Oleh :
Nim : 1622302095
1. Tuliskan dengan ringkas dan jelas teori gempa tektonik dan parameter-
parameter yang anda ketahui dalam pengenalan gempa bumi
2. Tuliskan dengan ringkas dan jelas parameter-parameter Dinamika Struktur.
3. Tuliskan dengan ringkas dan jelas yang dimaksud dengan Respon Spektrum
dan Pushover Analisys.
4. Tuliskan dengan ringkas dan jelas kriteria apa saja yang harus dipenuhi untuk
perencanaan struktur tahan gempa.
5. Tuliskan dengan ringkas dan jelas apa yang dimaksud dengan Desain Kinerja
Struktur.
6. Tuliskan dengan ringkas resume dari artikel yang dibahas pada group kalian
masing-masing (minimal dua paragraph dan maksimal satu halaman folio).
JAWABAN :
1. Gempa tektonik adalah gempa bumi yang terjadi karena pergeseran lapisan
kulit bumi akibat lepasnya lempeng batuan dalam perut bumi. Gempa bumi
tektonik memiliki kekuatan yang cukup dahsyat sehingga menimbulkan
dampak yang sangat besar. Contoh gempa tektonik salah satu nya ialah seperti
yang terjadi di wilayah Aceh. Gempa tektonik yang terjadi di Aceh pada
tanggal 26 desember tahun 2004 pada pukul 08:58:53 UTC, merupakan gempa
bumi terbesar ketiga yang pernah tercatat di seismograf dan durasi patahan
terpanjang sepanjang sejarah (antara 8,3 dan 10 menit) dengan guncangan
gempa tersebut berskala 9,1–9,3 dalam skala kekuatan moment dan IX
(violent) dalam skala intensitas mercalli. Gempa bumi ini terjadi di bawah laut
(megathrust) yang disebabkan ketika Lempeng Hindia didorong ke bawah oleh
Lempeng Burma sehingga lepasnya lempengan dan memicu serangkaian
tsunami mematikan di sepanjang pesisir daratan yang berbatasan dengan
Samudra Hindia dengan Gelombang tsunami yang tingginya mencapai 30
meter (100 ft) menewaskan 230.000–280.000 jiwa di 14 negara dan
menenggelamkan sejumlah permukiman pesisir.
Parameter-parameter dalam pengenalan gempa bumi ialah :
Epicentrum
Epicentrum (epicentre) adalah titik dipermukaan bumi yang didapat
dengan menarik garis melalui focus tegak lurus pada permukaan bumi.
Daerah sekitar Epicentrum ini pada umumnya merupakan wilayah yang
paling besar merasakan getaran gempa bumi dan menderita kerusakan
yang sangat besar akibat gempa bumi yang terjadi.
Hipocentrum
Hipocentrum (hypocentre) adalah pusat gempa bumi, yaitu tempat
terjadinya perubahan lapisan batuan atau dislokasi di dalam bumi
sehingga menimbulkan gempa bumi.
Getaran yang terjadi di hipocentrum merambat ke permukaan bumi
dengan dua macam gelombang, yaitu :
a. Gelombang longitudinal, atau gelombang primer (P) dengan
kecepatan rambat 7,5 – 14 km/detik. Gerakannya searah dengan
sumber getaran.
b. Gelombang transversal, atau gelombang sekunder (S) dengan
kecepatan rambat 3,5 – 7 km/detik. Gerakannya tegak lurus
terhadap sumber getaran, bersifat merusak.
Intensitas Gempa bumi
Intensitas gempa bumi adalah cerminan pengaruh goncangan gempa
bumi terhadap tingkat kerusakan sarana dan prasarana. Besarnya
intensitas atau kekuatan gempa bumi diukur dengan suatu alat yang
dinamakan seismograf.
3. Respon Spektrum
Respon spektrum adalah suatu spektrum yang disajikan dalam bentuk
grafik/plot antara periode getar struktur T, lawan respon-respon maksimum
berdasarkan rasio redaman dan gempa tertentu.
