Rangkuman Ips
Rangkuman Ips
Demikian pula di dasar laut, memiliki paparan (shelf), lereng kontinen (continental slope),
kaki benua (continental rise), basin, palung laut (trough), parit laut (trench), gunungapi laut
(sea mount) dan sebagainya.
Keanekaragaman morfologi daratan dan dasar laut tersebut merupakan produk adanya
interaksi tiga lempeng tektonik utama dunia, yaitu Lempeng Samudera Pasifik yang bergerak
ke arah Barat-Barat laut, dengan kecepatan 9 cm/tahun, Lempeng Samudera Hindia-Benua
Australia yang bergerak ke Utara dengan kecepatan 7 cm/tahun, dan Lempeng Benua Eurasia
yang bergerak ke arah Timur-Tenggara dengan kecepatan 1 cm/tahun (Dwi Retnani S.,
2012).
Dari segi jumlah penduduk, Indonesia memiliki jumlah penduduk yang cukup besar dan
menduduki urutan ke-4 di dunia setelah RRC, India, dan Amerika Serikat. Secara horisontal,
terlihat adanya kesatuan-kesatuan sosial berdasarkan perbedaan-perbedaanetnik, agama, ras,
golongan dan perbedaan-perbedaan kedaerahan. Secara vertikal, struktur masyarakat
Indonesia ditandai oleh adanya perbedaan-perbedaan antara strata atas dan strata bawah,
semakin tumbuhnya polarisasi sosial berdasarkan kekuatan politik dan ekonomi. Indonesia
berada pada pertemuan berbagai macam kebudayaan dunia, yang berjalin satu dengan yang
lain. Bila diteliti dalam perjalanan sejarah, kebudayaan yang masuk ke Indonesia adalah
kebudayaan Cina, Hindu, Islam, dan Eropa.
Memperhatikan letak astronomi tersebut, berarti Indonesia berada di daerah tropik, dimana
jalur khatulistiwa melintasinya. Indonesia termasuk iklim tropik basah. Daerah-daerah di
khatulistiwa mempunyai suhu tinggi, karena matahari bersinar 12 jam atau antara siang dan
malam relatif sama panjangnya. Hal ini bermakna, Indonesia tidak mengenal empat musim
seperti halnya daerah lintang tengah. Pada daerah-daerah khatulistiwa, curah hujan cukup
banyak dan merata sepanjang tahun seperti di Pulau Sumatera, Kalimantan, dan Papua,
sehingga daerah ini tertutup hutan belantara dan terdapat beberapa sungai besar, dapat
merupakan jalur transportasi yang penting.
Perbedaan bujur tersebut menyebabkan perbedaan waktu. Dari garis bujur diketahui bahwa
semua wilayah Indonesia terletak di belahan timur bumi (dihitung dari meridian pertama 0o).
Dari letak wilayah Indonesia di muka bumi tersebut dapat diketahui bahwa wilayah Indonesia
beriklim tropis. Iklim tropis terletak antara 23,5o LU dan 23,5o LS, Indonesia berada diantara
batas tersebut. Karena di daerah tropis temperaturnya relatif tinggi (26oC – 28oC), curah
hujan cukup tinggi (antara 700 – 7.000 mm/tahun), proses pelapukan kayu-kayuan cukup
cepat,
terdapat berbagai jenis spesies hewan dan tumbuhan. Letak geografis adalah letak suatu
daerah dilihat dari kenyataan di permukaan bumi atau posisi daerah tersebut pada bola bumi
dibandingkan dengan posisi daerah lain.
Letak geografis Indonesia berada antara Samudera Pasifik dengan Samudera Hindia, antara
Benua Asia dengan
Benua Australia, dan pada pertemuan dua rangkaian pegunungan Sirkum Pasifik dan Sirkum
Mediterania. Keuntungan strategis dari letak Indonesia tersebut adalah :
a) Sebagai daerah tropis, dengan panas yang merata sepanjang tahun, hanya memiliki dua
musim (musim penghujan dan kemarau).
menguntungkan bagi aktivitas pertanian, perikanan, dan peternakan yang dapat berlangsung
sepanjang tahun.
b) Terletak diantara dua samudera yang sangat ramai pelayarannya, akan sangat menunjang
bagi lalu lintas barang dan jasa nasional dan lintas Negara.
c) Terletak diantara daerah pegunungan atau lipatan muda, maka sangat memungkinkan
pengeksploitasian terhadap sumber mineral,
seperti minyak bumi, batu bara, bijih besi, timah, emas, nikel dan lain-lain.
d) Terletak diantara negara-negara yang sedang berkembang dan giat membangun bagi
kesejahteraan rakyatnya, maka Indonesi memiliki banyak mitra kerja dengan negara tetangga.
e) Letak negara yang relatif dekat dengan negara-negara lain, maka Indonesia relatif mudah
berhubungan dengan negara-negara lain.
Berbagai jenis letak lainnya antara lain :
a) Letak maritim, yaitu letak suatu tempat ditinjau dari sudut kelautan (apakah suatu tempat
dekat atau jauh dari laut).
b) Letak ekonomis, yaitu letak suatu tempat ditinjau dari jalur dan kehidupan ekonomi suatu
daerah terhadap daerah lain.
c) Letak sosiokultural, yaitu letak berdasarkan keadaan sosial dan budaya daerah yang
bersangkutan terhadap daerah di sekitarnya.
2) Luas dan Bentuk, Luas suatu wilayah memiliki arti strategis tersendiri. Secara logika
sederhana dikaitkan dengan ruang wilayah, maka daerah yang memiliki wilayah yang lebih
luas akan memberikan ruang gerak dan hidup yang lebih luas untuk mengejar peningkatan
kesejahteraan masyarakat. Karena wilayah yang luas, berpeluang untuk memiliki sumber
daya alam yang lebih banyak, sehingga potensi pengembangannya lebih besar. Namun
demikian, wilayah yang luas tidak menjamin secara otomatis akan berhubungan langsung
dengan semakin mudah dan cepatnya peningkatan dan pencapaian kesejahteraan masyarakat.
Di sini aspek pengelolaan menjadi berperan penting.
Bentuk wilayah juga turut mempengaruhi terhadap keadaan wilayah, misalnya ada wilayah
atau daerah yang berbentuk memanjang mengikuti jalan raya, memanjang menyusur aliran
sungai atau memanjang menyusur mengikuti bentuk pantai. Biasanya desa yang berada
sepanjang alur sungai dan desa-desa yang berada sekitar pantai masyarakatnya cenderung
bermata pencaharian sebagai nelayan dan petani kelapa. Masyarakat yang tinggal di kawasan
yang jauh dari sungai atau pantai cenderung membangun desa mengikuti alur jalan raya,
biasanya masyarakatnya cenderung bermata pencaharian sebagai petani ladang, sawah dan
pedagang. Ada juga desa yang bentuknya terpusat (mengumpul) biasanya pada masyarakat di
kawasan pegunungan. Masyarakat yang berdomisili di desa-desa di pegunungan umum
bermata pencaharian sebagai petani ladang/kebun.
Bentuk desa juga sangat dipengaruhi oleh bentuk permukaan tanah (morfologi tanah) di
wilayah tersebut, ada tanah yang bentuk permukaannya bergelombang, ada tanah yang
bentuk permukaannya datar, ada tanah yang bentuk permukaannya miring. Bentuk morfologi
tanah juga berpengaruh terhadap bentuk desa. Selain bentuk desa yang disebut di atas, masih
banyak lagi bentuk desa yang ada di Indonesia.
3) Batas
Batas merupakan salah satu aspek penting dalam wilayah. Secara fisik, batas wilayah dapat
berupa batas alam (sungai, laut, danau, dan
pegunungan) dan batas yang sengaja dibuat atau dibangun oleh manusia, seperti tembok
beton, parit atau galian tanah, tugu, pagar dan sebagainya. Secara geografis, batas wilayah
menunjukkan bahwa setiap daerah atau wilayah berada bertetangga dengan wilayah atau
daerah lain di sekitarnya. Mengingatkan bahwa wilayah atau daerah tersebut tidak sendiri.
Oleh karenanya suatu wilayah dapat mengadakan hubungan kerjasama atau bermitra dengan
wilayah atau daerah lain sekitarnya.
2) Geologi
Adanya interaksi tiga lempeng tektonik utama dunia, yaitu Lempeng Samudera Pasifik,
Lempeng Samudera Hindia-Lempeng Benua Australia, serta Lempeng Benua-Eurasia,
menyebabkan terjadinya berbagai peristiwa geologi yang spektakuler, seperti kegiatan
magmatik dan terbentuknya zona-zona kegempaan yang tinggi, terbentuknya banyak pulau,
dan pembentukan cekungan-cekungan sedimenter yang kaya akan berbagai potensi sumber
daya mineral, serta pembentukan keanekaragaman bentuk lahan serta
berkembangnya berbagai jenis tanah.
