Anda di halaman 1dari 17

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah


memberikan rahmat serta karunia-Nya kepada kami sehingga kami
berhasil menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya dengan judul
“Konsep keperawatan ibu dengan gangguan menstruasi”.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh
karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun
selalu kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini.
Kami berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca,
khususnya bagi teman-teman mahasiswa DIV Keperawatan Singkawang.
Akhir kata kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang
telah berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir.
Semoga Allah SWT senantiasa meridhoi segala usaha kita. Aamiin.

Singkawang,999 September 2019

Penyusun

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..........................................................................................................i
DAFTAR ISI......................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................................1
A. Latar Belakang.......................................................................................................1

B. Rumusan Masalah..................................................................................................2

C. Tujuan....................................................................................................................2

BAB II...............................................................................................................................3
PEMBAHASAN................................................................................................................3
A. Pengertian Gangguan Pada Menstruasi.................................................................3

B. Jenis-jenis Menstruasi............................................................................................3

C. Mengatasi Gangguan Menstruasi.........................................................................10

BAB III............................................................................................................................12
PENUTUP.......................................................................................................................12
A. Kesimpulan..........................................................................................................12

B. Saran....................................................................................................................12

DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................................14

2
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Menstruasi atau haid mengacu kepada pengeluaran secara periodik darah


dan sel-sel tubuh dari vagina yang berasal dari dinding rahim wanita.
Menstruasi dimulai saat pubertas dan menandai kemampuan seorang wanita
untuk mengandung anak, walaupun mungkin faktor-faktor kesehatan lain
dapat membatasi kapasitas ini. Menstruasi biasanya dimulai antara umur 10
dan 16 tahun, tergantung pada berbagai faktor, termasuk kesehatan wanita,
status nutrisi, dan berat tubuh relatif terhadap tinggi tubuh. Menstruasi
berlangsung kira-kira sekali sebulan sampai wanita mencapai usia 45 – 50
tahun, sekali lagi tergantung pada kesehatan dan pengaruh-pengaruh lainnya.
Akhir dari kemampuan wanita untuk bermenstruasi disebut menopause dan
menandai akhir dari masa-masa kehamilan seorang wanita. Panjang rata-rata
daur menstruasi adalah 28 hari, namun berkisar antara 21 hingga 40 hari.
Panjang daur dapat bervariasi pada satu wanita selama saat-saat yang berbeda
dalam hidupnya, dan bahkan dari bulan ke bulan tergantung pada berbagai
hal, termasuk kesehatan fisik, emosi, dan nutrisi wanita tersebut.
Menstruasi merupakan bagian dari proses reguler yang mempersiapkan
tubuh wanita setiap bulannya untuk kehamilan. Daur ini melibatkan beberapa
tahap yang dikendalikan oleh interaksi hormon yang dikeluarkan oleh
hipotalamus, kelenjar dibawah otak depan, dan indung telur. Pada permulaan
daur, lapisan sel rahim mulai berkembang dan menebal. Lapisan ini berperan
sebagai penyokong bagi janin yang sedang tumbuh bila wanita tersebut hamil.
Hormon memberi sinyal pada telur di dalam indung telur untuk mulai
berkembang. Tak lama kemudian, sebuah telur dilepaskan dari indung telur
wanita dan mulai bergerak menuju tuba Falopii terus ke rahim. Bila telur
tidak dibuahi oleh sperma pada saat berhubungan intim (atau saat inseminasi
buatan), lapisan rahim akan berpisah dari dinding uterus dan mulai luruh serta

1
akan dikeluarkan melalui vagina. Periode pengeluaran darah, dikenal sebagai
periode menstruasi (atau mens, atau haid), berlangsung selama tiga hingga
tujuh hari. Bila seorang wanita menjadi hamil, menstruasi bulanannya akan
berhenti. Oleh karena itu, menghilangnya menstruasi bulanan merupakan
tanda (walaupun tidak selalu) bahwa seorang wanita sedang hamil.
Kehamilan dapat di konfirmasi dengan pemeriksaan darah sederhana.

B. Rumusan Masalah
1. Definisi menstruasi ?
2. Jenis –jenis gangguan menstruasi?
3. Cara mengatasi gangguan menstruasi ?

C. Tujuan
1. Menjelaskan tentang definisi dari menstruasi
2. Menyebutkan dan menjelaskan tentang gangguan menstruasi
3. Menjelaskan bagaimana cara mengatasi gangguan menstruasi

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Gangguan Pada Menstruasi


Gangguan menstruasi adalah kondisi dimana siklus menstruasi
mengalami anomaly atau kelainan. Hal ini bisa berupa perdarahan menstruasi
yang terlalu banyak atau terlalu sedikit, siklus menstruasi yang tidak
beraturan, dan bahkan tidak haid sama sekali.

