Anda di halaman 1dari 9

KONFLIK PERAN GANDA WANITA DALAM PANDANGAN ISLAM

Lutfiana Agustin1

IAIN Tulungagung, Jalan Mayor Sujadi Timur No. 46, Tulungagung 6221

Email : Lutfiana1008@gmail.com

Abstrak

Di era globalisasi ini banyak terjadi pro dan kontra antara hukum wanita karier. Dimana banyak
perempuan yang berlomba-lomba untuk menguasai wilayah kerja kaum laki-laki. Mereka mengira
bahwa hal tersebut adalah bagian yang dapat menggambarkan persamaan hak dan kewajiban
antara laki-laki dan perempuan. Pada zaman dahulu laki-laki berperan sebagai pencari nafkah
tunggal, dan wanita sebagai pengelola utama kehidupan dirumah, namun sekarang banyak diantara
keluarga terutama dikota-kota yang tidak lagi seperti itu.

Agama islam sebenarnya tidak melarang wanita untuk berkarier, namun islam menghendaki agar
wanita melakukan pekerjaan (karier) yang tidak bertentangan dengan kodrat wanitanya. Karena
jika pekerjaan wanita menyimpang dengan kodrat wanitanya maka akan terjadi konflik keluarga
yang akan merugikan dirinya sendiri dan keluarga. Sebagai wanita karier harus bisa mengatasi
berbagai konflik yang timbul dalam keluarganya.

Kata kunci : wanita karier, konflik, perspektif islam

PENDAHULUAN

Perkembangan zaman yang sangat pesat menimbulkan perbedaan yang sangat


menonjol terhadap peran wanita. Pada zaman dahulu peran wanita identik dengan
pekerjaan rumah tangga seperti mengurus rumah, mencuci, dan juga melayani
suami. Kini, peran wanita mengalami banyak perebuhan. Wanita tidak hanya
menjadi seorang ibu rumah tangga tetapi sebagai wanita karier. Menurut agama
islam wanita berperan sebagai pengelola utama kegiatan rumah tangga, berperan
sebagai ibu dan istri yang sangat penting bagi keluarganya.

Namun kenyataanya sekarang banyak wanita yang memilih untuk menjadi


seorang ibu dan wanita karier memerankan peran ganda wanita dalam

1
Lutfiana agustin adalah Mahasiswa Prodi Ekonomi Syariah, S1, IAIN Tulungagung.

1
keluarganya. meskipun akan menimbulkan konflik keluarga. Tugas wanita karier
memang lebih banyak. Selain dituntut sebagai ibu rumah tangga dan juga dituntut
oleh pekerjaannya. Jika wanita karier lebih mengutamakan pekerjaannya maka
akan berdampak pada keluarganya dan sebaliknya, jika wanita karier
mementingkan keluarga nya maka akan berdampak pada pekerjaanya. Jarang
sekali wanita dapat melakukan peran ganda secara seimbang. Selalu ada yang
dikorbankan dari peran ganda wanita tersebut.

Menyadari konflik yang akan terjadi dari peran ganda wanita. Maka wanita harus
bisa menempatkan dirinya sebaik muungkin dan harus bisa memilih peran
manakan yang lebih penting. Jika tidak ada sesuatu permasalahan dalam keluaraga
yang mengharuskan menjadi wanita karier lebih baik wanita berperan sesuai
kodratnya.

PEMBAHASAN

Peran wanita dalam islam

1. Peran wanita sebagai seorang anak

Dalam sebuah keluarga, anak perempuan layak mendapatkan posisi dan perlakuan
yang sama dengan anak laki-laki. Seorang anak perempuan dalam keluarganya
berperan sebagai pemelihara tradisi, nilai-nilai dan norma yang ada pada keluarga
dan masyarakat. Anak peremopuan yang memiliki sifat lembut berperan menjaga
kemuliaan keluarganya dengan menjaga diri dan kehormatannya serta menuntut
ilmu intuk membahagiakan orangtuanya. Anak perempuan juga berperan dalam
membantu tugas-tugas rumah tangga dalam keluarganya.2

