dan fisik, keadaan lingkungan, sebab-sebab mental
perasaan lelah. Perasaan ini tepat menyebabkan seseorang berhenti bekerja seperti
istirahat, tetapi jika dipaksakan terus kelelahan akan semakin bertambah dan sangat
mengganggu. Kelelahan sama halnya dengan lapar dan haus, adalah merupakan
dengan berhenti bekerja sewaktu-waktu sebentar sampai dengan tidur malam hari.
Untuk mengetahui kelelahan dapat diukur : 1)Waktu reaksi (reaksi sederhana atas
dengan keleahan adalah: 1)Perasaan berat di kepala. 2)Menjadi lelah seluruh tubuh.
7)Merasakan beban pada mata. 8)Kaku dan canggung dalam gerakan. 9)Tidak
dapat tekun dalam pekerjaan. 21)Sakit kepala. 22)Kekakuan di bahu. 23)Meras nyeri
pening. 28)Spasme dari kelopak mata. 29) Tremor pada anggota badan. 30)Merasa
kurang sehat.
Gizi adalah ilmu yang mempelajari segala sesuatu tentang makanan dalam
konsumsi dan penyerapan zat gizi dan penggunaan zat-zat gizi tersebut, atau keadaan
fisiologik akibat dari tersedianya zat gizi dalam seluler tubuh. Status gizi adalah
ekspresi dari keadaan keseimbangan dalam bentuk variable tertentu, atau perwujudan
dari nutriture dalam bentuk variable tertentu. Status Gizi dibedakan dengan
Makanan adalah bahan selain obat yang mengandung zat-zat gizi dan atau
unsur-unsur atau ikatan kimia yang dapat diubah menjadi zat gizi oleh tubuh, yang
memberi manfaat bagi tubuh bila dikonsumsi. Bahan makanan adalah makanan dalam
keadaan mentah. Makanan yang masuk dalam tubuh yang diolah tubuh dan
merupakan sumber gizi dalam pemenuhan kebutuhan tubuh. Status gizi adalah
keadaan tubuh sebagai akibat konsumsi makanan dan penggunaan zat-zat gizi.
Dibedakan antara status gizi buruk, kurang, baik, dan lebih. (Almatsier,2004).
Istilah Kurang Energi Kronis (KEK) merupakan istilah lain dari Kurang
Energi Protein (KEP) yang diperuntukkan untuk wanita yang kurus akibat kurang
energi yang kronis. Defenisi ini diperkenalkan oleh World Health Organization
(WHO). Kurang energy kronis merupakan jenis KEP akibat kurang energy yang lebih
menonjol dari kurang protein. WHO juga menggunakan istilah kurus untuk KEK ini.
Adapun tanda-tanda yang dapat dilihat adalah sebagai berikut: 1)lingkar lengan atas
sebelaah kiri kurang dari 23,5 cm, 2)kurang cekatan dalam bekerja, 3)sering terlihat
lemah, letih, lesu, dan lunglai, 4)jika hamil cendrung akan melahirkan anak secara
premature atau jika lahir secara normal bayi yang dilahirkan biasanya berat badan
sehingga tidak mampu memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari, 2)Ingin kurus demi
Namun demikian hal ini dapat dicegah dengan cara: 1)Pemberdayaan ekonomi
mereka dengan profesi yang menuntut memiliki tubuh kurus, tentang bahaya tubuh
yang terlalu kurus apalagi jika mereka menguruskan badan dengan cara tak lazim
satu pilihan untuk penentuan status gizi serta pengukuran Indeks masa tubuh (IMT),
karena murah dilakukan dan tidak memerlukan alat-alat yang sulit diperoleh dengan
harga yang lebih murah. Menurut Depkes 1994, pengukuran LILA pada kelompok
ibu hamil adalah salah satu cara deteksi dini yang mudah dan dapat dilaksanakan oleh
(KEK) atau kekurangan energy protein (KEP).. Pengukuran LILA tidak dapat
digunakan untuk memantau perubahan status gizi dalam jangka pendek. Beberapa
tujuan pengukuran LILA adalah mencakup masalah pada ibu hamil maupun calon
ibu, masyarakat umum, dan peran petugas lintas sektor. Adapun tujuan tersebut
adalah:
1) Mengetahui resiko KEK ibu hamil maupun calon ibu, untuk menapis wanita
yang mempunyai resiko melahirkan bayi berat badan lahir rendah (BBLR).
4) Meningkatkan peran petugas sektoral dalam upaya perbaikan gizi WUS yang
menderita KEK.
KEK.
apabila ukuran LILA kurang dari 23,5 cm atau dibagian merah Pita LILA, artinya ibu
tersebut mempunyai resiko KEK, dan diperkirakan akan melahirkan bayi berat badan
lahir rendah (BBLR). BBLR mempunyai resiko kematian, gizi kurang, gangguan
dilakukan di bagian tengah antara bahu dan siku lengan kiri (kecuali orang kidal kita
ukur lengan kanan). Lengan harus dalam posisi bebas, lengan baju dan otot lengan
dalam keadaan tidak tegang atau kencang. Alat pengukur dalam keadaan baik dalam
arti tidak kusut, atau sudah dilipat-lipat sehingga permukaannya sudah tidak rata.
