Anda di halaman 1dari 3

𝑓′′ (𝑎) 𝑓(𝑛) (𝑎)

10 Deret Takterhingga
𝑓(𝑥) = 𝑓(𝑎) + 𝑓 ′ (𝑎)(𝑥 − 𝑎) + 2!
(𝑥 − 𝑎)2 + ⋯ + 𝑛!
(𝑥 − 𝑎)𝑛 + 𝑅𝑛 (𝑥)

Di mana sisanya (atau kesalahannya) 𝑅𝑛 (𝑥) dinyatakan dengan rumus


10.1. Barisan Takterhingga 𝑓(𝑛+1) (𝑐)
𝑅𝑛 (𝑥) = (𝑛+1)!
(𝑥 − 𝑎)𝑛+1
Rumus eksplisit : Misal : 𝑎𝑛 = 3𝑛 − 2
Rumus rekursi : Misal : 𝑎𝑛 = 𝑎𝑛−1 + 3 Dan 𝑐 adalah titik diantara 𝑥 dan 𝑎

Definisi : Barisan {𝑎𝑛 } dikatakan konvergen menuju 𝐿, dan ditulis sebagai


lim 𝑎𝑛 = 𝐿
𝑛→∞

Jika untuk tiap bilangan positif 𝜀 terdapat sebuah bilangan positif 𝑁 yang
bersesuaian, sedemikian rupa sehingga 𝑛 ≥ 𝑁 → |𝑎𝑛 − 𝐿| < 𝜀
Deret Maclaurin yang Penting
Teorema Apit
1
= 1 + 𝑥 + 𝑥2 + 𝑥3 + 𝑥4 + ⋯
Misalkan {𝑎𝑛 } dan {𝑐𝑛 } konvergen menuju 𝐿 dan 𝑎𝑛 ≤ 𝑏𝑛 ≤ 𝑐𝑛 untuk 𝑛 ≥ 𝐾, 1−𝑥
𝑥2 𝑥3 𝑥4 𝑥5 𝑥6
(𝐾 bilangan bulat tetap), maka {𝑏𝑛 } juga konvergen menuju 𝐿 ln(1 + 𝑥) = 𝑥 − + − + − +⋯
2 3 4 5 6
Teorema 𝑥3 𝑥5 𝑥7 𝑥9 𝑥 11
tan−1 𝑥 = 𝑥 − 3
+ 5
− 7
+ 9
− 11
+⋯
Jika lim |𝑎𝑛 | = 0 maka lim 𝑎𝑛 = 0
𝑛→∞ 𝑛→∞
𝑥2 𝑥3 𝑥4 𝑥5
𝑒𝑥 = 1 + 𝑥 + 2!
+ 3!
+ 4!
+ 5!
+⋯
𝑥3 𝑥5 𝑥7 𝑥9 𝑥 11
10.2. Deret Takterhingga sin 𝑥 = 𝑥 − + − + − 11! + ⋯
3! 5! 7! 9!
𝑥2 𝑥4 𝑥6 𝑥8 𝑥 10
cos 𝑥 = 1 − + − + − +⋯
2! 4! 6! 8! 10!
10.8. Deret Taylor dan Deret Maclaurin
Teorema Keunikan
Andaikan 𝑓 memenuhi
𝑓(𝑥) = 𝑐0 + 𝑐1 (𝑥 − 𝑎) + 𝑐2 (𝑥 − 𝑎)2 + 𝑐3 (𝑥 − 𝑎)3 + ⋯
𝑓(𝑛) (𝑎)
Untuk seluruh 𝑥 pada selang di sekitar 𝑎. Maka 𝑐𝑛 = 𝑛!

