Anda di halaman 1dari 21

RPP EKOSISTEM

Untuk memenuhi tugas matakuliah Strategi Belajar Mengajar


Diampu oleh Ibu Prof. Dr. Mimien Henie Irawati Al Muhdar, M.S.
dan Ibu Kennis Rozana, S.Pd., M.Si

Disusun Oleh:

Femi Mega Lestari (170341615098)

UNIVERSITAS NEGERI MALANG


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
JURUSAN BIOLOGI
Oktober 2019
A. Identitas
Satuan Pendidikan : Sekolah Menengah Atas
Mata Pelajaran : Biologi
Kelas / Semester : X/2
Topik : Ekosistem
Sub Topik : Komponen penyusun ekositem, Interaksi mahluk hidup, aliran energi, siklus biogekimia.
Alokasi Waktu : 2 x 45 Menit

B. Kompetensi Inti
KI 1: Menghayati
: dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
KI 2: Menghayati
: dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran,
damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan
dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan
bangsa dalam pergaulan dunia.
KI3: Memahami
: ,menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingintahunya
tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan,
kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada
bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah
KI 4: Mengolah,
: menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang
dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.

C. KD :
3.10. Menganalisis komponen – komponen ekosistem dan interaksi antar komponen tersebut ( kelas x)

D. Indikator :
3.10.1 Menganalisis(C4)komponen – komponen penyusun suatu ekosistem
3.10.2 Menganalisis(C4) tipe interaksi yang terjadi antar komponen penyusun ekosistem tersebut
3.10.3 Menganalisis (C4) peran komponen penyusun ekosistem dalam aliran energi yang berupa jaring – jaring makanan
3.10.4 Mengaitkan (C4) interaksi antar komponen penyusun ekosistem dalam daur biogeokimia
E. Tujuan

1. Siswa dapat menjelaskan pengertian ekosistem dan komponen yang menyusun sebuah
ekosistem
2. Siswa dapat menganalisis dampak yang terjadi pada sebuah ekosistem melalui diskusi
3. Siswa dapat menyebutkan komponen abiotik dan biotik yang ada pada sebuah
ekosistem melalui pengamatan gambar
4. Siswa dapat menjelaskan hubungan interaksi yang terjadi pada sebuah ekosistem
5. Siswa dapat menjelaskan daur biogeokimia melalu diskusi & studi literasi
6. Siswa dapat membuat sebuah interaksi (jaring-jaring makanan) pada suatu ekosistem
dan meenentukan komponen-komponennya
7. Siswa dapat membuat daur biogeokimia melalu studi literatur

F. Metode, Pendekatan, dan Media Pembelajaran


a. Metode : diskusi, jigsaw
b. Pendekatan : inquiry saintifik
c. Model : talking stick
d. Media Pembelajaran : Slide PPT, Papan tulis, spidol, alat tulis, LCD, laptop.

G. Materi

1. Materi Fakta: Terjadi hubungan interaksi antara makhluk hidup dengan lingkungan tak hidup di dalam suatu
ekosistem.
2. Materi Konsep:
a. Komponen ekosistem:
 Komponen abiotik (udara, air, tanah, garam mineral, sinar matahari, suhu, kelembapan, pH).
 Komponen biotik (bakteri, jamur, ganggang, tumbuhan, hewan, manusia).
b. Interaksi antarspesies: netralisme, kompetisi, komensalisme, amensalisme, parasitisme, predasi, protokooperasi,
mutualisme.
c. Aliran energi dan siklus materi dalam ekosistem terjadi melalui rantai makanan dan jaring-jaring makanan.
d. Piramida ekologi: piramida jumlah, piramida biomassa, piramida energi.
e. Produktivitas: produktivitas primer dan sekunder.
f. Daur biogeokimia: daur karbon, nitrogen, air, fosfor, dan belerang.
g. Dinamika Komunitas
 Perubahan komunitas siklis, terjadi pada periode tertentu, tetapi mudah kembali ke keadaan yang hampir
sama dengan keadaan sebelumnya.
 Perubahan komunitas non-siklis adalah perubahan komunitas yang terjadi secara drastis dengan kondisi
komunitas cenderung berubah secara permanen.
h. Suksesi
 Suksesi primer adalah suksesi yang terjadi pada lahan atau wilayah yang mula-mula tidak bervegetasi atau
lahan yang pernah bervegetasi, tetapi mengalami gangguan berat hingga komunitas asal hilang secara total
atau tidak ada lagi kehidupan.
 Suksesi sekunder adalah suksesi yang terjadi pada lahan atau wilayah yang pada awalnya telah bervegetasi
sempurna, kemudian mengalami kerusakan, tetapi tidak sampai menghilangkan komunitas asal secara total.
3. Materi Prinsip
 Dalam ekosistem terjadi hubungan saling ketergantungan (timbal balik) antara komponen biotik dengan komponen
abiotik.
 Dalam ekosistem terjadi siklus materi dan arus energi.

