Anda di halaman 1dari 13

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pendidikan merupakan aspek kehidupan yang dasar bagi
pembangunan bangsa. Melalui pendidikan manusia bisa temukan hal-hal baru
yang dapat dikembangkan dan diperoleh untuk menghadapi tantangan yang
ada sesuai dengan perkembangan zaman. Kurikulum adalah seperangkat
rencana dan pengaturan yang mengenai tujuan, isi dan bahan pelajaran serta
cara-cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan
pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Sedangkan
pengembangan kurikulum adalah istilah yang komprehensif, yang mana
didalamnya mencakup beberapa hal diantaranya adalah: perencanaan,
penerapan dan evaluasi. Perencanaan kurikulum adalah langkah awal
membangun kurikulum ketika pekerja kurikulum membuat keputusan dan
mengambil tindakan untuk menghasilkan perencanaan yang akan digunakan
oleh guru dan peserta didik.
Penerapan kurikulum atau biasa disebut juga implementasi kurikulum
berusaha mentransfer perencanaan kurikulum ke dalam tindakan operasional.
Evaluasi kurikulum merupakan tahap akhir dari pengembangan kurikulum
untuk menentukan seberapa besar hasil-hasil pembelajaran, tingkat
ketercapaian program-program yang telah direncanakan, dan hasil-hasil
kurikulum itu sendiri. Dalam pengembangan kurikulum, tidak hanya
melibatkan orang yang terkait langsung dengan dunia pendidikan saja, namun
di dalamnya melibatkan banyak orang. Seperti: politikus, pengusaha, orang
tua peserta didik, serta unsur – unsur masyarakat lainnya yang merasa
berkepentingan dengan pendidikan.
Berdasarkan UU No.20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional
dinyatakan bahwa “kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan
mengenai tujuan, isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai
pedoman penyelenggaran pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan
tertentu”. Sehingga kurikulum merupakan cara lembaga pendidikan untuk
mengorganisasi, memonitoring dan mengevalusi secara sadar proses belajar
mengajar.
Kurikulum real adalah kurikulum yang dilaksanakan dalam proses
pengajaran dan pembelajaran. Kenyataan pada umumnya memang jauh
berbeda dengan harapan. Namun demikian, kurikulim real seharusnya
mendekati dengan kurikulum ideal.Kurikulum dan pengajaran merupakan dua

1
istilah yang tidak dapat dipisahkan. Kurikulum merujuk pada bahan ajar yang
telah direncanakan yang akan dilaksanakan dalam jangka panjang. Sedang
pengajaran merujuk pada pelaksanaan kurikulum tersebut secara bertahap
dalam belajar mengajar.
1.2 Rumusan Masalah
1.2.1 Bagaimana pengembangan kurikulum di SD/MI?
1.2.2 Bagaimana perkembangan teori kurikulum?
1.2.3 Apa itu kurikulum real?
1.2.4 Bagaimana penerapan kurikulum real di lapangan?
1.3 Tujuan
1.3.1 Untuk mengetahui pengembangan kurikulum di SD/MI
1.3.2 Untuk mengetahui perkembangan teori kurikulum
1.3.3 Untuk mengetahui apa itu kurikulum real
1.3.4 Untuk mengetahui perkembangan kurikulum real di lapangan