Dunia telah terwujud sejak 4.500 tahun silam. Namun kepulauan Indonesia sudah terwujud
kurang lebih 500.000 juta tahun yang lalu, setelah zaman es terakhir. Pada waktu itu Pulau
Sumatera, Jawa, Kalimantan masih menjadi satu dengan Asia, dan Pulau Papua menjadi satu
dengan daratan Australia. Setelah zaman es itu berakhir, es meleleh secara banyak di kedua
kutub bumi. Permukaan air laut di seluruh dunia naik kurang lebih 60 meter. Sebagian
daratan Asia bagian tenggara seakan-akan tenggelam dan terbentuklah Pulau Sumatera, Jawa
dan Kalimantan. Sebagaian benua Australia bagian utara juga seakan-akan tenggelam dan
terbentuklah Pulau Papua dan pulau-pulau sekitarnya. Ditengah-tengah, antara kedua
kelompok pulau yang baru terbentuk itu, terdapat Pulau Sulawesi, Kepulauan Maluku dan
Kepulauan Nusa Tenggara. Rangkaian pulau-pulau dari Sumatera hingga ke Papua sekarang
menjadi Kepulauan Indonesia (Dwi Retnani S., 2012).
Gunung berapi
3) Geomorfologi
Wilayah darat Nusantara terdiri dari keanekaragaman bentuk lahan.
Keanekaragaman bentuklahan tersebut terbentuk karena adanya proses endogenik, proses
eksogenik, proses biogenik, dan proses antropogenik.
Bentuk lahan struktural di Indonesia menyebabkan keanekaragaman pegunungan, dan
perbukitan. Gunungapi adalah suatu bentuk timbulan di permukaan bumi, yang pada
umumnya berupa kerucut raksasa, kerucut terpancung, kubah atau bukit yang diakibatkan
oleh penerobosan magma ke muka bumi. Gunungapi Nusantara didominasi oleh gunungapi
tipe strato, yaitu
Gunung api yang berbentuk seperti kerucut, material yang dikeluarkan pada waktu terjadi
erupsi berselang-seling antara lava cair encer dan lava cair kental. Gunungapi tipe ini makin
lama akan makin bertambah tinggi. Pada waktu gunungapi meletus, material yang
dikeluarkan terdiri atas tiga jenis, yaitu material padat meliputi batu-batu besar, batu-batu
kecil, kerikil dan pasir, debu atau abu
vulkanis; material cair (lava cair); dan gas (Dwi Retnani S., 2012).
Tidak selamanya gunungapi itu aktif. Suatu ketika aliran magma dari batholith makin
berkurang dan akhirnya terhenti sama sekali. Bila aliran lava terhenti maka gunungapi itu
dikatakan telah padam atau mati. Kadang-kadang sebuah gunungapi seolah-olah tampak telah
padam, karena kepundannya tersumbat oleh lava yang membeku sehingga fenomena
vulkanisme tidak tampak. Padahal di dalam badan gunungapi, aliran magma dan gas dari
batolith masih terus berlangsung. Pada suatu saat bila tekanan gas dan magma sudah
sedemikian kuat akan mampu mendorong dan melontarkan sumbat lava pada kepundan
dengan dasyat dan tiba-tiba, sehingga terjadilah letusan gunungapi yang sangat eksplosif.
Letusan gunung api yang akan meletus biasanya mempunyai tanda-tanda
alami sebagai berikut: suhu di sekitar kawah naik, banyak sumber air di sekitar gunung itu
mengering. sering terjadi gempa vulkanik, dan banyak binatang yang menuruni lereng.
Gunungapi yang sudah kurang aktif, memiliki tanda-tanda yang
disebut gejala post vulkanik yang berupa keluarnya berbagai jenis gas dan gejala lain.
Gunungapi membawa keuntungan, di samping kerugian. Keuntungan
adanya gunungapi antara lain:
1) Abu vulkanik yang dikeluarkan gunungapi saat terjadi erupsi dapat menyuburkan tanah
pertanian karena banyak mengandung unsur hara tanaman;
2) Material yang dikeluarkan gunungapi saat terjadi letusan yang berupa pasir, kerikil, batu-
batu besar, kesemuanya merupakan mineral industri yang dapat digunakan untuk bahan
bangunan;
3) Gunungapi terbentuk dari keluarnya magma dari dalam bumi, magma yang menuju
permukaan bumi tersebut banyak membawa mineral logam, dan barang tambang lainnya,
oleh karena itu di daerah pegunungan dan gunungapi banyak diketemukan bahan tambang;
4) Adanya gunungapi yang tinggi menyebabkan terjadinya hujan orografis, sehingga daerah
itu menjadi daerah yang banyak hujan; dan
5) daerah yang bergunungapi biasanya merupakan daerah tinggi, sehingga dapat
dimanfaatkan sebagai daerah hutan, perkebunanan, dan daerah ekowisata.
Kerugian adanya gunungapi:
1) Gunungapi pada waktu meletus mengeluarkan lava pijar, lava ini selanjutnya bergerak
turun dari puncak gunung menuruni lereng dalam keadaan suhu yang sangat tinggi, sehingga
lava pijar ini dapat menghanguskan apa saja yang dilaluinya baik manusia, hewan, dan
tumbuhan;
2) Gunungapi yang meletus juga mengeluarkan gas yang sangat panas, yang juga bergerak
menuruni lereng, gas yang panas ini dapat membentuk awan panas, dan dapat
menghanguskan apa saja yang dilaluinya, awan panas ini
justru bergerak lebih cepat dari gerakan lava pijar, seperti awan panas Gunung Merapi;
3) Pada gunungapi yang puncaknya tidak ada danau kawah, pada saat terjadi letusan, lava
pijar yang akan keluar akan bercampur dengan air yang terdapat di danau kawah, dan
terbentuklah lahar panas. Bila lahar panas ini meluncur ke bawah menuruni lereng dengan
cepat maka akan menghancurkan makhluk hidup yang dilaluinya;
4) Pada gunungapi yang puncaknya tidak ada danau kawah, sering terjadi lava yang keluar
dari lubang kepundan akan tertumpuk di puncak gunung, setelah selang beberapa waktu lava
tersebut telah menjadi dingin tiba-tiba terguyur air hujan, lava yang telah dingin dan jenuh
dengan air hujan tersebut akhirnya akan meluncur ke bawah berupa lahar dingin, yang
berwujud aliran batu,
kerikil dan pasir yang jenuh air meluncur ke bawah menuruni lereng akan merusak rumah,
jembatan, manusia, hewan, tanaman dsb.
5) Gunungapi yang tinggi dan berderet dapat membentuk daerah bayangan hujan, daerah
semacam ini curah hujannya sedikit dan bersifat lebih kering, seperti Lembah Palu, Sulawesi
Tengah;
6) Bila gunungapi yang meletus itu terletak di bawah permukaan air laut, maka pada waktu
terjadi letusan dapat menimbulkan tsunami yang menimbulkan gelombang hempasan pantai,
akan menyeret penduduk yang ada di pantai, sepereti gelombang tsunami di Banten dan
Lampung akibat letusan Gunung Krakatau (1883); dan
7) Abu vulkanik di udara dari letusan gunungapi dapat mengganggu penerbangan.
Selain memiliki gunungapi, Indonesia juga memiliki pantai.
5) Hidrologi
Hidrologi mempelajari seluk beluk air, kejadian dan distribusinya, sifat alami, dan sifat
kimiawinya, serta reaksinya terhadap kebutuhan manusia dan makhluk hidup lainnya (Sri
Harto, 1993). Aliran air tawar atau payau yang mengalir melalui terusan alami yang kedua
pinggirnya dibatasi oleh tanggul tanggul alam selanjutnya bermuara di laut, danau atau
saluran lainnya,
dinamakan sungai. Sedangkan, sebuah kawasan yang dibatasi oleh pemisah topografik
(punggung bukit) yang menampung, menyimpan, dan mengalirkan curah hujan yang jatuh di
atasnya ke sungai utama yang bermuara di danau, atau laut, dinamakan daerah aliran sungai,
disingkat DAS.
6) Oseanografi
Oseanografi memfokuskan diri dalam kajian aspek geologi, fisika, kimia, dan biologi
kelautan. Paparan Sunda merupakan paparan benua dengan luas 1,8 juta km², paparan terluas
di dunia. Paparan ini menghubungkan pulau-pulau Jawa, Kalimantan, dan Sumatera dengan
daratan Asia, dan meliputi antara lain Laut Cina, Teluk Thailand, selat Malaka dan Laut
Jawa. Dahulu kala paparan Sunda yang dangkal itu merupakan daratan yang utuh menyatu
dengan Jawa, Kalimantan, Sumatera dan daratan Asia. Bekas-bekasnya masih bisa ditelusuri
di dasar laut dengan menggunakan alat perum gema (echo sounder).
Pada paparan ini misalnya terdapat jejak dua sistem aliran sungai yang kini terbenam
dalam laut (drowned river system), masing-masing disebut sungai Sunda Utara dan sungai
Sunda Selatan (Sistem Sungai Molenggraf). Sungai Sunda Utara daerah hulunya di Sumatera
dan Kalimantan Barat dan Kalimantan selatan dengan muara di Selat Makasar. Lembah
sungai yang terbenam ini sebagian sudah terimbun dengan muara di Selat Makasar. Bukti lain
adalah adanya
persamaan jenis ikan air tawar di sungai-sungai pesisir timur Sumatera dengan yang ada di
pesisir barat Kalimantan sekarang. Padahal antara pesisir barat timur Kalimantan tidak
dijumpai hal demikian. Sebelah utara Australia terhampar paparan Sahul, dengan luas 1,5 juta
km², dirinci Paparan Arafura 930.000 km², dan paparan Sahul dan paparan Rowley masing-
masing 300.000 km². Paparan Arafuru mempunyai kedalaman 30-90 m.
