Dosen Pengampu:
1. Dr.Abudarin, M.Si
2. Deklin Frantius, M.Pd
Disusun Oleh:
Kelas/Semester : XII / I
Alokasi Waktu : 14 JP
A. Kompetensi Inti
Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual adalah “Menghayati dan mengamalkan ajaran
agama yang dianutnya”. Adapun rumusan Kompetensi Sikap Sosial adalah ‘’Menghayati dan
mengamalkan perilaku jujur, disiplin, santun, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai),
bertanggung jawab, responsif, dan pro-aktif, dalam berinteraksi secara efektif sesuai dengan
perkembangan anak di lingkungan, keluarga, sekolah, masyarakat dan lingkungan alam sekitar,
bangsa, negara, kawasan regional, dan kawasan internasional”.
K 3 : Memahami, menerapkan, menganalisis dan mengevaluasi pengetahuan faktual,
konseptual, prosedural, dan metakognitif pada tingkat teknis, spesifik, detil, dan
kompleks berdasarkan rasa ingin tahunya tentang a. ilmu pengetahuan, b. teknologi, c.
seni, d. budaya, dan e. humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan,
kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan
pengetahuan pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk
memecahkan masalah.
KI 4 : Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara: a. efektif, b.kreatif,
produktif, kritis, mandiri, kolaboratif, komunikatif, dan solutif, dalam ranah konkret dan
abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu
menggunakan metoda sesuai dengan kaidah keilmuan.
3.2 Membedakan sifat koligatif larutan 4.7.1 Menyajikan data hasil penelusuran
elektrolit dan larutan nonelektrolit. informasi sifat dan pembuatan unsur-unsur
golongan utama (halogen, alkali, dan
alkali tanah).
C. Tujuan Pembelajaran
Melalui penerapan model Kooperatif learning dengan metode ekperimen, diskusi kelompok
dan diskusi informasi, peserta didik dapat memahami konsep sifat koligatif larutan, berikut
makna fisisnya dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari sehingga dapat
mempresentasikan data hasil percobaan sifat koligatif larutan dan makna fisisnya untuk
menguatkan sikap kerja keras (kemandirian), peduli lingkungan, berpikir kritis,
penghargaan pada kebhinekaan, teliti, tanggung jawab, kejujuran, rasa ingin tahu,
kerjasama (gotong royong), kejujuran dan tanggung jawab (integritas), dan religiositas.
D. Materi Pembelajaran
- Sifat koligatif larutan
- Satuan konsentrasi larutan
- Penurunan tekanan uap
- Kenaikan titik didih larutan
- Penurunan titik beku
- Tekanan osmosis
- Sifat koligatif larutan elektrolit dan nonelektrolit
E. Metode Pembelajaran
- Pendekatan : Scientific dan kontekstual
- Model : Kooperatif learning
- Metode : - Ekperimen
- Diskusi Kelompok
- Diskusi Informasi
F. Media/Alat dan Bahan Pembelajaran
1. Alat:
- Laptop/LCD.
- LKS
- Alat laboratorium.
2. Bahan ajar:
- Bahan presentasi, gambar-gambar penerapan kimia dalam kehidupan.
- Lembar tata tertib keselamatan kerja laboratorium kimia.
G. Sumber Belajar
- Modul Kimia Kelas XII Semester I karangan Ana Widiya Astuti halaman 3 – 12
- Buku teks kimia kelas XII Semester I karangan Parning-Horale-Tiopan Bab I halaman 1 -
42, Yudisthira
- Buku teks kimia kelas XII karangan Unggul Sudarmo Bab I halaman 1 – 22, Phibeta
- Internet (www.ana-chemist.blogspot.com dan www.anakimia1981.blogspot.com).
- Buku Kimia Kelas XII Semester I karangan Yayan Sunarya Bab 1
H. Langkah-Langkah Pembelajaran
Kegiatan Inti
a. Mengamati (Observing)
Guru meminta siswa untuk membaca terlebih dahulu tentang
60 menit
satuan konsentrasi larutan.
b. Menanya (Questioning)
Guru menanyakan kepada siswa tentang apa saja yang
sudah diketahui.
c. Mengumpulkan Data (Experimenting)
Siswa menuliskan hasil pengamatannya tentang satuan
konsentrasi larutan.
d. Mengasosiasi (Associating)
Guru memberikan latihan soal kepada siswa tentang satuan
konsentrasi larutan.
