Anda di halaman 1dari 25

PENGARUH INFEKSI SALURAN KEMIH (ISK)

TERHADAP KEJADIAN KETUBAN PECAH DINI (KPD)


Aqdam Fauqo Al’Adli - (030.14.019)
Infeksi Saluran Kemih
Insert the title of your subtitle Here
Definisi ISK

Definisi
menunjukkan keberadaan mikroorganisme
dalam urin dan merupakan penyakit
yang umum ditemui dan disebabkan oleh
bakteri, virus, dan jamur
Epidemiologi
Usia Insidens (%) Faktor Risiko
(tahun) Perempuan Laki-laki
<1 0,7 2,7 Foreskin, kelainan anatomi gastrourinary

1-5 4,5 0,5 Kelainan anatomi gastrourinary

6-15 4,5 0,5 Kelainan fungsional gastrourinary


16-35 20 0,5 Hubungan seksual,
Pembedahan, obstruksi prostat, pemasangan
36-65 35 20 kateter

Inkontinensia, pemasangan kateter, obstruksi


>65 40 35 prostat
Etiologi ISK

01 Escherichia coli

02 Proteus spp

03 Klebsiella spp

04 Staphylococcus spp

05 Pseudomonas spp
Faktor Risiko ISK
Tipe Kategori Faktor Risiko Contoh

O FR yang tidak diketahui/diasosiasikan Wanita pramenopause yang sehat

R FR ISK berulang, tetapi tidak ada hasil yang parah Perilaku seksual dan alat
kontrasepsi, defisiensi hormon pasca
-menopause
Tipe sekretorik dari grup darah terten
tu, diabetes mellitus terkontrol
E FR ekstra-urogenital dengan risiko hasil akhir yang lebih par Kehamilan, pria, diabetes mellitus
ah yang tidak terkontrol, defisiensi siste
m imunitas, penyakit jaringan ikat,
prematuritas, new-born
Faktor Risiko ISK
N FR penyakit nefropati dengan risiko hasil akhir Insufisiensi renal yang relevan, po
lisistik nefropati
U FR urologis dengna risiko hasil akhir yang lebih pprah dari ya Obstruksi ureteral, kateter saluran
ng bisa diselesaikan selama ini semi-jangka pendek dan sementara
Asimtomatik bakteriuria
Disfungsi kandung kemih neurogenic
yang terkontrol
C Kateter permanen dan FR kateter urologis tanpa penyelesaia Perawatan kateter saluran kemih
n dengan risiko hasil akhir dengan yang lebih parah jangka panjang, obstruksi salurah ke
mih yang tidak terpecahkan,
kandung kemih neurogenik yang tida
k terkontrol
Ketuban Pecah Dini
Insert the title of your subtitle Here
Definisi KPD

Definisi

Pecahnya selaput
ketuban sebelum terjadi
nya persalinan
KPD Aterm (Premature Rupture of the
01 Membranes)

terjadi pada atau setelah usia gestasi 37 minggu

KPD Preterm (Preterm Premature Rupture of


02 the Membranes)

terjadi pada sebelum usia gestasi 37 minggu


Epidemiologi KPD

6,46-15,6% 2-3%
Ibu dengan PPROM terjadi
kehamilan aterm pada kehamilan
menderita KPD tunggal
Faktor Risiko KPD

Pasien Status Perokok Riwayat


berkulit sosio infeksi
hitam ekonomi menular
rendah seksual
Faktor Risiko KPD

Riwayat Riwayat Perdarahan Distensi


persalinan ketuban Pervaginam Uterus
prematur pecah dini
Patofisiologi KPD
01 Faktor risiko dan etiologi menyebabkan adanya
penurunan kandungan kolagen, perubahan
struktur kolagen dan peningkatan aktivitas
kolagenolitik

02 Terjadi degradasi kolagen yang terjadi diperan


tarai oleh Matriks Metalloproteinase (MMP)
dan dihambat oleh Penghambat Matriks
Metalloproteinase (TIMP) serta penghambat
protease

03 Mikroorganisme yang menginfeksi host dapat mem


bentuk enzim protease disertai respon inflamasi
Patofisiologi KPD
04 Inflamasi mempengaruhi keseimbangan MMP da
n TIMP yang menyebabkan melemahnya ketega
ngan selaput ketuban dan pecahnya selaput ketu
ban

05 Respon inflamasi juga merangsang produksi


prostaglandin yang akan menyebabkan irritabilitas
pada uterus dan terjadi degradasi kolagen
membran

Prostaglandin mengganggu sintesis kolagen pada


06 selaput ketuban dan meningkatkan aktivitas MMP-1
dan MMP-3
Penatalaksanaan KPD

Prinsip utama penatalaksanaan KPD adalah


mencegah mortalitas dan morbiditas perinatal pada ibu
dan bayi yang dapat meningkat karena infeksi atau akibat
kelahiran preterm pada kehamilan dibawah 37 minggu
Pengaruh ISK Terhadap
Kejadian KPD
Agenda Style
Infeksi secara hematogen yang berasal dar
01 i pielonefritis akut lebih sering terjadi pada
ibu hamil karena stasis urin dan bakteri di
saluran kemih yang disebabkan oleh obstr
uksi.

02 Bakteri yang berjalan secara asendern akan


berjalan melalui ureter dan mengarah ke ginjal
dan akan terjadi gejala Klinis berupa pielonefritis
yang akan bisa menyebabkan infeksi dalam sirku
lasi bersifat sistemik dan akan masuk ke sirkulasi
uteroplasenta
Infeksi pada uterus dapat berlanjut menjadi inf
03 eksi pada lapisan amnion dan korion, dengan
demikian maka terjadilah korioamnionitis atau
amnionitis yang dapat memicu melemahnya s
elaput ketuban

04 Bakteri-bakteri/mikroorganisme yang menginfeks


i saluran genetalia (vagina, servix) dapat mempr
oduksi fosfolipase A2, kolagenase dan protease
yang dapat menyebabkan perubahan pH, selain i
tu adanya bakteri patogen akan mengganggu flor
a normal dalam vagina.
Bakteri patogen menyebabkan infeksi dan me
05 ningkatan pH vagina yang berdampak terjadin
ya peningkatan produksi PGE2. Hal ini dapat
memicu terjadi pecahnya selaput ketuban

06 Mikroorganisme yang menyebabkan bakterial va


ginosis mengeluarkan protease yang dapat men
degenerasikan kolagen dan melemahkan selaput
ketuban.
07 Infeksi di saluran kemih mengakibatkan adany
a induksi kontraksi uterus. Banyak mikroorgan
isme dapat menghasilkan fosfolipid A2 dan C
sehingga meningkatkan kensentrasi asam ara
khidonat secara lokal dan pada gilirannya dap
at menyebabkan pelepasan PGF2 dan PGE2
sehingga terjadi kontraksi miometrium uterus.

Anda mungkin juga menyukai