2. Peran wanita sebagai seorang istri

Setelah menikah wanita memiliki peran sebagai seorang istri yang harus
melaksanakan kewajibannya sebagai seorang istri. Kewajiban seorang istri
terhadap suami sendiri antara lain :

2
Syaikh Mutawalli, Fiqh Perempuan, (Yogyakarta: Amzah,2005), Hal. 138

2
a) Taat kepada Suami dalam hal kebaikan
b) Tidak Keluar rumah melainkan atas izin suami
c) Tidak menjauhi tempat tidur suami
d) Ridho dengan apa yang Allah berikan.kepadanya
e) Berhias dan memakai wangi-wangian saat suami berada di rumah
f) Melaksanakan tugas-tugas rumah tangga.dan mengurus anak-anak
g) Berlemah lembut dalam bersikap dan bertutur kata manis

3. Peran wanita sebagai seorang ibu

Wanita dilahirkan nantinya akan menjadi seorang ibu. Dimana peran ibu
sangatlah penting bagi perkembangan anak-anaknya. Ibu merupakan guru pertama
bagi anak-anaknya. Sejak Allah meniupkan ruh pada rahim seorang wanita, proses
pendidikan anak sudah dimulai. Seorang ibu berperan mendidik anaknya sejak ia
masih dalam kandungan dan membiasakannya dengan kebiasaan yang sesuai
dengan agama islam. Adapun pendidikan yang seharusnya ditanamkan seorang
ibu pada anaknya mencakup hal-hal berikut ini3 :

a) Pendidikan akidah
b) Pendidikan ibadah
c) Pendidikan akhlak

4. Peran wanita dalam lingkungan sosial

Wanita disamping perannya dalam keluarga, ia juga bisa mempunyai peran


lainnya di dalam masyarakat dan Negara. Jika ia adalah seorang yang ahli dalam
ilmu agama, maka wajib baginya untuk mendakwahkan apa yang ia ketahui
kepada kaum wanita lainnya. Begitu pula jika ia merupakan seorang yang ahli
dalam bidang tertentu, maka ia bisa mempunyai andil dalam urusan tersebut

3
Rian permana, Peranan Wanita Islam, https://muslim.or.id/9142-peranan-wanita-dalam-
islam.html,2012, diakses tgl 18 mei 2019 pukul 10.00

3
namun dengan batasan-batasan yang telah disyariatkan dan tentunya setelah
kewajibannya sebagai ibu rumah tangga telah terpenuhi.

Banyak hal yang bisa dilakukan kaum wanita dalam masyarakat dan
Negara, dan ia punya perannya masing-masing yang tentunya berbeda dengan
kaum laki-laki. Hal ini sebagaimana yang dilakukan para shahabiyah nabi.Pada
jaman nabi, para shahabiyah biasa menjadi perawat ketika terjadi peperangan,
atau sekedar menjadi penyemangat kaum muslimin, walaupun tidak sedikit pula
dari mereka yang juga ikut berjuang berperang menggunakan senjata untuk
mendapatkan syahadah fii sabilillah, seperti Shahabiyah Ummu Imarah yang
berjuang melindungi Rasulullah dalam peperangan.Sehingga dalam hal ini,
peran wanita adalah sebagai penopang dan sandaran kaum laki-laki dalam
melaksanakan tugas-tugasnya.

Peran sebagai wanita karier

Diantara banyak sebab wanita memutuskan untuk berkarier adalah karena


beberapa hal seperti :

a) Wanita single parent yang memandang karier sebagai kebutuhan yang


harus dilakoni untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
b) Pendapatan yang diterima dari seorang suami masih minim, sehingga
mengharuskan wanita memilih untuk berkarier membantu perekonomian
keluarga
c) Wanita yang menjadi penompang hiduo keluarga besarnya akan
memandang berkarier adalah pilihan yang harus diambil sehingga dia
bisa mandiri memberikan materi kepada keluarga besarnya tanpa harus
meminta kepada suami
d) Wanita yang sudah mapan kehidupan keluarga nya memilih berkarier
untuk menunjang kebutuhan hidupnya atau life style.