Respon-respon maksimum dapat berupa :
simpangan maksimum (spectral displacement, SD)
kecepatan maksimum (spectral velocity, SV) atau
percepatan maksimum (spectral acceleration, SA)
massa struktur single degree of freedom (SDOF).
Pushover Analisis
Pushover Analisis adalah analisa pushover adalah analisa static nonlinear untuk
mengetahui perilaku keruntuhan suatu bangunan atau struktur. Analisa
dilakukan dengan memberikan suatu pola beban lateral static pada struktur,
yang kemudian secara bertahap ditingkatkan dengan factor pengali sampai satu
target perpindahan tercapai. Analisa pushover ini menghasilkan kurva
pushover/kapasitas yang menggambarkan hubungan antara gaya geser (V) dan
perpindahan pada atap (D).
4. Beberapa kriteria dasar yang dapat dipakai sebagai acuan untuk merencanakan
tata letak struktur bangunan di daerah rawan gempa adalah :
Struktur bangunan harus mempunyai bentuk yang sederhana, kompak
dan simetris
Struktur bangunan tidak boleh terlalu langsing, mempunyai kekakuan
yang cukup.
Distribusi dari massa, kekakuan dan kekuatan disepanjang tinggi
bangunan diusahakan seragam dan menerus.
Elemen-elemen vertikal dari struktur (kolom) harus dibuat lebih kuat dari
elemen-elemen.
5. Desain Kinerja Struktur
Desain kinerja struktur adalah suatu kegiatan merencanakan suatu sistem
struktur bangunan yang berdasarkan dengan fungsi dari bangunan tersebut,
sebagai contoh ialah Pemilihan Level Kinerja Struktur Pada Bangunan Sistem
Rangka Pemikul Momen Yang Direncanakan Secara Direct Displacement-
based Design Studi Kasus : Bangunan Beraturan Dengan Bentang Tidak
Seragam.
PENDAHULUAN
Jembatan adalah suatu struktur konstruksi yang berfungsi untuk
menghubungkan dua bagian jalan yang terputus oleh adanya rintangan-rintangan
seperti lembah yang dalam, alur sungai, saluran irigasi dan pembuang . Lokasi
jembatan yang dianalisis terletak di Way Robok Kota Liwa Kabupaten Lampung
Barat dengan panjang bentang jembatan ± 215 m. Analisis ini bertujuan untuk
mengetahui seberapa besar perbedaan perilaku jembatan bentang menerus akibat
beban gempa rencana sesuai SNI-1726-2002 dengan beban gempa rencana sesuai
peta gempa 2010, sehingga dari analisis ini kita dapat mengetahui kapasitas desain
akibat beban gempa rencana SNI 2002 mampu menahan beban gempa rencana
sesuai peta gempa 2010.
TINJAUAN PUSTAKA
1. Pembebanan jembatan.
Pembebanan Jembatan terdiri dari 3 kelompok yaitu :
Beban permanen (berat sendiri, beban mati tambahan, efek rangkak
dan susut, efek prategang dan tekanan tanah).
Beban Lalu Lintas (beban lajur “D”, beban truk “T” , gaya rem
dan gaya sentrifugal).
Beban Lingkungan (beban angin, beban gempa dan beban
temperatur).
2. Beban gempa pada jembatan.
Berdasarkan standar perencanaan gempa untuk jembatan SNI
833:2008.
3. Respon Spektra
Konsep respon spektra dikenalkan oleh M.A.Biot pada tahun 1932 yang
dipopulerkan oleh G.W.Housner.
4. Daktilitas
METODE PENELITIAN
1. Model jembatan yang ditinjau
model jembatan yang ditinjau adalah model seperti jembatan
rencana way robok dengan ketinggian pier P1 dan P4 = 28 m dan
pier P2 dan P3 = 60 m, dapat dilihat pada gambar dibawah ini :