Siwa mengerjakan latihan soal yang diberikan guru secara
berdiskusi oleh teman sebangkunya.
e. Mengkomunikasikan (Communicating)
Guru memilih beberapa siswa untuk maju ke depan
menuliskan hasil jawaban latihan soal.
Siswa lain menyimak dan memberikan tanggapan jika ada
jawaban yang kurang tepat.
Kegiatan Akhir
Guru bersama siswa membuat kesimpulan tentang pembelajaran
yang telah dilakukan secara komunikatif.
Guru melakukan tes formatif tentang pelajaran yang telah
dipelajari. 15 menit
Guru memberitahukan materi yang akan dibahas pada pertemuan
selanjutnya secara komunikatif.
Guru menutup kelas dengan mengucapkan salam.
Kegiatan Inti
a. Mengamati (Observing)
Siswa mencari informasi tentang pengertian serta sifat
koligatif larutan nonelektrolit (hukum Roulth) dan larutan 60 menit
elektrolit.
Siswa mencari informasi tentang penurunan tekanan uap.
Siswa mengidentifikasi tentang cara menghitung tekanan
uap larutan berdasarkan data percobaan.
b. Menanya (Questioning)
Guru menanyakan kepada siswa tentang apa saja yang
sudah diketahui.
c. Mengumpulkan Data (Experimenting)
Siswa menuliskan hasil pengamatannya tentang pengertian
serta sifat koligatif larutan nonelektrolit (hukum Roulth) dan
larutan elektrolit.
Siswa menuliskan hasil pengamatannya tentang penurunan
tekanan uap.
d. Mengasosiasi (Associating)
Guru memberikan latihan soal kepada siswa tentang
penurunan tekanan uap.
Siwa mengerjakan latihan soal yang diberikan guru secara
berdiskusi oleh teman sebangkunya.
e. Mengkomunikasikan (Communicating)
Guru memilih beberapa siswa untuk maju ke depan
menuliskan hasil jawaban latihan soal.
Siswa lain menyimak dan memberikan tanggapan jika ada
jawaban yang kurang tepat.
Kegiatan Akhir
Guru bersama siswa membuat kesimpulan tentang pembelajaran
yang telah dilakukan secara komunikatif.
Guru memberitahukan materi yang akan dibahas pada pertemuan
selanjutnya secara komunikatif.
Guru menutup kelas dengan mengucapkan salam.
15 menit
Pertemuan Ketiga (2 JP)
Alokasi
Kegiatan
Waktu
Kegiatan Awal 5 menit
Guru menciptakan suasana kelas yang religius dengan memberi
salam pembuka, berdoa bersama siswa sebelum melakukan
pelajaran, serta mengecek kehadiran siswa.
Alokasi
Kegiatan
Waktu
Kegiatan Awal 15 menit
Guru menciptakan suasana kelas yang religius dengan memberi
salam pembuka, berdoa bersama siswa sebelum melakukan
pelajaran, serta mengecek kehadiran siswa.
Apersepsi
Guru memberikan instruksi dalam melakukan percobaan didalam
Laboratorium.
Guru membagi beberapa kelompok yang terdiri dari 4-5 siswa.
Siswa menyiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan dalam
percobaan.
Kegiatan Inti
a. Mengamati (Observing)
Siswa mencari informasi terlebih dahulu tentang kenaikan
titik didih sebelum melakukan percobaan. 60 menit
b. Menanya (Questioning)
Guru menanyakan kepada siswa tentang materi pada
percobaan yang belum jelas.
c. Mengumpulkan Data (Experimenting)
Siswa mengidentifikasi semua perubahan atau gejala yang
teerjadi pada percobaan.
Siswa menuliskan semua perubahan atau gejala yang terjadi
pada percobaan dalam bentuk laporan.
d. Mengasosiasi (Associating)
Siswa melakukan percobaan secara berkelompok materi
kenaikan titik didih.
Siswa menuliskan data hasil percobaan dalam bentuk
laporan.
Siswa mengerjakan lembar kerja percobaan tentang
kenaikan titik didih.
