Anda di halaman 1dari 10

LABORATORIUM TEKNIK PERAWATAN

SEMESTER GANJIL TAHUN AJARAN 2014/2015

MODUL : Pelayanan Perawatan

PEMBIMBING : Dr. Ir. Ahmad Rifandi, M.Sc. Cert. IV

Tanggal Praktikum : 26 September 2014


Tanggal Penyerahan : 03 Oktober 2014
(Laporan)

Oleh :

Kelompok : IX (Sembilan)
Nama, NIM : 1. Pria Gita Maulana ,121424024
2. Reni Swara Mahardika ,121424026
4. Resza Diwansyah Putra ,121424027
Kelas : 3A

PROGRAM STUDI DIPLOMA IV TEKNIK KIMIA PRODUKSI BERSIH


JURUSAN TEKNIK KIMIA
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
2014
I. Tujuan Praktikum
1. Mengetahui kondisi dari unit distilasi
2. Membersihkan bagian luar dari unit menggunakan udara tekan
3. Mengetahui teknik perawatan dan pemeliharaan yang baik

II. Landasan Teori


2.1.Pengertian Perawatan dan Pemeliharaan
Maintenance berasal dari kata ”to maintain” yang memiliki arti ”merawat”.
Dan memiliki padanan kata yaitu ”to repair” yang berarti memperbaiki. Sehingga
maintenance (perawatan) adalah sebuah perlakuan merawat atau memperbaiki
suatu komponen agar dapat kembali digunakan dan berumur panjang. Menurut
Ebeling (1997), perawatan didefinisikan sebagai aktivitas agar komponen/sistem
yang rusak akan dikembalikan/diperbaiki dalam suatu kondisi tertentu pada
periode tertentu.
Pemeliharaan yaitu tindakan yang dilakukan terhadap suatu alat atau produk
agar produk tersebut tidak mengalami kerusakan, tindakan yang dilakukan yaitu
meliputi penyetelan, pelumasan, pengecekan pelumas dan penggantian spart-spart
yang tidak layak lagi. Sedangkan perawatan yaitu suatu tindakan perbaikan yang
dilakukan terhadap suatu alat yang telah mengalami kerusakan agar alat tersebut
dapat digunakan kembali. Kesimpulannya yaitu pemeliharaan dilakukan sebelum
suatu alat/produk mengalami kerusakan dan mencegah terjadinya kerusakan,
sedangkan perawatan yaitu dilakukan setelah suatu alat mengalami kerusakan
(perbaikan).
2.2. Jenis-Jenis Pemeliharaan
Menurut Asyari (2007), dalam bukunya Manajemen pemeliharaan mesin
membagi pemeliharaan menjadi:
a. Pemeliharaan pencegahan (Preventive Maintenance) : Pemeliharaan
pencegahan adalah pemeliharaan yang bertujuan untuk mencegah terjadinya
kerusakan, atau cara pemeliharaan yang direncanakan untuk pencegahan.
Ruang lingkup pekerjaan preventif termasuk inspeksi, perbaikan kecil,
pelumasan dan penyetelan, sehingga peralatan atau mesin-mesin selama
beroperasi terhindar dari kerusakan.
b. Pemeliharaan korektif (Corrective Maintenance): Pemeliharaan korektif
adalah pekerjaan pemeliharaan yang dilakukan untuk memperbaiki dan
meningkatkan kondisi fasilitas atau peralatan sehingga mencapai standar yang
dapat di terima. Dalam perbaikan dapat dilakukan peningkatan- peningkatan
sedemikian rupa, seperti melakukan perubahan atau modifikasi rancangan
agar peralatan menjadi lebih baik.
c. Pemeliharaan berjalan (Running Maintenance): Pemeliharaan ini dilakukan
ketika fasilitas atau peralatan dalam keadaan bekerja. Pemeliharan berjalan
diterapkan pada peralatan-peralatan yang harus beroperasi terus dalam
melayani proses produksi.
d. Pemeliharaan prediktif (Predictive Maintenance): Pemeliharaan prediktif ini
dilakukan untuk mengetahui terjadinya perubahan atau kelainan dalam kondisi
fisik maupun fungsi dari sistem peralatan. Biasanya pemeliharaan prediktif
dilakukan dengan bantuan panca indra atau alat-alat monitor yang canggih.
e. Pemeliharaan setelah terjadi kerusakan (Breakdown Maintenance): Pekerjaan
pemeliharaan ini dilakukan ketika terjadinya kerusakan pada peralatan, dan
untuk memperbaikinya harus disiapkan suku cadang, alat-alat dan tenaga
kerjanya.
f. Pemeliharaan Darurat (Emergency Maintenance): Pemeliharan ini adalah
pekerjaan pemeliharaan yang harus segera dilakukan karena terjadi kemacetan
atau kerusakan yang tidak terduga.
g. Pemeliharaan berhenti (shutdown maintenance): Pemeliharaan berhenti adalah
pemeliharaan yang hanya dilakukan selama mesin tersebut berhenti beroperasi.
h. Pemeliharaan rutin (routine maintenance): Pemeliharaan rutin adalah
pemeliharaan yang dilaksanakan secara rutin atau terus-menerus.
i. Design out maintenance adalah merancang ulang peralatan untuk
menghilangkan sumber penyebab kegagalan dan menghasilkan model
kegagalan yang tidak lagi atau lebih sedikit membutuhkan maintenance.