Pada paparan ini terdapat Kepulauan Aru, terdiri dari lima pulau yang masing-masing
disatukan oleh selat-selat sempit seperti sungai, dengan dasar lebih dalam dari dasar paparan
sekitarnya. Sebuah punggung yang tak terlampaui jelas terdapat memanjang mulai dari Aru
ke arah timur yang dikenal sebagai Punggung Marauke (Marauke Rise). Agak ke selatannya
terdapat suatu saluran yang agak dalam dengan arah barat-timur menuju Selat Torres. Selat
ini banyak ditumbuhi karang dengan perairan dangkal di sekitarnya (sampai 12 m)
hingga pertukaran massa air dengan Samudera Pasifik lewat selat ini kurang berarti. Pada
kala Plistosin, ketika permukaan laut masih rendah. Kepulauan Aru dan Kepulauan Kai tidak
pernah ada hubungan semacam ini meskipun jaraknya
lebih dekat. Ini disebabkan karena di antara kedua Kepulauan ini terdapat pengahalang
berupa basin Aru (>3.000 m).
Perairan laut dalam yang terletak di antara Paparan Sunda dan Paparan Sahul, mempunyai
topografi yang kompleks dengan berbagai bentuk basin dan palung. Basin Banda Selatan
merupakan cekungan dengan dasar yang mendatar dan luas pada kedalaman kira-kira 4.700
m, dan sisinya curam. Pada basin ini, hanya ada satu elevasi yang menonjol yakni palung
Gunungapi. Pulau
kecil ini, yang tingginya hanya 288 m dpa,merupakan puncak dari sebuah gunungapi besar
yang duduk di dasar laut pada kedalaman 4.000-5.000 m. Palung Weber merupakan bagian
terdalam di perairan Indonesia.Kedalaman maksimumnya 7.440 m yang berarti ± 1,5 kali
puncak gunung tertinggi di Indonesia (Puncak Jaya Wijaya di Papua 5.030 m). Dasar palung
ini
luas dan hampir mendatar serta dibatsi oleh lereng yang curam. Palung Weber
diapit oleh dua punggung dan deretan pulau-pulau yang letaknya merupakan busur dan
dikenal sebagai Busur Banda Luar. Busur Banda Dalam merupakan lanjutan rangkaian pulau-
pulau dari Sumatera-Jawa-Bali-NTB-sebagian NTT yang kemudian melengkung berupa
busur melewati pulau-pulau Wetar, Damar, Manuk, Banda hingga ke Seram. Sedangkan
Busur Banda Luar merupakan
lanjutan dari suatu punggung bawah laut yang memisahkan Palung Bali dengan Palung Jawa
(di Selatan Jawa) yang melanjut melalui pulau-pulau Sawu, Rote, Timor, dan dari sini
membentuk busur luar yang kurang lebih sejajar dengan busur dalam. Pada busur luar inilah
terdapat deretan pulau-pulau Babar, Tanimbar, Kai, dan berakhir di Seram. Dengan adanya
sistem dua busur ganda ini yang diselang-selingi oleh palung-palung dalam maka relief dasar
laut akan memberikan gambaran yang bergelombang.
Sedimen marin pada dasar Laut Banda umumnya terdiri dari endapanendapanLumpur asal
daratan (terrigenous mud), Lumpur vulkanik, dan selut (ooze) Globigerina, sedimen lembut
terdiri dari kerangka-kerangka hewan Globigerina (bangsa Foraminifera) yang mengandung
kapur.
Wilayah perairan laut Indonesia memiliki keanekaragaman hayati laut seperti berbagai jenis
terumbu karang, hutan mangrove, rumput laut, padang lamun, berbagai jenis ikan (demersal
dan pelagik). Perairan laut Indonesia kaya akan udang dan kelomang, moluska, teripang,
kepiting, echinodermata, cucut dan pari, banding, lemuru, teri, sembilang, julung-julung,
pisau-pisau dan
tangkur, kakap, kerapu, ikan merah, giru, buntok laut, ikan sumpit, ikan leweri, kepe-kepe,
beronang dan butane, lepu, gelodok, kuro, alu-alu, belanak, laying, selar, kuweh, bawal dan
aji-aji, peperek, tuna, cakalang, tongkol, kembung, tenggiri, gemih, dan layur, setuhuk, ikan
layar, todak, ikan sebelah, dan ikan lidah, buntel dan kebeku, penyu, ular laut, burung laut,
duyung, lumba-lumba,
dan ikan paus. Perairan laut Indonesia juga kaya sumberdaya mineral, logam, minyak lepas
pantai dan sebagainya.
3. Aspek Manusia
1. Kependudukan
Menurut Sensus Penduduk tahun 1990 jumlah penduduk Indonesia sebanyak 179.321.641
jiwa, meningkat menjadi 203.456.005 jiwa pada Sensus Penduduk tahun 2000. Pada tahun
2005 jumlah penduduk Indonesia mencapai 225,7 juta jiwa. Pertumbuhan rata-rata per tahun
penduduk Indonesia selama periode 1990-2000 adalah 1,61 %, kemudian periode 2000-2005
turun menjadi 1,40 %. Diproyeksikan periode 2005-2010 pertumbuhan penduduk Indonesia
akan turun menjadi 1,07 persen dan 2010-2020 akan turun lagi menjadi 0,68 persen.
Penurunan pertumbuhan penduduk dalam dasawarsa terakhir berkaitan dengan penurunan
angka fertilitas, maka terjadinya penurunan mortalitas di Indonesia tidak akan memberikan
dampak pada pertumbuhan penduduk.
Persebaran dan kepadatan penduduk secara spasial tidak merata dan tidak sama.
2. Aktivitas Ekonomi
Sebagian besar penduduk Indonesia pada tahun 2005 berdiam di daerah pedesaan, dengan
menggantungkan hidup pada sektor pertanian (tanaman pangan, tanaman perkebunan,
perikanan, peternakan, dan kehutanan). Usaha tani tanaman
pangan dikembangkan dalam bentuk ladang, tegalan, sawah. Jenis tanaman yang
dibudidayakan pada usaha tani tanaman pangan adalah padi dan nonpadi. Dalam rangka
mengimbangi pertambahan penduduk, dan mengimbangi kebutuhan
masyarakat akan pangan, dilakukan usaha peningkatan produksi usaha tani tanaman pangan
melalui usaha intensifikasi, ekstensifikasi, diversifikasi, dan rehabilitasi usaha tani tanaman
pangan dilaksanakan secara terpadu, serasi, dan merata disesuaikan
dengan kondisi tanah, air, iklim, dengan tetap memelihara kelestarian kemampuan
sumberdaya alam dan lingkungan hidup serta memperhatikan pola kehidupan masyarakat
setempat yang terus berubah.
Aktivitas subsektor perkebunan mencakup perkebunan rakyat, perkebunan besar swasta, dan
perebunan besar diusahakan oleh Perusahan Negara Pekebunan (PNK). Usaha perikanan dan
peternakan juga dinggap cocok dilakukan di Indonesia
dan dapat meningkatkan ekonomi penduduk Indonesia.
3. Aktivitas Sosial
Manusia pada hakekatnya adalah makhluk sosial. Manusia harus berusaha
untuk ikut bertanggung jawab atas kehidupan orang lain.
4. Aktivitas Budaya
Manusia Indonesia mempunyai referensi yang dibanggakan, yaitu kebudayaan nasional
Indonesia. Kebudayaan Nasional Indonesia adalah totalitas.
Ada tiga hal dalam kebudayaan nasional yang dibanggakan, yaitu: (1) adanya
satu bahasa nasional, yaitu bahasa Indonesia yang jarang dimiliki Negara multietnik lain, (2).
adanya toleransi yang tinggi terhadap kebudayaan suku bangsa lain, yang memudahkan
bangsa Indonesia yang terdiri dari ratusan suku bangsa, dengan
kebudayaan, bahasa, agama dan kepercayaan yang berbeda dapat bersatu, (3). Hasil-hasil
karya seni, terutama yang tradisional, banyak yang indah dan bermutu tinggi. Selain
kebudayaan nasional Indonesia, ada kebudayaan-kebudayaan daerah
yang dibanggakan masing-masing anggota pendukung kebudayaan daerah tersebut. Ada
kebudayaan Papua, Ambon, Minang, Aceh, Jawa, Sunda, Batak, Toraja, Bugis, Makassar,
Madura, Dayak, Sasak, Bali, dan kebudayaan daerah lainnya.
