Halaman Sampul
Daftar Isi
BAB I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang………………………………………………………... 1
1.2 Rumusan Masalah………………………………………….................. 2
1.3 Tujuan ………………………………………………............................. 2
BAB II. PEMBAHASAN
BAB III. PENUTUP
3.1 Kesimpulan……………………………………………………………. 13
3.2 Saran……………………………………………………........................ 13
BAB IV. DAFTAR PUSTAKA
BAB V. GAMBAR SKEMA
BAB II
PEMBAHASAN
Displacement compressor
B. Penggerak Kompresor
Penggerak kompresor berfungsi untuk memutar kompresor, sehingga
kompresor dapat bekerja secara optiomal. Penggerak kompresor yang sering
digunakan biasanya berupa motor listrik dan motor bakar seperti gambar 12.
Kompresor berdaya rendah menggunakan motor listrik dua phase atau motor
bensin. sedangkan kompresor berdaya besar memerlukan motor listrik 3 phase
atau mesin diesel. Penggunaan mesin bensin atau diesel biasanya digunakan
bilamana lokasi disekitarnya tidak terdapat aliran listrik atau cenderung non
stasioner. Kompresor yang digunakan di pabrik-pabrik kebanyakan digerakkan
oleh motor listrik karena biasanya terdapat instalasi listrik dan cenderung
stasionar (tidak berpindah-pindah).
C. Komponen Kompresor
1. Kerangka (frame)
Fungsi utama adalah untuk mendukung seluruh beban dan berfungsi juga
sebagai tempat kedudukan bantalan, poros engkol, silinder dan tempat
penampungan minyak pelumas.
5. Silinder (cylinder)
Berfungsi sebagai tempat kedudukan liner silinder dan water jacket
8. Water Jacket
Adalah ruangan dalam silinder untuk bersirkulasi air sebagai pendingin
9. Torak (piston)
Sebagai elemen yang menghandel gas/udara pada proses pemasukan
(suction), kompresi (compression) dan pengeluaran (discharge).
D. Kompresor Torak
Merupakan salah satu positive displacement compressor dengan prinsip
kerja memampatkan dan mengeluarkan udara / gas secara intermitten (berselang)
dari dalam silinder. Pemampatan udara / gas dilakukan didalam silinder. Elemen
mekanik yang digunakan untuk memampatkan udara / gas dinamakan piston /
torak. Tekanan udara / gas yang keluar merupakan tekanan discharge yang
dihasilkan oleh kompresor reciprocating.
a. Kompresi Isotermal
Bila suatu gas dikompresikan, maka ini berarti ada energi mekanik yang
diberikan dari luar kepada gas. Energi ini diubah menjadi energi panas sehingga
temperatur gas akan naik jika tekanan semakin tinggi. Namun, jika proses ini
dibarengi dengan pendinginan untuk mengeluarkan panas yang terjadi, sehingga
temperatur dapat dijaga tetap dan kompresi ini disebut dengan kompresi isotermal
(temperatur tetap). Proses isotermal mengikuti hukum Boyle, maka persamaan
isotermal dari suatu gas sempurna adalah:
Proses kompresi ini sangat berguna dalam analisis teoritis, namun untuk
perhitungan kompresor tidak banyak kegunaannya. Pada kompresor yang
sesungguhnya, meskipun silinder didinginkan sepenuhnya adalah tidak mungkin
untuk menjaga temperatur yang tetap dalam silinder. Hal ini disebabkan oleh
cepatnya proses kompresi (beberapa ratus sampai seribu kali permenit) di dalam
silinder.
b. Kompresi Adiabatik
Jika silinder diisolasi secara sempurna terhadap panas, maka kompresi akan
berlangsung tanpa ada panas yang keluar dari gas atau masuk kedalam gas. Proses
semacam ini disebut adiabatik. Dalam praktiknya proses ini tidak pernah terjadi
secara sempurna karena isolasi terhadap silinder tidak pernah dapat sempurna
pula. Namun proses adiabatik reversible sering dipakai dalam pengkajian teoritis
proses kompresi. Hubungan antara tekanan dan volume dalam proses adiabatic
dapat dinyatakan dalam persamaan:
Jika rumus ini dibandingkan dengan rumus kompresi isotermal dapat dilihat
bahwa untuk pengecilan volume yang sama, kompresi adiabatic akan
menghasilkan tekanan yang lebih tinggi dari pada proses isotermal. Karena
tekanan yang dihasilkan oleh kompresi adiabatik lebih tinggi dari pada kompresi
isotermal untuk pengecilan volume yang sama, maka kerja yang diperlukan pada
kompresi adiabatik juga lebih besar.