2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengembangan Kurikulum di SD/MI
Istilah kurikulum berasal dari bahasa Yunani Curir yang artinya pelari
dan curure artinya tempat berpacu atau tempat lomba dan curriculum berarti
“jarak” yang harus ditempuh. Kurikulum diartikan tidak secara sempit atau
terbatas pada mata pelajaran saja, tetapi lebih luas daripada itu, kurikulum
merupakan aktivitas apa saja yang dilaukan sekolah dalam rangka
memengaruhi peserta didik dalam belajar untuk mencapai suatu tujuan, dapat
dinamakan kurikulum, termasuk juga prosess belajar mengajar, mengatur
strategi dalam pembelajaran, cara mengevaluasi program pengembangan
pengajaran dan sejenisnya
A. Kurikulum yang Pernah Berlaku di Indonesia
Dalam perjalanan sejarah sejak tahun 1945, kurikulum
pendidikan nasional telah mengalami perubahan, yaitu pada tahun
1947, 1952, 1964, 1968, 1975, 1984, 1994, 2004, 2006 dan sekarang
2013. Perubahan tersebut merupakan konsekuensi logis dari terjadinya
perubahan sistem politik, sosial budaya, ekonomi, dan iptek dalam
masyarakat berbangsa dan bernegara.
B. Telaah Kurikulum SD/Mi
a. Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK)
KBK merupakan sebuah konsep kurikulum yang
menekankan pada pengembangan kemampuan melakukan
(kompetensi) tugas-tugas dengan standar performansi tertentu,
sehingga hasilnya dapat dirasakan oleh siswa, berupa
penguasaan terhadap seperangkat kompetensi tertentu. Prinsip
Umum Pengembangan Kurikulum Berbasis Kompetensi.
a) Peningkatan Keimanan, Budi Pekerti Luhur, dan
Penghayatan Nilai-nilai Budaya
b) Keseimbangan Etika, Logika, Estetika dan Kinestetika
c) Penguatan Integritas Nasional
d) Perkembangan Pengetahuan dan Teknologi Informasi
e) Pengembangan Kecakapan Hidup
f) Pilar Pendidikan
g) Komprehensif dan Berkesinambungan
h) Belajar Sepanjang Hayat
i) Diversifikasi Kurikulum

3
Kelemahan Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK)
1. Dalam kurikulum dan hasil belajar indikator sudah disusun, padahal
indikator sebaiknya disusun oleh guru, karena guru yang paling
mengetahui tentang kondisi peserta didik dan lingkungan.
2. Konsep KBK sering mengalami perubahan termasuk pada urutan
standar kompetensi dan kompetensi dasar sehingga menyulitkan guru
untuk merancang pembelajaran secara berkelanjutan.
3. Paradigma guru dalam pembelajaran KBK masih seperti kurikulum-
kurikulum sebelumnya yang lebih pada teacher oriented.
Kelebihan Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK)
1. Mengembangkan kompetensi-kompetensi peserta didk pada setiap
aspek mata pelajaran dan bukan pada penekanan penguasaan konten
mata pelajaran itu sendiri.
2. KBK bersifat alamiah (konstekstual), karena berangkat berfokus dan
bermuara pada hakekat peserta didik untuk mengembangkan berbagai
kompetensi sesuai dengan potensinya masing-masing.
3. Kurikulum berbasis kompetensi (KBK) boleh jadi mendasari
pengembangan kemampuan-kemampuan lain.
4. Mengembangakan pembelajaran yang berpusat pada peserta didik
/siswa (student oriented).
5. Bentuk pelaporan hasil belajar yang memaparkan setiap aspek dari
suatu mata pelajaran memudahkan evaluasi dan perbaikan terhadap
kekurangan peserta didik dalam kegiatan pembelajaran.
6. untuk mengeksplorasi kemampuannya secara optimal, dibandingkan
dengan penilaian yang terfokus pada konten.
7. Ada bidang-bidang studi atau mata pelajaran tertentu yang dalam
pengembangannya lebih tepat menggunakan pendekatan kompetensi,
terutama yang berkaitan dengan ketrampilan.
b. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)
KTSP adalah kurikulum operasional yang disusun,
dikembangkan, dan dilaksanakan oleh setiap satuan pendidikan
dengan memperhatikan standar kompetensi dan kompetensi
dasar yang dikembangkan oleh Badan Standar Nasional
Pendidikan ( BSNP ). Kurikulum dikembangkan berdasarkan
prinsip-prinsip berikut :

1. Berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, dan


kepentingan peserta didik dan lingkungannya.
2. Beragam dan terpadu.

