Anda di halaman 1dari 26

PENGEMBANGAN PROGRAM & PENGAJARAN KIMIA

Dosen Pengampu:

1. Dr.Abudarin, M.Si
2. Deklin Frantius, M.Pd

Disusun Oleh:

Nama : Ngaisatul Amini


NIM : ACC 116 042

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA


JURUSAN PENDIDIKAN MIPA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PALANGKA RAYA
2018

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


Sekolah : SMAN 2 KUMAI

Mata Pelajaran : Kimia

Kelas/Semester : XII / I

Materi Pokok : Sifat Koligatif Larutan

Sub Materi : Sifat koligatif larutan, Satuan konsentrasi larutan, Penurunan


tekanan uap, Kenaikan titik didih larutan, Penurunan titik beku,
Tekanan osmosis, sifat koligatif larutan elektrolit

Alokasi Waktu : 14 JP

Jumlah pertemuan : (7 kali pertemuan)

A. Kompetensi Inti
Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual adalah “Menghayati dan mengamalkan ajaran
agama yang dianutnya”. Adapun rumusan Kompetensi Sikap Sosial adalah ‘’Menghayati dan
mengamalkan perilaku jujur, disiplin, santun, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai),
bertanggung jawab, responsif, dan pro-aktif, dalam berinteraksi secara efektif sesuai dengan
perkembangan anak di lingkungan, keluarga, sekolah, masyarakat dan lingkungan alam sekitar,
bangsa, negara, kawasan regional, dan kawasan internasional”.
K 3 : Memahami, menerapkan, menganalisis dan mengevaluasi pengetahuan faktual,
konseptual, prosedural, dan metakognitif pada tingkat teknis, spesifik, detil, dan
kompleks berdasarkan rasa ingin tahunya tentang a. ilmu pengetahuan, b. teknologi, c.
seni, d. budaya, dan e. humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan,
kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan
pengetahuan pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk
memecahkan masalah.
KI 4 : Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara: a. efektif, b.kreatif,
produktif, kritis, mandiri, kolaboratif, komunikatif, dan solutif, dalam ranah konkret dan
abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu
menggunakan metoda sesuai dengan kaidah keilmuan.

B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi


Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi
3.1 Menganalisis fenomena sifat koligatif 3.1.1 Menghitung konsentrasi larutan.
3.1.2 Menghitung penurunan tekanan uap,
larutan (penurunan tekanan uap
tekanan osmosis, kenaikan titik didih, dan
jenuh, kenaikan titik didih, penurunan
penurunan titik beku.
titik beku, dan tekanan osmosis).
3.2.1 Menganalisis perbedaan sifat koligatif
larutan elektrolit dan larutan nonelektrolit
berdasarkan data percobaan.

3.2 Membedakan sifat koligatif larutan 4.7.1 Menyajikan data hasil penelusuran
elektrolit dan larutan nonelektrolit. informasi sifat dan pembuatan unsur-unsur
golongan utama (halogen, alkali, dan
alkali tanah).

4.1 Menyajikan hasil penelusuran


4.1.1 Merancang percobaan terkait penurunan
informasi tentang kegunaan prinsip
tekanan uap, tekanan osmosis, kenaikan
sifat koligatif larutan dalam
titik didih, dan penurunan titik beku.
kehidupan sehari-hari. 4.1.2 Menggunakan rancangan percobaan dalam
melakukan percobaan penurunan tekanan
uap, tekanan osmosis, kenaikan titik didih,
dan penurunan titik beku.
4.1.3 Menyusun hasil data percobaan yang
dilakukan.
4.1.4 Menyusun hasil penelusuran informasi
tentang kegunaan prinsip sifat koligatif
larutan dalam kehidupan sehari-hari

4.2 Menganalis data untuk menentukan 4.2.1 Menghubungkannya konsentrasi


derajat pengionan. (molalitas/fraksi mol) dengan sifat koligatif
larutan)
4.2.2 Mengolah data percobaan untuk
membandingkan sifat koligatif larutan
elektrolit dan larutan monelektrolit yang
konsentrasinya sama.
4.2.3 Menganalisis data percobaan untuk
membandingkan sifat koligatif larutan
elektrolit dan larutan nonelektrolit yang
konsentrasinya sama.
4.2.4 Menganalisis data untuk menentukan
derajat pengionan

