Makalah 1
Makalah 1
DISUSUN OLEH
NIM: 3193321006
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan rahmat dan anugrah-Nya saya
dapat menyelesaikan makalah tentang “Sejarah dan Kegunaannya”. Saya sangat bersyukur
karena dapat menyelesaikan makalah yang menjadi tugas pendidikan sejarah dengan judul
“Sejarah dan Kegunaannya”. Demikian yang dapat saya sampaikan. Saya mengharapkan kritik
dan saran terhadap makalah ini agar kedepannya dapat saya perbaiki. Karena saya sadar,
makalah yang saya buat ini masih banyak terdapat kekurangannya.
Penyusun
DAFTAR ISI
3.TUJUAN ......................................................................................................................... 2
A. KESIMPULAN ............................................................................................................. 8
B. SARAN ......................................................................................................................... 8
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kata sejarah sering kita dengar dalam kehidupan sehari-hari. Kita sering mendengar
pernyataan seperti ini: “Kita harus belajar dari sejarah”, atau “Jangan pernah melupakan
sejarah”. Pernyataan seperti contoh di atas yang kelihatannya sangat sederhana dan sangat
mudah atau mungkin banyak dari kita menganggapnya remeh.
Oleh karena itu, kita harus mengetahui apa itu sejarah, mengapa sejarah bisa dijadikan sebuah
ilmu, dan apa peranan serta manfaatnya di kehidupan. Pernahkah darimu mendengar cerita-cerita
kehidupan manusia pada masa lampau? pasti jawabannya ya. Nah, cerita-cerita yang terjadi pada
masa lampau tersebutlah yang disebut sejarah. Objek kajian dari sejarah adalah manusia
Tidak semua peristiwa masa lalu merupakan peristiwa sejarah. Ada kriteria tertentu peristiwa
dapat dikatakan sebagai sejarah. Sejarah adalah ilmu tentang manusia, bukan mengenai hewan ,
tumbuhan , atau alam semesta beserta isinya . Sejarah juga merupakan ilmu mengenai masa lalu.
Ada juga yang mengatakan sejarah adalah ilmu yang mempelajari sebab akibat. Untuk para
sejarawan, hal terpenting adalah bagaimana meyakinkan para pembaca bahwa apa yang
ditulisnya benar, dan tulisannya itu benar sesuai fakta yang benar-benar ada. Suatu peristiwa
menjadi bermakna dan menyenangkan apabila kita mengetahui mengapa dan bagaimana
peristiwa itu dapat terjadi.
B. Rumusan Masalah
2. Apa perbedaan sejarah sabagai peristiwa, sebagai kisah, sebagai ilmu, dan sebagai seni?
C. Tujuan
2. Dapat memahami perbedaan antara sejarah sebagai peristiwa, sejarah sebagai kisah, sejarah
sebagai ilmu, dan sejarah sebagai seni.
5. Dapat mengetahui manfaat dan kegunaan dari sejarah, serta diharapkan agar pembaca dapat
menjadi sejarah sebagai contoh untuk kehidupan.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Sejarah
Secara emitologi, kata sejarah berasal dari bahasa Arab, yaitu syajaratun yang artinya pohon
Kata ini berhubungan dengan silsilah raja-raja dan dinasti yang menjadi elemen utama dalam
kisah sejarah pada masa awal. Di dalam kata sejarah tersimpan makna pertumbuhan atau istilah.
Untuk lebih memahami secara lebih mendalam, mari kita simak pengertian sejarah di negara
lain. Perkataan sejarah dalam bahasa Belanda ialah geschiedenis (dari kata geschieden= terjadi).
Sedangkan dalam bahasa Yunani historia yang artinya apa yang diketahui dari hasil penyelidikan
atau ilmu. Sejarah berarti peristiwa yang terjadi dalam manusia di masa lampau.