4
3. Tanggapan terhadap perkembangan ilmu pengetahuan,
teknologi dan seni.
4. Relevan dengan kebutuhan kehidupan.
5. Menyeluruh dan berkesinambungan.
6. Belajar sepanjang hayat.
7. Seimbang antara kepentingan nasional dan kepentingan
daerah.

Kelemahan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)


1. Kurangnya SDM yang diharapkan mampu menjabarkan KTSP pada
kebanyakan satuan pendidikan yang ada.
2. Kurangnya ketersediaan sarana dan prasarana pendukung sebagai
kelengkapan dari pelaksanaan KTSP.
3. Masih banyak guru yang belum memahami KTSP secara komprehensif
baik konsepnya, penyusunannya maupun prakteknya di lapangan.
4. Penerapan KTSP yang merekomendasikan pengurangan jam pelajaran
akan berdampak berdampak berkurang pendapatan para guru.

Kelebihan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)


Adapun kelebihannya adalah sebagai berikut :
1. Mendorong terwujudnya otonomi sekolah dalam penyelenggaraan
pendidikan.
2. Mendorong para guru, kepala sekolah, dan pihak manajemen sekolah
untuk semakin meningkatkan kreativitasnya dalam penyelenggaraan
program-program pendidikan.
3. KTSP sangat memungkinkan bagi setiap sekolah untuk
menitikberatkan dan mengembangkan mata pelajaran tertentu yang
akseptabel bagi kebutuhan siswa.
4. KTSP akan mengurangi beban belajar siswa yang sangat padat dan
memberatkan kurang lebih 20%.

c. Kurikulum 2013
Kurikulum 2013 adalah kurikulum yang
melakukan penyederhanaan, dan tematik-integratif, menambah
jam pelajaran dan bertujuan untuk mendorong peserta didik
atau siswa, mampu lebih baik dalam melakukan observasi,
bertanya, bernalar, dan mengkomunikasikan
(mempresentasikan), apa yang mereka peroleh atau mereka
ketahui setelah menerima materi pembelajaran dan diharapkan

5
siswa kita memiliki kompetensi sikap, keterampilan, dan
pengetahuan jauh lebih baik. Kurikumlum 2013 mempunyai
ciri dan karakteristik tertentu. Karakteristik dan ciri-ciri
tersebut adalah sebagai berikut.
1. Mewujudkan pendidikan berkarakter.
2. Menciptakan Pendidikan Berwawasan Lokal Wawasan
lokal merupakan satu hal yang sangat penting.
3. Menciptakan Pendidikan yang ceria dan Bersahabat
Pendidikan tidak hanya sebagai media pembelajaran.

Kelebihan Kurikulum 2013


1. Lebih menekankan pada pendidikan karakter.
2. Asumsi dari kurikulum 2013 adalah tidak ada perbedaan antara anak
desa atau kota.
3. Merangsang pendidikan siswa dari awal, misalnya melalui jenjang
pendidikan anak usia dini.
4. Kesiapan terletak pada guru.

Kelemahan Kurikulum 2013


1. Pemerintah seolah melihat semua guru dan siswa memiliki kapasitas
yang sama dalam kurikulum 2013.
2. Tidak ada keseimbangan antara orientasi proses pembelajaran dan
hasil dalam kurikulum 2013.
3. Pengintegrasian mata pelajaran IPA dan IPS dalam mata pelajaran
Bahasa Indonesia untuk jenjang pendidikan dasar tidak tepat, karena
rumpun ilmu pelajaran-pelajaran tersebut berbeda.

