Anda di halaman 1dari 10

3.

570 Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar Edisi 38 Tahun ke-5 2016

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI


MENGGUNAKAN MEDIA DIORAMA SISWA KELAS IV

ESSAYS DESCRIPTION WRITING SKILLS IMPROVEMENT USING MEDIA DIORAMA AT


CLASS IV

Oleh: Angger Yogyantoro, PGSD/PSD, Universitas Negeri Yogyakarta, anggeryogyantoro@yahoo.co.id

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas proses pembelajaran dan meningkatkan hasil belajar
keterampilan menulis karangan deskripsi pada siswa kelas IV SD Negeri Rejowinangun 1. Penelitian ini merupakan
penelitian tindakan kelas kolaboratif. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas IV SD Negeri Rejowinangun 1
yang berjumlah 27 siswa. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan observasi dan tes. Teknik analisis data yang
digunakan adalah teknik deskriptif kualitatif dan deskriptif kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan penggunaan
media diorama dalam pembelajaran keterampilan menulis karangan deskripsi dapat meningkatkan kualitas proses
pembelajaran dan hasil belajar siswa. Peningkatan kualitas proses dapat dilihat dari meningkatnya nilai aktivitas
siswa dalam proses pembelajaran pada siklus I 2,98 termasuk dalam kategori baik dan pada siklus II 3,4 termasuk
dalam kategori baik. Peningkatan keterampilan menulis karangan deskripsi siswa dibuktikan dengan meningkatnya
nilai rata-rata kelas pada prasiklus 65, pada siklus I 69,25, dan pada siklus II 72,22.

Kata kunci: keterampilan menulis karangan deskripsi, media diorama, SD.

Abstract
This study aims at improve the quality of the learning process and improve learning outcomes description
essay writing skills at the fourth grade students of SD Negeri Rejowinangun 1. This research was a class action using
collaborative. Subjects in this study is the fourth grade students of SD Negeri Rejowinangun 1 totaling 27 students.
Data collected by observation and tests. Data analysis technique was descriptive qualitative and quantitative
descriptive. The results shows that the use of media diorama in the learning skills of essay writing descriptions can
improve the quality of the learning process and student learning outcomes. The quality improvement process can be
showed from the increasing value of the activity of students in the learning process in the first cycle of 2.98 included
in both categories and the second cycle of 3.4 included in either category. Increasing students writing skills essay
description evidenced by the increasing value of the average grade on pre cycle 65, in the first cycle of 69.25 and
72.22 in the second cycle.

Keywords: essay writting skill description, media diorama, SD.


