BAB V
HASIL PENELITIAN
A. Analisa Univariat
1. Regulasi Emosi
5 Padang tahun 2019 dapat dilihat pada tabel 5.1 sebagai berikut :
Tabel 5.1
Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Regulasi Emosi Siswa
di SMK Negeri 5 Padang Tahun 2019
Regulasi Emosi f %
Kurang Baik 44 57,1
Baik 33 42,9
Jumlah 77 100
2. Perilaku Bullying
Tabel 4.2
Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Perilaku Bullying
di SMK Negeri 5 Padang Tahun 2019
Perilaku Bullying f %
Bullying 40 51,9
Tidak Bullying 37 48,1
Jumlah 77 100
47
48
Tabel 4.3
Hubungan Regulasi Emosi dengan Perilaku Bullying
Di SMK Negeri 5 Padang Tahun 2019
Perilaku Bullying
Tidak Jumlah pvalue
Regulasi Emosi Bullying
Bullying
f % f % f %
Kurang Baik 30 68,2 14 31,8 44 100 0,002
Baik 10 30,3 23 69,7 33 100
Jumlah 40 51,9 37 48,1 77 100
regulasi emosi kurang baik lebih banyak ditemukan pada siswa berperilaku
bullying (68,2%) sedangkan siswa yang regulasi emosi kurang baik lebih
banyak ditemukan pada siswa yang tidak bullying (31,8%). Hasil uji statistik
BAB V
PEMBAHASAN
A. Analisa Univariat
1. Regulasi Emosi
tahun 2019. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan
dengan perilaku bullying pada santri kelas XII di Pondok Pesantren Terpadu
baik (55%).
data mengenai emosi yang dirasakan oleh diri sendiri maupun orang lain
untuk menentukan tingkah laku yang paling efektif yang akan ditampilkan
pada saat berinteraksi dengan orang lain (Santrock, 2007). Menurut Massah
emosi yang timbul pada tingkat intensitas yang tepat untuk mencapai suatu
49
50
Analisa peneliti siswa yang memiliki regulasi emosi kurang baik dapat
dilihat dari hasil penelitian 75,3% kemampuan individu jarang untuk dapat
apabila ada orang yang mengecewakan saya, 54,5% cemas apabila memiliki
masalah dengan teman saya. Regulasi emosi dapat disimpulkan bahwa pada
yang menyakiti orang lain, sehingga anak tidak menendang atau memukul
2. Perilaku Bullying
regulasi emosi kurang baik lebih banyak ditemukan pada siswa berperilaku
bullying (68,2%) sedangkan siswa yang regulasi emosi baik lebih banyak
ditemukan pada siswa yang tidak bullying (31,8%). Hasil uji statistik
bullying adalah manipulasi yang dapat berupa kekerasan fisik, verbal, atau
yang merasa kuat atau berkuasa dengan tujuan menyakiti atau merugikan
2015).
menampar, sering mengejek teman dan merasa senang bila melihat yang
penelitian dapat dilihat dari hasil penelitian bahwa 66,2% sering menampar
atau memukul siswa lain, 62,3% setelah diejek oleh teman saya jarang
intropeksi terhadap kekurangan yang saya miliki, 53,2% merasa senang jika
orang yang mengejek saya mendapatkan kesusahan. Hal ini dapat disimpulkan
bahwa regulasi emosi perilaku yang dipengaruhi oleh emosi oleh seseorang
B. Analisis Bivariat
bullying lebih banyak pada pada siswa yang memiliki regulasi kurang baik
(68,2%) dibandingkan dengan siswa regulasi emosi baik (30,3%). Hasil uji
statistik didapatkan nilai p value = 0,002 (p<0,05) artinya Ha diterima H0 tolak, ada
52
bullying pada santri kelas XII di Pondol Pesantren Terpadu Serambi Mekkah
Padang Panjang ditemukan hasil Ada hubungan regulasi emosi dengan perilaku
hal yang positif dalam hidupnya. Sehingga, individu tidak menyalahkan dirinya
sendiri ketika terjadi sesuatu yang tidak sesuai dengan keinginannya. Karena
maka kurang baik pula kemampuannya dalam hal regulasi emosi (Ubaidillah,
2014).
Perilaku negatif yang banyak dilakukan oleh remaja salah satunya adalah
perilaku bullying, perilaku ini marak terjadi dilingkup sekolah. Perilaku bullying
ini sendiri diartikan sebagai bentuk penindasan terhadap korban yang lemah
dengan melakukan hal-hal yang tidak disukai serta dilakukan secara berulang
pernah menjadi korban bullying saat menjadi siswa junior (Basyirudin, 2013).
mengontrol dirinya untuk tidak terlibat dalam perilaku yang negatif terutama
ketika sedang mengalami masalah dan tekanan. Ini berarti, kemampuan dalam
dirinya sehingga dengan adanya kemampuan mengontrol diri yang baik dapat
praktik bullying.
bullying pada siswa ini dapat dilihat bahwa perilaku bullying lebih banyak pada
pada siswa yang memiliki regulasi kurang baik (68,2%). Ini dikarenakan siswa
memiliki regulasi emosi kurang baik dalam hal kemampuan individu jarang
apabila ada orang yang mengecewakan saya, cemas apabila memiliki masalah
dengan teman saya. Selain itu ditemukan pula perilaku bullying dengan siswa
regulasi emosi baik (30,3%). Hal ini dikarenakan peirlaku bullying siswa pada
penelitian ini lebih banyak pada sering menampar atau memukul siswa lain,
54
setelah diejek oleh teman saya jarang intropeksi terhadap kekurangan yang saya
miliki, merasa senang jika orang yang mengejek saya mendapatkan kesusahan.
55
BAB VI
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
bullying yang saat ini marak terjadi dikalangan anak usia sekolah terutama
siswa.
55
56
Padang dalam mengembangkan hasil penelitian yang akan datang dan sebagai
penelitian lain untuk melakukan penelitian yang sesuai dengan penelitian lain.