B. Jenis-jenis Menstruasi

,Setiap wanita kemungkinan dapat mengalami salah satu atau lebih jenis
gangguan haid. Berikut ini macam-macam gangguan menstruasi yang
perlu Anda Ketahui;

1. Amenore

Amenore adalah belum mengalami menstruasi pada seorang


wanita. Istilah gangguan menstruasi ini digunakan untuk perempuan
yang belum mulai menstruasi setelah usia 15 tahun (amenore primer).
Selain itu wanita yang berhenti menstruasi selama 3 bulan, padahal
sebelumnya pernah menstruasi (amenore sekunder).

Amenore primer biasanya disebabkan oleh gangguan hormon


atau masalah pertumbuhan. Sementara amenore sekunder dapat
disebabkan oleh rendahnya hormon pelepas gonadotropin (pengatur
siklus haid), stres, anoreksia, penurunan berat badan yang ekstrem,
gangguan tiroid, olahraga berat, pil KB, dan kista ovarium.

3
2. Sindrom pramenstruasi (PMS)

Sindrom pramenstruasi adalah sekelompok gejala fisik, emosi,


dan perilaku yang umumnya terjadi pada minggu terakhir fase luteal
(seminggu sebelum haid). Gejala PMS atau gangguan haid ini
biasanya tidak dimulai sampai 13 hari sebelum siklus, dan selesai
dalam waktu 4 hari setelah perdarahan dimulai.

Berikut beberapa gejala PMS yang sering dirasakan wanita:

a. Payudara menjadi lembut dan bengkak

b. Depresi, mudah tersinggung, murung dan emosi labil (mood


swing)

c. Tidak tertarik seks (libido menurun)

d. Jerawat berkala

e. Perut kembung atau kram

f. Sakit kepala atau sakit persendian

g. Sulit tidur

h. Sulit buang air besar (BAB)

3. Dismenore

Dismenore adalah menstruasi yang menyakitkan. Nyeri menstruasi


terjadi di perut bagian bawah tetapi dapat menyebar hingga ke punggung
bawah dan paha. Nyeri atau gangguan haid ini juga bisa disertai kram
perut yang parah. Kram tersebut berasal dari kontraksi dalam rahim, yang
merupakan bagian normal proses menstruasi, dan biasanya pertama
dirasakan ketika mulai perdarahan dan terus berlangsung hingga 32-48
jam.Jenis gangguan menstruasi yang dialami remaja wanita ini umumnya

4
bukan karena penyakit (dismenore primer). Pada wanita lebih tua,
dismenore dapat disebabkan oleh penyakit tertentu (dismenore sekunder),
seperti fibroid uterus, radang panggul, endometriosis atau kehamilan
ektopik.

Dismenore primer dapat diatasi gejalanya dengan obat penghilang


nyeri atau anti-inflamasi seperti ibuprofen, ketoprofen dan naproxen. Obat
alami seperti berolahraga, kompres dengan botol air panas, dan mandi air
hangat juga dapat mengurangi rasa sakit. Bila nyeri

Menstruasi tidak hilang dengan obat pereda nyeri, maka kemungkinan


merupakan dismenore sekunder yang disebabkan penyakit tertentu.

4. Menoragia

Menoragia adalah istilah medis untuk perdarahan menstruasi yang


berlebihan. Dalam satu siklus menstruasi normal, perempuan rata-rata
kehilangan sekitar 30 ml darah selama sekitar 7 hari haid. Bila perdarahan
melampaui 7 hari atau terlalu deras (melebihi 80 ml), maka dikategorikan
menoragia.

Penyebab utama menoragia adalah ketidakseimbangan jumlah


estrogen dan progesteron dalam tubuh. Ketidakseimbangan tersebut
menyebabkan endometrium terus terbentuk. Ketika tubuh membuang
endometrium melalui menstruasi, perdarahan menjadi parah. Gangguan
haid jenis ini juga bisa disebabkan oleh gangguan tiroid, penyakit darah,
dan peradangan atau infeksi vagina/ leher rahim.

a. Gejala menoragia

Gejala khas menoragia atau menorrhagia adalah ketika seorang wanita


telah ‘membanjiri’ cukup banyak pembalut atau tampon sehingga perlu
diganti setiap jam, dan / atau periode menstruasi wanita berlangsung lebih

5
lama dari 7 hari. Gejala umum lainnya termasuk bercak atau pendarahan di
antara periode menstruasi, atau bercak atau pendarahan selama kehamilan.