C. Tujuan Pembelajaran
Melalui penerapan model Kooperatif learning dengan metode ekperimen, diskusi kelompok
dan diskusi informasi, peserta didik dapat memahami konsep sifat koligatif larutan, berikut
makna fisisnya dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari sehingga dapat
mempresentasikan data hasil percobaan sifat koligatif larutan dan makna fisisnya untuk
menguatkan sikap kerja keras (kemandirian), peduli lingkungan, berpikir kritis,
penghargaan pada kebhinekaan, teliti, tanggung jawab, kejujuran, rasa ingin tahu,
kerjasama (gotong royong), kejujuran dan tanggung jawab (integritas), dan religiositas.

D. Materi Pembelajaran
- Sifat koligatif larutan
- Satuan konsentrasi larutan
- Penurunan tekanan uap
- Kenaikan titik didih larutan
- Penurunan titik beku
- Tekanan osmosis
- Sifat koligatif larutan elektrolit dan nonelektrolit

E. Metode Pembelajaran
- Pendekatan : Scientific dan kontekstual
- Model : Kooperatif learning
- Metode : - Ekperimen
- Diskusi Kelompok
- Diskusi Informasi
F. Media/Alat dan Bahan Pembelajaran

1. Alat:
- Laptop/LCD.
- LKS
- Alat laboratorium.
2. Bahan ajar:
- Bahan presentasi, gambar-gambar penerapan kimia dalam kehidupan.
- Lembar tata tertib keselamatan kerja laboratorium kimia.
G. Sumber Belajar
- Modul Kimia Kelas XII Semester I karangan Ana Widiya Astuti halaman 3 – 12
- Buku teks kimia kelas XII Semester I karangan Parning-Horale-Tiopan Bab I halaman 1 -
42, Yudisthira
- Buku teks kimia kelas XII karangan Unggul Sudarmo Bab I halaman 1 – 22, Phibeta
- Internet (www.ana-chemist.blogspot.com dan www.anakimia1981.blogspot.com).
- Buku Kimia Kelas XII Semester I karangan Yayan Sunarya Bab 1

H. Langkah-Langkah Pembelajaran

Pertemuan Pertama (2JP)


Alokasi
Kegiatan
Waktu
 Kegiatan Awal 15 menit
 Guru menciptakan suasana kelas yang religius dengan memberi
salam pembuka, berdoa bersama siswa sebelum melakukan
pelajaran, serta mengecek kehadiran siswa.
Apersepsi
 Guru dan siswa saling melakukan perkenalan diawal semester.
 Guru mengulas kembali pelajaran kelas X tentang larutan
elektrolit dan nonelektrolit dan menghitung konsetrasi.

 Kegiatan Inti
a. Mengamati (Observing)
 Guru meminta siswa untuk membaca terlebih dahulu tentang
60 menit
satuan konsentrasi larutan.
b. Menanya (Questioning)
 Guru menanyakan kepada siswa tentang apa saja yang
sudah diketahui.
c. Mengumpulkan Data (Experimenting)
 Siswa menuliskan hasil pengamatannya tentang satuan
konsentrasi larutan.
d. Mengasosiasi (Associating)
 Guru memberikan latihan soal kepada siswa tentang satuan
konsentrasi larutan.
 Siwa mengerjakan latihan soal yang diberikan guru secara
berdiskusi oleh teman sebangkunya.
e. Mengkomunikasikan (Communicating)
 Guru memilih beberapa siswa untuk maju ke depan
menuliskan hasil jawaban latihan soal.
 Siswa lain menyimak dan memberikan tanggapan jika ada
jawaban yang kurang tepat.
 Kegiatan Akhir
 Guru bersama siswa membuat kesimpulan tentang pembelajaran
yang telah dilakukan secara komunikatif.
 Guru melakukan tes formatif tentang pelajaran yang telah
dipelajari. 15 menit
 Guru memberitahukan materi yang akan dibahas pada pertemuan
selanjutnya secara komunikatif.
 Guru menutup kelas dengan mengucapkan salam.