2.3. Klasifikasi Pemeliharaan


Secara umum, ditinjau dari saat pelaksanaan Pekerjaan pemeliharaan
dikategorikan dalam dua cara, yaitu (Anthony, 1992):
1. Pemeliharaan terencana (planned maintenance)
Pemeliharaan terencana adalah pemeliharaan yang dilakukan secara
terorginir untuk mengantisipasi kerusakan peralatan di waktu yang akan
datang, pengendalian dan pencatatan sesuai dengan rencana yang telah
ditentukan sebelumnya. (Anthony, 1992). Menurutnya, pemeliharaan
terencana dibagi menjadi dua aktivitas utama yaitu:
a. Pemeliharaan pencegahan (Preventive Maintenance)
Pemeliharaan pencegahan (preventive maintenance) adalah inspeksi
periodik untuk mendeteksi kondisi yang mungkin menyebabkan produksi
berhenti atau berkurangnya fungsi mesin dikombinasikan dengan
pemeliharaan untuk menghilangkan, mengendalikan, kondisi tersebut dan
mengembalikan mesin ke kondisi semula atau dengan kata lain deteksi dan
penanganan diri kondisi abnormal mesin sebelum kondisi tersebut
menyebabkan cacat atau kerugian. (Setiawan, 2008).
Menurut Jay dan Barry Render (2001) dalam bukunya “Operations
Management”, preventive maintenance adalah: “A plan that involves
routine inspections, servicing, and keeping facilities in good repair to
prevent failure”.
Sebuah perencanaan yang memerlukan inspeksi rutin, pemeliharaan
dan menjaga agar fasilitas dalam keadaan baik sehingga tidak terjadi
kerusakan di masa yang akan datang. Pekerjaan dasar pada perawatan
preventive adalah: inspeksi, pelumasan, perencanaan dan penjadwalan,
pencatatan dan analisis, latihan bagi tenaga pemeliharaan, serta
penyimpanan suku cadang. sehingga peralatan atau mesin-mesin selama
beroperasi terhindar dari kerusakan dapat terpenuhi pengunaannya.
(Daryus, 2007).
Menurut Dhillon (2006), dalam bukunya “maintainability,
maintenance, and reliability for engineers” ada 7 elemen dari pemeliharaan
pencegahan (preventive maintenance) yaitu:
1) Inspeksi: memeriksa secara berkala (periodic) bagian-bagian tertentu
untuk dapat dipakai dengan membandingkan fisiknya, mesin, listrik,
dan karakteristik lain untuk standar yang pasti,
2) Kalibrasi: mendeteksi dan menyesuaikan setiap perbedaan dalam
akurasi untuk material atau parameter perbandingan untuk standar
yang pasti,
3) Pengujian: pengujian secara berkala (periodic) untuk dapat
menentukan pemakaian dan mendeteksi kerusakan mesin dan listrik,
4) Penyesuaian: membuat penyesuaian secara periodik untuk unsur
variabel tertentu untuk mencapai kinerja yang optimal,
5) Servicing: pelumasan secara periodik, pengisian, pembersihan, dan
seterusnya, bahan atau barang untuk mencegah terjadinya dari
kegagalan yang baru,
6) Instalasi: mengganti secara berkala batas pemakaian barang atau
siklus waktu pemakaian atau memakai untuk mempertahankan tingkat
toleransi yang ditentukan,
7) Alignment: membuat perubahan salah satu barang yang
ditentukan elemen variabel untuk mencapai kinerja yang optimal.