Diagnosis gangguan haid jenis ini hanya dapat dipastikan ketika dokter
telah mengesampingkan gangguan menstruasi lainnya, kondisi medis atau
obat-obatan yang dapat menyebabkan atau memperparah kondisi tersebut.

Prosedur diagnostik lainnya dapat meliputi:

1) Tes darah

2) Tes pap

3) Ultrasonografi: Teknik pencitraan yang menggunakan gelombang


suara frekuensi tinggi untuk membuat gambar organ panggul.

4) Magnetic resonance imaging (MRI): Prosedur diagnostik yang


menggunakan kombinasi magnet besar, frekuensi radio, dan
komputer untuk menghasilkan gambar rinci organ reproduksi.

5) Laparoskopi: Prosedur bedah kecil di mana laparoskop, tabung


tipis dengan lensa dan cahaya, dimasukkan ke dalam sayatan di
dinding perut. Menggunakan laparoskop untuk melihat ke daerah
panggul dan perut, dokter sering dapat mendeteksi pertumbuhan
abnormal.

6) Histeroskopi: Pemeriksaan visual saluran serviks dan bagian dalam


rahim menggunakan histeroskopi yang dimasukkan melalui vagina.

7) Biopsi (endometrium): Sampel jaringan diambil dari lapisan rahim


dengan jarum atau selama operasi untuk menentukan apakah ada
kanker atau sel abnormal lainnya.

6
8) Dilation and curettage (D&C): Sebuah operasi ginekologi umum
yang terdiri dari pelebaran saluran serviks dengan dilator dan
mengikis rongga rahim dengan kuret – alat bedah berbentuk
sendok yang digunakan untuk mengangkat jaringan.

Dokter mungkin menyarankan evaluasi psikiatris untuk


menyingkirkan kemungkinan kondisi lain, atau meminta Anda untuk
melacak gejalanya dalam jurnal untuk menilai waktu, keparahan, onset
(kecepatan) dan waktu gejala dengan lebih baik.

Rencana perawatan khusus untuk ganttuan haid ini akan ditentukan


oleh dokter Anda berdasarkan faktor-faktor seperti:

1) Usia Anda, keseluruhan kesehatan dan riwayat medis

2) Sejauh mana kondisinya

3) Kemungkinan penyebab kondisi tersebut

4) Gejala saat ini

5) Toleransi terhadap obat, prosedur, atau terapi tertentu

5. Perdarahan abnormal

Perdarahan vagina abnormal atau di luar menstruasi. Berikut gejala


gangguan menstruasi jenis ini, antara lain:

a. Pendarahan di antara periode menstruasi

b. Pendarahan setelah berhubungan seks

c. Perdarahan setelah menopause

Perdarahan abnormal disebabkan banyak hal. Dokter mungkin


memulai dengan memeriksa masalah yang paling umum dalam kelompok

7
usia Anda. Masalah menstruasi serius seperti fibroid uterus, polip, atau
bahkan kanker dapat menjadi sebab perdarahan abnormal.

Baik pada remaja maupun wanita menjelang menopause, perubahan


hormon dapat menyebabkan siklus haid tidak teratur.

6. Premenstrual dysphoric disorder (PMDD)

Gangguan dysphoric pramenstruasi jauh lebih parah daripada PMS.


Wanita yang mengalami PMDD (sekitar 3 hingga 8 persen dari semua
wanita) mengatakan itu secara signifikan mengganggu kehidupan mereka.
Para ahli menyamakan perbedaan antara PMS dan PMDD dengan
perbedaan antara sakit kepala tegang ringan dan migrain.

Gejala PMDD yang paling umum adalah meningkatnya iritabilitas,


kecemasan dan perubahan suasana hati. Wanita yang memiliki riwayat
depresi berat, depresi pascapersalinan, atau gangguan mood berisiko lebih
tinggi terkena gangguan haid ini daripada wanita lain. Meskipun beberapa
gejala PMDD dan depresi besar tumpang tindih, mereka berbeda:

Gejala terkait PMDD (baik emosional dan fisik) bersifat siklis.