Peningkatan Keterampilan Menulis .... (Angger Yogyantoro) 3.571

PENDAHULUAN
Bahasa Indonesia termasuk dalam mata Mereka dapat berkomunikasi dengan orang lain
pelajaran wajib yang harus diajarkan oleh guru tanpa harus berhadapan langsung dengan orang
dan dikuasai oleh siswa. Pembelajaran bahasa yang diajak berkomunikasi.
Indonesia mencakup empat keterampilan Melalui keterampilan menulis seseorang
berbahasa yaitu: 1) keterampilan menyimak, 2) dapat merekam, mencatat, meyakinkan,
keterampilan berbicara, 3) keterampilan melaporkan, memberitahukan, dan
membaca, dan 4) keterampilan menulis. Keempat mempengaruhi orang lain. Sabarti Akhadiah
keterampilan berbahasa ini tidak dapat dipisahkan (1991: 64) juga berpendapat “dengan memiliki
satu sama lain, karena itu keempat keterampilan kecakapan menulis, siswa dapat
ini disebut juga “catur tunggal”. Keempat aspek mengkomunikasikan ide, penghayatan, dan
keterampilan berbahasa ini merupakan fokus pengalamannya ke berbagai pihak, selepas dari
tujuan pembelajaran bahasa Indonesia, hal ini ikatan waktu dan tempat. Disamping itu, siswa
berarti bahwa pembelajaran bahasa Indonesia pun dapat meningkatkan dan memperluas
bertujuan membina keterampilan menggunakan kecakapannya melalui tulisan-tulisan”. Jadi siswa
bahasa Indonesia dalam menyimak, berbicara, yang memiliki keterampilan menulis yang baik
membaca dan menulis. Keempat keterampilan cenderung memiliki presetasi belajar yang baik
tersebut saling berhubungan dan saling pula.
mempengaruhi (Mukh Doyin dan Wagiran 2009: Menurut Canale dan Swaim (Rofi’udin,
2). Berdasarkan hasil wawancara dengan guru 2001: 193), keterampilan menulis dapat
kelas IV A SD Negeri Rejowinangun 1 pada dipandang sebagai salah satu keterampilan bahasa
tanggal 9 April 2016 tentang pembelajaran bahasa yang kompleks. Kegiatan menulis paling tidak
Indonesia, keterampilan menulis adalah yang melibatkan aspek penggunaan bahasa dan
paling rendah untuk siswa kelas IV SD Negeri pengolahan isi, sehingga menulis termasuk dalam
Rejowinangun 1. bagian kemampuan komunikatif.
Keterampilan menulis sangat dibutuhkan Keterampilan menulis merupakan
dalam kehidupan sehari-hari. Menurut Suroso kecakapan yang tidak datang secara tiba-tiba.
(2007: 37), kecakapan menulis merupakan salah Kecakapan menulis hanya bisa didapatkan kalau
satu aspek kecakapan berbahasa yang sangat seseorang terus berlatih menulis secara tekun
penting dalam kehidupan manusia. Dengan (Nurdin, 2011: 11). Menulis sifatnya bukan hanya
kecakapan menulis, seseorang dapat teoritis, tetapi praktis. Peran guru untuk
mengungkapkan ide, pikiran, persasaan, dan membimbing dan melatih siswa dalam menulis
kecakapannya kepada orang lain melalui tulisan. sangat penting. Guru mampu merencanakan
3.572 Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar Edisi 38 Tahun ke-5 2016

proses pembelajaran yang efektif. Metode dan disampaikan di samping penataan yang sistematis
media pembelajaran serta strategi belajar terhadap isi masalah tersebut agar dapat dipahami
mengajar yang dipilih sangatlah berpengaruh dengan baik oleh pendengar atau pembaca.” Jadi
terhadap minat dan hasil belajar peserta didik. menulis termasuk dalam kegiatan yang aktif-
Menurut Sabarti Akhadiah (1991: 64) produktif sehingga memerlukan partisipasi aktif
menulis merupakan salah satu kecakapan yang siswa dalam kegiatan pembelajaran.
perlu dimiliki oleh siswa Sekolah Dasar. Menulis Pembelajaran menulis di kelas IV Sekolah
di Sekolah Dasar merupakan landasan bagi Dasar dilaksanakan dengan mengacu pada tujuan
tingkat pendidikan yang lebih tinggi dan wajib yang terdapat dalam kurikulum bahasa Indonesia
dikuasai dikuasai oleh siswa. Sebagai kecakapan dengan kompetensi dasar pada aspek menulis
yang mendasari tingkat pendidikan selanjutnya, adalah sebagai berikut: 1) menulis dialog
menulis perlu mendapat perhatian guru, sebab sederhana, 2) menulis deskripsi, 3) menulis surat
jika dasarnya tidak kuat pada pendidikan undangan, 4) menulis karangan deskripsi bebas,
berikutnya siswa akan mengalami kesulitan untuk 5) meringkas isi buku, dan 6) menulis laporan
dapat memperoleh dan memiliki pengamatan. Dari beberapa kompetensi dasar
pengetahuan. Dalam pengajaran, kita memiliki pada aspek menulis tersebut, hasil belajar menulis
asumsi bahwa pembelajar memproses kompetensi karangan deskripsi adalah yang paling rendah.
tertentu dan kompetensi ini dapat diukur dan Hal ini ditunjukan dengan nilai rata-rata hasil
diteliti dengan cara mengamati performasi. belajar menulis karangan deskripsi siswa kelas IV
Dalam bidang linguistik, kompetensi mengacu SD Negeri Rejowinangun 1 adalah 65.
pada pengetahuan sistem kebahasaan, kaidah- Berdasarkan hasil observasi pada tanggal
kaidah kebahasaan, dan bagaimana unsur-unsur 9 April 2015 dalam kegiatan belajar mengajar di
itu dirangkaikan sehingga dapat menjadi kalimat SD Negeri Rejowinangun 1 Kota Gede, diketahui
yang berarti. Soenardi Djiwandono (2008: 122) bahwa keterampilan siswa dalam menulis
menyatakan bahwa “sebagaimana hubungannya karangan deskripsi rendah yang disebabkan oleh
antara kecakapan menyimak dan kecakapan beberapa hal. Pertama, rendahnya keterampilan
membaca, yang sama-sama merupakan siswa dalam menulis karangan deskripsi
kecakapan bahasa pasif-reseptif dengan rincian disebabkan oleh kurangnya minat siswa dalam
kemapuan yang mirip satu sama lain, demikian menulis karangan deskripsi. Siswa menganggap
juga halnya dengan hubungan antara kecakapan menulis merupakan sesuatu yang sulit dan
membaca dan menulis. Keduanya merupakan membosankan, terutama dalam menulis
kecakapan bahasa aktif-produktif yang karangan. Kondisi tersebut dapat dilihat ketika
mengasumsikan adanya isi masalah yang hendak proses pembelajaran siswa cenderung lebih
Peningkatan Keterampilan Menulis .... (Angger Yogyantoro) 3.573