Beberapa definisi sejarah yang dikemukakan oleh para ahli, antara lain sebagai berikut :
a. Moh. Yamin, SH, sejarah adalah suatu ilmu pengetahuan yang disusun atas hasil penyelidikan
beberapa peristiwa yang dapat dibuktikan dengan kenyataan.
b. Herodotus (Bapak Sejarah), sejarah tidak berkembang ke arah depan dengan tujuan yang
pasti, melainkan bergerak seperti garis lingkaran yang tinggi rendahnya diakibatkan oleh
keadaan manusia.
c. Kuntowijoyo, sejarah menyuguhkan fakta secara diakronis (karena sejarah memanjang dalam
waktu), ideografis (karena sejarah bersifat menggambarkan, memaparkan, dan menceritakan
sesuatu), unik (karena sejarah melakukan penelitian tentang hal-hal yang unik dan secara khas
hanya berlaku pada suatu tempat dan waktu tertentu), dan empiris (sejarah berstandar pada
pengalaman manusia yang sungguh-sungguh).
B. Sejarah sebagai Peristiwa, Kisah, Ilmu, dan Seni
Sejarah sebagai peristiwa merupakan sejarah sebagaimana mestinya terjadi (histoire realite)
dan merupakan hasil tindakan manusia dalam jangka waktu tertentu pada masa lampau yang
dilakukan di tempat tertentu. Suatu peristiwa dikatakan sebagai sejarah bila peristiwa itu dapat
dikaitkan dengan peristiwa lain sebagai bagian proses dalam suatu konteks historis yang terdapat
sebab-akibat.
Huizinga, sejarawan Belanda, mengatakan bahwa sejarah adalah “suatu kisah yang telah
berlaku”. Sejarah sebagaimana yang dikisahkan (histoire-recite) mecoba menangkap dan
memahami sejarah sebagaimana terjadinya (histoire realite). Sejarah merupakan kisah atau cerita
tentang seorang pelaku sejarah,dapat merupakan riwayat hidup, atau pengalamannya dalam suatu
peristiwa sejarah
Ada kemungkinan sejarah sebagai kisah bersifat subjektif karena dipengaruhi oleh beberapa
faktor, seperti kepentingan dan nilai yang diperjuangkan, kelompok sosial dimana dia berada,
perbendaharaan pengetahuan dan kemampuan bahasa yang dimilikinya.
Sejarah sebagai ilmu membedakan ilmu sejarah dengan filsafat yang bersifat abstrak dan
spekulatif. Sejarah termasuk ilmu empiris. Sebagai ilmu, sejarah memiliki sejumlah masalah,
bukti dan fakta, yang perlu pembuktian secara ilmiah, melalui serangkaian penelitian dan
hipotesa, dengan menggunakan metode penelitian tertentu. Sejarah termasuk ilmu tersendiri
karena memiliki persyaratan sebagai ilmu, yakni:
a. Memiliki tujuan, yang membedakan dengan ilmu yang lain yang akan dibatasi oleh objek
material atau sasaran yang jelas.
b. Memiliki metode, metode sejarah meliputi pengumpulan, mengadakan penilaian sumber
(kritik), penafsiran data dan penyajian dalam bentuk cerita sejarah (historiografi).
c. Pemikiran yang rasional, ilmu hanya dapat dipahami dengan akal pikiran.
d. Penyusunan yang sistematis, dimulai dari langkah yang pertama (pengumpulan sumber)
sampai dengan yang terakhir (penulisan sejarah sebagai kisah).
e. Kebenaran bersifat objektif, penulisannya harus berdasarkan fakta sejarah yang sesuai dengan
kenyataan (objektif).
Sejarah sebagai seni membutuhkan intuisi, membayangkan apa yang sedang terjadi dan apa
yang terjadi sesudahnhya; emosi, pembaca seakan-akan diajak hadir dan menyaksikan sendiri
peristiwa itu tersendiri; dan gaya bahasa, yang menggambarkan detail-detail sejarah secara lugas
dan tidak berbelit-belit.
C. Ciri-Ciri Sejarah
Meski sejarah merupakan peristiwa masa lampau, setiap orang di masa kini dan masa yang
akan datang akan tetap dapat menikmatinya baik sebagai ilmu pengetahuan maupun sebuah
karya sastra. Sejarah menyajikan fakta mengenai kehidupan manusia masa lampau serta
perkembangan peradaban yang dapat menjadi gambaran mengenai kehidupan terdahulu serta
panduan untuk merencanakan masa depan.
Sejarah dikatakan sebagai peristiwa yang unik sebab hanya dapat terjadi sekali seumur hidup
dan tidak akan pernah didapati suatu peristiwa yang sama persis untuk kedua kalinya.