Pertemuan Kedua (2 JP)


Alokasi
Kegiatan
Waktu
 Kegiatan Awal 15 menit
 Guru menciptakan suasana kelas yang religius dengan memberi
salam pembuka, berdoa bersama siswa sebelum melakukan
pelajaran, serta mengecek kehadiran siswa.
Apersepsi
 Guru mengulas kembali pelajaran sebelumya tentang satuan
konsentrasi larutan.

 Kegiatan Inti
a. Mengamati (Observing)
 Siswa mencari informasi tentang pengertian serta sifat
koligatif larutan nonelektrolit (hukum Roulth) dan larutan 60 menit
elektrolit.
 Siswa mencari informasi tentang penurunan tekanan uap.
 Siswa mengidentifikasi tentang cara menghitung tekanan
uap larutan berdasarkan data percobaan.
b. Menanya (Questioning)
 Guru menanyakan kepada siswa tentang apa saja yang
sudah diketahui.
c. Mengumpulkan Data (Experimenting)
 Siswa menuliskan hasil pengamatannya tentang pengertian
serta sifat koligatif larutan nonelektrolit (hukum Roulth) dan
larutan elektrolit.
 Siswa menuliskan hasil pengamatannya tentang penurunan
tekanan uap.
d. Mengasosiasi (Associating)
 Guru memberikan latihan soal kepada siswa tentang
penurunan tekanan uap.
 Siwa mengerjakan latihan soal yang diberikan guru secara
berdiskusi oleh teman sebangkunya.
e. Mengkomunikasikan (Communicating)
 Guru memilih beberapa siswa untuk maju ke depan
menuliskan hasil jawaban latihan soal.
 Siswa lain menyimak dan memberikan tanggapan jika ada
jawaban yang kurang tepat.
 Kegiatan Akhir
 Guru bersama siswa membuat kesimpulan tentang pembelajaran
yang telah dilakukan secara komunikatif.
 Guru memberitahukan materi yang akan dibahas pada pertemuan
selanjutnya secara komunikatif.
 Guru menutup kelas dengan mengucapkan salam.

15 menit
Pertemuan Ketiga (2 JP)
Alokasi
Kegiatan
Waktu
 Kegiatan Awal 5 menit
 Guru menciptakan suasana kelas yang religius dengan memberi
salam pembuka, berdoa bersama siswa sebelum melakukan
pelajaran, serta mengecek kehadiran siswa.

 Kegiatan Inti 70 menit


a. Mengamati (Observing)
 Siswa secara berkelompok mencari informasi tentang

pengertian osmosis dan tekanan osmosis, cara menghitung


tekanan osmosis dan mendeskripsikan aplikasi osmosis
dalam kehidupan sehari-hari.
b. Menanya (Questioning)
 Guru menanyakan kepada siswa tentang materi yang belum
jelas.
c. Mengumpulkan Data (Experimenting)
 Siswa menuliskan hasil diskusi mereka tentang pengertian
osmosis dan tekanan osmosis, cara menghitung tekanan
osmosis larutan dan mendeskripsikan aplikasi osmosis
dalam kehidupan sehari-hari.
d. Mengasosiasi (Associating)
 Mengerjakan latihan soal tentang menghitung tekanan
osmosis.
e. Mengkomunikasikan (Communicating)
 Guru meminta perwakilan siswa untuk mempresentasikan
hasil diskusi.
 Kegiatan Akhir
 Guru bersama siswa membuat kesimpulan tentang pembelajaran
15 menit
yang telah dilakukan secara komunikatif.
 Guru memberitahukan materi yang akan dibahas pada pertemuan
selanjutnya secara komunikatif.
 Guru menutup kelas dengan mengucapkan salam.

Pertemuan Keempat (2 JP)

Alokasi
Kegiatan
Waktu
 Kegiatan Awal 15 menit
 Guru menciptakan suasana kelas yang religius dengan memberi
salam pembuka, berdoa bersama siswa sebelum melakukan
pelajaran, serta mengecek kehadiran siswa.

Apersepsi
 Guru memberikan instruksi dalam melakukan percobaan didalam
Laboratorium.
 Guru membagi beberapa kelompok yang terdiri dari 4-5 siswa.
 Siswa menyiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan dalam
percobaan.