b. Pemeliharaan korektif (Corrective Maintenance)
Pemeliharaan secara korektif adalah pemeliharaan yang dilakukan
secara berulang atau pemeliharaan yang dilakukan untuk memperbaiki
suatu bagian (termasuk penyetelan dan reparasi) yang telah terhenti untuk
memenuhi suatu kondisi yang bisa diterima. (Anthony, 1992).
Pemeliharaan ini meliputi reparasi minor, terutama untuk rencana jangka
pendek, yang mungkin timbul diantara pemeriksaan, juga overhaul
terencana.
Menurut Jay dan Barry Render, 2001 pemeliharaan korektif
(Corrective Maintenance) adalah: “Remedial maintenance that occurs
when equipment fails and must be repaired on an emergency or priority
basis”.
Pemeliharaan ulang yang terjadi akibat peralatan yang rusak dan harus
segera diperbaiki karena keadaan darurat atau karena merupakan sebuah
prioritas utama.
Menurut Dhillon (2006), Biasanya, pemeliharaan korektif (Corrective
Maintenance) adalah pemeliharaan yang tidak direncanakan, tindakan yang
memerlukan perhatian lebih yang harus ditambahkan, terintegrasi, atau
menggantikan pekerjaan telah dijadwalkan sebelumnya.
Oleh karena itu, Dalam pelaksanaan pemeliharaan antara
terencana yang harus diperhatikan adalah jadwal operasi pabrik,
perencanaan pemeliharaan, sasaran perencanaan pemeliharaan, faktor-
faktor yang diperhatikan dalam perencanaan pekerjaan pemeliharaan,
sistem organisasi untuk perencanaan yang efektif, dan estimasi pekerjaan.
(Asyari, 2007). Jadi, Pemeliharaan terencana merupakan pemakaian
yang paling tepat mengurangi keadaan darurat dan waktu nganggur mesin.
Adapun keuntungan lainnya yaitu:
a) Pengurangan pemeliharaan darurat,
b) Pengurangan waktu nganggur,
c) Menaikkan ketersediaan (availability) untuk produksi
d) Meningkatkan penggunaan tenaga kerja untuk pemeliharaan dan
produksi,
e) Memperpanjang waktu antara overhaul
f) Pengurangan penggantian suku cadang, membantu pengendalian
sediaan,
g) Meningkatkan efisiensi mesin,
h) Memberikan pengendalian anggaran dan biaya yang bisa diandalkan,
i) Memberikan informasi untuk pertimbangan penggantian mesin.
2. Pemeliharaan tak terencana (unplanned maintenance)
Pemeliharaan tak terencana adalah pemeliharaan darurat, yang
didefinisikan sebagai pemeliharaan dimana perlu segera dilaksanakan tindakan
untuk mencegah akibat yang serius, misalnya hilangnya produksi, kerusakan
besar pada peralatan, atau untuk keselamatan kerja. (Anthony, 1992).
Pada umumnya system pemeliharaan merupakan metode tak terencana,
dimana peralatan yang digunakan dibiarkan atau tanpa disengaja rusak hingga
akhirnya, peralatan tersebut akan digunakan kembali maka diperlukannya
perbaikan atau pemeliharaan.
2.4.Kompresor dan Udara Tekan
Kompresor secara sederhana bisa diartikan sebagai alat atau mesin yang
digunakan untuk memampatkan (menekan) udara atau gas. Fungsi kompresor adalah
untuk menaikkan tekanan suatu udara/gas. Dengan tekanan yang tinggi maka kita bisa