3. Merupakan Peristiwa Penting
Sejarah merupakan sebuah peristiwa penting karena berkaitan dengan kehidupan manusia
secara keseluruhan serta dapat pula memengaruhi kehidupan manusia di masa kini dan masa
yang akan datang.
D. Fungsi Sejarah
1. Fungsi Rekreatif
Sejarah dituliskan sesuai fakta yang tersaji dan disusun dengan menggunakan kronologi serta
gaya bahasa yang membuatnya dapat dinikmati sebagai sebuah karya seni. Peristiwa sejarah
yang disusun secara naratif serta mengandung hal-hal yang memiliki karakteristik romantis serta
nilai-nilai keindahan akan menimbulkan perasaan senang bagi siapapun yang membacanya Oleh
sebab itu, sejarah dapat dikategorikan sebagai sarana ‘rekreasi’ bagi manusia untuk kembali
menjelajah masa lalu.
2. Fungsi Inspiratif
Fungsi inspiratif yang terkandung dalam sebuah sejarah dapat terwujud melalui peristiwa
tertentu yang memberikan dampak bagi siapapun yang terlibat di dalamnya, baik pelaku, maupun
orang-orang yang menyaksikan peristiwa tersebut. Sejarah juga dapat menjadi sarana pendidikan
moral bagi manusia yang hidup di masa kini sebab ada banyak hal dan pelajaran yang dapat
dipetik dari berbagai peristiwa yang terjadi di masa lampau.
3. Fungsi Instruktif
Sejarah juga dapat berperan sebagai media penyampaian pengetahuan pada subjek pembelajar.
Siapapun yang menyaksikan atau membaca sebuah peristiwa sejarah akan mendapatkan
gambaran mengenai kehidupan masa lalu dan dapat menarik pelajaran dari peristiwa tersebut
untuk diaplikasikan ke dalam kehidupannya.
4. Fungsi Edukatif
Sejarah dapat menjadi pelajaran bagi setiap orang agar dapat mengambil hikmah dari setiap
peristiwa yang terjadi. Seseorang yang mengerti dan menghargai sejarah akan mampu untuk
bertindak dengan bijak dan berpikir secara rasional.
E. Kegunaan Sejarah
Mempelajari sejarah banyak kegunaan atau manfaatnya antara lain sebagai berikut :
2. Memberi pelajaran
5. Memberikan hiburan.
6. Memuaskan rasa ingin tahu tentang orang lain, kehidupan para tokoh/pahlawan, perbuatan,
dan cita-cita.
8. Dapat menjadi sarana untuk lebih mencintai dan menghargai tanah air.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Secara emitologi, kata sejarah berasal dari bahasa Arab, yaitu syajaratun yang artinya pohon.
Sejarah merupakan suatu ilmu yang mempelajari mengenai peristiwa atau kejadian yang
berhubungan dengan manusia atau makhluk hidup lainnya pada waktu atau ruang dimasa yang
lampau. Menurut Kuntowijoyo, sejarah menyuguhkan fakta secara diakronis, ideografis, unik,
dan empiris. Sejarah bisa sebagai peristiwa, kisah, ilmu, dan sebagai seni.
B. Saran
Untuk semua masyarakat, sebaiknya kita harus mempelajari pelajaran sejarah. Karena seperti
yang kita telah ketahui, sejarah mempunyai arti penting dalam kehidupan sehari-hari, salah
satunya adalah manfaat pendidikan, yang dapat kita jadikan sebuah hikmah baik yang positif
maupun yang negatif. Untuk nilai-nilai positif yakni keberhasilan-keberhasilan kita pertahankan
dan tingkatkan lagi, dan sebaliknya, untuk nilai-nilai negatif, kesalahan-kesalahan yang pernah
terjadi masa lampau, tidak akan terulang lagi. Seperti yang sering kita dengar “Belajarlah dari
sejarah” atau “sejarah mengajarkan kepada kita” atau “perhatikanlah pelajaran-pelajaran yang
diberikan oleh sejarah”.
DAFTAR PUSTAKA
http://makalahaccomputindo.blogspot.com/2015/02/makalah-menulis-sejarah.html
https://www.sayanda.com/pengertian-sejarah/