H. Uraian Materi
1. EKOSISTEM
Suatu organisme tidak dapat hidup sendiri. Untuk kelangsungan hidupnya suatu organisme akan sangat bergantung
pada kehadiran organisme lain dan berbagai komponen lingkungan yang ada di sekitarnya. Kehadiran organisma lain dan
berbagai komponen lingkungan sangat dibutuhkan untuk keperluan pangan, perlindungan, pertumbuhan, perkembangan,
dan lain-lain. Hubungan antar organisme atau dengan lingkungannya akan sangat rumit dan kompleks, mereka saling
berinteraksi satu sama lain membentuk suatu sistem ekologi atau sering disebut ekosistem.

2. KOMPONEN PENYUSUN EKOSISTEM


Dari sebuah lingkungan kita dapat menemukan komponen penyusun ekosistem, yaitu komponen yang terdiri dari makhluk
hidup dan lingkungannya. Lingkungan yang menyertai suatu organisme dapat berupa organisme hidup (biotik) dapat pula
bukan organisme. Secara garis besar komponen penyusun ekosistem terdiri atas komponen biotik dan abiotik.

1. Komponen abiotik

Komponen abiotik suatu ekosistem merupakan keadaan fisik dan kimia yang menyertai kehidupan organisme sebagai
medium dan substrat kehidupan. Komponen ini terdiri dari segala sesuatu tak hidup dan secara langsung terkait pada
keberadaan organisme, antara lain sebagai berikut.

a. Tanah
Tanah berperan penting bagi tumbuhan, hewan, dan manusia, sebagai tempat tumbuh dan hidupnya tanaman, melakukan
aktivitas kehidupan, tempat berlindungnya hewan tertentu seperti tikus dan serangga, serta sumber nutrisi bagi tanaman.
Kondisi tanah ditentukan oleh derajat keasaman (pH) tanah, tekstur atau komposisi tanah yang mempengaruhi kemampuan
tanah terhadap penyerapan air, garam mineral dan nutrisi yang sangat penting bagi tanaman.
b. Air
Semua organisme hidup tidak dapat lepas dari ketergantungannya terhadap air. Air diperlukan organisme dalam jumlah
yang sesuai dengan kebutuhannya, tergantung dari kemampuannya menghemat penggunaan air. Organisme yang hidup
pada habitat kering umumnya memiliki cara penghematan air. Keadaan air sangat ditentukan oleh faktor-faktor berikut.
1) Salinitas atau kadar garam bagi organisme yang hidup pada habitat air sangat berpengaruh.
2) Curah hujan mempengaruhi jenis organisme yang hidup pada suatu tempat.
3) Penguapan mempengaruhi adaptasi tanaman pada tempat tertentu.
4) Arus air mempengaruhi jenis hewan dan tumbuhan yang dapat hidup pada habitat air tertentu.
c. Udara
Udara sangat penting bagi kehidupan organisme. Sebagaimana manusia membutuhkan udara untuk bernapas. Kondisi
udara pada suatu tempat sangat dipengaruhi oleh hal-hal sebagai berikut.
1) Cahaya matahari, sangat penting untuk laju proses fotosintesis tumbuhan hijau untuk memberikan pasokan oksigen ke
lingkungan. Hanya memerlukan waktu sebentar saja bagi kalian untuk menggali secangkul lapisan tanah di kebun. Namun,
proses alam berabadabad untuk menciptakan lapisan tanah. Info Biologi Mengenal Ekosistem 207
2) Kelembaban, merupakan kadar air yang terdapat di udara yang mempengaruhi kecepatan penguapan dan kemampuan
bertahan hewan terhadap kekeringan.
3) Angin, berpengaruh terhadap tumbuhan dalam hal sistem perakaran dan penyerbukan tanaman.
d. Topografi
Topografi merupakan variasi letak suatu tempat di permukaan bumi ditinjau pada ketinggian dari permukaan air laut, garis
bujur, dan garis lintang. Perbedaan topografi menyebabkan jatuhnya cahaya matahari menjadi berbeda, menyebabkan
suhu, kelembaban, dan tekanan udara maupun pencahayaan juga berbeda. Hal ini yang mempengaruhi persebaran
organisme.
e. Iklim
Iklim merupakan kombinasi berbagai komponen abiotik pada suatu tempat, seperti kelembaban udara, suhu, cahaya, curah
hujan dan lain-lain. Kombinasi abiotik ini berkaitan dengan kesuburan tanah dan komunitas tumbuhan pada suatu tempat.