 Kegiatan Inti
a. Mengamati (Observing)
 Siswa mencari informasi terlebih dahulu tentang kenaikan
titik didih sebelum melakukan percobaan. 60 menit
b. Menanya (Questioning)
 Guru menanyakan kepada siswa tentang materi pada
percobaan yang belum jelas.
c. Mengumpulkan Data (Experimenting)
 Siswa mengidentifikasi semua perubahan atau gejala yang
teerjadi pada percobaan.
 Siswa menuliskan semua perubahan atau gejala yang terjadi
pada percobaan dalam bentuk laporan.
d. Mengasosiasi (Associating)
 Siswa melakukan percobaan secara berkelompok materi
kenaikan titik didih.
 Siswa menuliskan data hasil percobaan dalam bentuk
laporan.
 Siswa mengerjakan lembar kerja percobaan tentang
kenaikan titik didih.
 Siswa mengumpulkan laporan hasil percobaan
e. Mengkomunikasikan (Communicating)
 Guru meminta perwakilan siswa untuk menyimpulkan
percobaan yang telah dilakukan.

 Kegiatan Akhir
 Siswa membersihkan seluruh peralatan Laboratorium yang telah
digunakan.
 Guru memberitahukan materi yang akan dibahas pada pertemuan
selanjutnya secara komunikatif. 15 menit
 Guru menutup kelas dengan mengucapkan salam.

Pertemuan Kelima (2JP)

Alokasi
Kegiatan
Waktu
 Kegiatan Awal 15 menit
 Guru menciptakan suasana kelas yang religius dengan memberi
salam pembuka, berdoa bersama siswa sebelum melakukan
pelajaran, serta mengecek kehadiran siswa.
Apersepsi
 Guru memberikan instruksi dalam melakukan percobaan didalam
Laboratorium.
 Guru membagi beberapa kelompok yang terdiri dari 4-5 siswa.
 Siswa menyiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan dalam
percobaan.
 Kegiatan Inti
a. Mengamati (Observing)
 Siswa mencari informasi terlebih dahulu tentang penurunan
titk beku sebelum melakukan percobaan. 60 menit
b. Menanya (Questioning)
 Guru menanyakan kepada siswa tentang materi pada
percobaan yang belum jelas.
c. Mengumpulkan Data (Experimenting)
 Siswa mengidentifikasi semua perubahan atau gejala yang
terjadi pada percobaan.
 Siswa menuliskan semua perubahan atau gejala yang terjadi
pada percobaan dalam bentuk laporan.
b. Mengasosiasi (Associating)
 Siswa melakukan percobaan secara berkelompok materi
penurunan titik beku.
 Siswa menuliskan data hasil percobaan dalam bentuk
laporan.
 Siswa mengerjakan lembar kerja percobaan tentang
penurunan titk beku.
 Siswa mengumpulkan laporan hasil percobaan
e. Mengkomunikasikan (Communicating)
 Guru meminta perwakilan siswa untuk menyimpulkan
percobaan yang telah dilakukan.

 Kegiatan Akhir
 Siswa membersihkan seluruh peralatan Laboratorium yang telah
digunakan.
 Guru memberitahukan materi yang akan dibahas pada pertemuan
selanjutnya secara komunikatif.
 Guru menutup kelas dengan mengucapkan salam.
15 menit

Pertemuan Keenam (2JP)