E. Evaluasi Belajar
1. Indonesia berada pada pertemuan tiga lempeng tektonik utama dunia, yaitu Eurasia
(Asia), Hindia Australia dan lempeng Pasifik. Dampaknya adalah ......
a. Letak Indonesia akan selalu menjauh dari Benua Asia
b. Indonesia akan sering terjadi gempa bumi
c. Indonesia akan sering terlanda tsunami
d. Indonesia akan menjadi pusat kajian geologi khusus gerak tektonik
2. Pemanfaatan sumber daya alam berdasarkan prinsip ekoefisiensi berarti …..
a. Hasil pemanfaatan dinikmati seluruh masyarakat
b. Pemanfaatan secara efisien dan tidak berdampak buruk terhadap lingkungan hidup
c. Eksploitasi sumber daya alam ditujukan semata-mata untuk kepentingan manusia
d. Pembangunan bersifat antroposentris
3. Tanaman khusus yang terdapat di mangrove adalah …..
a. jelitung b. pakis
c. bakau d. jati
4. Pembangunan berkelanjutan yang berkaitan dengan lingkungan hidup bertujuan untuk …..
a. menjaga siklus hidrologi
b. meningkatkan kemakmuran rakyat
c. menjaga kelestarian alam sehingga dapat digunakan untuk masa mendatang
d. mengurangi tingkat pengangguran dan kemiskinan
5. Batas yang memisahkan antara kelompok fauna bagian tengah dengan kelompok fauna
bagian timur disebut garis …
a. Wallace b. weber
c. lintang d. ekuator
Bentuk soal : esei
Petunjuk mengerjakan soal
Soal-soal
1. Jelaskan bentuk-bentuk kenampaka alam
2. Tunjukkan letak hubungan antara kenampakan alam, serta hubungannya dengan
keragaman sosial budaya
1. Globalisasi
a. Pengertian dan Proses Globalisasi
Istilah globalisasi berasal dari kata global atau globe (globe=bola dunia; global=mendunia).
Berdasarkan akar katatersebut, dapat diartikan globalisasi sebagai suatu proses masuk ke
lingkungan dunia.Sedangkan maksud mendunia di sini adalah bahwa suatu peristiwa,
fenomena, atau apapun yang mendunia. Globalisasi merupakan fenomena yang bersama-
sama mempengaruhi dan
Bagaimana peran Indonesia di era global? Mari kita simak melalui uraian di bawah ini!
Dipengaruhi oleh faktor politik, ekonomi, sosial, budaya, dan bidang-bidang
kehidupan lainnya. Istilah lain dari globalisasi adalah mondialisasi. Sebagai contoh kegiatan
paling mudah untuk menggambarkan
globalisasi adalah kegiatan menonton pertandingan sepakbola di negara Eropa yang
dilakukan oleh masyarakat Indonesia. Melalui siaran televisi, masyarakat dunia dapat
menyaksikan peristiwa di belahan dunia lain. Final Piala Dunia di
Eropa dapat kita ketahui pada saat yang bersamaan. Teknologi internet telah menjadi media
yang sangat berperan dalam globalisasi. Melalui teknologitersebut dapat dilakukan berbagai
transaksi antar masyarakat di berbagai belahan dunia, mulai dari tukar menukar data, jual
beli, hiburan, kerjasama, dan sebagainya.
Segala bidang kehidupan di tempat kita mempengaruhi dan dipengaruhi kehidupan di negara
- negara lain. Proses globalisasi mengarahkan kita kepada kenyataan bahwa kita semua hidup
dalam satu dunia, sebuah desa dunia
(global village). Dalam dunia ini, individu, kelompok, dan bangsa-bangsa semakin saling
tergantung.
Terdapat dua faktor pokok yang bisa dipandang sebagai factor pendukung munculnya
globalisasi.Kedua faktor itu adalah berkembang pesatnya teknologi komunikasi dan adanya
integrasi ekonomi dunia.Dalam globalisasi
hubungan antarmanusia tidak lagi dibatasi aturan atau wilayah negaranya saja, namun mulai
mengikuti aturan internasional yang berkembang di dunia. Sebagai proses mendunia,
globalisasi memiliki beberapa saluran atau jalan. Berikut ini merupakan saluran-saluran yang
menjadi agen globalisasi.
1) Pergaulan; adanya kontak kebudayaan dan saling mengunjungi antarwarga negara akan
memudahkan seseorang mempelajari dan mengerti kebudayaan asing.
2) Teknologi; berbagai peralatan teknologi merupakan saluran globalisasi yang membawa
pengaruh yang sangat besar.
3) Saluran ekonomi; produk-produk baru dapat dengan cepat diinformasikan pada
konsumen.Hal ini akan mempercepat pola penawaran dan permintaan di pasar. Bahkan, saat
ini sistem bisnis melalui multimedia sudah banyak dilaku-kan oleh perusahaan-perusahaan di
Indonesia, misalnya dengan cara telemarketing, baik melalui pesawat telepon maupun
internet.
4) Saluran media hiburan; produk-produk hiburan seperti film , lagu, dan berbagai jenis
produk permainan/games yang beredar dapat memengaruhi mental masyarakat. Sektor ini
perlu diwaspadai dalam upaya pembinaan dan perlindungan generasi muda dari degradasi
moral. Dalam membicarakan globalisasi kita sering mengenal istilah modernisasi dan
westernisasi yang maknanya berbeda. Modernisasi mengandung arti proses perubahan dari
teknologi menuju modern. Sedangkan westernisasi merupakan proses peniruan oleh suatu
masyarakat atau negara terhadap kebudayaan dari negara-negara Barat yang dianggap lebih
baik dari
budaya daerahnya. Dengan demikian westernisasi tidak selalu memiliki makna positif.
Sebagai contoh westernisasi adalah peniruan gaya masyarakat Eropa yang tidak semuanya
cocok dengan bangsa Indonesia.
b. Dampak Globalisasi
Globalisasi mempengaruhi kehidupan masyarakat di berbagai aspek baik politik, ekonomi,
sosial, budaya, dan sebagainya.
Dampak globalisasi terhadap kehidupan kita, antara lain:
1) Dalam Bidang Sosial
Kemudahan memperoleh jaringan informasi dan komunikasi menyebabkan pengaruh sosial
dari satu negara ke negara lain mudah dan cepat terjadi. Sebagai contoh nilai dan norma yang
berlaku di suatu negara dapat dengan mudah mempengaruhi masyarakat di belahan bumi lain.
2) Meningkatnya individualisme
Di era globalisasi ini, kesempatan individu untuk mengatur dan menentukan yang baik bagi
dirinya sendiri sangat terbuka lebar. Di bawah kondisi globalisasi, kita dihadapkan pada apa
yang disebut individualisme baru di mana orang secara aktif dan bebas membentuk diri
mereka sendiri dan menentukan identitas mereka sendiri. Tradisi dan nilai-nilai masyarakat
perlahan-lahan ditinggalkan begitu seseorang bergaul dan berinteraksi dengan tantangan
global. Norma-norma masyarakat yang sebelumnya Bagaimana dampak globalisasi terhadap
kehidupan kita?
menjadi pedoman bagi seseorang bertindak perlahan-lahan berubah menjadi longgar
3) Munculnya guncangan kebudayaan (cultural shock)
Guncangan budaya umumnya dialami oleh golongan tua yang terkejut karena melihat adanya
perubahan budaya yang dilakukan oleh para generasi muda. Cultural Shock dapat diartikan
sebagai ketidaksesuaian unsur-unsur yang saling berbeda sehingga menghasilkan suatu pola
yang tidak serasi fungsinya bagi masyarakat yang bersangkutan.
4) Kebudayaan pop
Karena globalisasi, citra (image), gagasan, dan gaya hidup baru menyebar dengan cepat ke
seluruhpelosok dunia. Perdagangan, teknologi informasi baru, dan migrasi global telah
memberi kontribusi besar bagi penyebaran citra (image), gagasan, dan gaya hidup baru
tersebut melintasi batas-batas negara..
5) Kesenjangan ekonomi
Terjadinya kesenjangan antara negara kaya dan negara miskin merupakan salah satu dampak
globalisasi.Negara yang maju dengan teknologi tinggi akan cenderung kaya dan negara
miskin yang rendah penguasaan teknologinya cenderung terus miskin.
6) Perubahan kehidupan politik
Terjadinya perubahan politik di suatu negara tidak lepas peranannya dari globalisasi.
Berbagai kasus reformasi di Afrika Utara misalnya menunjukkan bagaimana pengaruh
globalisasi. Ide-ide pembaharuan dengan mudah saling mempengaruhi.
c. Strategi Menghadapi Globalisasi
Setelah mempelajari bagaimana proses globalisasi dan berbagai dampak yang dihasilkan
tentu muncul ide, bagaimana sikap kita dalam menghadapinya? Terdapat beberapa langkah
penting untuk menghadapi globalisasi pada masa sekarang, diantaranya:
1.) Penerimaan secara terbuka (open minded)
Sikap terbuka akan membuat kita lebih dinamis,tidak terbelenggu hal-hal lama yang bersikap
kolot, dan akanlebih mudah menerima perubahan dan kemajuan zaman.
2.) Antisipatif dan selektif
Bangsa Indonesia harus memiliki kepekaan (antisipatif) perkembangan global yang sangat
cepat dalam berbagai bidang. Dengan demikian maka kita siap berhadapan dan bersaing
dengan berbagai bangsa di dunia. Namun dekikian kita tetap mampu memilih pengaruh yang
sesuai dengan bangsa kita (selektif).