banyak bercanda dan ngobrol selama kegiatan Sejalan dengan pengertian tersebut, menurut
pembelajaran. Nana Sudjana (1990: 170) diorama adalah sebuah
Kedua, siswa kesulitan dalam pemandangan tiga dimensi mini bertujuan untuk
mengembangkan sebuah tema menjadi sebuah menggambarkan pemandangan sebenarnya. Jadi
karangan. Kesulitan tersebut diperparah dengan melalui media diorama, dapat memberikan objek
rendahnya pemahaman siswa tentang ejaan. Hal atau benda untuk siswa amati sehingga siswa bisa
tersebut terlihat dari seringnya terjadi kesalahan menggambarkan atau mendeskripsikan yang
pada penggunaan huruf kapital dan penggunaan mereka amati dengan terperinci. Dengan
tanda baca dalam karangan siswa. menggunakan media diorama maka pembelajaran
Ketiga, guru kurang memanfaatkan media berlangsung lebih menarik dan bermakna bagi
yang menarik dan bervariasi. Media yang menarik siswa. Dalam proses pembelajaran yang menarik
dan bervariasi dapat meningkatkan motivasi dan bermakna, siswa dituntut aktif dan kreatif.
siswa sehingga siswa bisa lebih tertarik dan Untuk itu media diorama dapat memudahkan
senang dalam menerima pelajaran menulis siswa dalam melakukan pengamatan sehingga
karangan deskripsi. Hendaknya dalam siswa dapat membuat karangan deskripsi sesuai
pembelajaran guru harus menggunakan berbagai dengan hasil pengamatan.
media, salah satu media yang dapat digunakan Berdasarkan permasalahan yang
adalah diorama. Hal ini dikarenakan kecakapan ditemukan di lapangan, penelitian ini mengangkat
siswa kelas IV SD yang masih berada ditahap masalah keterampilan menulis karangan deskripsi
operasional konkrit menuju ke semi konkrit serta siswa Sekolah Dasar dalam sebuah penelitian
masih membutuhkan benda nyata ataupun benda tindakan kelas dengan judul: “Peningkatkan
yang menyerupai aslinya untuk mengembangkan Keterampilan Menulis Karangan Deskripsi
imajinasinya dalam menulis karangan deskripsi. dengan Menggunakan Media Diorama Siswa
Dalam pembelajaran materi menulis Kelas IV SD Negeri Rejowinangun 1” pada
karangan deskripsi diperlukan media untuk Tahun Ajaran 2015/2016”.
memudahkan siswa dan guru. Salah satu media
yang cocok digunakan untuk materi menulis METODE PENELITIAN
deskripsi adalah diorama. Media tersebut sangat Jenis Penelitian
menarik sehingga bisa meningkatkan minat dan Jenis penelitian yang digunakan adalah
perhatian siswa untuk belajar. Diorama adalah penelitian tindakan kelas (classroom action
sejenis benda miniatur tiga dimensi untuk research). Penelitian dilaksanakan secara
menggambarkan suatu pemandangan atau suatu kolaboratif. Artinya, peneliti tidak melakukan
adegan (Wikipedia, diakses 1 Maret 2016). penelitian sendiri, namun berkolaborasi atau
3.574 Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar Edisi 38 Tahun ke-5 2016