2. Komponen biotik

Komponen biotik suatu ekosistem merupakan komponen yang terdiri dari organisme yang dikelompokkan sebagai berikut.

a Berdasarkan cara memperoleh makanan

1) Organisme autotrop, merupakan organisme yang dapat mengubah bahan anorganik menjadi organik (dapat membuat
makanan sendiri). Organisme autotrop dibedakan menjadi dua tipe.

a) Fotoautotrop adalah organisme yang dapat menggunakan sumber energi cahaya untuk mengubah bahan anorganik
menjadi bahan organik. Contohnya tumbuhan hijau.

b) Kemoautotrop adalah organisme yang dapat memanfaatkan energi dari reaksi kimia untuk membuat makanan sendiri
dari bahan organik. Contohnya bakteri nitrit dan nitrat

2) Organisme heterotrop, Organisme heterotrop adalah organisme yang memperoleh bahan organik dari organisme lain.
Contohnya hewan, jamur dan bakteri non autotrop. Ekosistem terbentuk dari komponen biotik dan abiotik yang dicirikan
adanya aliran energi, daur materi dan produktivitas. Komponen biotik adalah komponen yang terdiri dari semua
organisme, sedangkan komponen abiotik terdiri dari makhluk tak hidup, misalnya cahaya, suhu, dan pH.
b. Berdasarkan kedudukan fungsional dalam ekosistem (Niche)

1) Produsen, semua organisme autotrop.

2) Konsumen, semua organisme heterotrop. Contohnya karnivora, herbivora dan omnivora.

3) Pengurai atau perombak, organisme yang mampu menguraikan organisme mati menjadi mineral atau bahan anorganik
kembali. Contohnya bakteri dan jamur.

4) Detritivora, organisme yang memakan bahan organik dan diubah menjadi partrikel organik yang lebih kecil
strukturnya. Contohnya cacing tanah dan kumbang kotoran.