Alokasi
Kegiatan
Waktu
 Kegiatan Awal 5 menit
 Guru menciptakan suasana kelas yang religius dengan memberi
salam pembuka, berdoa bersama siswa sebelum melakukan
pelajaran, serta mengecek kehadiran siswa.
 Kegiatan Inti
a. Mengamati (Observing) 70 menit
 Siswa secara berkelompok mencari informasi tentang
diagram P-T dan mendeskripsikan aplikasi sifat koligatif
larutan dalam kehidupan sehari-hari.
b. Menanya (Questioning)
 Guru menanyakan kepada siswa tentang materi yang belum
jelas.
c. Mengumpulkan Data (Experimenting)
 Siswa menuliskan hasil diskusi mereka tentang diagram P-
T dan mendeskripsikan aplikasi sifat koligatif larutan dalam
kehidupan sehari-hari.
d. Mengasosiasi (Associating)
 Mengerjakan latihan soal tentang diagram P-T dan
mendeskripsikan aplikasi sifat koligatif larutan dalam
kehidupan sehari-hari.
e. Mengkomunikasikan (Communicating)
 Guru meminta perwakilan siswa untuk mempresentasikan
hasil diskusi.
 Kegiatan Akhir
 Guru bersama siswa membuat kesimpulan tentang pembelajaran
15 menit
yang telah dilakukan secara komunikatif.
 Guru memberitahukan materi yang akan dibahas pada pertemuan
selanjutnya secara komunikatif.
 Guru menutup kelas dengan mengucapkan salam.

Pertemuan Ketujuh (2JP)

Alokasi
Kegiatan
Waktu
 Kegiatan Awal 10 menit
 Guru menciptakan suasana kelas yang religius dengan memberi
salam pembuka, berdoa bersama siswa sebelum melakukan
pelajaran, serta mengecek kehadiran siswa.
Apersepsi
 Guru mengulas kembali pelajaran tentang pengertian sifat
koligatif.
 Kegiatan Inti
a. Mengamati (Observing)
 Siswa mengidentifikasi data percobaan untuk 65 menit
membandingkan sifat koligatif larutan elektrolit dan
nonelektrolit.
 Siswa menganalisis data percobaan untuk membandingkan
sifat koligatif larutan elektrolit dan nonelektrolit.
 Siswa secara berkelompok mencari informasi tentang
penggunaan sifat koligatif larutan dalam kehidupan.

b. Menanya (Questioning)
 Mengajukan berbagai pertanyaan terkait perbedaan data
percobaan sifat koligatif untuk larutan elektrolit dan larutan
non elektrolit.
c. Mengumpulkan Data (Experimenting)
 Siswa menuliskan hasil diskusi tentang perbedaan sifat
koligatif larutan elektrolit dan nonelektrolit.
d. Mengasosiasi (Associating)
 Siswa menyimpulkan perbedaan sifat koligatif larutan
elektrolit dan nonelektrolit secara bersam-sama.
e. Mengkomunikasikan (Communicating)
 Guru meminta perwakilan siswa untuk mempresentasikan
hasil diskusi.
 Kegiatan Akhir
 Guru bersama siswa membuat kesimpulan tentang pembelajaran
yang telah dilakukan secara komunikatif.
 Guru memberitahukan materi yang akan dibahas pada pertemuan 15 menit

selanjutnya secara komunikatif.


 Guru menutup kelas dengan mengucapkan salam.

I. Penilaian
Rancangan Penilaian

IPK Tujuan Penilaian Teknik Penilaian

3.7.1 – 3.7.4 Hasil Belajar Tertulis

4.7.1 Proses Pembelajaran Laporan Praktikum

1. Kognitif
a. Penilaian harian.
b. Hasil jawaban latihan soal-soal (PR).
c. Tes formatif
Contoh :
Pertemuan Pertama
1. Tentukan kemolalan larutan berikut:
 0,1 mol Hcl dilarutkan kedalam 500 gram air.
2. Tentuakn fraksi mol zat terlarut dan zat pelarut dalam larutan berikut:
 Larutan 10% massa NaOH dalam air.
3. Tentukan penurunan tekanan uap jenuh air jika kedalam 450 gram air dilarutkan
68,4gram gula tebu (C12H22O11)! Tekanan uapa air pada temperatur 28 °C adalah
28,35 mmHg
d. Laporan hasil percobaan sifat koligatif.

2. Psikomotorik

Praktik di laboratorium: sifat koligatif larutan.

Diskusi kelompok

3. Afektif

Pengamatan sikap dan perilaku saat belajar dan praktikum di laboratorium.

J. Lampiran Pendukung RPP


 Lampiran 1 : Instrumen penilaian
 Lampiran 2 : Rincian materi pembelajaran
 Lampiran 3 : Lembar Kerja Siswa
Palangka Raya, 10 Oktober 2018

Mengetahui,

Kepala SMAN 2 KUMAI Guru Mata Pelajaran,

Ageng Sudrajat Ngaisatul Amini

Lampiran 1: Instrumen penilaian

INTRUMEN PENILAIAN KOGNITIF

Indikator : Menghitung konsentrasi larutan.