bekerjasama dengan guru kelas IV SD Negeri Tindakan yang dimaksud adalah tindakan yang
Rejowinangun 1. dilakukan secara sadar dan terkendali. Tindakan
yang dilakukan berdasarkan rencana yang telah
Subjek dan Objek Penelitian disusun secara cermat dan mengandung inovasi.
Subjek penelitian ini adalah siswa kelas Tujuannya adalah agar proses pembelajaran
IV SD Negeri Rejowinangun 1 Kota Gede, berlangsung sesuai dengan yang direncanakan.
Yogyakarta Tahun Ajaran 2015/2016 yang Refleksi adalah mengingat atau
berjumlah 27 siswa, terdiri dari 13 siswa laki-laki merenungkan kembali suatu tindakan persis
dan 14 siswa perempuan. Adapun obyek dalam seperti yang telah dicatat dalam pengamatan.
penelitian ini adalah hasil belajar bahasa Refleksi ini berusaha memahami proses yang
Indonesia khususnya dalam materi menulis telah berjalan, masalah dalam proses yang telah
karangan deskrepsi siswa kelas IV SD N dijalani, kendala yang terjadi dalam tindakan. Jadi
Rejowinangun 1 Kota Gede, Yogyakarta. refleksi berusaha memahami persoalan dan
keadaan tempat timbulnya persoalan itu.
Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian tindakan kelas dilakukan dalam
Penelitian dilaksanakan di dalam kelas IV tahap-tahap. Empat tahap dalam Penelitian
SD N Rejowinangun 1 Tahun Ajaran 2015/2016, Tindakan Kelas (Suharsimi Arikunto, 2007: 16)
yang beralamat di Jl. Ki Penjawi No. 12 Kota adalah sebagai berikut.
Gede Yogyakarta. a. Tahap 1: Perencanaan/Planning (menyusun
Penelitian ini dilaksanakan pada semester rancangan tindakan)
II Tahun Ajaran 2015/2016, yaitu pada bulan Penelitian tindakan yang sebaiknya
April sampai dengan Mei tahun 2016. Waktu dilakukan secara berpasangan antara pihak yang
penelitian disesuaikan dengan jadwal pelajaran melakukan tindakan (guru) dan pihak yang
Bahasa Indonesia di kelas. mengamati proses jalanya tindakan (pengamat)
yang disebut penelitian kolaborasi. Perencanaan
Model Penelitian Tindakan dilakukan melalui pengamatan awal untuk
Penelitian tindakan kelas ini terdiri dari mengetahui permasalahan yang terjadi pada
empat tahap, yaitu perencanaan, pelaksanaan proses pembelajaran. Selain melalui pengamatan
(tindakan), observasi (pengamatan), dan refleksi. awal, diskusi dengan guru kelas perlu dilakukan
Rencana penelitian merupakan tindakan yang untuk lebih memastikan permasalahannya. Dari
tersusun, dan dari segi definisi mengarah pada pengamatan awal di lapangan ini dapat diketahui
tindakan. Rencana disusun berdasarkan hasil bahwa permasalahannya adalah rendahnya
pengamatan (observasi) awal yang reflektif. keterampilan menulis karangan deskripsi siswa
Peningkatan Keterampilan Menulis .... (Angger Yogyantoro) 3.575

sehingga hasil belajar kurang maksimal. c. Tahap 3: Pengamatan (Observing)