Rumus Taylor dengan suku sisa


Misalkan 𝑓 adalah fungsi di mana turunan ke-(𝑛 + 1)-nya 𝑓 (𝑛+1) (𝑥) ada untuk
setiap 𝑥 pada selang terbuka 𝐼 yang mengandung 𝑎. Jadi, untuk setiap 𝑥 di
dalam 𝐼
16.1. Integral Lipat Dua atas Persegi Panjang
15 Turunan dalam Ruang Berdimensi 𝒏
Definisi : Integral Lipat Dua. Misalkan 𝑓 adalah fungsi dengan dua peubah

15.1.Fungsi dengan Dua Peubah atau Lebih yang didefinisikan pada sebuah persegi panjang tertutup 𝑅. Jika
𝑛
𝑓(𝑥1 , 𝑥2 , 𝑥3 , … , 𝑥𝑛 ) = ⋯
lim ∑ 𝑓(𝑥̅𝑘 , 𝑦̅𝑘 ) ∆𝐴𝑘 ,
|𝑃|→0
15.2.Turunan Parsial 𝑘=1

Turunan parsial 𝑓 terhadap 𝑥 adalah ada, kita katakana bahwa 𝑓 dapat diintegralkan di 𝑅. Di samping itu,
𝑓(𝑥0 + ∆𝑥, 𝑦0 ) − 𝑓(𝑥0 , 𝑦0 ) ∬𝑅 𝑓(𝑥, 𝑦) 𝑑𝐴 disebut integral lipat-dua (double integral) dari 𝑓 atas 𝑅, yang
𝑓𝑥 (𝑥0 , 𝑦0 ) = lim
∆𝑥→∞ ∆𝑥
dapat dinyatakan dengan
Turunan parsial 𝑓 terhadap 𝑦 adalah
𝑛
𝑓(𝑥0 , 𝑦0 + ∆𝑦) − 𝑓(𝑥0 , 𝑦0 )
𝑓𝑦 (𝑥0 , 𝑦0 ) = lim ∬ 𝑓(𝑥, 𝑦) 𝑑𝐴 = lim ∑ 𝑓(𝑥̅𝑘 , 𝑦̅𝑘 ) ∆𝐴𝑘
∆𝑦→∞ ∆𝑦 |𝑃|→0
𝑅 𝑘=1
Penulisan :
𝜕 𝜕 𝜕𝑓
𝑓𝑥𝑦𝑧 = [ ( )] Sifat :
𝜕𝑧 𝜕𝑦 𝜕𝑥
1. ∬𝑅 𝑘 𝑓(𝑥, 𝑦) 𝑑𝐴 = 𝑘 ∬𝑅 𝑓(𝑥, 𝑦) 𝑑𝐴
Turunan parsial 𝑓 (lebih dari 2 peubah) terhadap 𝑥 adalah
𝑓(𝑥 + ∆𝑥, 𝑦, 𝑧) − 𝑓(𝑥, 𝑦, 𝑧) 2. ∬𝑅 𝑓(𝑥, 𝑦) + 𝑔(𝑥, 𝑦) 𝑑𝐴 = ∬𝑅 𝑓(𝑥, 𝑦) 𝑑𝐴 + ∬𝑅 𝑔(𝑥, 𝑦) 𝑑𝐴
𝑓𝑥 (𝑥, 𝑦, 𝑧) = lim
∆𝑥→∞ ∆𝑥
3. ∬𝑅 𝑓(𝑥, 𝑦) 𝑑𝐴 = ∬𝑅 𝑓(𝑥, 𝑦) 𝑑𝐴 + ∬𝑅 𝑓(𝑥, 𝑦) 𝑑𝐴 , 𝑅 = 𝑅1 + 𝑅2
2 2

15.3.Limit dan Kontinuitas 4. 𝑓(𝑥, 𝑦) ≤ 𝑔(𝑥, 𝑦) → ∬𝑅 𝑓(𝑥, 𝑦) 𝑑𝐴 ≤ ∬𝑅 𝑔(𝑥, 𝑦) 𝑑𝐴 , ∀ (𝑥, 𝑦) ∈ 𝑅


Ubtuk mengatakan bahwa lim 𝑓(𝑥, 𝑦) = 𝐿 berarti bahwa untuk setiap
(𝑥,𝑦)→(𝑎,𝑏)