Penilaian
No Nama
Tes formatif Penilaian harian
1.
2.
3.

INSTRUMEN PENILAIAN AFEKTIF


Karakter Skor Indikator
Rasa Ingin 1 Tidak menunjukan antusias dalam pengamatan/eksperimen,
Tahu sulit terlibat dalam kegiatan kelompok walaupun sudah di
dorong untuk terlibat.
2 Menunjukan rasa ingin tahu, namun tidak terlalu antusian
dan baru terlibat aktif dalam kegiatan kelompok setelah di
suruh untuk terlibat.
3 Menunjukan rasa ingin tahu yang besar, antusias dan aktif
dalam kegiatan kelompok
Jujur 1 Tidak menunjukan kejujuran dalam menggunakan data hasil
pengamaan) dan berusaha mencari jawaban dari kelompok
lain dengan cara menyontek.
2 Menunjukan kejujurannya dengan menggunakan data hasil
pengamatan (data apa adanya), namun kurang menunjukan
kerjasama kelompok dalam menyelesaikan masalah yang
ada di LKS
3 Menunjukan kejujurannya dengan menggunkana data hasil
pengamatan (data apa adanya) dan menunjukan kerjasama
kelompok dalam menyelesaikan masalah yang ada di LKS
Tanggung 1 Tidak ikut mengerjakan tugas kelompok yang tertera dalam
Jawab LKS
2 Ikut mengerjakan tugas kelompok, namun tidak dengan
sungguh-sungguh.
3 Ikut mengerjakan tugas kelompok dengan sungguh-sungguh
Karakter Skor Indikator
Teliti 1 Tidak mengamati percobaan yang dilakukan.
2 Mengamati percobaan yang dilakukan dengan seksama,
namun tidak mencatat hasil pengamatannya.
3 Mengamati dan mencatat hasil percobaan yang dilakukan
dengan seksama dan sistematis.

Sikap
Rasa Ingin Tanggung Jumlah
No Nama Jujur Teliti
Tahu Jawab Skor
1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3
1
2
3
..

Kriteria penilaian:
Rentang jumlah skor: 10 – 12 (baik)
7–9 (cukup)
4–6 (kurang)

INTRUMEN PENILAIAN PSIKOMOTOR


No Kelompok ............
Nama Nama Nama Nama Nama Nama
Aspek yang dinilai
siswa siswa siswa siswa siswa siswa
1 Aktif mendengar
2 Aktif bertanya
3 Mengemukakan pendapat
4 Mengendalikan diri
5 Menghargai orang lain
6 Bekerja sama dengan orang lain
7 Berbagi pengetahuan yang dimiliki
8 Mengatur waktu dengan tepat
Jumlah skor

Petunjuk pengisian:
Skor maksimum 4
Skor minimum 1
Kriteria penilaian:
Rentang jumlah skor: 28 – 32 Nilai: AB (amat baik)
20 – 27 Nilai: B (baik)
12 – 19 Nilai: C (cukup)
0 – 11 Nilai: K (kurang)

Indikator : Pelarutan Zat yang Tidak Menguap

No Kelompok ............
Nama Nama Nama Nama Nama Nama
Aspek yang dinilai
siswa siswa siswa siswa siswa siswa
1 Aktif mendengar
2 Aktif bertanya
3 Mengemukakan pendapat
4 Mengendalikan diri
5 Menghargai orang lain
6 Bekerja sama dengan orang lain
7 Berbagi pengetahuan yang dimiliki
8 Mengatur waktu dengan tepat
9 Terampil menggunakan alat
laboratorium
10 Laporan
Jumlah skor

Petunjuk pengisian:
Skor maksimum 4
Skor minimum 1
Kriteria penilaian:
Rentang jumlah skor: 36 – 40 Nilai: AB (amat baik)
30 – 35 Nilai: B (baik)
20 – 29 Nilai: C (cukup)
10 – 19 Nilai: K (kurang)
Lampiran 2: Rincian Materi Pembelajaran

 Sifat koligatif larutan

Sifat koligatif larutan adalah sifat larutan yang tidak bergantung pada jenis zat terlarut, tetapi
bergantung pada konsentrasinya
 Satuan konsentrasi larutan

1. Fraksi Mol
Komposisi zat-zat dalam larutan dapat dinyatakan dalam satuan fraksi mol (X). Fraksi
mol zat A (XA) menyatakan perbandingan jumlah mol zat A terhadap jumlah mol total
zat-zat yang terdapat dalam larutan.

mol A = =

Jumlah fraksi mol semua komponen sama dengan satu.