2.2 Perkembangan Teori Kurikulum


Perkembangan teori kurikulum tidak dapat dipisahkan dari sejarah
perkembangannya. Perkembangan kurikulum telah dimulai pada tahun 1890
dengan tulisan Charless dan McMurry, tetapi secara definitive berawal dari
hasil karya Frankin Babbit tahun 1918. Bobbit sering dipandang sebagai ahli
kurikulum yang pertama, ia perintis pengembangan praktek kurikulum.
Menurut Bobbit teori kurikulum itu sederhana, yaitu kehidupan
manusia. Kehidupan manusia meskipun berbeda-beda pada dasarnya sama
terbentuk oleh sejumlah kecakapan pekerjaan. Pendidikan berupa
mempersiapkan kecakapan-kecakapan tersebut dengan teliti dan sempurna.
Mulai tahun 1920, karena pengaruh pendidikan progresif, berkembang
gerakan pendidikan yang berpusat pada anak(child centered). Teori kurikulum

6
berubah dari yang menekankan pada organisasi isi yang diarahkan pada
kehidupan sebagai orang dewasa (Bobbit dan Charles) kepaada kehidupan
psikologis anak pada saat inii.Anak menjadi pusat perhatian
pendidikan.Perkembangan teori kurikulum selanjutnya di bawakan oleh
Hollis Dasweel.Dalam peranannya sebagai ketua divisi pengembang
kurikulum di beberapa negara di bagian Amerika Serikat.Ia mengembangkan
kurikulum yang berpusat pada masyarakat atau pekerjaan. Maka Caswell
mengembangkan kurikulumyang bersifat interaktif. Dalam pengembangan
kurikulumnya, Caswell menekankan pada partisipasi guru-guru berpartisipasi
dalam menentukan kurikulum, menentukan stuktur organisasi dari
penyususun kurikulum, dalam merumuskan pengertian kurikulum
,merumuskan tujuan, memilih isi, menetukan kegiatan belajar, desain
kurikulum, menilai hasil. Pada tahun 1947 di Univertas Chicago berlangsung
diskusi besar pertama tentang kurikulum. Sebagai hasil diskusi tersebut
dirumuskan tiga tugas utama teori kurikulum:(1) mengidentifikasi masalah-
masalah penting yang muncul dalam pengembangan kurikulum dan konsep-
konsep yang mendasarinya,(2) menentukan hubungan antara masalah-masalah
tersebut dengan struktur yang mendukungnnya,(3) mencari atau meramalkan
pendekatan-pendekatan pada masa yang akan datang untuk memecahkan
masalah tersebut.

Tipologi Kurikulum
Kurikulum memiliki tipe berdasarkan landasan pemikiran yang
berbeda-beda, yaitu :
1. Kurikulum Berdasarkan Isi
a. Kurikulum Klasik
Bersifat tradisional yang menekankan bahasa asing, bahasa kuno,
sejarah, sastra, matematika dan ilmu murni. Terjadi pada jaman
kerajaan dimana kerajaan membutuhkan para pegawai
administrasi untuk mengatur rumah tangga kerajaan dan melayani
rakyat.
b. Kurikulum Vokasional
Menyiapkan peserta didik untuk siap kerja, dengan menyediakan
ketrampilan dan keahlian yang disesuaikan dengan kebutuhan
pasar. Kurikulum diarahkan pada keterkaitan dan keterhubungan
dengan dunia kerja , sebab sekolah dipandang sebagai industri
penghasil tenaga kerja yang ahli. Di Indonesia kurikulum jenis ini
biasanya digunakan di SMK.
c. Kurikulum Life Adjustment

