Anda di halaman 1dari 7

1C.

1. Hama Penyebab Puru Akar

Tanaman bergejala pada bagian tajuk(diatas permukaan tanah) dan ter-


hadap perakaran tanaman. Gejala pada bagian tajukyang diamati berupa
tinggi tanaman (kerdil), warnadaun (menguning, klorosis), kelayuan pada
sianghari, dan pertumbuhan tanaman padi yang tidakmerata, sedangkan
gejala pada bagian perakaranberupa bentuk, dan keberadaan puru yang
berbentukpengait (hook).
Mirsam, Hihsar dan Kurniawati F. 2018. Karakter Morfologi dan Molekuler Nematoda Puru
Akar yang Berasosiasi dengan Akar Padi. Jurnal Perlindungan Tanaman. Vol 22 no 1 : 58-
65

Menurut McSorley (2009) ada jenis nematoda yang hidup bebas salah
satunya bacteriovores hanya makan bakteri, yanidup bebas salah satunya
bacteriovoreshanya makanbakteri, yang melimpah di dalam tanah.
Nematodaini memiliki “mulut”, atau stoma, yang berbentuktabung untuk
memakan bakteri. Kelompok ini men-cakup banyak anggota ordo
Rhabditida, nematodayang bermanfaat dalam dekomposisi bahan

McSorley, R. 2009. Soil-inhabiting Nematodes.Florida. University of


Florida.
Perkembangan dan siklus hidup nematoda Meloidogyne spp. sebagian besar
dilalui didalam jaringan akar tanaman inang. Siklus hidup dimulai dari telur yang
diletakkan secara berekelompok dalam massa telur. Setiap nematoda betina
mampu menghasilkan telur rata-rata 400 -500 butir. Embrio dan larva stadia ke-1
terjadi di dalam telur dan tahan terhadap kondisi lingkungan yang sangat kering.
Setelah menetas, larva stadia ke-2 menjadi infektif untuk melakukan penetrasi ke
dalam jaringan akar tanaman inang, terutama pada daerah meristem di belakang
ujung akar, masuk menuju endodermis, dengan posisi kepala di dekat jaringan
pengangkutan. Selanjutnya terjadi proses hipertrofi dan hiperplasia sel yang ada
disekitarnya (Taylor & Sasser,1978)
Taylor, A. L. & J.N.Sasser.1978. Biology, Identification and Control of Root-Knot
Nematodes (Meloidogyne spp.). North Carolina State University Graphics.
USA.
2. Hama Penggerek
Gejala
serangan penggerek pada fase generatif disebut beluk
(whiteheads) dengan gejala malai mati dengan bulir hampa
yang kelihatan berwarna putih. Gejala sundep sudah
kelihatan sejak 4 hari setelah larva penggerek masuk.
Larva penggerek selalu keluar masuk batang padi,
sehingga satu ekor larva sampai menjadi ngengat dapat
menghabiskan 6-15 batang padi
Baehaki, SE. 2014. TEKNOLOGI PENGENDALIAN HAMAPENGGEREK BATANG PADI. IPTEK TANAMAN
PANGAN VOL. 8 NO. 1 : 1-14

Kehilangan hasil akibat serangan PBP


pada stadia vegetatif memang tidak besar karena
tanaman masih dapat mengkonpensasi dengan
membentuk anakan baru (sampai dengan 30%).
Gejala serangan pada stadia generatif menyebabkan
malai yang muncul berwarna putih dan hampa
(tidak berisi)

Kalshoven, LGE, 1981. The pest of crops in


Indonesia. PT Ichtiar Baru, Jakarta
Larva penggerek batang padi kuning instar 1 segera
menyebar setelah menetas, mencari anakan tanaman padi
dan segera masuk ke batang tanaman dan larva penggerek
batang padi kuning memakan bagian dalam batang padi.
Larva sulit dikendalikan karena terlindungi dari musuh
alami dan insektisida (Bandong and Litsinger 2015),

Bandong, J.P. and J.A. Litsinger. 2015. Rice crop stage


susceptibility to the rice yellow stemborer
Scirpophaga incertulas (Walker) (Lepidoptera:
Pyralidae). Intern. Journal Pest Manag. 51(1):37-43.
3. Hama Pemakan
Tanaman yang terserang S. litura, pada awalnya daun tampak berlubang-lubang
kemudian
menjadi robek atau terpotong-potong. Serangan S. litura yang berat menyebabkan daun
tinggal
tulang-tulangnya saja. Serangan S. litura terjadi secara serentak dalam satu tanaman
sampai daun
tanaman habis kemudian ulat berpindah ke tanaman lain. S. litura menyerang tanaman
pada malam
hari sedangkan pada siang hari ulat bersembunyi di dalam tanah (Siswadi, 2006)