Selanjutnya peneliti bersama guru kelas mencoba Pada tahap ke-3 ini sebenarnya dilakukan
menganalisis hasil belajar siswa sehingga dapat bersamaan dengan tahap ke-2 yaitu pelaksanaan
diketahui siswa yang mengalami kesulitan untuk tindakan. Pengamatan (observasi) dilakukan pada
ditindak lanjuti. saat pelaksanaan tindakan dilakukan. Pengamatan
Setelah mengetahui permasalahan yang dilakukan dengan mengisi kolom-kolom pada
terjadi di lapangan, selanjutnya merencanakan lembar observasi yang telah dibuat sebelumnya
tindakan yang akan dilakukan. Peneliti bersama sesuai dengan petunjuk pengisian. Pengamatan
guru merencanakan tindakan yang akan bertujuan untuk mengetahui kekurangan-
dilakukan. Pertama, peneliti terlebih dahulu kekurangan yang terjadi pada saat proses
menentukan alternatif tindakan yang akan pembelajaran sehingga dapat diperbaiki pada
dilakukan yaitu menggunakan media Diorama. siklus selanjutnya.
Sebelumnya peneliti melakukan tindakan pra d. Tahap 4: Refleksi (Reflekting)
siklus dengan memberikan soal pre-tes terkait Tahap refleksi merupakan kegiatan yang
materi yang disampaikan guru. Selanjutnya dilakukan setelah melaksanakan tindakan.
peneliti membuat Rencana Pelaksanaan Kolaborasi antara guru dan peneliti sangat
Pembelajaran (RPP) terkait langkah-langkah penting pada tahap ke-4 ini. Dalam tahap ini, guru
pembelajaran pada siklus I. Setelah menyusun melakukan evaluasi diri tentang proses
RPP selanjutnya menyiapkan instrumen pembelajaran yang telah berlangsung kepada
penelitian. peneliti. Guru memberikan masukan-masukan
b. Tahap 2: Pelaksanaan Tindakan (Acting) apakah tindakan berjalan dengan baik dan bagian
Tahap ke-2 dari penelitian tindakan adalah mana yang belum. Apabila masih ada kekurangan
pelaksanaan yang merupakan implementasi atau atau kelemahan yang terjadi pada tindakan, maka
penerapan isi rancangan, yaitu mengenakan peneliti dan guru memperbaikinya dengan
tindakan di kelas. Guru menerapkan membuat perencanaan kembali pada siklus
pembelajaran menggunakan media Diorama di selanjutnya.
kelas untuk materi menulis karangan deskripsi.
Pada tahap ini guru melaksanakan pembelajaran Teknik Pengumpulan Data
berdasarkan RPP yang telah disusun. Sementara Teknik pengumpulan data yang
itu, peneliti mengamati aktivitas selama kegiatan digunakan dalam penelitian ini yaitu observasi
belajar mengajar berlangsung dengan dan tes, serta dokumentasi untuk memperkuat
menggunakan lembar observasi yang telah hasil penelitian.
dipersiapkan sebelumnya.
3.576 Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar Edisi 38 Tahun ke-5 2016

Instrumen Penelitian Djamarah dan Saiful Bahri (2010: 306)


Dalam penelitian ini, peneliti mencantumkan rumus untuk mencari rerata/rata-
menggunakan pedoman penilaian menulis dengan rata adalah sebagai berikut.
menggunakan acuan dari buku Tes Bahasa ∑
=
(Sonardi Djiwandono, 2008: 122) dan buku
Keterangan:
Bahasa Indonesia: Pengajaran dan Ujian
X = mean yang kita cari
Keterampilan Menulis (Suhendar, 1997: 17) yang
∑ = jumlah dari skor-skor (nilai-
telah dimodifikasi. Penialaian dalam menulis ini nilai) yang ada
N= banyaknya skor-skor itu sendiri
memiliki keterbatasan pada aspek yang dinilai
dan pemberian skor. Penilaian di sesuaikan
Nilai rata-rata siswa dalam membuat
dengan kemampuan siswa tingkat SD khusunya
karangan deskripsi pada pra tindakan/pra siklus
kelas IV. Penilaian ini bertujuan untuk
dibandingkan dengan nilai rata-rata siswa pada
menentukan tingkat keberhasilan peningkatan
siklus I dan siklus II. Apabila nilai rata-rata pada
keterampilan menulis karangan deskripsi siswa
siklus II lebih besar daripada siklus I dan siklus I
kelas IV SD Negeri Rejowinangun 1, Yogyakarta.
lebih besar daripada pra siklus/pra tindakan, maka
Kisi-kisi aktivitas siswa dalam proses
dapat diambil kesimpulan bahwa kemampuan
pembelajaran menulis karangan deskripsi
menulis karangan deskripsi siswa meningkat.
didasarkan pada teori tentang langkah-langkah
menulis karangan deskripsi menurut Sabarti
Akhadiah dan Mansur Muslich yang disesuaikan.
Kriteria Keberhasilan
Indikator keberhasilan yang digunakan
Teknik Analisis Data
pada penelitian ini ditentukan oleh peneliti yang
Data diperoleh melalui
disesuaikan dengan indikator keberhasilan yang
pengamatan/observasi sesuai lembar pengamatan
digunakan guru kelas. Indikator yang digunakan
yang telah dibuat dan tes dalam bentuk data
pada penelitian ini adalah sebagai berikut.
kualitatif maupun kuantitatif serta dokumentasi
1. Penggunaan media diorama pada
untuk memperkuat data yang telah diperoleh.
pembelajaran keterampilan menulis karangan
Untuk analisis hasil observasi pada penelitian ini
deskripsi meningkatkan aktivitas belajar
digunakan analisis data deskriptif kualitatif. Data
siswa, minimal 75% siswa berada pada
hasil penilaian keterampilan menulis karangan
kategori baik dan sangat baik.
deskripsi siswa dianalisis secara deskriptif
2. Rerata kelas hasil tes menulis karangan
kuantitatif untuk mencari rata-rata.
deskripsi > 70
Peningkatan Keterampilan Menulis .... (Angger Yogyantoro) 3.577

