Tugas Pemasaran

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 7

TUGAS PEMASARAN

KONSEP PRODUK ES NORMAL

Dosen Pengampu:

MUHAMMAD FATKHUR ROZI,SE., M.M

PENULIS :

Muhammad Yudha Fadillah (17410145)

JURUSAN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MAULANA MALIK IBRAHIM

MALANG

2019
KONSEP PRODUK ES NORMAL

Definisi Produk

Es normal merupakan jajanan es yang memiliki berbagai macam rasa dan warna. Mulai
dari rasa coklat, susu, kacang hijau, sirup dan buah-buahan. Es normal ini menyasar ke semua
kalangan karena pada dasarnya adalah es lilin yang telah popular di kalangan anak kecil pada tahun
90-an, sehingga tidak hanya dikonsumsi anak kecil zaman sekarang namun konsumen berumur 20
tahun ke atas juga dapat merasakan sensasi nostalgia ke jaman dulu dengan mengonsumsi produk
ini.

Klasifikasi produk

Produk Es Normal ini diklasifikasikan sebagai barang yang tidak tahan lama dikarenakan
produk ini merupakan barang sekali konsumsi. Sehingga tidak membutuhkan perawatan khusus
untuk memelihara produk ini. Untuk pengklasifikasian barang konsumsi, Es Normal memiliki
karakteristik barang impuls karena tidak dibutuhkan perencanaan untuk membeli produk ini.
Produk ini akan dipasarkan di gerai di mana konsumen memiliki kecenderungan untuk tertarik
membeli barang ini.

Tingkatan Produk

CAMPURAN
RASA

UKURAN BESAR

MANIS PAS
RRASRAS
JAJANAN ES
POE

KESENANGAN
1. Manfaat Inti dari Es Normal adalah rasa senang
2. Produk dasar yang meliputi Es Normal adalah air matang, susu, kacang hijau, sirup, buah-
buahan, plastik, karet gelang.
3. Produk yang diharapkan dari Es Normal adalah rasa yang tidak hambar namun tidak pekat.
4. Produk tambahan dari Es Normal adalah ukuran yang lebih besar.
5. Produk potensial dari Es Normal adalah campuran rasa dan kemasan tahan lama.

Fitur produk

Merupakan komponen dasar yang membentuk sebuah produk sehingga memberikan nilai
produk saat dipasarkan kepada konsumen. Fitur produk dari Es Normal adalah sebagai berikut :

1. Plastic es mambo
2. Karet gelang
3. Gula
4. Air
5. Susu
6. Kacang hijau
7. Sirup
8. Buah-buahan

Desain Produk

Meliputi tampilan produk yang akan ditawarkan kepada konsumen. Untuk Es Normal,
produk disajikan dengan plastic mambo yang diisi dengan berbagai macam warna untuk setiap
rasa nya. Putih untuk rasa susu, coklat kehitaman untuk rasa coklat, hijau dengan isian kacang
untuk rasa kacang hijau, warna-warni untuk rasa sirup dan buah-buahan.

Merek Produk ( Ekuitas Merek)

Kesadaran Persepsi Asosiasi Loyalitas


Merek Kualitas merek merek
Ekuitas merek adalah kekuatan dari sebuah merek yang dapat memperluas pangsa pasar,
menetapkan harga premium, mengurangi biaya promosi, meningkatkan penjualan, menjaga
stabilitas, dan meningkatkan keunggulan kompetitif.

Roti ini akan diberi merek Es Normal dengan pertimbangan beberapa dimensi ekuitas
merek. Ekuitas merek terdiri dari 4 dimensi, yaitu

1. Kesadaran merek

Melalui kesadaran merek, konsumen diharapkan mengenali atau mengingat kembali


sebuah merek dan mengaitkannya dengan satu kategori produk tertentu.

Pemberian nama merek Es Normal adalah nama yang simpel dan mudah diterjemahkan ke
otak manusia karena kata “normal” sering ditemukan di keseharian, sehingga konsumen dapat
mengingat nama produk ini dengan mudah.

2. Persepsi kualitas

Adalah pandangan terhadap merek yang menggambarkan respons keseluruhan konsumen


terhadap kualitas dan keunggulan yang ditawarkan merek.

Warna pekat dan beragam serta bentuk unik yang dimiliki Es Normal membuat konsumen
untuk mengingat rasa manis dari produk ini.

3. Asosiasi merek

Adalah berkenaan dengan segala sesuatu yang terkait dalam memori pelanggan terhadap
sebuah merek. Sehingga apabila merek itu diucapkan maka akan langsung tertuju pada produk
yang dijual.

Kata “Normal” sangat jarang dijadikan nama merek sebuah produk, jadi di saat mendengar
kata “normal” calon konsumen akan mengingat warna menarik dari Es Normal.