Natawigena (1990), menyatakan bahwa larva S. litura memiliki tipe mulut menggigit
mengunyah dan dikenal sebagai hama ulat grayak

S. litura digolongkan ke dalam ordo Lepidoptera, famili Noctuidae. Hama ini termasuk
ke dalam jenis serangga yang mengalami metamorfosis sempurna yang terdiri dari 4
stadia hidup, yaitu telur, larva, pupa, dan imago. Stadia larva terdiri atas lima instar.
Instar yang sangat berbahaya bagi tanaman adalah instar III dan IV (Laoh et al, 2003).

Pada siang hari, larva bersembunyi di dalam


tanah atau tempat yang lembab dan menyerang tanaman pada malam hari atau pada
intensitas
cahaya matahari yang rendah. Biasanya ulat berpindah ke tanaman lain secara
bergerombol dalam
jumlah besar. Stadium larva terdiri atas 5 instar (Marwoto dan Suharsono, 2008).
4. Hama Penghisap
Hama pengisap polong dapat menyerang polong muda dan tua
sehingga menyebabkan polong dan biji kempis, polong gugur, biji
keriput, biji hitam membusuk, biji berber-cak hitam, dan biji
berlubang. Serangan pengisap polong pada biji menyebabkan
daya tumbuh benih berkurang (Tengkano et al. 2014).

Tengkano, W., Iman, M., & Tohir, A.M. 2014. Bioekologi, serangan
dan pengendalian hama pengisap dan penggerek polong kedelai.
Di dalam: Marwoto, Saleh, N., Sunardi, & Winarto, A (editor).
Risalah Lokakarya Pengendalian Hama Terpadu Tanam-an
Kedelai. Balai Penelitian Tanaman P , M . : 7− 39

Hama walang sangit menyerang padi pada fase generatif


terutama pada masa pengisian bulir. Walang sangit memiliki
alat mulut menusuk dan menghisap, dan pada saat makan
menusukkan stiletnya pada bulir padi yang sedang mengisi
atau masih berbentuk cairan.

ELISCHA. 2013. PERKEMBANGAN POPULASI WALANG SANGIT


Leptocorisaoratorius (F.)(HEMIPTERA: ALYDIDAE)DAN POTENSI MUSUH
ALAMINYAPADA PERTANAMAN PADi. SKRIPSI. DEPARTEMEN PROTEKSI
TANAMANFAKULTAS PERTANIANINSTITUT PERTANIAN BOGOR

Menurut Hosamani et al.(2009)baik nimfa maupun imago,


keduanya menghisap cairan bulir padi pada fase matang
susu. Serangan selama masapengisian bulir menyebabkan
bulir menjadi cacat dan timbul bercak-bercak kemudian bulir
berubah warna sebagian atau seluruhnya yang disebabkan
oleh bakteri atau cendawan yang menginfeksi bulir pada saat
penghisapantersebut (Ashokappa 2011).

Ashokappa BHT. 2011. Bioecology and management of rice


earhead bug, Leptocorisa oratoriusFabricius (Hemiptera:
Alydidae) in rainfed ecosystem of uttara kannada district.
[tesis]. Dharwad (IN): University of Agricultural Sciences.
5. Hama Penggulung
Daun terserang biasanya digulung, sehingga menyerupai tabung, apabila dibuka akan ditemukan
larva di dalamnya. Larva yang masih muda memotong tepi daun secara miring, lalu digulung
hingga membentuk tabung kecil. Larva akan memakan daun di dalam gulungan tersebut. Abila
daun dalam gulungan sudah habis, larva akan pindah ke tempat lain dan membuat gulungan
yang lebih besar. Serangan berat akan mengakibatkan daun habis dan menyisakan pelepah
daun penuh gulungan daun.

Buku “Hama dan Penyakit Tanaman Buah-Buahan” penulis: Ir. Sartono Joko S., MP dan Ir.
I.Indriyati Wibisono, MP penerbit PT CITRA AJI PARAMA

Mulut pengunyah menurut Y. RAHAYUNINGSIH, S. ADISOEMARTO & W.A. NOERDJITO 2012.