Hasil pengukuran LILA ada 2 kemungkinan yaitu kurang dari 23,5 cm dan
ditas atau sama dengan 23,5 cm. apabila hasil pengukuran > 23,5 cm berarti tidak
beresiko KEK.
dan protein) yang berlangsung lama atau menahun (Supriasa dan Bachyar, 2002).
Masalah kekurangan dan kelebihan gizi pada orang dewasa (usia 18 tahun
keadaan tersebut perlu dilakukan secara berkesinambungan. Salah satu cara dengan
mempertahankan berat badan yang ideal. Di Indonesia cara pemantauan dan batasan
berat badan normal orang dewasa belum jelas mengacu pada patokan tertentu. Missal;
Berat badan normal= (TB-100)-10% atau 0,9x (tinggi badan-100). Berat badan yang
berada dibawah batas minimum dinyatakan sebagai “under weight” atau kekurusan
dan berat badan di atas batas maksimum dinyatakan sebagai “over weight” atau
kegemukan. Orang yang berada di bawah ukuran berat badan normal mempunyai
resiko terhadap penyakit infeksi, sementara yang berada ditasa ukuran normal
batasan berat badan normal orang dewasa ditentukan dengan nilai Body Mass Index
(BMI) atau Indeks Masa tubuh (IMT). Indeks Masa tubuh (IMT) merupakan alat
yang sederhana untuk memantau status gizi orang dewasa, khususnya yang berkaitan
dengan kekurangan dan kelebihan berat badan normal memungkinkan sesorang dapat
mencapai usia harapan hidup lebih panjang, namun IMT hanya berlaku untuk orang
b. Anemia
bagi kelompok wanita pekerja. Anemia pada wanita pekerja dapat menimbulkan
(Endang, 2007). Anemia lebih dikenal masyarakat sebagai penyakit kurang darah.
Penyakit ini rentan dialami oleh balita, wanita hamil, wanita, dan para pekerja pada
umumnya. Anemia yang dikenal selama ini yaitu anemia gizi. Anemia gizi adalah
keadaan kurang darah akibat kekurangan zat gizi yang diperlukan untuk pembentukan
berkurang. Dalam bentuk anemia parah, kadar Hb bisa dibawah 30% atau 4,5
hemoglobin (Hb) yang diperiksa per 100 gram millimeter atau perdesiliter (dL) ialah:
(gr/dL).
Dan klasifikasi derajat anemia menurut WHO dalam buku Handayani W, dan
Anemia gizi adalah suatu kedaan dimana kadar Hb dalam darah kurang
normal, yang berbeda untuk semua kelompok umur dan jenis kelamin. Nilai normal
yang paling sering dinyatakan adalah 14-18g/100ml untuk pria, dan 12-16g/100ml
untuk wanita (gram/100ml atau gram %). Beberapa literature menunjukkan nilai yang
lebih rendah, terutama pada wanita, sehingga mungkin pasien tidak dianggap
menderita anemia sampai Hb kurang dari 6gram/100ml pada pria, dan 11g/100ml
pada wanita (Supriasa dan Bachyar, 2002). Baik di negara berkembang maupaun
negara maju, seseorang disebut menderita anemia bila kadar hemoglobin (Hb) kurang
dari 10 gr%, disebut anemia berat, atau apabila kurang dari 6 gr%. Wanita tidak hamil
mempunyai nilai hemoglobin 12-15 gr%. Angka-angka tersebut juga berlaku bagi
wanita hamil.
Tanda tanda anemia yaitu : mengalami 4L (lemah, lesu, letih, dan lelah),
wajah pucat, anggota badan seperti tangan dan kaki merasa kesemutan, mata
antara lain :
1) Kekurangan zat besi sehingga secara seluler terjadi pengecilan ukuran sel
darah merah.
2) Kekurangan asam folat dan atau vitamin B12.Kedua zat tersebut diperlukan
3) Kekurangan vitamin B12 dan disertai ganguan pada system pencernaan bagian
tidak normal serta posisinya pada dinding sel jaringan saraf berubah.
antara lain :
B6, dan vitamin B 12 seperti daging dan sayuran sesuai kecukupan gizi yang
dianjurkan.
2) Melakukan tes darah secara rutin untuk melihat profil darah dan mencegah
Anemia karena kekurangan zat besi biasanya terjadi secara bertahap, melalui
Stadium 1
dalam tubuh, terutama di sumsum tulang. Protein yang menampung zat besi (kadar
Stadium 2
Cadangan besi yang telah berkurang tidak dapat memenuhi kebutuhan untuk
pembentukan sel darah merah, sehingga sel arah merah yang dihasilkan jumlahnya
Stadium 3
Mulai terjadi anemia. Pada awal ini, sel darah merah tampak normal, tetapi
Stadium 4
mempercepat pembelahan sel dan menghasilkan sel darah merah dengan ukuran yang
sangat kecil, yang khas untuk anemia karena kekurangan zat besi.