Tabel 7. Klasifikasi Indeks Prestasi Belajar Tabel 2. Perbandingan Nilai Keterampilan


Rentang Skor Nilai Keterangan Menulis Karangan Deskripsi Siswa
80% s.d 100% A Sangat Baik pada Pratindakan, Siklus I dan
70% s.d 79% B Baik Siklus II
60% s.d 69% C Cukup Aspek yang
Pra Tindakan Siklus I Siklus II
45% s.d 59% D Kurang Diamati
< 44% E Sangat Kurang Nilai Rata-rata
65 69,25 72,22
Kelas
Sumber: Penilaian Hasil Belajar (Harun Rasyid
2007: 21)
Berdasarkan data di atas, dapat diketahui
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN bahwa pada siklus II nilai keterampilan menulis
Penelitian ini dilaksanakan dalam 2 (dua) karangan deskripsi siswa sudah mengalami
siklus. Setiap siklus terdiri dari 2 pertemuan. peningkatan yang ditunjukan dengan
Adapun hasil penelitian dapat dideskripsikan meningkatnya nilai rata-rata pada siklus II
sebagai berikut. menjadi 72,22. Pada siklus II, sebagian besar
siswa sudah dapat menulis karangan deskripsi
Tabel 1. Perbandingan Nilai Keterampilan dengan memperhatikan isi karangan, organisasi
menulis karangan deskripsi Siswa Pra
penulisan, gramatika penulisan, dan ejaan tulisan
Tindakan dan Siklus I
Aspek Nilai Pra Nilai Siklus I dengan baik.
Tindakan
Nilai Rata-rata 65 69,25 Berikut ini data hasil pengamatan tentang
Kelas aktivitas siswa dalam proses pembelajaran
membaca permulaan pada pra tindakan, siklus I
Tabel di atas menunjukan peningkatan
dan siklus II.
hasil belajar. Peningkatan nilai rata-rata terjadi,
yaitu pada pra tindakan adalah 65 dan pada siklus Tabel 3. Perbandingan Nilai Aktivitas Siswa
1 adalah 69,25. Siklus I dan Siklus II.
Aspek yang
Penilaian pada aktivitas siswa dalam Siklus I Siklus II
Diamati
proses pembelajaran menunjukan siswa telah Jumlah Skor 2,98 3,4
mengikuti pembelajaran dengan baik dengan
memperoleh nilai rata-rata aktivitas siswa 2,98. Berdasarkan hasil penelitian, aktivitas

Pada siklus II, keterampilan menulis siswa dalam proses pembelajaran membaca

karangan deskripsi mengalami peningkatan permulaan mengalami peningkatan dari siklus I

dibandingkan dengan siklus I. Berikut ini dan siklus II. Pada siklus I, belum melakukan

perbandingan nilai antara pra tindakan, siklus I pengamatan dan mengembangkan karangan

dan siklus II. dengan maksimal. Pada siklus II, sebagian besar
siswa sudah melakukan pengamatan dan
mengembangkan karangan dengan baik.
3.578 Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar Edisi 38 Tahun ke-5 2016