MORFOLOGI MULUT DAN SALURAN PENCERNAAN SERANGGAPEMAKAN TUMBUHAN DAN
PEMANGSA. LIPI BOGOR
kupu-kupu mengisap madu bunga pisang dan melakukan perkawinan sambil berterbangan pada
sore dan pagi hari serta bertelur pada malam hari..
telur diletakkan berkelumpok sebanyak ± 25 butir pada daun pisang yang masih utuh.
Larva muda warnanya sedikit kehijauan, tubuhnya tidak dilapisi lilin, sedangkan larva yan lebih
besar berwarna putih kekuningan dan tubuhnya dilapisi lilin.
Pupa berada didalam gulungan daun, berwarna kehijauan dan dilapisi lilin. Panjang pupa ± 6 cm
dan mempunyai belalai. Siklus hidup berkisar antara 5-6 minggu
Pracaya. 2009. Hama dan Penyakit Tanaman (Edisi Revisi seri Agriwawasan).
Penebar Swadaya. Jakarta.
6. Hama penyebab busuk
Sifat khas lalat buah adalah hanya dapat bertelur di dalam
buah, larva (belatung) yang menetas dari telur tersebut akan
merusak daging buah, sehingga buah menjadi busuk dan
gugur.
Helda Syahfaridan Mujiyanto. 2013. IDENTIFIKASI HAMA
LALAT BUAH (DIPTERA: TEPHRITIDAE)PADA BERBAGAI
MACAM BUAH-BUAHAN. ZIRAA’AH, Volume 36 Nomor 1,
Pebruari 2013 Halaman 32-39

Selain dapat menyebabkan buah


muda yang terserang jatuh,
serangan hama ini juga
menyebabkan buah menjadi busuk
dan dihinggapi larva lalat buah
yang merupakan vektor bakteri
Escherichia coli, penyebab
penyakit pada manusia sehingga
dampak lebih jauhnya dapat
menghambat perdagangan (Putra,
1997
Putra, Nugroho Susetya. 1997.
Hama Lalat Buah dan
Pengendaliannya.
Cetakan ke-1. Penerbit
Kanisius, Yogyakarta. 44
hal
Siklus hidup lalat buah (Dacus sp.) berkisar selama 7 sampai 26 hari mula-mula lalat buah
betina meletakkan telurnya pada permukaan bawah daun atau buah yang sudah tua
kemudian telur berubah menjadi larva instar I, larva instar II, Larva Instar III, imago, Lalat
muda dan lalat dewasa siap bertelurTanaman inang Lalat buah (Dacus sp.) dan jantan dan
betina siap untuk kawin dan berkembang biak. Dan pada saat larva , larva tersebut juga
menyerang buah dari dalam dan buah akan busuk. Pada umumnya semua tanaman yang
memiliki buah dan buahnya dapat diserang Oleh Lalat buah (Dacus sp.) merupakan tanaman
inangnya.
Arief, arifin. 1994. Perlindungan Tanaman Hama Penyakit dan Gulma. Usaha Nasional.
Surabaya.
7. Hama Penggorok

G ejala berupa liang korokan beralurwarna putih bening pada bagianmesofil


daun, Jumlah alur korokan pada satudaun kedelai bervariasi, bergantung
padajumlah larva yang menetas. Pada seranganlanjut, liang korokan berubah
warnamenjadi kecoklatan dan di dalamnya larvaberkembang. Gejala tersebut
merupakanciri khas serangan lalat pengorok daun,Liriomyza sp. (Diptera:
Agromyzidae)
(Oscar dan van Lanteren1986; Hofsvanget al. 2005)
Oscar, P.J.M.M. and J.C. van Lanteren. 1986.The leafminersLiriomyza bryoniae andL.trifolii (Diptera:
Agromyzidae), their parasitesand host plants: a review. Agricultural Uni-versity,Wageningen,
TheNetherlands. 50 pp

Imago lalat pengorok daun menusuk-kan opivositornya pada daun-daun


muda,walaupun gejala juga muncul pada daun-daun yang muncul berikutnya
(Baliadi2009). Reedet al. (1989) menyatakan,serangan imagoL. cicerina pada
kacangarab (Cicer arietinum) menimbulkan gejalabintik-bintik pada daun.

Baliadi, Y., W. Tengkano, Bedjo, dan Purwantoro.2008. Validasi rekomendasi pengendalianhama


terpadu kedelai di lahan sawah denganpola tanam padi-kedelai-kedelai. Agritek 16(3): 492500

Telur hanya diletakkan pada beberapaaktivitas penusukan, sedangkan


aktivitaspenusukan lainnya adalah perilaku makan.Bekas tusukan baik untuk
makan maupunpeletakan telur dengan jelas terlihat berupabintik-bintik putih.
Saat menetas, larvamengorok bagian jaringan palisade.

Katundu, J.M. 1980. Agromyzid leafminer: a newinsect pest to Tanzania. Trop. Grain LegumeBull. 20:
810

Anda mungkin juga menyukai