4
Konflik keluarga

Menjalankan dua peran sekaligus secara tidak langsung memberikan


dampak baik bagi wanita itu sendiri maupun bagi lingkungan keluarga. Wanita
dengan peran ganda dituntut untuk berhasil dalam dua peran yang berbeda.
Kondisi tersebut seringkali menjadi dilema bagi seorang wanita. Disatu sisi, ia
harus memiliki kesempatan untuk menghasilkan kinerja terbaik di dalam
pekerjaannya, namun disisi lain ia harus memiliki waktu untuk keluarganya.
Karena dalam islam wanita yang sudah menikah diwajibkan untuk mengurus
suami dan anak-anaknya.

Setidaknya ada tiga konflik dari peran ganda wanita karier yang dapat
terjadi antara lain : persoalan pengasuhan anak, pekerjaan rumah tangga, dan
minimnya interaksi dalam rumah tangga.

1. Pengasuhan anak

Wanita yang sudah menyandang status ibu mempunyai kewajiban mengasuh


anak-anaknya. Dimana ibu merupakan guru pertama bagi anak-anaknya.
Tetapi banyak wanita karier yang dilema dimana dia dituntut dalam
pekerjaannya dan juga dituntut sebagai ibu. Terkadang mereka memilih untuk
memperkerjakan orang untuk mengasuh anaknya. Dalam kasus ini, banyak
anak-anak yang kurang bahagia berada dirumah karena merasa kurang
mendapat perhatian dan kasih sayang dari seorang ibu. Kurangnya waktu
berkomunikasi antara ibu dan anak. Sehingga banyak anak yang kurang dekat
dengan ibunya, bahkan jika anak itu sudah mulai beranjak remaja terkadang
malu jika ingin berbagi cerita kepada ibunya.

2. Pekerjaan rumah tangga

Selain menjadi seorang ibu, wanita seringkali diberi tanggung jawab atas
pekerjaan di dalam rumah seperti membersihkan rumah, mecuci baju,
menyiapkan makanan untuk keluarga. Namun perkerjaan ini memerlukan
waktu dan tegana yang ekstra bagi wanita. Sebagian pekerjaan-perkerjaan itu

5
mungkin bisa digantikan oleh orang lain. Tetapi kewajiban seorang istri untuk
melayani suaminya tidak dapat digantikan oleh siapapun.

3. Minimnya interaksi dalam rumah tangga

Komunikasi dan interaksi adalah sarana untuk mengutarakan kebutuhan,


keinginan, keluhan atau persoalan-persoalan yang sedang dihadapi oleh
anggota keluarga. Semakin tinggi intesitas komunikasi dan interaksi dalam
keluarga akan berdampak pada semakin tinggi kesempatan untuk saling
berbagi dan mendukung dan menciptakan kedekatan satu sama lain. Namun,
jika wanita memilih untuk berkarier dan berkurangnya waktu untuk
berinteraksi dan komunikasin dengan keluarga akan berdampak pada
kedekatan seorang wanita dengan suami dan anaknya.

Dampak positif wanita karier

a) Terhadap kondisi ekonomi keluarga


Wanita karier dapat membantu perekonomian keluarga. Dalam
kehidupan manusia kebutuhan ekonomi merupakan kebutuhan primer.
Kesejahteraan manusia dapat tercipta manakala kehidupannya
ditunjangdengan perekonomian yang baik pula.
b) Sebagai pengisi waktu
Pada zaman sekarang ini hampir semua peralatan rumah tangga
memakai tekhnologi yang canggih. Sehingga tugas wanita dalam
rumah tangga menjadi mudah dan ringan. Tentu saja wanita memiliki
banyak waktu luang dan merasa bosan sehingga memilih untuk
melakukan pekerjaan diluar rumah.
c) Percaya diri dan lebih merawat penampilan
Biasanya seorang wanita yang tidak aktif di luar rumah akan malas
untuk berhias diri, karena ia merasa tidak diperhatikan dan kurang
bermafaat. Dengan berkarier, maka wanita merasa dibutuhkan dalam
masyarakat sehingga timbullah kepercayaandiri.