𝜀 > 0 (tidak peduli seberapa pun kecilnya), terdapat 𝛿 > 0 yang bersesuaian, 16.2. Integral Berulang
sedemikian rupa sehingga, |𝑓(𝑥, 𝑦) − 𝐿| < 𝜀 , asalkan 0 < |(𝑥, 𝑦) − (𝑎, 𝑏)| < 𝛿 Jika = {(𝑥, 𝑦) ∶ 𝑎 ≤ 𝑥 ≤ 𝑏, 𝑐 ≤ 𝑦 ≤ 𝑑} , maka ∬𝑅 𝑓(𝑥, 𝑦) 𝑑𝐴
Perlakukan (𝑥, 𝑦) dan (𝑎, 𝑏) sebagai vektor, maka 𝑏 𝑑 𝑑 𝑏
Bisa ditulis ∫𝑎 ∫𝑐 𝑓(𝑥, 𝑦) 𝑑𝑦 𝑑𝑥 atau ∫𝑐 ∫𝑎 𝑓(𝑥, 𝑦) 𝑑𝑥 𝑑𝑦
|(𝑥, 𝑦) − (𝑎, 𝑏)| = √(𝑥 − 𝑎)2 + (𝑦 − 𝑏)2

16.3. Integral Lipat Dua atas Daerah Bukan Persegi Panjang

16 Integral dalam ruang berdimensi 𝑛 Jika = {(𝑥, 𝑦) ∶ 𝜓1 (𝑦) ≤ 𝑥 ≤ 𝜓2 (𝑦) , 𝑐 ≤ 𝑦 ≤ 𝑑} , maka ∬𝑅 𝑓(𝑥, 𝑦) 𝑑𝐴
𝑑 𝜓2 (𝑦)
∬ 𝑓(𝑥, 𝑦) 𝑑𝐴 = ∫ ∫ 𝑓(𝑥, 𝑦) 𝑑𝑥 𝑑𝑦
𝑐 𝜓1 (𝑦)
𝑅

Jika = {(𝑥, 𝑦) ∶ 𝑎 ≤ 𝑥 ≤ 𝑏, 𝜓1 (𝑥) ≤ 𝑦 ≤ 𝜓2 (𝑥)} , maka ∬𝑅 𝑓(𝑥, 𝑦) 𝑑𝐴

𝑏 𝜓2 (𝑥)
∬ 𝑓(𝑥, 𝑦) 𝑑𝐴 = ∫ ∫ 𝑓(𝑥, 𝑦) 𝑑𝑦 𝑑𝑥
𝑎 𝜓1 (𝑥)
𝑅

16.4. Integral Lipat-Dua dalam Koordinat Kutub

Jika = {(𝑟, 𝜃) ∶ 𝑎 ≤ 𝑟 ≤ 𝑏, 𝛼 ≤ 𝜃 ≤ 𝛽} , maka ∬𝑅 𝑓(𝑥, 𝑦) 𝑑𝐴

𝛽 𝑏
∬ 𝑓(𝑥, 𝑦) 𝑑𝐴 = ∫ ∫ 𝑓(𝑟, 𝜃) 𝑟 𝑑𝑟 𝑑𝜃
𝛼 𝑎
𝑅

16.5. Penerapan Integral Lipat-Dua


16.6. Luas Permukaan
16.7. Integral Lipat-Tiga (Koordinat Cartesius)
16.8. Integral Lipat-Tiga (Koordinat Silinder dan Bola)
Koordinat Silinder
𝑥 = 𝑟 cos 𝜃 , 𝑦 = 𝑟 sin 𝜃 , 𝑥2 + 𝑦2 = 𝑟2
𝑓(𝑥, 𝑦, 𝑧) = 𝑓(𝑟 cos 𝜃 , 𝑟 sin 𝜃, 𝑧) = 𝐹(𝑟, 𝜃, 𝑧)

Anda mungkin juga menyukai