Siswa mengumpulkan laporan hasil percobaan
e. Mengkomunikasikan (Communicating)
Guru meminta perwakilan siswa untuk menyimpulkan
percobaan yang telah dilakukan.
Kegiatan Akhir
Siswa membersihkan seluruh peralatan Laboratorium yang telah
digunakan.
Guru memberitahukan materi yang akan dibahas pada pertemuan
selanjutnya secara komunikatif. 15 menit
Guru menutup kelas dengan mengucapkan salam.
Alokasi
Kegiatan
Waktu
Kegiatan Awal 15 menit
Guru menciptakan suasana kelas yang religius dengan memberi
salam pembuka, berdoa bersama siswa sebelum melakukan
pelajaran, serta mengecek kehadiran siswa.
Apersepsi
Guru memberikan instruksi dalam melakukan percobaan didalam
Laboratorium.
Guru membagi beberapa kelompok yang terdiri dari 4-5 siswa.
Siswa menyiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan dalam
percobaan.
Kegiatan Inti
a. Mengamati (Observing)
Siswa mencari informasi terlebih dahulu tentang penurunan
titk beku sebelum melakukan percobaan. 60 menit
b. Menanya (Questioning)
Guru menanyakan kepada siswa tentang materi pada
percobaan yang belum jelas.
c. Mengumpulkan Data (Experimenting)
Siswa mengidentifikasi semua perubahan atau gejala yang
terjadi pada percobaan.
Siswa menuliskan semua perubahan atau gejala yang terjadi
pada percobaan dalam bentuk laporan.
b. Mengasosiasi (Associating)
Siswa melakukan percobaan secara berkelompok materi
penurunan titik beku.
Siswa menuliskan data hasil percobaan dalam bentuk
laporan.
Siswa mengerjakan lembar kerja percobaan tentang
penurunan titk beku.
Siswa mengumpulkan laporan hasil percobaan
e. Mengkomunikasikan (Communicating)
Guru meminta perwakilan siswa untuk menyimpulkan
percobaan yang telah dilakukan.
Kegiatan Akhir
Siswa membersihkan seluruh peralatan Laboratorium yang telah
digunakan.
Guru memberitahukan materi yang akan dibahas pada pertemuan
selanjutnya secara komunikatif.
Guru menutup kelas dengan mengucapkan salam.
15 menit
Alokasi
Kegiatan
Waktu
Kegiatan Awal 10 menit
Guru menciptakan suasana kelas yang religius dengan memberi
salam pembuka, berdoa bersama siswa sebelum melakukan
pelajaran, serta mengecek kehadiran siswa.
Apersepsi
Guru mengulas kembali pelajaran tentang pengertian sifat
koligatif.
Kegiatan Inti
a. Mengamati (Observing)
Siswa mengidentifikasi data percobaan untuk 65 menit
membandingkan sifat koligatif larutan elektrolit dan
nonelektrolit.
Siswa menganalisis data percobaan untuk membandingkan
sifat koligatif larutan elektrolit dan nonelektrolit.
Siswa secara berkelompok mencari informasi tentang
penggunaan sifat koligatif larutan dalam kehidupan.
b. Menanya (Questioning)
Mengajukan berbagai pertanyaan terkait perbedaan data
percobaan sifat koligatif untuk larutan elektrolit dan larutan
non elektrolit.
c. Mengumpulkan Data (Experimenting)
Siswa menuliskan hasil diskusi tentang perbedaan sifat
koligatif larutan elektrolit dan nonelektrolit.
d. Mengasosiasi (Associating)
Siswa menyimpulkan perbedaan sifat koligatif larutan
elektrolit dan nonelektrolit secara bersam-sama.
e. Mengkomunikasikan (Communicating)
Guru meminta perwakilan siswa untuk mempresentasikan
hasil diskusi.
Kegiatan Akhir
Guru bersama siswa membuat kesimpulan tentang pembelajaran
yang telah dilakukan secara komunikatif.
Guru memberitahukan materi yang akan dibahas pada pertemuan 15 menit
I. Penilaian
Rancangan Penilaian
1. Kognitif
a. Penilaian harian.
b. Hasil jawaban latihan soal-soal (PR).
c. Tes formatif
Contoh :
Pertemuan Pertama
1. Tentukan kemolalan larutan berikut:
0,1 mol Hcl dilarutkan kedalam 500 gram air.