3.) Adaptif
Sikap adaptif merupakan sikap mampu menyesuaikan diri terhadap hasil perkembangan
modernisasi dan globalisasi. Tentu saja penyesuaian diri yang dilakukan bersifat selektif,
artinya memiliki pengaruh positif bagi si pelaku.
Tidak hanya menerima globalisasi hanya sebagai pengguna saja, tetapi dapat menerapkan
dalam kehidupan. Contohnya perkembangan teknologi informasi yang cepat kita terapkan
untuk mendukung usaha yang telah berjalan seperti pemasaran, jual beli, dan sebagainya.
4.) Memelihara budaya asli
Bangsa Indonesia terkenal sebagai bangsa timur yang memiliki budaya sangat tinggi. Karena
itu, budaya kita menjadi salah satu kekuatan menghadapi globalisasi. Semaju apa pun
dampak modernisasi yang kita lalui, kita tidak boleh meninggalkan unsur-unsur budaya asli
sebagai identitas diri. Jepang merupakan salah satu negara yang modern dan maju, namun
tetap
mempertahankan identitas diri mereka sebagai masyarakat Jepang.
Kegiatan Belajar
Coba kamu buka internet. Carilah salah satu website yang menjual suatu
produk secara on line. Kemudian diskusikan dan tuliskan :
1. Bagaimana cara penjual menawarkan produk?
2. Bagaimana cara pembeli memilih dan membayar produk?
3. Bagaimana cara penjual mengirimkan produk?
2. Peran Indonesia dalam Kerjasama Antar Bangsa
Sejak Indonesia merdeka, upaya menjalin kerjasama dengan bangsa-bangsa lain terus
dilakukan. Kerjasama dilakukan baik antar dua negara (bilateral), maupun antar banyak
negara (multilateral). Kerjasama dilakukan dalam berbagai bidang
seperti politik, ekonomi, sosial, budaya, dan lain sebagainya. Beberapa organisasi
internasional yang Indonesia aktif di dalamnya misalnya PBB, KAA, GNB, ASEAN, OPEC,
APEC, dan APEC. Berikut ini akan dibahas beberapa peran Indonesia dalam
kerjasama internasional.
a. Peran Indonesia dalam PBB
Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) secara resmi didirikan pada
tanggal 24 Oktober 1945 dengan markas besarnya di New York Amerika Serikat.
PBB muncul sebagai tuntutan perlunya perdamaian dunia untuk menciptakan stabilitas
internasional di segala bidang. Hal ini sebagai respon terhadap situasi dunia yang mengalami
kegoncangan akibat Perang Dunia II 1939-1945. Dalam
kondisi demikian, muncullah bebrapa tokoh yang mengaggas perlunya organisasi
internasional.
Tujuan Perserikatan Bangsa-Bangsa sebagai berikut.
1 Memelihara perdamaian dan keamanan dunia.
2 Mengembangkan hubungan persahabatan antarbangsa berdasarkan asasasas persamaan
derajat, hak menentukan nasib sendiri, dan tidak mencampuri urusan dalam negeri negara
lain.
3 Mengembangkan kerjasama internasional dalam memecahkan masalahmasalah ekonomi,
sosial, budaya, dan kemanusiaan. Menyelesaikan perselisihan dengan cara damai dan
mencegah timbulnya peperangan.
4 Memajukan dan menghargai hak asasi manusia serta kebebasan atau kemerdekaan
fundamental tanpa membedakan warna, kulit, jenis kelamin, bahasa, dan agama.
5 Menjadikan pusat kegiatan bangsa-bangsa dalam mencapai kerja sama yang harmonis
untuk mencapai tujuan PBB.
PBB memiliki enam badan utama yaitu Majelis Umum, Dewan Keamanan, Dewan Ekonomi
dan Sosial, Dewan Perwalian, Mahkamah
Internasional, dan Sekretariat. Badan tertinggi PBB adalah Majelis Umumdimana setiap
negara anggota PBB menempatkan wakilnya dalam Majelis Umum (MU) tersebut. Dewan
Keamanan (DK) terdiri dari 15 negara tetap dan tidak tetap.
Anggota tetap DK adalah Amerika Serikat, Inggris, Perancis, Rusia, dan Cina, yang memiliki
Hak Veto pada setiap kebijakan keamanan.Hak veto adalah hak untuk membatalkan
keputusan, ketetapan, rancangan peraturan dan undangundang
atau resolusi. Hak veto biasanya melekat pada salah satu lembaga tinggi negara atau pada
dewan keamanan pada lembaga PBB.
Sedangkan Dewan Ekonomi dan Sosial (DES) diwakili oleh 54 negara yang keanggotaannya
dipilih melalui Sidang Umum PBB. Tugas pokoknya adalah membahas masalah ekonomi,
sosial, budaya, pendidikan, dan kesehatan, dalam setiap sidang DES. Sementara Dewan
Perwalian anggotanya terdiri dari anggota lain yang ditetapkan melalui sidang umum.
Adapun tugas pokok Dewan
Perwalianini adalah membimbing dan mengawasi negara-negara yang belum merdeka dan
belum memiliki pemerintahan sendiri.
Kemudian Mahkamah Internasional merupakan badan pengadilan PBB yang berkedudukan
di Den Haag, negeri Belanda, dan memiliki 15 hakim dengan masa jabatan sembilan tahun.
Sedangkan Sekretariat adalah badan administrasi
PBB yang dipimpin oleh seseorang Sekreteriat Jenderal. Sebagai organisasi internasional,
maka PBB tidak terlepas dari peran seerta setiap anggota dalam menyelesaikan tugas-
tugasnya. Dalam kesempatan ini akan diketengahkan peranan Indonesia dalam PBB.
Indonesia diterima menjadi anggota PBB yang ke-60, secara aklamasi
sebagai anggota pada tanggal 27 September 1950. Tujuan Indonesia masuk
menjadi anggota PBB adalah sesuai dengan amanat UUD 1945 yakni ikut serta
dalam melaksanakan ketertiban dunia.
Sebagai anggota PBB, Indonesia pernah menyatakan keluar dari PBB
pada tanggal 7 Januari 1965. Keluarnya Indonesia dari PBB terutama disebabkan oleh
perbedaan sikap politik Indonesia atas wilayah bekas jajahan Inggris di semenanjung Malaya.
Pada masa awal Orde Baru Indonesia masuk kembali menjadi anggota PBB pada tanggal 28
September 1966.
Sebagai bagian dari anggota PBB, Indonesia berkewajiban ikut andil dalam melaksanakan
program-program PBB, termasuk ikut serta dalam memelihara perdamaian dunia. Ketika di
beberapa negara terajadi perang dan sengketa, maka Indonesia juga ikut serta dalam pasukan
PBB mengirimkan pasukan keamanan yang tergabung dalam pasukan PBB. Berikut ini
pasukan8
pasukan yang dikirim oleh pemerintah RI bersama wilayah tujuannya sebagai berikut.
1. Pasukan Garuda I yang dikirim ke Sinai antara daerah Mesir dan Israel yang
bergolak karena terjadi Krisis Suez. Pengiriman pasukan dilakukan pada tanggal 6 Januari
1957 dibawah pimpinan Kolonel Hartoyodengan kekuatan 550 personel. Pasukan ini
bergabung dengan pasukan multinasional di bawah UNEF (United Nations Emergency
Forces).
2. Pasukan Garuda II dikirim ke Kongo dalam rangka meredakan Perang
Saudara di negeri tersebut setelah memperoleh kemerdekaannya dari Belgia. Pengiriman
pasukan ini dilakukan pada tanggal 10 September dan berakhir masa tugasnya sampai bulan
Mei 1961. pasukan ini dipimpin oleh Kolonel Priyatna yang anggotanya berasal dari berbagai
kesatuan seperti Divisi Siliwangi dan Detasemen Polisi Militer. Kesatuan ini bergabung
dengan
pasukan multinasional di bawah UNOC (United Nations Operation of Congo).
3. Pasukan Garuda III juga dikirim ke Kongo dan memperbesar pasukan Garuda II yang
seharusnya masa tugasnya berakhir tahun 1961. pasukan Garuda II ini bertugas di Congo dari
bulan Desember 1962 sampai bulan Agustus 1964.
Ditunjuk sebagai pimpinan pasukan adalah Brigjen Kemal Idris dan dipilih sebagai
komandan pasukan adalah Kolonel Sarbinan Mochtar.
4. Pasukan Garuda IV dikirim ke Vietnam yang sedang mengalami Perang
Saudara antara kekuatan komunis (Vietnam Utara) dan anti komunis (Vietnam Selatan).
Pasukan ini dipimpin oleh Letjen HR. Dharsono dengan komandan pasukan Brigjen Wiyogo
dengan kekuatan pasukan sebanyak 290 personil.
5. Pasukan Garuda VII dikirim ke Timur Tengah dalam rangka meredakan perang Israel-
Mesir. Kemudian bergabung dengan pasukan multinasional dibawah UNEF. Pasukan ini
diberangkatkan 25 Desember 1973 dan berakhir masa tugasnya padatanggal 23 September
1974.