3. INTERAKSI MAKHLUK HIDUP DENGAN LINGKUNGANNYA


Antara makhluk hidup yang satu dengan yang lain terjadi hubungan, baik antara sesama spesies maupun antarspesies,
baik antara komponen biotik maupun antara komponen abiotik. Hubungan timbal balik dikenal pula dengan istilah
interaksi. Antara lain interaksi antar-individu, antar-populasi, antara komunitas dan faktor biotik, dan interaksi antar
ekosistem.
1. Interaksi Antar-Individu
Membentuk Populasi Sekumpulan makhluk hidup dari spesies yang sama yang hidup pada suatu waktu dan
kawasan tertentu serta saling berinteraksi mambentuk populasi. Oleh karena barasal dari spesies yang sama, maka
individu di dalam populasi mempunyai potensi melakukan kawin silang yang akan menghasilkan keturunan yang
fertile (mampu bereproduksi). Contoh populasi adalah populasi itik, populasi padi, dan populasi sapi. Suatu
populasi dapat dikenali dengan adanya ciri-ciri : a. memiliki kesamaan morfologi b. memiliki kesamaan fungsi
fisiologi c. dapat melakukan perkawinan silang d. dapat menghasilkan keturunan yang fertile Dengan demikian,
populasi memiliki sifat dapat tumbuh dan berkembang, dari populasi berukuran kecil menjadi populasi yang
berukuran besar. Sebaliknya, karena alasan-alasan tertentu (misalnya,diburu, terkena penyakit, bencana alam),
ukuran populasi bisa menjadi lebih kecil dari semula. Semakin besar populsi, semakin banyak kebutuhan
makanannya. Demikian pula dengan kebutuhan oksigen, air, dan ruangan. Antarindividu tersebut akan terjadi
persaingan atau kompetisi untuk memenuhi kebutuhan oksigen, air, makanan, ruangan, dan cahaya matahari. Oleh
karena itu, ledakan populasi akan akan menimbulkan persaingan dan persaingan menimbulkan masalah lingkungan.
Populasi dapat bertambah atau berkurang, tergantung dari kondisi lingkungannya. Pada musim hujan, populasi
rumput meningkat. Sebaliknya, pada musim kemarau, populasinya menurun. Banyaknya individu dalam populasi
dapat dihitung sehingga dapat diketahui ukuran populasi per satuan luas. Banyaknya individu per satuan luas
disebut kepadatan populasi atau kerapatan populasi. Misalnya, kepadatan populasi pohon kelapa 3 pohon / 10.000
m2 .
2. Interaksi Antar-Populasi
Membentuk Komunitas Interaksi antara populasi yang satu dengan yang lain dalam suatu areal tertentu membentuk
komunitas. Contoh komunitas adalah komunitas hutan hujan tropik yang di dalamnya terdapat berbagai populasi
tumbuhan, reptilian, burung, mamalia, mikroorganisme, cacing moluska. Interaksi antarmakhluk hidup biasanya
akan membentuk hubungan khusus yang berpengaruh secara nyata terhadap persebaran dan kepadatannya.
Beberapa kategori umum tentang interaksi dan hasil akhir yang didapat oleh makhluk hidup yang terlibat dapat
dilihat dalam tabel berikut.
Kemungkinan Interaksi Beberapa Makhluk Hidup Dalam Sebuah Komunitas Macam Interaksi.

Interaksi tersebut dapat terjadi, baik antarindividu dalam populasi ataupun antarindividu berbeda populasi atau
barbeda jenis (spesies). Bentuk interaksi tersebut dapat berupa saling merugikan, saling menguntungkan, atau hanya
salah satu saja yang diuntungkan. Berkut ini adalah beberapa bentuk interaksi antarspesies dalam suatu komunitas.
a. Kompetisi
Kompetisi adalah bentuk interaksi dua makhluk hidup yang mengakibatkan kedua makhluk hidup tersebut
mengalami kerugian. Kebutuhan hidup yang sering diperebutkan tersebut, antara lain makanan, tempat
berlindung, tempat bersarang, sumber air, dan pasangan untuk kawin. Bentuk kompetisi yang terjadi dapat
berupa kompetisi intraspesifik, yaitu kompetisi di antara anggota spesies yang sama dan kompetisi interspesifik,
yaitu kompetisi di antara anggota yang berbeda spesies, persaingan antarindividu dalam spesies penting arinya
untuk mengatur populasi spesies tersebut.
b. Predasi
Di dalam sebuah interaksi antarmakhluk hidup terdapat hubungan satu spesies memakan yang lain. Dalam hal
ini, konsumernya disebut predator, sedangkan spesies yang dimakan dikenal sebagai mangsa. Predator (Latin,
praeda = mangsa) adalah makhluk hidup yang memperoleh sumber-sumber yang diperlukan dengan memakan
makhluk hidup lain. Jika yang dimangsa adalah produser, maka bentuk interaksi itu disebut herbivori,
sedangkan hewan yang memakan produser disebut herbivor.
c. Simbiosis
Hubungan yang dekat antara dua spesies makhluk hidup berbeda disebut simbiosis yang berarti hidup bersama.
Interaksi simbiotik meliputi bentuk parasitisme, komensalisme, dan mutualisme.
1. Parasitisme
Parasitisme merupakan bentuk interaksi yang dapat menyebabkan satu pihak mendapat keuntungan, sedangkan
pihak yang lain menderita kerugian. Suatu parasit dapat memperoleh makanan atau sumber-sumber yang
diperlukan dari tubuh makhluk hidup lain, disebut inang atau hospes. Selain menggunakan inang sebagai
sumber nutrisi beberapa parasit juga menggunakan inang mereka untuk perlindungan bagi predator yang akan
memangsanya. Contohnya, kehidupan ikan mutiara pada timun laut.
2. Komensalisme
Komensalisme merupakan bentuk interaksi yang menyebabkan satu pihak mendapatkan keuntungan,
sedangkan yang lain tidak terpengarug (tidak diuntungkan maupun dirugikan). Contoh interaksi komensalisme
adalah kehidupan ikan remora dengan hiu.
3. Mutualisme
Mutualisme (Latin, mutuus = penukaran) merupakan bentuk interaksi yang menyebabkan kedua spesies sama-
sama mendapat keuntungan. Interaksi mutualisme kadang-kadang disebut juga simbiosis obligat. Contohnya
adalah pada proses penyerbukan bunga (polinasi). Pada beberapa proses penyerbukannya dapat berlangsung
oleh bantuan beberapa serangga khusus, burung, atau kelelawar. Salah satu ciri dari komunitas adalah adnya
keanekaragaman spesies dan pola penyebarannya. Sekin beraneka ragam spesies penyusun suatu komunitas,
semakin tinggi organisasinya, dan ini berarti semakin dewasa komunitas tersebut. Komunitas yang demikian itu
biasanya lebih stabil. Dalam arti, komunitas mampu memulihkan diri apabila mandapatkan “gangguan”, asalkan
masih dalam batas toleransi. Gangguan itu berupa penambahan atau pengurangan materi atau energi. Komunitas
yang mampu memulihkan dirinya dikatakan memiliki daya lenting yang tinggi.