4. Loyalitas merek

Adalah komitmen kuat dalam berlangganan atau membeli kembali suatu merek secara
konsisten di masa mendatang. Dari keseluruhan kesadaran, persepsi dan asosiasi merek,
bertujuan untuk menciptakan loyalitas pelanggan.
Dengan penamaan yang mudah didengar dan diingat, warna yang beragam, dan rasa manis
yang pas, diharapkan konsumen dapat secara konsisten memilih Es Normal sebagai jajanan
dingin yang menyenangkan untuk dikonsumsi.

Layanan

Adalah strategi penjualan untuk membedakan produk dengan pesaing melalui pelayanan yang
berikan oleh penjual meliputi:

1. Kemudahan dalam pencarian

Produk ini dipasarkan di gerai-gerai yang memiliki lemari pendingin di kawasan


perkomplekan. Gerai tersebut diberi tanda ketersediaan Es Normal dengan ditempeli stiker di
depan gerai.

2. Pengiriman

Kemudahan dalam membuatnya, menjadikan produk ini cepat dalam proses produksi. Di
setiap gerai akan diberikan nomor telepon produsen untuk berjaga-jaga apabila terjadinya
permintaan yang tinggi pada produk Es Normal.

3. Instalasi

Lemari Pendingin dengan tingkat efisiensi yang tinggi diberikan kepada gerai yang tidak
memiliki lemari pendingin. Lemari pendingin yang diberikan memiliki volume yang siap
menampung sekitar 300pcs Es Normal. Lemari pendingin ini tidak terlalu besar sehingga tidak
memakan tempat di gerai-gerai tersebut.

4. Konsultasi pelanggan

Untuk konsultasi pelanggan, pemasar memiliki akun sosial media Instagram yang
dihubungkan dengan telepon dan Whatsapp karena zaman sekarang orang-orang sudah
memakai akun sosial media yang dianggap mudah untuk dipakai.

Penetapan Harga

Ada banyak faktor yang perlu dipertimbangkan dalam menentukan kebijakan penetapan
harga
1. Memilih Tujuan Penetapan Harga

Pemasar dinilai mampu menjaring semua kalangan, dari anak muda sampai orang dewasa
penyuka dingin dan manis dapat mengonsumsi Es Normal ini. Masyarakat kelas ekonomi
bawah dan menengah ke atas dapat membeli Es Normal ini tanpa harus memikirkan harga.
Dengan harga yang terjangkau memungkinkan konsumen untuk membeli produk ini secara
banyak dalam waktu yang bersamaan.

2. Menentukan Permintaan

Pemasar menetapkan Es Normal ke dalam kelas ekonomis, sehingga memungkinkan


elastisitas permintaan apabila terjadinya perubahan harga.

3. Memperkirakan Biaya

Pemasar ingin mengenakan harga yang dapat menutupi biaya produksi, distribusi,
penjualan produk, termasuk tingkat pengembalian yang wajar untuk usaha dan resikonya.

Berikut perhitungan harga Es Normal :

a. Biaya produksi 300pcs :


1. 4 pcs Susu kaleng : Rp34.000
2. Tepung Maizena 250gr : Rp5.000
3. Gula Pasir 1kg : Rp10.000
4. Sirup Marjan 650ml : Rp16.000
5. Semangka 1 biji : Rp20.000
6. Melon 1 biji : Rp30.000
Total per pcs es : Rp400/pcs
b. Biaya pengemasan
1. Plastik Mambo ukuran 4,5x23 cm : Rp80.000 / 2000pcs = Rp40/pcs
2. Karet gelang kuning 100 gr : Rp6.000 / 300 = Rp20/pcs

Total produksi : Rp500/pcs bisa dijual dengan harga sekitar Rp1.000 sampai Rp1.500

4. Menganalisis Biaya, Harga dan penawaran pesaing


Pemasar telah melakukan survey terhadap produk sejenis dan menyimpulkan bahwa rata-
rata harga produk sejenis adalah sekitar Rp1.000 per pcs dengan bentuk yang lebih kecil.
Pemasar dapat menawar harga yang lebih tinggi dengan pemberian porsi yang lebih besar pada
produk sehingga sepadan apa yang ditawakan dengan apa yang diberikan kepada konsumen.

5. Metode Penetapan Harga

Dalam hal ini pemasar menggunakan metode penetapan harga nilai. Karena pemasar
memilih pangsa pasar kelas ekonomi sehingga digunakan metode ini dengan mengenakan
harga yang cukup rendah tanpa mengurangi kualiatas.

6. Memilih Harga Akhir

Metode penetapan harga mempersempit kisaran dari mana pemasar harus memilih harga
akhirnya.

Dengan melakukan analisis di atas, dipertimbangkan apa saja komponen yang


mempengaruhi harga. Pemasar menetapkan harga dipatok sekitar Rp1.000 per pcs. Harga ini
adalah harga yang diberikan kepada pihak kedua. Ditetapkan bahwa pemasar mematok harga
sebesar Rp1.500 untuk diberikan kepada konsumen.

Anda mungkin juga menyukai