6. Pasukan Garuda VIII dikirim ke Timur Tengah menggantikan Pasukan Garuda VII yang
masa tugasnya sampai tanggal 17 Februari 1975. Pasukan Garuda VIII ini dipimpin oleh
Kolonel Sudirman.
7. Kontingen Garuda IX, dikirim ke Iran-Irak pada 1988 dipimpin oleh Letkol Inf
Endriartono Sutarto. Pengiriman ke Iran-Irak ini dilanjutkan sampai dengan tahun 1990.
8. Kontingen Garuda X, dikirim ke Namibia pada 1989 di bawah misi UNTAG dan dipimpin
oleh Kol Mar Amin S.
9. Kontingen Garuda XI, dikirim ke Irak-Kuwait pada 1992 pada saat Perang Teluk di bawah
misi UNIKOM dan dipimpin oleh Letkol Inf Albert Inkiriwang. Disamping memiliki
kewajiban untuk berperan aktif dalam keanggotaan PBB, maka Indonesia juga mempunyai
hak untuk diperhatikan kepentingannya oleh PBB. Dalam hal ini memang tidak dapat
dipungkiri bahwa PBB telah banyak
memberikan bantuan kepada Indonesia terutama dirasakan misalnya mengenai
dukungannya dalam melakukan perundingan-perundingan dengan Belanda. PBB menjadi
penengah dalam pertikaian kedua negara tersebut. Contoh konkritnya PBB telah membntuk
KTN untuk memantau Perjanjian Renville, mengirmkan
UNCI untuk membantu persengketaan, dan peranan PBB dalam Perjanjian New York yang
berhasil mengembalikan Irian Barat kepada penagkuan Ibu Pertiwi
Selain memiliki enam badan utama, PBB juga memiliki badan-badan pendukung yang
bekerja di bawah garis kebijakan PBB. Badan-badan tersebut adalah sebagai berikut.
1. FAO (Food and Agriculture Organization)
Lembaga ini dibentuk pada tanggal 16 Oktober 1945, bertugas mengurusi masalah pangan
dunia. Tugas pokoknya adalah mengembangkan bidang pertanian untuk persediaan pangan
dunia dan mengurusi masalah gizi.
2. IMF (International Monetary Fund)
Lembaga ini mengurusi masalah kebijakan moneter international yang dibentuk pada tanggal
27 Desember 1945.
3. UNESCO (United Nations Edicational Scientific and Cultural Organization) Lembaga ini
mengurusi masalah pendidikan dan kebudayaan serta ilmu pengetahuan. Badan ini dibentuk
pada tanggal 4 Nopember 1946.
3. UNICEF (United Nations International Chlidrens Emergency Fund)
Lembaga ini dibentuk untuk mengurusi masalah anak-anak yang telantar baik akibat perang
maupun akibat lainnya agar dapat hidup secara normal. Badan ini dibentuk pada tanggal 11
Desember 1946.
4. ILO (International Labour Organization)
Lembaga ini mengurusi masalah perburuhan international yang dibentuk pada tahun 1946.
5. WHO (World Healt Organization)
Lembaga ini mengurusi masalah kesehatan masyarakat international yang dibentuk pada
tanggal 7 April 1948.
6. UNHCR (United Nations High Commision for Refugees)
Lembaga ini mengurusi masalah pengungsi baik karena bencana alam maupun korban
perang. Badan ini dibentuk padatanggal 1 Januari 1951.
b. Peran Indonesia dalam Konferensi Asia Afrika (KAA)
1. Latar belakang KAA
Bangsa Indonesia sebagai salah satu negara anti penjajahan
mendorong terjadinya kerjasama antara bangsa-bangsa Asia Afrika.
Gagasan tersebut berhasil direalisasikan Indonesia dengan penyelenggaraan
Konferensi Asia Afrika (KAA)di Bandung pada bulan April 1955. Bagi bangsa-bangsa Asia-
Afrika, KAA merupakan solidaritas perjuangan untuk menghapuskan segala bentuk
kolonialisme.
Perang dingin yang terjadi setelah PD II menjadi pendorong utama gagasan tersebut.
Dihadapkan pada dua kekuatan negara adikuasa tersebut, Indonesia memilih untuk berskap
netral sesuai dengan politik luar negeriBebas Aktif. Sikap politik Indonesia tersebut
didasarkan pada cita-cita proklamasi yang tertuang dalam Pembukaan UUD 1945, yang salah
satunya
adalah ikut serta dalam melaksanakan ketertiban dunia.
Latar belakang sejarah yang sama inilah yang menimbulkan
solidaritas Asia Afrika untuk kemudian menyelenggarakan Konferensi Asia
Afrika. Adapun beberapa landasan dilaksanakannya KAA ini dapat dilihat dari
beberapa pikiran pokok sebagai berikut.
1) Kondisi geografis yang identik di mana kedua benua tersebut berbatasan satu sama lain.
Mengapa Indonesia menggalang kerjasama bangsa-bangsa Asia Afrika?
2) Adanya perasaan senasib sepenanggungan sebagai negara-negara yang terjajah.
3) Untuk mengusir penjajahan diperlukan solidaritas bersama negara-negara di kawasan Asia
afrika.
4) Perlunya jalinan kerja sama yang baik negara-negara dunia ketiga yang
tidak memihak Blok Barat dan Blok Timur, sehinga eksistensinya diakui oleh dunia
internasional.
Dalam perkembangannya, solidaritas bangsa-bangsa Asia Afrika terus
digalakan melalui forum-forum diskusi dan konferensi di berbagai negara.
2. Colombo Plan
Sebelum diselenggarakan KAA di Bandung, didahului oleh Konferensi
Kolombo Sri Lanka pada tanggal 28 April sampai dengan 2 Mei 1954.
Konferensi mengahasilkan Colombo Plan atau Rencana Kolombo. Konferensi
ini dihadiri oleh lima pimpinan pemerintahan yakni PM. Ali Sastro Amidjojo
(Indonesia), PM. U Nu (Birma), PM. Sri Pandit Jawaharlal Nehru (India),
PM. Mohamad Ali Jinah (Pakistan), dan PM. Sir John Kotelawala (Sri Lanka)
Colombo Plan menyepakati perlunya diselenggarakan KAA di Indonesia.
3. Konferensi Bogor
Sebagai tindak lanjut Konferensi Kolombo, diadakanlah pertemuan
di Bogor dari tanggal 28 Desember sampai dengan 31 Desember 1954.
Konferensi ini kemudian dikenal dengan Konferensi Bogor. Seperti halnya
dalam Konferensi Kolombo, maka dalam Konferensi Bogor juga dihadiri lima
pimpinan pemerintahan negara yang sama. Karena itu, Konferensi Bogor
kemudian lebih dikenal dengan Konferensi Pancanegara. Konferensi Panca
Negara ini merekomendasikan hal-hal sebagai berikut.
1) KAA diselenggarakan di Bandung dalam bulan April 1955.
2) Lima negara peserta konferensi pancanegara ditetapkan sebagai negaranegara sponsor.
3) KAA akan mengundang 25 negara Asia Afrika.
4) Menetapkan tujuan pokok KAA yang salah satunya adalah memajukan
kerja sama antar bangsa-bangsa Asia Afrika dalam memajukan
kepentingan bersama, serta memperokokoh hubungan persahabatan.
4. Pelaksanaan Konferensi Asia Afrika (KAA)
Pada tanggal 18-25 April 1955 diselenggarakanlah KAA di Bandung
yang dihadiri oleh wakil dari 29 negara termasuk 5 negara penggagas. Ke-29
negara tersebut adalah : Indonesia, Burma, India, Pakistan, Sri Lanka,
Vietnam Utara, Vietnam Selatan, Thailand, Filipina, Laos, Kamboja, Republik
Rakyat Cina, Jepang, Yaman, Turki, Libanon, Yordania, Irak, Iran, Mesir,
Afghanistan, Ethiopia, Ghana, Liberia, Libia, Nepal, Sudan, Siria, dan Saudi Arabia.
KAA dibuka oleh Presiden Soekarno dengan memberikan pidato yang
mengingatkan bahwa kolonialisme belum mati. Adapun yang dihasilkan oleh
KAA ini adalah memuat sepuluh prinsipnya yang dikenal dengan Dasa Sila
Bandung. Adapun kesepuluh prinsip tersebut adalah sebagai berikut :
1) Menghormati hak-hak dasar manusia, tujuan-tujuan, serta asas-asas yang termuat dalam
piagam PBB.
2) Menghormati kedaulatan dan integritas teritorial semua bangsa.
3) Mengakui persamaan semua ras dan bangsa, baik besar maupun kecil.
4) Tidak melakukan intervensi atau campur tangan dalam urusan negara lain.
5) Menghormati hak setiap bangsa untuk mempertahankan diri, baik secara sendirian maupun
kolektif sesuai dengan Piagam PBB.
6) Tidak menggunakan peraturan-peraturan pertahanan kolektif untuk bertindak bagi
kepentingan khusus salah satu negara besar serta tidak melakukan tekanan terhadap negara
lain.
