Anda di halaman 1dari 3

LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK

Pembentukan Bayangan pada Teropong Bintang

Nama Anggota kelompok :


1. ………………………………………………
2. ……………………………………..........
3. ………………………………………………
4. ………………………………………………
5. ………………………………………………

A. Tujuan Percobaan

Peserta didik dapat mengamati sifat-sifat bayangan pada teropong bintang sederhana

B. Dasar Teori

Dalam teropong bintang biasa dipakai dua atau lebih lensa. Teropong bintang
yang sederhana dapat dibuat dari dua buah lensa konvergen dengan panjang fokus yang
berbeda. Lensa yang dekat dengan benda memiliki jarak fokus yang panjang, fob disebut
lensa objektif. Lensa yang dekat dengan mata memiliki fokus yang pendek, fok , disebut
lensa okuler. Bayangan yang dibentuk oleh lensa objektif selalu bersifat nyata, terbalik,
dan diperkecil. Bayangan yang dibentuk lensa okuler bersifat maya, terbalik, dan
diperbesar terhadap benda yang diamati.

Berikut adalah proses pembentukan bayangan pada teropong bintang dengan mata tidak
berakomodasi :
Perbesaran teropong bintang adalah :

M
M ==

Panjang teropong atau jarak kedua lensa:

++

Bayangan terakhir yang dibentuk oleh lensa okuler untuk mata tidak berakomodasi
berada pada jarak tak berhingga sehingga mata rileks. Bayangan terakhir ini adalah
terbalik tetapi ini tidak menjadi masalah jika benda yang diamati adalah bintang,
bulan, dan sebagainya.

C. Rumusan Masalah
..........................................................................................................................................
………………………………………………………………………………………………...
D. Hipotesis
..........................................................................................................................................
………………………………………………………………………………………………...

E. Alat dan Bahan

1. Rel presisi
2. Lensa 50 mm
3. Lensa 100 mm
4. 3 Tumpakan berpenjepit
5. Lensa 200 mm
6. Benda yang diamati

A. Prosedur Kerja
1. Letakkan lensa konvergen dengan jarak fokus 50 mm, sebagai lensa okuler pada
ujung meja optik
2. Letakkan lensa konvergen dengan jarak fokus 200 mm sebagai lensa objektif
sedemikian rupa sehingga jarak antara dua lensa mendekati jumlah dari jarak
fokusnya.
3. Amati gambar pada papan tulis sejauh 2-3 meter menggunakan lensa okuler
dengan satu
mata dan bandingkan bayangan tersebut dengan gambar pada papan tulis.
4. Tuliskan sifat bayangan yang terbentuk pada teropong didalam tabel
5. Ulangi langkah 1-4 dengan merubah lensa okuler dan objektif sesuai petunjuk

A. Tabel Pengamatan

Lensa Objektif Lensa Okuler Sifat Bayangan

50 mm …
200 mm
100 mm …

100 mm 50 mm …

B. Pertanyaan
1. Apakah ada perbedaan pada penggantian lensa okuler 50 mm dengan lensa okuler
100 mm dan lensa objektif 200 mm dengan lensa 100 mm terhadap perbesaran
bayangan (M)?

2. Bagaimanakah sifat pembentukan bayangan yang terjadi dalam percobaan ini ?

A. Kesimpulan

…………………………………………………………………………………………..

…………………………………………………………………………………………..

Anda mungkin juga menyukai