2. Tentuakn fraksi mol zat terlarut dan zat pelarut dalam larutan berikut:
Larutan 10% massa NaOH dalam air.
3. Tentukan penurunan tekanan uap jenuh air jika kedalam 450 gram air dilarutkan
68,4gram gula tebu (C12H22O11)! Tekanan uapa air pada temperatur 28 °C adalah
28,35 mmHg
d. Laporan hasil percobaan sifat koligatif.
2. Psikomotorik
Diskusi kelompok
3. Afektif
Mengetahui,
Sikap
Rasa Ingin Tanggung Jumlah
No Nama Jujur Teliti
Tahu Jawab Skor
1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3
1
2
3
..
Kriteria penilaian:
Rentang jumlah skor: 10 – 12 (baik)
7–9 (cukup)
4–6 (kurang)
Petunjuk pengisian:
Skor maksimum 4
Skor minimum 1
Kriteria penilaian:
Rentang jumlah skor: 28 – 32 Nilai: AB (amat baik)
20 – 27 Nilai: B (baik)
12 – 19 Nilai: C (cukup)
0 – 11 Nilai: K (kurang)
No Kelompok ............
Nama Nama Nama Nama Nama Nama
Aspek yang dinilai
siswa siswa siswa siswa siswa siswa
1 Aktif mendengar
2 Aktif bertanya
3 Mengemukakan pendapat
4 Mengendalikan diri
5 Menghargai orang lain
6 Bekerja sama dengan orang lain
7 Berbagi pengetahuan yang dimiliki
8 Mengatur waktu dengan tepat
9 Terampil menggunakan alat
laboratorium
10 Laporan
Jumlah skor
Petunjuk pengisian:
Skor maksimum 4
Skor minimum 1
Kriteria penilaian:
Rentang jumlah skor: 36 – 40 Nilai: AB (amat baik)
30 – 35 Nilai: B (baik)
20 – 29 Nilai: C (cukup)
10 – 19 Nilai: K (kurang)
Lampiran 2: Rincian Materi Pembelajaran
Sifat koligatif larutan adalah sifat larutan yang tidak bergantung pada jenis zat terlarut, tetapi
bergantung pada konsentrasinya
Satuan konsentrasi larutan
1. Fraksi Mol
Komposisi zat-zat dalam larutan dapat dinyatakan dalam satuan fraksi mol (X). Fraksi
mol zat A (XA) menyatakan perbandingan jumlah mol zat A terhadap jumlah mol total
zat-zat yang terdapat dalam larutan.
mol A = =
Menguap adalah gejala yang terjadi pada molekul-molekul zat cair meninggalkan
permukaan cairan membentuk fasa gas. Gejala ini disebabkan oleh molekul-molekul pada
bagian permukaan cairan memiliki energi yang dapat mengatasi gaya antaraksi di antara
molekul-molekul cairan. Gaya antaraksi antarmolekul pada permukaan cairan dinamakan
tegangan permukaan. Jadi, molekul-molekul yang menguap memiliki energi lebih besar
daripada tegangan permukaan.
(+)Tekanan Uap
Kemudahan suatu zat menguap ditentukan oleh kekuatan gaya antarmolekul (tegangan
permukaan). Semakin lemah gaya antarmolekul semakin mudah senyawa itu menguap.
Faktor-faktor yang memengaruhi tekanan uap salah satunya adalah suhu. Semakin tinggi
suhu zat cair, semakin besar tekanan uapnya.
(+) Penurunan Tekanan Uap Larutan
Besarnya penurunan tekanan uap air akibat adanya zat terlarut disebut dengan
penurunan tekanan uap larutan.