Ketika seorang wanita memulai menstruasi, gejala masalah menstruasi ini
mereda dalam beberapa hari.

Gejala-gejala yang berhubungan dengan depresi, bagaimanapun,


tidak berhubungan dengan siklus menstruasi. Tanpa pengobatan, gangguan
mood depresi dapat bertahan selama berminggu-minggu, berbulan-bulan
atau bertahun-tahun. Jika depresi berlanjut, Anda harus
mempertimbangkan mencari bantuan dari terapis terlatih.

7. Fibroid Rahim

Apa itu fibroid rahim? Fibroid rahim adalah pertumbuhan jinak


(bukan kanker) di rahim. Juga dikenal sebagai leiomioma, fibroid
memengaruhi sebagian besar wanita pada suatu saat dalam hidup mereka.

8
Mereka umumnya tidak menimbulkan gejala atau masalah kesehatan dan
jarang memerlukan perawatan. Ketika fibroid menyebabkan masalah
menstruasi karena ukuran, jumlah, atau lokasi, pengobatan
diperlukan.Penyebab fibroid tidak diketahui. Sebagian besar masalah
menstruasi janis ini terjadi pada wanita usia reproduksi. Hormon estrogen
dan progesteron tampaknya berperan dalam pertumbuhannya.

Apa faktor risiko untuk fibroid? Anda lebih mungkin


mengembangkan fibroid rahim jika Anda:

a. Berusia reproduksi

b. Orang Amerika keturunan Afrika

c. Punya riwayat keluarga fibroid

d. Obesitas

Sebagian besar fibroid tidak menyebabkan gejala masalah


menstruasi jenis ini. Wanita yang memiliki gejala dapat mengalami:

a. Pendarahan menstruasi yang berat atau berkepanjangan

b. Anemia

c. Pendarahan antar-periode haid

d. Kram menstruasi yang parah

e. Perasaan kenyang di perut bagian bawah

f. Sering buang air kecil atau kesulitan buang air kecil

g. Nyeri saat berhubungan intim

h. Nyeri punggung bawah atau sakit perut

9
i. Sembelit

j. Keputihan kronis

k. Infertilitas atau keguguran

Fibroid sering ditemukan selama pemeriksaan panggul secara rutin.


Tes tambahan untuk mengonfirmasi atau mendapatkan informasi lebih
lanjut tentang fibroid meliputi:

1) Tes darah.

2) Ultrasonografi. Untuk mengkonfirmasi diagnosis dan mendapatkan


gambar dan pengukuran fibroid di rahim.

3) Histerosonografi. Ultrasonografi menggunakan garam steril untuk


memperluas rongga rahim untuk pencitraan yang lebih mudah.

4) Histerosalpingografi. Tes sinar-X khusus ini menggunakan pewarna


untuk membantu mendeteksi perubahan abnormal dalam ukuran
dan bentuk rahim dan saluran tuba.

5) Histeroskopi. Prosedur kantor yang menggunakan teleskop kecil


dan terang (hysteroscope) yang dimasukkan melalui vagina dan
leher rahim untuk memeriksa area yang menjadi perhatian di dalam
rahim.

6) Laparoskopi. Sebuah tabung tipis terang dengan kamera di


ujungnya (laparoskop) dimasukkan ke dalam perut melalui
sayatan kecil, yang memungkinkan dokter bedah melihat
bagian dalam perut dan melihat fibroid di bagian luar
rahim.

7) Tes pencitraan. Magnetic resonance imaging (MRI)


dan computed tomography (CT) scan.

10
C. Mengatasi Gangguan Menstruasi

Berkonsultasi kepada dokter menjadi jalan yang bisa dilakukan untuk


mengetahui penyebab gangguan menstruasi, termasuk oligomenorea. Hal ini
dikarenakan terapi dari kondisi ini bergantung pada penyebab. Dengan
menghilangkan penyebab, maka diharapkan kondisi hormonal tubuh akan
kembali seperti semula dan demikian juga siklus menstruasi.

Beberapa cara terapi menstruasi yang tidak teratur adalah:

1. Mengubah gaya hidup

Olahraga memang baik untuk kesehatan, hanya saja, olahraga


berlebihan bisa berdampak buruk kepada siklus menstruasi. Karena itu,
bagi Anda yang terlalu banyak berolahraga dan mengalami gangguan
menstruasi, mulailah untuk mengurangi frekuensi dan intensitas olahraga
agar menstruasi dapat kembali normal. Selain itu, perhatikan berat badan
Anda. Perubahan berat badan secara drastis juga dapat memicu
ketidakteraturan siklus menstruasi.