7) Tidak melakukan tindakan-tindakan atau ancaman agresi ataupun penggunaan kekerasan
terhadap integritas teritorial atau kemerdekaan politik suatu negara.
8) Menyelesaikan segala perselisihan internasional dengan jalan damai, seperti perundingan,
persetujuan, arbitrasi atau penyelesaian hukum atau cara damai lainnya, menurut pihak-pihak
yang bersangkutan sesuai dengan Piagam PBB.
9) Memajukan kepentingan bersama dan kerja sama.
10) Menghormati hukum dan kewajiban-kewajiban internasional.
KAA yang sebelumnya disangsikan oleh negara-negara kolonial Barat,
ternyata telah berlangsung dengan baik dan menghasilkan suatu kesepakatan yang luhur.
Konferensi ini juga merupakan pendorong bagi lahirnya Gerakan Non Blok sebagai respon
terhadap munculnya dua negara adidaya. Bagi dunia internasonal, KAA memberi pengaruh
yang relatif besar bagi perubahan hubungan tata dunia. Adapun pengaruh tersebut adalah
sebagai berikut.
1) Meningkatnya solidaritas bangsa-bangsa Asia-Afrika.
2) Mendukung perjuangan bagsa-bangsa Asia-Afrika yang belum merdeka.
3) Negara Asia-Afrika dalam sidang umum PBB mendukung perjuangan Indonesia dalam
membebaskan Irian Barat.
4) Mengurangi ketegangan Blok Barat dan Blok Timur.
5) Mengurangi adanya faham rasialitas dibeberapa negara.
Gagasan non blok dilatarbelakangi oleh memanasnya perang dingin
yang melibatkan dua negara adi kuasa yakni Amerika Serikat (Blok Barat) dan Uni Soviet
(Blok Timur). Kedua blok berupaya memperluas pengaruhnya mencari dukungan negara-
negara. Akhirnya pada tahun 1960 terbentuklah apa yang
disebut Gerakan negara-negara Non Blok atau Gerakan Gerakan Non Blok.
Adapun tokoh-tokoh yang menjadi penggagas Gerakan Non Blok tersebut adalah sebagai
berikut.
Tokoh dan Negara Penggagas Gerakan Non Blok
Nama Negara asal
Presiden Soekarno Indonesia
Presiden Gamal Abdul Naser Mesir
Perdana Menteri Sri Pandit Jawaharlal Nehru India
Presiden Josep Broz Tito Yugoslavia
Presiden Kwame Nkrumah Ghana
Gagasan Gerakan Non Blok sudah digulirkan ketika dilangsungkannya
KAA di Bandung. Akhirnya pada tahun 1961 diselenggarakanlah pertemuan dalam
rangka mempersiapkan KTT I GNB di Kairo. Pertemuan itu menampilkan prinsipprinsip
dasar diselenggarakannya Gerakan Non Blok. Kelima prinsip dasar GNB
tersebut adalah sebagai berikut.
a. Tidak memihak Blok Barat dan Timur
b. Anti kolonialisme
c. Tidak ikut serta dalam aliansi Pertahanan Militer
d. Tidak ikut serta dalam aliansi bilateral dengan negara adidaya
e. Menolak dibentuknya pangkalan militer negara adidaya di negara-negara non blok.
Peranan Indonesia dalam GNB cukup besar baik sebagai perintis
maupun sebagai anggota dan penyelenggara. Indonesia adalah salah satu negara perintis GNB
ketika KAA dilangsungkan di Bandung. Kebijakan politik luar negeri Indonesia yang bebas
aktif telah menjadi pembuka bagi Indonesia untuk masuk
dalam GNB. Sebagaimana telah dituliskan sebelumnya, Indonesia juga berperan dalam
persiapan penyelenggaraan KTT I GNB yang menghasilkan lima prinsip dasar GNB.
d. Peran Indonesia dalam ASEAN
Menjelang berakhirnya konfrontasi Indonesia-Malaysia pada tahun 1966, para pemimpin
bangsa di Asia Tenggara merasakan perlu adanya organisasi yang menaungi kerja sama
regional. Hal ini dimaksudkan untuk memperkuat kedudukan dan kestabilan sosial ekonomi
di wilayah Asia Tenggara. Dengan demikian maka pada tanggal 5-8 Agustus 1967
diselenggarakanlah pertemuan
Menteri Lima Negara yang berlangsung di Bangkok. Adapun yang hadir dalam pertemuan
Bangkok itu adalah sebagai berikut :
a. Adam Malik : Indonesia
b. Tun Abdul Razak : Malaysia
c. Narciso Ramos : Filipina
d. Thanat Khoman : Thailand
e. S. Rajaratnam : Singapura.
Dalam pertemuan Bangkok ini dideklarasikan apa yang disebut Bangkok Declaration pada
tanggal 8 Agustus 1967. Bangkok Declaration adalah bentuk persetujuan kelima negara untuk
membentuk sebuah organisasi kerja sama regional yang dikenal dengan nama ASEAN
(Assocation Of South East Asian Nations). Adapun tujuan pembentukan ASEAN ini adalah
untuk mempercepat
pembangunan ekonomi, stabilitas sosial budaya, dan kesatuan regional melalui usaha dengan
semangat tanggung jawab bersama dan persahabatan, yang akan menjamin bebasnya
kemerdekaan negara-negara anggota. Secara terperinci tujuan dari pembentukan ASEAN ini
dapat dijelaskan sebagai berikut.
a. Mempercepat pertumbuhan ekonomi, sosial, dan budaya di kawasan AsiaTenggara.
b. Meningkatkan stabilitas regional Asia Tenggara.
c. Meningkatkan kerjasama di bidang ekonomi, sosial, budaya, tekonologi, ilmupengetahuan,
dan administrasi.
d. Saling mendukung kebijakan dalam negeri masing-masing anggota, dan
e. Memelihara kerjasama regional.
Pada tanggal 26 Agustus 2007 ASEAN telah mencanangkan Perjanjian Perdagangan Bebas
dengan Cina, Jepang, Korea Selatan, India, Australia,Selandia Baru yang akan dilaksanakan
pada tahun 2013, dengan pengukuhan Masyarakat Ekonomi ASEAN tahun 2015.
Hal penting perkembangan ASEAN pada saat ini adalah eksistensi AFTA (ASEAN Free
Trade Area). AFTA merupakan kesepakatan anggota ASEAN untuk membentuk suatu
kawasan perdagangan bebas dalam rangka meningkatkan daya saing ekonomi kawasan
regional ASEAN dengan menjadikan ASEAN sebagai basis produksi dunia serta
menciptakan pasar regional bagi 500
juta lebih penduduknya.
Sejarah AFTA berawal kesepakatan negara anggota ASEAN tentang
ASEAN Preferential Trade Association (PTA) pada tahun 1977. Kesepakatan
tersebut bertujuan memberi keuntungan perdagangan negara-negara ASEAN.
PTA ini merupakan kesepakatan untuk mengurangi hambatan perdagangan
terhadap produk-produk tertentu. Pada awalnya, skema yang dibangun bersifat
sukarela dimana negara anggota diberi pilihan untuk menunjuk produk-produk apa yang
diberikan konsesi.
ASEAN kemudian membentuk Framework Agreement on Enhancing
Economic Cooperation pada waktu Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN ke IV di
Singapura tahun 1992. Perjanjian ini kemudian melahirkan ASEAN Free TradeArea (AFTA)
dalam jangka waktu 15 tahun. Pada KTT ASEAN di Bangkok tahun 1995, jangka waktu
tersebut dikurangi menjadi 10 tahun, dengan ketetapan bahwa penghapusan rintangan dimulai
tahun 1993.
AFTA memiliki tujuan strategis yakni meningkatkan keunggulan komparatif regional
ASEAN sebagai suatu kesatuan unit produksi. Negara anggota ASEAN berkomitmen
menghapus tarif dan non-tarif untuk meningkatkan efisiensi ekonomi, produktivitas dan daya
saing negara anggota ASEAN.
Perkembangan terakhir yang terkait dengan AFTA adalah adanya
kesepakatan untuk menghapuskan semua bea masuk impor barang bagi Brunai Darussalam
pada tahun 2010, Indonesia, Malaysia, Philippines, Singapura dan Thailand, dan bagi
Kamboja, Laos, Myanmar dan Vietnam pada tahun 2015.
e. Kerjasama dalam Organisasi Konferensi Islam (OKI )
Organization of the Islamic Cooperation atau Organisasi Konferensi Islam
(OKI) merupakan organisasi internasional non militer yang didirikan di
Rabat,Maroko pada tanggal 25 September 1969.Lembaga ini merupakan
organisasi negara-negara yang penduduknya mayoritas Islam. Adapun tujuan
didirikannya OKI adalah untuk meningkatkan solidaritas negara-negara muslim.
Solidaritas muslim mulai dirasakan sebagai suatu keperluan tatkala ada salah
satu negara Islam yang belum memperoleh kedaulatan. Ketika Yerusalem jatuh
ke tangan Israel, kemudian dtambah tindakan-tindakan Israel yang menghina
umat Islam, seperti pembakaran Masjid Al Aqsa pada tanggal 21 Agustus 1969,
maka spontan membanngkitkan kemarahan umat Islam dunia. Negara-negara
Arab kemudian mengadakan pertemuan-pertemuan untuk membentuk organisasi
negara-negara Islam. Akhirnya dengan diselenggarakannya Konferensi
Jedah,dan terbentuklah apa yang disebut OKI. Terpilih PM. Malaysia Tengku
Abdul Rachman sebagai Sekjen OKI yang pertama.