P= XpelarutPo
Titik didih larutan merupakan titik didih pelarut ditambah dengan besarnya kenaikan
titik didih, atau:
Tb =Tbo + Tb
1.000
m n
p
p = massa pelarut
Seperti halnya titik didih, penurunan titik beku (ΔTb) berbanding lurus dengan kemolalan
larutan: ΔTb≈m, atau ΔTb = Kb × m
Kb disebut tetapan penurunan titik beku molal
Tekanan osmosis
Osmosis adalah proses perpindahan larutan memiliki konsentrasi rendah melalui membran
semipermeabel menuju larutan yang memiliki konsentrasi lebih tinggi hingga tercapai
kesetimbangan konsentrasi. Tekanan yang diterapkan untuk menghentikan proses osmosis
dari larutan encer atau pelarut murni ke dalam larutan yang lebih pekat dinamakan tekanan
osmotik larutan, dilambangkan dengan π . Tekanan osmotik larutan berbanding lurus dengan
konsentrasi molar zat. Dalam bentuk persamaan dapat ditulis sebagai berikut. π ≈ M atau π
= kM k adalah tetapan kesetaraan yang bergantung pada suhu. Untuk larutan encer harga k
sama dengan RT, di mana R tetapan gas dan T adalah suhu mutlak.
sifat koligatif larutan elektrolit dan noneletrolit
Sifat koligatif larutan elektrolit memiliki nilai lebih tinggi dari sifat koligatif larutan
nonelektrolit untuk jumlah mol yang sama. Besarnya sifat koligatif larutan elektrolit
merupakan kelipatan dari sifat koligatif larutan nonelektrolit sebesar faktor van’t Hoff.
Sifat koligatif larutan ditentukan oleh jumlah partikel dalam larutan. Oleh karena itu,
untuk konsentrasi yang sama, sifat koligatif larutan elektrolit akan berbeda dengan sifat
koligatif nonelektrolit. Hal ini dikarenakan jumlah partikel dalam larutan elektrolit akan
lebih banyak karena adanya proses ionisasi zat terlarut. Zat elektrolit jik dilarutkan akan
terionisasi menjadi ion-ion yang merupakan partikel-partikel dalam larutan. Hal ini
menyebabkan jumlah partikel pada satu mol larutan elektrolit lebih banyak daripada larutan
nonelektrolit. Jadi disimpulkan bahwa sifat koligatif larutan nonelektrolit lebih rendah
daripada sifat koligatif larutan elektrolit karena zat terlarut pada larutan elektrolit terurai
menjadi ion-ion.
1. Fraksi mol metanol dalam larutan air mengandung 80% metanol adalah
Jawab :
2. Titik beku suatu larutan nonelektrolit dalam air adalah –0,14°C. Molalitas
larutan adala
Jawab :
3. Larutan 19 gram NaCl dalam 250 g air mempunyai derajat ionisasi 0,83.
Jika tekanan uap air pada suhu tersebut adalah 20 mmHg, hitunglah tekanan
uap larutan tersebut.
4.
Jawab :
PEDOMAN PENSKORAN :
No Jawaban Skor
1
diket :
penyelesaian
Xt = nt / (nt + np )
= 2.5 / ( 2.5 + 1.1 )
= 2.5 / 3.6 = 0.69
2 Diket: 3
Tfreeze = -0.14C
Kf = 1.8 C/m
Ditanya : molalitas = .. ?
penyelesaian
ΔTf = Tf° - Tf = 0 - (-0.14) = +0.14°C
ΔTf = m . Kf
maka m = ΔTf / Kf
= 0.14/ 1.8
= 0.0777 mol
3. Nt = 19 ÷ 58,5 = 0,32
np = 250 ÷ 18 = 13,89
i = 1 + (n - 1) α
= 1 + (2 - 1) 0,83
= 1,83
4
P = Xp × Po
=( np ÷ (np + (nt × i)) × Po
= (13,89 ÷ (13,89 + (0,32 × 1,83)) × 20
= 19,21 mmHg
Jumlah Skor total 10
Prosedur Praktikum
Tujuan :
Alat:
1. Gelas
2. Wadah tertutup
Bahan:
1. Aquades
Langkah Kerja :
1. Sediakan dua buah gelas. Gelas pertama diisi dengan aquades dan gelas kedua diisi dengan
larutan gula 60% b/b. Usahakan volume cairan dalam kedua gelas sama.
2. Simpan kedua gelas itu dalam wadah yang tertutup rapat, misalnya desikator selama satu hari.
3. Setelah satu hari, amati yang terjadi dalam kedua cairan itu.
Pertanyaan:
3. Apakah yang dapat Anda simpulkan dari percobaan ini. Diskusikan dengan teman sekelompok
Anda.