Berdasarkan hasil penelitian, penggunaan Penggunaan media diorama juga


media diorama dalam pembelajaran menulis meningkatkan keterampilan menulis karangan
karangan deskripsi memberikan pengaruh positif deskripsi siswa kelas IV SD Negeri
terhadap peningkatan keterampilan menulis Rejowinangun 1, ditunjukan pada pratindakan
karangan deskripsi dan peningkatan proses nilai rata-rata siswa adalah 65, pada siklus 1 nilai
pembelajaran menulis karangan deskripsi siswa rata-rata siswa meningkat menjadi 69,25, dan
kelas IV SD Negeri Rejowinangun 1. Hal ini pada siklus II nilai rata-rata meningkat menjadi
sejalan dengan pendapat Nana Sudjana (1990: 72,22.
170) diorama sebagai media pengajaran terutama
berguna untuk mata pelajaran ilmu bumi, ilmu Saran
hayat, sejarah bahkan dapat diusahakan pula Berdasarkan hasil penelitian,
untuk berbagai macam mata pelajaran. pembahasan, dan kesimpulan sebagaimana
dikemukakan diatas, maka peneliti
KESIMPULAN DAN SARAN menyampaikan beberapa saran sebagai berikut.
Kesimpulan 1. Bagi guru
Penggunaan media diorama dapat Guru sebaiknya menggunakan media yang
meningkatkan aktivitas belajar menulis karangan bervariasi agar dapat meningkatkan hasil
deskripsi siswa kelas IV SD Negeri belajar dan aktivitas belajar. Penggunaan
Rejowinangun 1, dibuktikan dengan pada siklus I media diorama dalam pembelajaran bahasa
rata-rata aktivitas siswa adalah 2,98 dan pada Indonesia materi menulis karangan deskripsi
siklus II adalah 3,4. Selama proses pembelajaran dapat digunakan sebagai media yang dapat
pada siklus I, sebagian besar siswa mengikuti meningkatkan hasil belajar.
pembelajaran dengan cukup baik, siswa 2. Bagi siswa
memperhatikan penjelasan guru, dan mengikuti Siswa sebaiknya selalu berlatih menulis
beberapa langkah-langkah menulis karangan untuk meningkatkan keterampilan mereka
deskripsi. Namun, sebagian besar siswa belum yang berguna untuk masa depan.
melakukan pengamatan dan mengembangkan 3. Bagi kepala sekolah
karangan dengan baik. Pada siklus II, siswa siswa Pembelajaran menulis karangan deskripsi
sudah melakukan pengamatan dengan baik menggunakan media diorama perlu
sehingga memperoleh bahan yang lebih banyak dikembangkan dan didukung dengan
untuk mengembangkan karangan karena media penyediaan berbagai media dan sarana
diorama yang digunakan pada siklus II sehingga dapat menunjang proses
diperbanyak.
Peningkatan Keterampilan Menulis .... (Angger Yogyantoro) 3.579

pembelajaran bahasa Indonesia menulis


karangan deskripsi.

DAFTAR PUSTAKA
Djamar & Aswan Zain. (2006). Strategi
Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.
Djamarah dan Saiful Bahri. (2010). Guru & Anak
Didik dalam Interaksi Edukatif. Jakarta:
Rineka Cipta.
Nana Sudjana. (1990). Media Pengajaran.
Bandung: Sinar Baru.
Sabarti Akhadiah, dkk. (1991). Bahasa Indonesia
III. Jakarta: Departemen Pendidikan
dan Kebudayaan.
Soenardi Djiwandono. (2008). Tes Bahasa:
Pegangan Bagi Pengajar Bahasa.
Malang: PT. Indeks.
Suharsimi Arikunto, dkk. (2007). Penelitian
Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara.
Suhendar. (1997). Bahasa Indonesia: Pengajaran
dan Ujian Keterampilan Menulis.
Bandung: Pionir Jaya.
Suroso. (2007). Penelitian Tindakan Kelas
Kemampuan Menulis Melalui Classroom
Action Research. Yogyakarta: Pararaton.

Anda mungkin juga menyukai