2. Mengganti alat kontrasepsi

Bagi Anda yang mengalami siklus menstruasi tidak teratur setelah


tiga bulan menggunakan KB hormonal, segera konsultasikan kepada
dokter dan meminta rekomendasi alat kontrasepsi jenis lain.

3. Hormon estrogen dan progesterone

Ketidakseimbangan hormon tertentu dalam tubuh sering kali


menjadi penyebab siklus menstruasi tidak teratur. Anda dapat mencoba
menggunakan Pil KB yang mengandung hormon estrogen dan progesteron
untuk membantu mengontrol siklus menstruasi yang tidak teratur. Bagi

11
wanita yang siklus menstruasinya jarang, dapat menggunakan obat
hormon progestin untuk memicu timbulnya menstruasi.

4. Pengobatan PCOS

Sindrom ovarium polikistik atau PCOS dan hipotiroidisme


merupakan penyebab umum menstruasi tidak teratur. Wanita penderita
PCOS dapat diberikan pil KB atau hormon lain yang dapat
mengembalikan keseimbangan hormon tubuh. Sedangkan kondisi
penderita hipotiroidisme dapat diatasi dengan suplemen hormon tiroid.

5. Pembedahan

Pembedahan dilakukan jika ada jaringan parut atau masalah


struktural rahim (tuba fallopi) yang menjadi penyebab menstruasi tidak
teratur. Langkah ini khususnya diperuntukkan bagi wanita yang ingin
memiliki anak.

Oligomenorea bukan satu-satunya gangguan menstruasi yang bisa


dialami oleh wanita. Untuk itulah, memeriksakan diri kepada dokter
sangat dianjurkan jika siklus menstruasi Anda tidak teratur. Tanyakan
kepada dokter mengenai penyebab sekaligus pengobatan yang tepat.

12
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Menstruasi adalah perdarahan vagina secara berkala akibat terlepasnya


lapisan endometrium uterus. Fungsi menstruasi normal merupakan hasil interaksi
antara hipotalamus, hipofisis, dan ovarium dengan perubahan terkait pada jaringan
sasaran pada saluran reproduksi normal, ovarium memainkan peranan penting
dalam proses ini, karena tampaknya bertanggung jawab dalam pengaturan
perubahan – perubahan siklik maupun lama siklus menstruasi.
Gangguan menstruasi adalah kelainan-kelainan pada keadaan menstruasi
yang dapat berupa kelainan atau kelainan dari jumlah darah yang dikeluarkan dan
lamanya perdarahan.
Macam – macam gangguan menstruasi :
Menurut gangguan siklusnya :
1. polimenore (sering)
2. oligomenore (jarang)
3. tidak teratur
4. amenore (tidak haid)
Menurut gangguan perdarahan :
1. hypermenore (banyak)
2. hypomenore (sedikit)
3. spotting (perdarahan bercak)
Perdarahan diluar haid (metroragia)

B. Saran
Yang dapat penulis sampaikan melalui makalah ini adalah:
1. Kepada setiap perempuan, agar selalu memperhatikan siklus haidnya,
untuk menghindari terjadinya gangguan-gangguan yang berhubungan
dengan haid.

13
2. Untuk menghindari terjadinya sindrom pra-haid, setiap perempuan
dianjurkan untuk melakukan perubahan-perubahan diet atau mengatur
pola makan seperti yang telah dijelaskan pada bab pembahasan.
3. Kepada setiap orang tua, terutama orang tua perempuan, agar dapat
menjelaskan tentang haid kepada anak-anaknya sedini mungkin, untuk
mengurangi rasa takut yang sering dialami oleh anak-anak ketika
menghadapi menarche (haid yang pertama kali datang).
4. Kepada tenaga kesehatan, agar dapat menjelaskan mengenai segala hal
yang berhubungan dengan haid, terutama gangguan-gangguan selama
haid.

14
DAFTAR PUSTAKA

https://www.artikelmateri.com/2016/08/menstruasi-haid-adalah-pengertian-siklus-
fase-gangguan-kelainan.html
https://www.halodoc.com/kesehatan/gangguan-menstruasi
https://doktersehat.com/5-jenis-gangguan-menstruasihaid/
https://www.alodokter.com/penyebab-gangguan-menstruasi-oligomenorea-dan-
cara-mengatasinya

15

Anda mungkin juga menyukai