7
Menekankan pada pengembangan kepribadian, yang meliputi
pengetahuan, pemahaman dan hidup adaptif dengan lingkungan,
seperti menjaga kesehatan, mengkonstruksi hubungan sosial,
membangun rumah tangga, dan sebagainya.
2. Kurikulum Berdasarkan Model Pengembangan
a. Kurikulum Model Administratif
Kurikulum digagas dan dikembangkan menurut prinsip
administrasi pendidikan, dimana ada tim yang disebut dengan
pengarah dan pelaksana. Tim pengarah ialah kelompok pakar dan
senior yang memberi pengarahan pada pelaksana. Berdasarkan
arahan inilah tim pelaksana merumuskan kegiatan dan tujuan
pendidikannya. Tim ini terdiri dari pakar dibidang pendidikan,
kurikulum.
b. Kurikulum Model Akar Rumput
Kurikulum yang digagas oleh para guru dan sekolah berdasarkan
visi, misi dan tujuan yang diciptakan oleh pihak sekolah. Standar
nasional hanya bersifat rujukan saja, ciri utama justru pada aspek
kelokalannya.
3. Kurikulum Berdasarkan Struktur dan Materi Pembelajaran
a. Kurikulum Terpisah
Kurikulum yang mata pelajarannya diberikan secara terpisah-
pisah.
b. Kurikulum Terapdu
Kurikulum yang mata pelajarannya diberikan secara terpadu dan
bersifat tematik, dan didiskusi dalam telaah ilmu yang inter-
disipliner
c. Kurikulum Terkorelasi
Kurikulum yang bahan ajarnya dirancang, dikonstruksikan dan
disajikan secara terkorelasi dengan bahan ajar lainnya. Misalnya
sosiologi pendidikan dengan antropologi pendidikan.
4. Kurikulum Berdasarkan Cakupan Penggunaan
a. Kurikulum Nasional
Kurikulum yang ditetapkan dan dilaksanakan secara nasional.
b. Kurikulum Lokal
Kurikulum yang diinisiasi dan dilaksanakan secara lokal (provinsi
atau kabupaten) sesuai dengan kebutuhan lokal
c. Kurikulum Sublokal (sekolah)

8
Kurikulum yang dirancang dan dilaksanakan di lingkungan
sekolah tertentu (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan), yang
berkaitan dengan otonomi sekolah atau kampus.
5. Kurikulum Berdasarkan Harapan Kenyataan
a. Kurikulum Ideal
Kuriklum ideal merupakan kurikulum yang dicita-citakan,
diharapkan, dan diinginkan oleh banyak orang, paling tidak oleh
para pembuatnya.Ia mengandung gagasan konseptual konseptual
ideal tentang apa yang seharusnya dan baik dikandung oleh suatu
kurikulum. Kurikulum ideal tercantu dalam dokumen resmi yang
dimilki oleh suatu lembaga pendidikan.Dalam konteks Indonesia,
kurikulum nasional dan kurikulum tingkat satuan pendidikan
(KTSP) merupakan contoh dari kurikulum ideal.
b. Kurikulum Real
Kurikulum real merupakan kurikulum yang diimplementasikan
dalam proses pendidikan, pembelajaran, dan pengajaran.

2.3 Kurikulum Real


Kurikulum real merupakan kurikulum yang diimplementasikan dalam
proses pendidikan, pembelajaran, dan pengajaran. Kenyataan (realitas)
memiliki kecenderungan yng tidak selalu sama dengan sesuatu yang
diharapkan, diinginkan, dan dicita-citakan. Oleh sebab itu, apa yang
didokumentasikan tidak selalu sama dengan apa yang diimplementasikan.
Misalnya apa yang telah diamanatkan dalam kurikulum nasional atau
digariskan dalam kurikulum tingkat satuan pendidikan, dalam kenyataannya
belum tentu persis sama seperti apa yang yang dilaksanakan didalam kelas
atau disekolah. Kurikulum dan pengajaran merupakan dua istilah yang tidak
dapat dipisahkan. Kuriulum merujuk pada bahan ajar yang telah direncanakan
yang akan dilaksanakan dalam jangka panjang. Sedangkan pengajaran
merujuk pada pelaksanaan kurikulum tersebut secara bertahap dalam belajar
mengajar.Tentunya semakin dekat persamaan dan kesamaan antara kurikulum
ideal dan real, maka semakin baik dan tepat pencapaian suatu kurikulum.