Pada mulanya, anggota OKI hanya terdiri dari 28 negara saja, namun
nampaknya solidaritas muslim semakin meningkat, sehingga sekarang jumlah
anggota OKI sebanyak 57 negara yang tersebar di beberapa benua termasuk
Indonesia. Dalam hubungan internasional, Indonesia memanfaatkan OKI sebagai
forum untuk meningkatkan kerjasama baik regional maupun global. Pada setiap
penyeleggaraan KTT OKI, Indonesia selalu berperan aktif membantu mencarikan
solusi masalah-masalah yang dihadapi negara-negara anggota OKI. Disitulah
nampaknya politik bebas aktif Indonesia cukup berperan dan diperhitungkan oleh
forum OKI. Buktinya Indonesia menjadi penggagas dibentuknya Komite
Perdamaian Islam dalam KTT OKI di Thaif, Arab Saudi pada tahun 1981.
Indonesia juga ikut berperan dalam perdamaian Bangladesh-Pakistan, dan
Indonesia juga turut mengecam kebijakan Israel terhadap Palestina.
f. Asia Pasific Economic Cooperation (APEC)
APEC didirikan oleh negara-negara Asia Pasific pada bulan Desember
1989 di Canbera, Autralia.Tujuan dibentuknya lembaga ini adalah untuk
memajukan kerjasama ekonomi negara-negara di kawasan Asia-Pasific. Lembaga
ini diperlukan dalam rangka memutuskan kerja sama ekonomis dan mencegah
upaya-upaya pihak tertentu untuk melakukan monopoli perekonomian.
Sewaktu APEC baru berdiri, keanggotaannya hanya meliputi negara
Asia-Pasific termasuk Indonesia. Dalam hubungan internasional Indonesia
memanfaatkan forum APEC sebagai pendukung kerja sama ekonomi. Hal ini
dibuktikan dengan tampilnya Indonesia sebagai ketua APEC untuk masa jabatan
1994-1995. Indonesia juga berhasil menyelenggarakan Konferensi APEC pada
tahun 1994 di Bogor. Konferensi APEC itu dihadiri olel 18 negara anggota yakni :
Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, Thailand, Brunai Darusalam, RRC,
Jepang, Korea Selatan, Hongkong, Taiwan, Papua Nugini, Australia, Selandia
Baru, Chile, Mexsico, Kanada, dan Amerika Serikat.
Keterlibatan Indonesia dalam berbagai forum internasional, adalah
bentuk politik luar negeri RI yang bebas dan aktif. Keaktifan Indonesia dalam
kerjasama ASEAN, OKI, APEC, GNB, PBB, sesuai dengan apa yang telah
digariskan oleh Pancasila dan pembukaan UUD 1945. Namun yang perlu diingat
adalah, mari bangsa ini bersama-sama belajar dari sejarah, agar masa depan
bangsa lebih baik, meskipun harus dengan berkaca pada masa lampau yang
buram. Sejarah adalah panorama kehidupan yang penuh warna. Maka mari kita
bangun bangsa ini dengan memberikan warna-warna yang baik.
3. Pengaruh Kerjasama Internasional bagi Bangsa Indonesia
Kerjasama antarbangsa merupakan kebutuhan mutlak suatu bangsa.
Ibaratnya hidup dalam suatu lingkungan masyarakat, kita tidak mungkin hidup
sendirian. Manusia dikodratkan untuk saling membutuhkan dan saling membantu.
Sebagai bangsa yang merdeka, kerjasama internasional merupakan kebutuhan yang tidak
mungkin ditawar.
Berikut ini adalah beberapa dampak kerjasama internasional bagi Indonesia
1. Memperkuat kedudukan dan kekuatan tawar-menawar Indonesia dalam dunia
internasional.
2. Meningkatnya kegiatan ekonomi dalam negeri karena banyak investor yang masuk dan
menanamkan modalnya.
3. Masuknya ilmu pengetahuan dan teknologi membuat Indonesia dapat belajar sesuatu yang
baru dan dapat melakukan alih teknologi.
4. Produk-produk dalam negeri yang berlebihan dapat diekspor ke luar negeri. Begitu juga
barang- barang yang tidak dapat dihasilkan di dalam negeri bisa didatangkan dari luar negeri.
5. Indonesia dapat berspesialisasi dalam menghasilkan barang-barang dan jasa
yang sesuai dengan sumber daya alam, sumber daya manusia, dan sumber daya modal yang
tersedia.
6. Penanaman modal asing di Indonesia menyerap banyak tenaga kerja Indonesia.
7. Dalam mendapatkan bahan baku, bahan penolong, peralatan, maupun tenaga ahli,
Indonesia pun bisa mendatangkan dari luar negeri.
Kegiatan Belajar
1. Bentuklah kelompok dengan anggota 3-4 orang.
2. Diskusikan bagaimana keuntungan dan kerugian bangsa Indonesia
seandainya tidak iku organisasi PBB
4. Rangkuman
Modernisasi mencakup suatu proses perubahan total kehidupan bersama
yang tradisional ke arah kemajuan yang rasional dalam segala bidang. Modernisasi
telah mendorong terjadinya kemajuan di berbagai bidang kehidupan masyarakat,
yang akhirnya berdampak pada globalisasi. Globalisasi memiliki makna proses
yang mendunia, dimana secara politik dan geografis batas-batas negara menjadi
kabur. Peristiwa yang terjadi di suatu tempat dengan cepat mempengaruhi berbagai
aktivitas kehidupan di belahan bumi lain. Kita harus bisa memanfaatkan proses
modernisasi dan globalisasi secara arif. Sebab kedua hal tersebut dapat berdampak
baik dan buruk.
Indonesia sebagai negara yang berdaulat memiliki kesamaan derajat
dengan bangsa-bangsa lain di dunia. Eksistensi bangsa Indonesia tidak bisa lepas
dari bangsa lain. Karena itulah sejak Indonesia merdeka, bangsa kita terus
berusaha menjalin hubungan dan kerjasama antar bangsa. Tekad ini ditunjukkan
bangsa Indonesia melalui aktivitas baik dalam bidang politik, ekonomi, maupun
sosial budaya. Beberapa bentuk kerjasama internasional bangsa indonesia
misalnya PBB, KAA, GNB, ASEAN, OKI, dan APEC. Di luar keenam lembaga
internasional tersebut Indonesia juga terlibat berbagai kerjasama di bidang-bidang
yang lain. Semua usaha tersebut ditujukan untuk membangun kehidupan bangsa
dan negara dan menegakkan ketertiban dunia atas dasar kemerdekaan.
5. Evaluasi
Pilihan Ganda
1. Teknologi informasi adalah salah satu faktor pendorong arus globalisasi. Kini,
setiap orang dapat saling memberi dan menerima kabar dari dan ke wilayah
manapun di penjuru bumi melalui jaringan internet. Kemajuan di bidang transportasi
juga membuat perpindahan barang dan penumpang semakin cepat. Seolah-olah
ada kekaburan batas jarak dan waktu. Pernyataan berikut yang paling tepat dalam
menyimpulkan wacana di atas … .
A. kemajuan teknologi dan informasi adalah dampak utama dari globalisasi
B. tanpa internet tidak ada globalisasi
C. globalisasi membuat interaksi social tatap muka kehilangan makna
D. teknologi informasi dan transportasi mempercepat perkembangan globalisasi
2. Globalisasi yang mempengaruhi lifestyle(gaya hidup) remaja, seperti mode dan gaya
penampilan ala selebriti dari negara-negara lain, bagi sebagian kalangan sudah dianggap
sampai tahap yang menghawatirkan. Karena dampak globalisasi
terhadap perubahan budaya di kalangan remaja akan berpengaruh kepada … .
A. semakin tebalnya rasa nasionalisme di kalangan remaja
B. semakin meningkatnya sikap solidaritas
C. semakin berkurangnya kebanggaan kepada budaya sendiri
D. semakin berkembangnya orientasi terhadap prestasi
3. Organisasi di bawah naungan PBB yang mengurusi masalah kesehatan dunia adalah....
a. UNHCR c. ILO
b. FAO d. WHO
4. Salah satu prinsip dasar Gerakan non Blok adalah ....
a. Tidak memihak Blok Barat maupun Blok Timur
b. Mendesak negara-negara adikuasa untuk menghentikan persenjataan nuklir
c. Memutuskan hubungan diplomatik dengan negara-negara adikuasa
d. Dibentuk fakta militer oleh negara-negara peserta Gerakan Non Blok
5. Pernyataan berikut yang tidak mencerminkan kesepakatan kerjasama antar negara sesama
anggota ASEAN adalah… .
A. kerjasama di bidang pendidikan.
B. kerjasama di bidang ekonomi.
C. kerjasama militer sebagai pakta pertahanan.
D. kerjasama di bidang kebudayaan dan penerangan.