menggunakan tekanan ini untuk menggerakkan sebuah benda contoh nya pada mesin-
mesin pneumatik, kulkas, AC atau kita bisa menggunakan tekanan ini untuk
membersihkan bagian-bagian mesin yang kotor di bengkel-bengkel.
Selain itu, kompresor juga bisa digunakan untuk menghisap udara/gas
bertekanan lebih rendah dari tekanan atmosfir dan biasanya disebut kompresor
vakum. Pada industri, penggunaan kompresor sangat penting, baik sebagai penghasil
udara mampat (tekanan tinggi) atau sebagai satu kesatuan dari mesin-mesin.
Kompresor biasanya bekerja dengan menghisap udara atmosfir. Jika
kompresor bekerja pada tekanan yang lebih tinggi dari tekanan atmosfir maka
kompresor disebut sebagai penguat (booster), dan jika kompresor bekerja dibawah
tekanan atmosfir maka disebut pompa vakum.
Kompresor udara yang tersedia dalam berbagai jenis , yang dirancang untuk
memenuhi kebutuhan yang berbeda dari pengguna . Masing-masing jenis kompresor
mungkin berbeda dalam metode pendinginan , tahap kompresi , pelumasan , atau
sumber energi dari kompresor itu sendiri . Tiga jenis utama dari kompresor akan
dijelaskan di bawah ini:
1) Kompresor Reciprocating (Piston/torak)
Sebuah kompresor udara reciprocating memanfaatkan piston untuk
memampatkan udara dan menyimpannya dalam tangki penyimpanan .
Berdasarkan jumlah tahap kompresi , kompresor reciprocating dibagi menjadi
single stage atau double stage. Dalam unit single stage , hanya satu piston yang
digunakan untuk memampatkan udara , sedangkan pada unit double stage, ada
dua piston untuk kompresi udara.
2) Kompresor Rotary Screw
Pada kompresor rotary screw menggunkaan dua sekrup helical yang berputar
atau rotor sebagai alat untuk memampatkan(mengkompresi) udara.
3) Kompresor Sentrifugal
Sebuah kompresor sentrifugal juga biasa disebut dengan kompresor dinamis.
Kompresor jenis ini biasanya digunakan untuk kebutuhan tekanan tinggi.
Kompresor jenis ini menggunakan impeller untuk memampatkan(mengkompresi)
udara.Impeller berputar dengan kecepatan tinggi sehingga meningkatkan
kecepatan udara , yang diarahkan menuju diffuser yang mengubah kecepatan
udara tersebut menjadi tekanan. Sebuah kompresor udara sentrifugal biasanya
membutuhkan energi yang lebih banyak jika dibandingkan dengan jenis
kompresor lainnya.
III. Peralatan
1. Alat 3. Alat Pelindung Diri
 Selang  Jas laboratorium
2. Bahan  Sepatu dengan alas yang tidak licin
 Udara tekan

IV. Pembahasan

V. Kesimpulan
kondisi dari unit distilasi???
Membersihkan bagian luar dari unit menggunakan udara tekan efektif????
teknik perawatan dan pemeliharaan yang baik?????

VI. Daftar Pustaka


Lampiran

Sumber udara tekan Membersihkan debu pada pompa

Membersihkandebu di reaktor Membersihkan debu di control valve

Membersihkan debu pada pipa


Membersihkan debu pada pipa bagian bawah

Membersihkan debu pada unit-unit lain yang terjangkau

Anda mungkin juga menyukai