Stadium 5
Dengan semakin memburuknya kekurangan zat besi dan anemia, maka akan
2011).
prevalensi anemia. Hb merupakan senyawa pembawa oksigen pada sel darah merah.
Hemoglobin dapat diukur secara kimia dan jumlah Hb/100 ml darah dapat digunakan
sebagai indeks kapasitas pembawa oksigen pada darah. Kandungan hemoglobin yang
paling sering digunakan yaitu metode Sahli. Dimana metode cara kerja metode ini
oleh oksigen yang ada di udara dioksidasi menjadi ferriheme yang segera bereaksi
yang berwarna coklat. Warna yang terbentuk ini dibandingkan dengan warna standar
sehingga warnanya sama dengan warna standar. Karena yang membandingkan adalah
Reagensia: HCl 0,1 N, Aquadest, Alat/ sarana: Pipet haemoglobin, alat Sahli, pipet
pastur, Pengaduk.
2) Bersihkan ujung jari yang akan diambil darahnya dengan larutan desinfektan
(alcohol 70%, betadine dan sebagainya), kemudian tusuk dengan lancet atau
alat lain.
3) Isap dengan pipet hemoglobin sampai melewati batas, bersihkan ujung pipet,
4) Masukkan pipet yang berisi darah ke dalam tabung hemoglobin sampai ujung
menempel pada dinding pipet dengan cara memnghisap HCl dan meniupnya
tetes sampai warna larutan (setelah diaduk sampai homogen) sama dengan
warna gelas dari alat pembanding. Bila sudah sama, baca kadar hemoglobin
50%, atau meningkat sekitar 1200 ml pada saat cukup bulan. Peningkatan SDM total
adalah sekitar 25% atau kira-kira 300 ml. Hemudilusi relative ini menyebabkan
kehamilan dan meningkat kembali pada trimester ketiga. Perubahan ini bukanlah
diperlukan untuk perkembangan janin. hasil janin tampak seperti kurva berbentuk U,
disertai peningkatan insiden berat badan lahir rendah dan kelahiran premature pada
ibu yang konsentrasi hemoglobinnya sangat rendah atau sangat tinggi. Kadar Hb yang
oksigen dan nutrisi yang cukup ke janin. Kadar Hb yang tinggi dianggap
mencerminkan ekspansi volume plasma yang buruk seperti pada kondisi patologis,
pekerjaan. Gizi kerja ditujukan untuk kesehatan dan daya kerja setinggi-tingginya.
serta pengatur metabolism dab berbagai keseimbangan dalam sel tubuh. Adalah
kegunaan dari zat-zat gizi yang dibutuhkan oleh tubuh untuk metabolism seperti:
Menurut kutipan Vinod (2007) kebutuhan zat gizi bagi tenaga kerja yang
paling utama adalah karbohidrat yang akan diubah menjadi kalori, karena tenaga
kerja lebih banyak menggunakan energy untuk kerja otot. Tenaga kerja dewasa tidak
diberikan tenaga yang berasal dari makanan, makin besar tenaga yang diberikan
Beban kerja adalah sejumlah kegiatan yang harus diselesaikan oleh tenaga kerja
berdasarkan waktu kerja berlebih atau kurang dari 8 jam perhari, atau 40 jam
beban kerja ringan, sedang, dan berat sesuai jenis pekerjaan yang dilakukan
(Santoso,2004). Akibat beban kerja yang berlebih ibu dapat mengalami kelelahan
seperti; 1) Perasaan berat di kepala. 2) Menjadi lelah seluruh tubuh. 3) Kaki merasa
berat. 4) Merasa kacau pikiran. 5) Merasakan beban pada mata. 6) Kaku dan
canggung dalam gerakan. 7) Tidak seimbang dalam berdiri. 8) Merasa susah berpikir.
sesuatu. 11) Cemas terhadap sesuatu. 12) Tak dapat mengontrol sikap. 13) Sakit
kepala. 14) Kekakuan di bahu. 15) Merasa nyeri di punggung. 16) Merasa pernafasan
tertekan. 17) Haus dan merasa pening. 18) Tremor pada anggota badan dan merasa
kurang sehat. Keadaan ini akan dapat memperberat kondisi kehamilan ibu hamil dan
bila tidak segera mendapat perhatian serius akan dapat memberi dampak yang
Status Gizi merupakan keadaan tubuh akibat konsumsi makanan dan penggunaan
zat gizi, yang dapat dibedakan dengan status gizi buruk/ kurang, baik, dan lebih
(Almatsier,2004).
Pemenuhan zat gizi bukan hanya masalah konsumsi tetapi dipengaruhi oleh
proses pencernaan, metabolisme tubuh, penyerapan dalam tubuh, serta fungsi atau
akibat kekurangan atau kelebihan zat gizi bagi tubuh (Endang,2007). Status gizi
sebagai berikut :