c. Kompresi Politropik
Kompresi pada kompresor yang sesungguhnya bukan merupakan proses
isotermal, karena ada kenaikan temperatur, namun juga bukan proses adiabatik
karena ada panas yang dipancarkan keluar. Jadi proses kompresi yang
sesungguhnya, ada di antara keduanya dan disebut kompresi politropik. Hubungan
antara P dan v pada proses politropik dapat dinyatakan dengan persamaan:
Pada kondisi dimana tidak dilakukan pendinginan pada ruang kompresi
(kompresor sentrifugal pada umumnya), maka harga n > k. Bila ada pendinginan
pada ruang kompresi (pada kompresor torak), maka harga n terletak antara 1< n <
k.
Perhitungan dapat dilakukan baik dengan pendekatan kondisi adiabatik reversible
maupun kondisi politropik.
a. Efisiensi Volumetrik
Efisiensi volumetrik adalah perbandingan antara kapasitas yang masuk ke dalam
silinder dengan kapasitas perpindahan torak. Efisiensi volumetrik dipengaruhi
oleh:
- Clearance silinder.
- Perbandingan tekanan.
- Faktor kompresibilitas.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Sehingga makalah ini dapat disimpulkan bahwa klasifikasi kompresor
secara garis besar kompresor dapat diklasifikasikan menjadi dua bagian, yaitu
Positive Displacement compressor, dan Dynamic compressor, (Turbo), Positive
Displacement compressor, terdiri dari Reciprocating dan Rotary, sedangkan
Dynamic compressor, (turbo) terdiri dari Centrifugal, axial dan ejector.
Dan kompresor mempunyai beberapa komponen yan terdiri dari ; Kerangka
(frame), Poros engkol (crank shaft), Batang penghubung (connecting rod),
Kepala silang (cross head), Silinder (cylinder), Liner silinder (cylinder liner),
Front and rear cylinder cover, Water Jacket, Torak (piston), Cincin torak ( piston
rings), Batang Torak (piston rod), Cincin Penahan Gas (packing rod), Ring Oil
Scraper, dan Katup kompresor (compressor valve).
Sedangkan untuk kompresor torak merupakan salah satu positive
displacement compressor dengan prinsip kerja memampatkan dan mengeluarkan
udara / gas secara intermitten (berselang) dari dalam silinder. Pemampatan udara /
gas dilakukan didalam silinder. Elemen mekanik yang digunakan untuk
memampatkan udara / gas dinamakan piston / torak.
Proses kompresi gas pada kompresor torak dapat dilakukan menurut tiga
cara yaitu dengan proses isotermal, adiabatik reversible, dan politropik.
Perawatan kompresor sangatlah penting dikarenakan akan memperpanjang
usia dari kompresor tersebut. Dan tanpa dirawat dengan baik dan atau
dipergunakan tidak sebagai mestinya sesuai dengan peruntukannya, akan
menyebabkan kompresor cepat rusak.
Maka, ketika akan menggunakan kompresor, pastikan dulu bahwa oli berada
pada level aman. Kemudian semua kran harus dipastikan dalam keadaan tertutup,
belt tidak terlalu kendur dan tidak juga terlalu kencang. Sebelum kompresor
dinyalakan, atur terlebih dahulu pengaturan gas agar tidak terlalu rendah dan juga
tidak terlalu tinggi.
B. Saran
Dengan makalah ini penulis menyarankan pembaca, ketika mempunyai
kompresor seharusnya dapat mengetahui bagian-bagian dari kompresor tersebut
yang dapat berguna dalam perawatan agar kompresor dapat mempuyai usia yang
lebih lama.
DAFTAR PUSTAKA