Landasan Kurikulum Nyata


Pendidikan merupakan suatu proses sosial, karena berfungsi
memasyarakatkan anak didik melalui proses sosialisasi di dalam masyarakat
tertentu. Sekolah, sebagai salah satu institusi pendidikan berperan juga
sebagai institusi sosial, karena melalui lembaga tersebut anak dipersiapkan
untuk mampu terjun dan aktif dalam kehidupan masyarakatnya kelak.

9
Anak-anak berasal dari masyarakat, dan mereka belajar tentang cara
hidup dalam bermasyarakat. Oleh ,karena itu, sekolah harus bekerjsama
dengan masyarakat, dan program sekolah harus disusun dan diarahkan oleh
masyarakat yang menunjang sekolah tersebut. Program pendidikan disusun
dan dipengaruhi oleh nilai, masalah, kebutuhan, dan tantangan masyarakat
sekitarnya. Oleh karena itu kurikulum yang aktual harus disusun berlandaskan
dasar sosiologis agar tercipta keseimbangan diantara keduanya dan terciptalah
tujuan pendidikan yang sebenarnya.

Kebutuhan Masyarakat dan Kekuatan Sosial


Pada dasarnya, pendidikan berfungsi untuk memenuhi kebutuhan
masyarakat. Oleh karena itu, kurikulum harus berdasarkan pada kebutuhan
masyarakat dan diarahkan untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Kurikulum
yang demikianlah disebut sebagai kurikulum yang relevan (ideal dan aktual)
dengan masyarakat. Dibalik itu, masyarakat merupakan lingkungan
pendidikan, dalam artian suatu lingkunagn yang mempengaruhi sekolah dan
sebaliknya, sekolah mempengaruhi kehidupann masyarakat. Hal ini sejalan
dengan prinsip ekosistem.
Apabila kebutuhan masyarakat dianalisis, hal ini akan sangat
membantu para penyusun kurikulum dalam merumuskan masalah masyarakat
yang terkait dalam pemilihan dan penyusunan bahan-bahan dan pengalaman-
pengalaman kurikuler. Dalam pengembangan kurikulum agar menjadi ideal
dan aktual perlu dipertimbangkan berbagai masalah sosial yang dihadapi oleh
masyarakat, hal ini berguna untuk:
1. Mengorientasikan kurikulum pada pusat-pusat kehidupan.
2. Membantu merumuskan falsafah dan tujuan pendidikan.
3. Merangsang minat murid dan mengusahakan kegiatan belajar menjadi
lebih luas.
4. Melengkapi dasar pengembangan unit-unit pelajaran.
5. Melengkapi proyek kerjasama sekolah dan masyarakat, ketika para
siswa dapat berpartisipasi dalam kegiatan-kegiatan masyarakat.

2.4 Penerapan Kurikulum Nyata di Lapangan


Kesiapan guru lebih penting daripada pengembangan setiap kurikulum
yang sedang berlaku. Kenapa guru menjadi penting? Karena dalam kurikulum
yang sedang berlaku, bertujuan mendorong peserta didik, mampu lebih baik
dalam melakukan observasi, bertanya, bernalar, dan mengkomunikasikan
(mempresentasikan), terhadap apa yang mereka peroleh atau mereka ketahui
setelah menerima materi pembelajaran.

