PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
sel-sel dan jaringan yang kemudian membentuk organ dan sistem organ. Sel
Pengamatan sel dan jaringan dapat dilakukan melalui salah satu ilmu biologi
yaitu mikroteknik. Metode yang dilakukan tergantung dari sediaan yang akan
diamati. Salah satu metode yang dapat dilakukan adalah metode pewarnaan
supravital.
dalam mikroskop untuk memeriksa sel-sel hidup yang telah dikeluarkan dari
suatu organisme. Ini berbeda dari pewarnaan intravital, yang dilakukan dengan
beberapa sel yang perlu bertahan sebentar. Istilah " pewarnaan vital "
pewarnaan intravital, dan oleh yang lain secara bergantian dengan pewarnaan
hidup. Ketika sel-sel masih hidup dan tidak melekat, di luar tubuh, noda
jaringan epitel, dan biasanya teknik ini banyak digunakan untuk mengamati
jaringan mukosa mulut. Metode pewarnaan supravital adalah salah satu
metode yang sangat penting dalam ilmu biologi, mengingat masih banyak
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Praktikum
Tujuan yang ingin dicapai pada praktikum ini adalah untuk mengetahui
D. Manfaat Praktikum
Manfaat yang diproleh pada praktikum ini adalah dapat mengetahui cara
A. Mukosa Mulut
terdiri dari dua bagian yaitu epitel dan lamina propia. Lamina propia
limfe, dan saraf. Epitel rongga mulut tersusun dari sel squamous bertingkat,
mirip dengan epitel squamous bertingkat yang ditemukan di bagian tubuh lain,
yaitu memiliki aktivitas turn over yang dimulai dari sel basalis. Turn over atau
intermediet, dan sel superfisial. Sel basalis yang matur akan berdiferensiasi
superfisial. Sel superfisial adalah lapisan terluar dari epitel dan yang paling
B. Jaringan Epitel
termasuk matrik antar selnya yang mendukung fungsi organ atau sistem
tertentu. Tubuh mamalia hanya tersusun oleh 4 jenis jaringan yaitu jaringan
epitel, penyambung/pengikat, otot dan saraf. Tubuh jaringan ini tidak terdapat
berlapis gepeng pada epidermis. Tersusun oleh banyak lapis sel yang disebut
keratinosit. Sel-sel ini secara tetap diperbarui melalui mitosis sel-sel dalam
C. Preparat Supravital
dari sel atau jaringan yang hidup. Zat warna yang biasa dipakai untuk
pewarnaan supravital adalah janus green, neutral red, methylene blue, dengan
staining technique bedasarkan. Sampel mani yang akan diuji ditambah larutan
selama 15 menit pada temperatur 38 oC, setelah diinkubasi, dari sediaan dibuat
utuh dan hidup, total sperma yang diamati dari setiap sampel, paling sedikit
Praktikum ini dilaksanakan pada hari rabu, 2 Oktober 2019 pukul 13.00-
B. Bahan Praktikum
Bahan yang digunakan pada praktikum ini dapat dilihat pada Tabel 1.
C. Alat Praktikum
Alat yang digunakan pada praktikum ini dapat dilihat pada Tabel 2.
D. Prosedur Kerja
sebelah pipi.
3. Teteskan selaput lender mulut tersebut di atas kaca benda yang bersih,
sediaan dari sel atau jaringan yang hidup. Zat warna yang biasa dipakai
untuk pewarnaan supravital adalah janus green, neutral red, methylene blue,
berbatasan dengan lamina propia dan mengandung sel-sel induk yang secara
superfisial. Stratum spinosum terdiri dari beberapa lapis sel berbentuk bulat
atau oval dan mempunyai karakteristik sel yang mulai matang. Stratum
granulosum terdiri dari beberapa lapis sel yang lebih gepeng dan lebih matang
mikroskop sel-sel epitel terwarna biru agak keunguan. Nukleus sel epitel
terwarna lebih kuat menjadi lebih biru karena nukleus bersifat asam akan
terwarna oleh pewarna basa yaitu methylene blue. Saat pengamatan sel
masih dalam bentuk asalnya, tidak terjadi plasmolisis atau krenasi karena
kotoran hal ini diduga berasal dari kotoran yang ada di dalam mulut
yang ikut terambil saat pengambilan epitelium mukosa menggun akan tangkai
skapel. Inti di selimuti oleh cairan yang disebut sitoplasma, dimana terlihat
pada preparat berwarna biru muda, dan sel tersebut dilindungi oleh dinding sel,
A. Kesimpulan
pewarnaan supravital, dimana sel-sel diambil dari mukosa mulut dengan tanpa
B. Saran
Saran yang dapat saya ajukan pada praktikum ini adalah sebagai berikut :
jelas lagi.
Kalangi, S.J.R., 2013, Histofisiologi Kulit, Jurnal Biomedik (JBM), 5( 3): 12-14
Rahmawati, A., Tofrizal, Yenita, Siti, N., 2018, Gambaran Sitologi Eksfoliatif
pada Apusan Mukosa Mulut Murid SD Negeri 13 Sungai Buluh Batang
Anai Padang Pariaman, Jurnal Kesehatan Andalas, 7(2): 246-247
Taofik, A., 2012, Hubungan Antara Karakteristik Sperma dalam Mani Beku
dengan Keberhasilan Inseminasi Buatan pada Sapi Perah Frissian
Holstein, Jurnal Edisi Juli, 6 (1-2): 166-167