6
Dampak positif wanita karier

a) Terhadap anak
Seorang wanita karier biasa pulang ke rumah dalam keadaan lelah
setelah sehariam bekerja di luar rumah, hal ini secara psikologis akan
berpengaruh terhadap tingkat kesabaran dimilikinya, baik dalam
menghadapi pekerjaan rumah tangga sehari-hari, maupun dalam
menghadapi anak-anaknya. Jika ini terjadi yang ibu akan mudah
marah dan berkurang rasa pedulinya terhadap anak. Banyak anak yang
menjadi korban karena kurang kasih sayang nya seorang ibu sehingga
mereka terkadang salah pergaulan dan merugikan diri sendiri.
b) Terhadap suami
Seorang wanita yang berkarier dan memiliki jabatan yang lebih
daripada suami terkadang juga merasa lebih daripada suami. Dan
mengakibatkan konflik rumah tangga.

Solusi peran ganda wanita karier dalam perspektif islam

Berkarier bukanlah sesuatu yang haram bagi seorang wanita, namun ada
beberapa ketentuan atau syarat-syarat diperbolehkannya wanita berkarier
menurut islam antara lain4 :

a) Karena kondisi keluarga yang mendesak


b) Keluar bersama mahramnya
c) Tidak berdesak-desakan dengan laki-laki dan bercampur baur dengan
mereka
d) Pekerjaan tersebut sesuai dengan tugas seorang wanita
e) Mendapatkan ijin dari suami

Ada beberapa hal yang dapat dilakukaan wanita karier dalam mengatasi konflik
keluarga dan pekerjaannya, antara lain :

a) Wanita hendaknya memilih perkerjaan yag jauh dari mudhrat

4
Syaikh Mutawalli, Fiqh Perempuan, (Yogyakarta: Amzah,2005), Hal. 141

7
b) Memilih pekerjaan yang sesuai kondratnya sebagai wanita
c) Memilih pekerjaan yang bisa dikerjakan dirumah seperti berdagang
atau usaha
d) Memilih pekerjaan yang hendaknya mempertimbangkan waktu
e) Wanita tidak perlu ambisius dalam pekerjaan

PENUTUP

Kesimpulan

Berkarier dalam islam sebenarnya tidak diharamkan. Wanita berkarier merupakan


wanita yang melakukan pekerjaan sesuai di bidang keahliannya. Faktor yang
menyebabkan wanita berkarier tidah hanya disebabkan kaena faktor ekonomi
melainkan juga faktor individu yang ditimbulkan oleh keinginan unruk
mengembangkan diri dan berperan di dalam masyarakat.

Namun di sisi lain ketika wanita terjun sebagai wanita karier ia akan memiliki
peran ganda yaitu sebagai ibu rumah tangga dan wanita karier. Dalam banyak
kasus, seringkali wanita karier dihadapkan pada konflik keluarga dan pekerjaan.
Tidaklah mudah bagi seorang wanita karier membagi waktu seimbang antara
pekerjaan rumah dan pekerjaan di luar rumah.

Untuk mengatasi konflik keluarga dan pekerjaan, ada beberapa cara untuk
mengatasinya antara lain : memilih pekerjaan yang tidak bertentangan dengan
syariat islam dan kodrat kewanitaan, serta pekerjaan yang tidak mengahalangi
tugasnya sebagai seorang ibu rumah tangga.

8
DAFTAR RUJUKAN

Muhammad, Syaikh Kamil. 1998. Fiqih Wanita. Jakarta : Pustaka Al – Kautsar.

Mutawalli, Syaikh. 2005. Fiqh Perempuan. Yogyakarta : Amzah.

Rian Permana,2012, Peranan Wanita Muslim, [INTERNET]


https://muslim.or.id/9142-peranan-wanita-dalam-islam.html diakses
pada 18 mei 2019 pukul 10.00

Wahyu Nur Mahya, 2014, Peran Ganda Wanita : Karier vs Ibu Rumah Tangga,
[INTERNET] http://notemahya.blogspot.com/2014/11/peran-ganda-wanita-karier-vs-
ibu-rumah.html diakses pada 19 mei 2019 pukul 11.00

Anda mungkin juga menyukai