XA + XB + XC + ... = 1
2. Kemolalan (m)
Didefinisikan sebagai jumlah mol zat terlarut dalam satu kilogram pelarut. Dalam bentuk
persamaan dirumuskan sebagai berikut
Molaritas =

 Penurunan tekanan uap

Menguap adalah gejala yang terjadi pada molekul-molekul zat cair meninggalkan
permukaan cairan membentuk fasa gas. Gejala ini disebabkan oleh molekul-molekul pada
bagian permukaan cairan memiliki energi yang dapat mengatasi gaya antaraksi di antara
molekul-molekul cairan. Gaya antaraksi antarmolekul pada permukaan cairan dinamakan
tegangan permukaan. Jadi, molekul-molekul yang menguap memiliki energi lebih besar
daripada tegangan permukaan.
(+)Tekanan Uap
Kemudahan suatu zat menguap ditentukan oleh kekuatan gaya antarmolekul (tegangan
permukaan). Semakin lemah gaya antarmolekul semakin mudah senyawa itu menguap.
Faktor-faktor yang memengaruhi tekanan uap salah satunya adalah suhu. Semakin tinggi
suhu zat cair, semakin besar tekanan uapnya.
(+) Penurunan Tekanan Uap Larutan
Besarnya penurunan tekanan uap air akibat adanya zat terlarut disebut dengan
penurunan tekanan uap larutan.

(+) Hukum Raulut


Hukum Raoult adalah besarnya tekanan uap larutan sebanding dengan fraksi mol
pelarutdan tekanan uap dari pelarut murninya.

Pernyataan tersebut dapat dituliskan sebagai berikut.

P= XpelarutPo

dengan: P= tekanan uap larutan

Xpelarut = fraksi mol pelarut

Po = tekanan uap pelarut murni


 Kenaikan titik didih larutan
Besarnya kenaikan titik didih larutan merupakan hasil kali antara tetapan kenaikan titik didih
molal (Kb) dengan konsentrasi molal (m) dari larutan, atau:
Tb =Kbm

Titik didih larutan merupakan titik didih pelarut ditambah dengan besarnya kenaikan
titik didih, atau:

Tb =Tbo + Tb

Oleh karena kemolalan larutan dirumuskan dengan:

1.000
m  n
p

maka: Tb =Kb×m


 1.000 
ΔTb  K b 
n  
 p  

dengan: Tb = kenaikan titik didih molal

Kb = tetapan kenaikan titik didih molal

n = jumlah mol zat terlarut

p = massa pelarut

 Penurunan titik beku

Seperti halnya titik didih, penurunan titik beku (ΔTb) berbanding lurus dengan kemolalan
larutan: ΔTb≈m, atau ΔTb = Kb × m
Kb disebut tetapan penurunan titik beku molal
 Tekanan osmosis

Osmosis adalah proses perpindahan larutan memiliki konsentrasi rendah melalui membran
semipermeabel menuju larutan yang memiliki konsentrasi lebih tinggi hingga tercapai
kesetimbangan konsentrasi. Tekanan yang diterapkan untuk menghentikan proses osmosis
dari larutan encer atau pelarut murni ke dalam larutan yang lebih pekat dinamakan tekanan
osmotik larutan, dilambangkan dengan π . Tekanan osmotik larutan berbanding lurus dengan
konsentrasi molar zat. Dalam bentuk persamaan dapat ditulis sebagai berikut. π ≈ M atau π
= kM k adalah tetapan kesetaraan yang bergantung pada suhu. Untuk larutan encer harga k
sama dengan RT, di mana R tetapan gas dan T adalah suhu mutlak.
 sifat koligatif larutan elektrolit dan noneletrolit