10
Guru harus memiliki keahlian pribadi dalam rangka menggunakan
muatan kurikulum yang mungkin untuk menawarkan sumber pembelajaran
dan kerangka kerja bagi pengalaman pembelajaran, guru harus memiliki
kehidupan yang kaya budaya dan pengalaman yang dapat menjadi sumber
kapasitas yang diperbarui dalam pekerjaan mereka guna mengungkap nilai
dan kreativitas masing-masing.
Dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 65
Tahun 2013 tentang Standar Proses disebutkan bahwa setiap pendidik pada
satuan pendidikan berkewajiban menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran
(RPP) secara lengkap dan sistematis agar pembelajaran berlangsung secara
interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik
untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa,
kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan
fisik serta psikologis peserta didik. Harapan keberhasilan pendidikan sering
dibebankan pada guru. Guru merupakan kunci utama keberhasilan proses
pembelajaran di sekolah. Oleh karena itu, Salah satu hal mendasar yang
penting disikapi oleh guru adalah kesiapan mental terhadap perubahan. Sebaik
apapun kurikulumnya, jika tidak dilaksanakan oleh guru yang mumpuni, tidak
akan mampu mengantar peserta didik sesuai agenda pembaruan pendidikan.
Sebagai contoh dalam kehidupan nyata Penerapan kurikulum 2013
menjadi tantangan sekaligus peluang bagi guru untuk mewujudkan cita-cita
pendidikan.Tenaga pendidik dan kependidikan ditantang untuk menjembatani
kondisi ideal dan kondisi real dunia pendidikan. Secara real banyak guru
belum mamahami, mendapat pelatihan kurikulum serta buku pegangan guru.
Hal ini dikhawatirkan membuat kualitas belajar-mengajar semakin rendah.
Dalam konteks kurikulum 2013 guru sebagai ujung tombak pelaksana
Kurikulum 2013 belum semuanya menerima sosialisasi tentang Kurikulum
2013. Asumsi yang muncul bahwa Kurikulum 2013 adalah sebuah proyek
besar yang hanya akan membawa keuntungan salah satu pihak membuat
semakin sulitnya realisasi Kurikulum 2013. Jika pola pengajaran masih pola
lama maka, impelemtasi kurikulum 2013 hanya akan berupa tumpukan kertas
dokumen saja. Oleh karena berbagai keterbatasan itu, maka guru hanya
mungkin dapat menerapkan kurikulum sesuai dengan kondisi yang ada. Inilah
yang kemudian dinamakan actual curriculum atau kurikulum nyata, yakni
kurikulum yang secara riil dapat dilaksanakan oleh guru sesuai dengan
keadaan dan kondisi yang ada.

11
BAB III
PENUTUP

3.1 Simpulan

Kurikulum berasal dari bahasa Yunani Curir yang artinya pelari dan
curure artinya tempat berpacu atau tempat lomba dan curriculum berarti
“jarak” yang harus ditempuh. Selama perkembangannya ada beberapa
kurikulum yang berlaku di Indonesia yaitu: KBK,KTSP, dan K.13. Kurikulum
berdasarkan harapan kenyataannya terdiri dari kurikulum ideal dan real.
Kurikulum real yaitu kurikulum yang diterapkan berdasarkan kenyataan di
lapangan. Dalam penerapannya apabila kurikulum real itu semakin mendekati
kurikulum ideal maka semakin baik dan tepat pencapaian suatu kurikulum.

3.2 Saran
Dalan penyusunan makalah ini mungkin terdapat penulisan kata-kata
yang salah dan kurang baik menurut EYD. Adapun harapan semoga makalah
ini dapat memberikan manfaat. Tidak lupa diperlukan beberapa kritik yang
membangun untuk menyempurnakan maklah ini. Sarannya adalah baca buku-
buku tentang Telaah Kurikulum Sd/Mi Dan Kurikulum Real Di Lapangan.

12
Daftar Pustaka

http://rosiapril.blogspot.com/2016/11/kurikulum-ideal-dan-kurikulum-aktual.html
https://sogabiliyanjaya33.wordpress.com/2017/10/09/makalah-telaah-kurikulum-
telaah-kurikulum-pada-sdmi-kelas-6/
yulianti,bu ani and Yuniasih, Nury (2016) BUKU AJAR TELAAH KURIKULUM.
CV MEDIA SUTRA ATIGA, MALANG.

13

Anda mungkin juga menyukai