Sifat koligatif larutan elektrolit memiliki nilai lebih tinggi dari sifat koligatif larutan
nonelektrolit untuk jumlah mol yang sama. Besarnya sifat koligatif larutan elektrolit
merupakan kelipatan dari sifat koligatif larutan nonelektrolit sebesar faktor van’t Hoff.
Sifat koligatif larutan ditentukan oleh jumlah partikel dalam larutan. Oleh karena itu,
untuk konsentrasi yang sama, sifat koligatif larutan elektrolit akan berbeda dengan sifat
koligatif nonelektrolit. Hal ini dikarenakan jumlah partikel dalam larutan elektrolit akan
lebih banyak karena adanya proses ionisasi zat terlarut. Zat elektrolit jik dilarutkan akan
terionisasi menjadi ion-ion yang merupakan partikel-partikel dalam larutan. Hal ini
menyebabkan jumlah partikel pada satu mol larutan elektrolit lebih banyak daripada larutan
nonelektrolit. Jadi disimpulkan bahwa sifat koligatif larutan nonelektrolit lebih rendah
daripada sifat koligatif larutan elektrolit karena zat terlarut pada larutan elektrolit terurai
menjadi ion-ion.

Lampiran 3: Lembar Kerja Siswa

Penilaian Kognitif ( Lks ) untuk Diskusi Kelompok

1. Fraksi mol metanol dalam larutan air mengandung 80% metanol adalah

Jawab :

2. Titik beku suatu larutan nonelektrolit dalam air adalah –0,14°C. Molalitas
larutan adala

Jawab :
3. Larutan 19 gram NaCl dalam 250 g air mempunyai derajat ionisasi 0,83.
Jika tekanan uap air pada suhu tersebut adalah 20 mmHg, hitunglah tekanan
uap larutan tersebut.
4.

Jawab :

PEDOMAN PENSKORAN :

No Jawaban Skor
1
diket :

gram metanol (gt) = 80gr


gram air (gp) = 100-80 = 20 gr
mol t = 80/32 = 2.5 mol
mol p = 20/18 = 1.1 mol 3

ditanya: fraksi mol…?

penyelesaian
Xt = nt / (nt + np )
= 2.5 / ( 2.5 + 1.1 )
= 2.5 / 3.6 = 0.69
2 Diket: 3
Tfreeze = -0.14C

Kf = 1.8 C/m
Ditanya : molalitas = .. ?

penyelesaian
ΔTf = Tf° - Tf = 0 - (-0.14) = +0.14°C
ΔTf = m . Kf
maka m = ΔTf / Kf

= 0.14/ 1.8

= 0.0777 mol
3. Nt = 19 ÷ 58,5 = 0,32
np = 250 ÷ 18 = 13,89

i = 1 + (n - 1) α
= 1 + (2 - 1) 0,83
= 1,83

4
P = Xp × Po
=( np ÷ (np + (nt × i)) × Po
= (13,89 ÷ (13,89 + (0,32 × 1,83)) × 20
= 19,21 mmHg
Jumlah Skor total 10
Prosedur Praktikum

Pelarutan Zat yang Tidak Menguap

Tujuan :

Menjelaskan pelarutan zat yang tidak menguap.

Alat:

1. Gelas

2. Wadah tertutup

Bahan:

1. Aquades

2. Larutan gula 60% b/b

Langkah Kerja :

1. Sediakan dua buah gelas. Gelas pertama diisi dengan aquades dan gelas kedua diisi dengan
larutan gula 60% b/b. Usahakan volume cairan dalam kedua gelas sama.

2. Simpan kedua gelas itu dalam wadah yang tertutup rapat, misalnya desikator selama satu hari.
3. Setelah satu hari, amati yang terjadi dalam kedua cairan itu.

Pertanyaan:

1. Apa yang terjadi dengan cairan dalam kedua wadah itu?

2. Mengapa air murni berpindah ke gelas yang berisi larutan gula?

3. Apakah yang dapat Anda simpulkan dari percobaan ini. Diskusikan dengan teman sekelompok
Anda.

Anda mungkin juga menyukai