3. Interaksi Antara Komunitas dengan Komponen Abiotik Membentuk Ekosistem Interaksi antara komunitas dengan
faktor abiotik membentuk suatu system yang dikenal sebagai lingkungan atau ekosistem. Interaksi tersebut dapat
berupa proses memakan dan dimakan sehingga terjadi pemanfaatan energi dan daur ulang materi. Luas ekositem itu
tidak dapat ditentukan. Ada ekosistem sawah yang cukup luas dan ada pula ekosistem lautan yang sangat luas. Jadi,
luas sempitnya ekositem tidak dapat ditentukan secara pasti. Bahkan, seluruh permukaan bumi beserta segala
makhluk hidup di dalamnya yang disebut sebagai biosfer, dapat dipandang sebagai ekosistem raksasa.

4. Rantai Makanan
Aliran energi kimia di dalam ekosistem dapat diperlihatkan melalui beberapa cara. Misalnya, melalui rantai
makanan dan jaring-jaring makanan. Kedua cara tersebut dapat memperlihatkan makhluk hidup pemangsa dan
dimangsa. Akan tetapi, masing-masing cara tersebut tidak dapat memperlihatkan jumlah energi kimia yang
dipindahkan. Rantai makanan merupakan sebuah aliran energi makanan melalui sebuah ekosistem. Energi tersebut
mengalir dalam satu arah melalui sejumlah makhluk hidup. Semua energi yang masuk ke dalam rantai makanan
umumnya berasal dari cahaya matahari. Melalui proses fotosintesis energi tersebut diubah dan disimpan dalam
tubuh makhluk hidup produser dalam bentuk energi kimia. Selanjutnya, energi tersebut mengalir ke konsumer pada
berbagai tingkat trofik dalam ekosistem.

5. Jaring-Jaring Makanan
Rantai makanan merupakan gambarahn sederhana dari proses makandimakan yang terjadi di alam. Sebenarnya,
proses makan-dimakan yang terjadi di dalam ekosistem adalah proses yang kompleks, dan apabila disusun secara
lengkap akan diperoleh jarring-jaring makanan. Jarring-jaring makanan memperlihatkan hubungan populasi yang
satu dengan populasi yang lain. Jarring-jaring yang menggambarkan hubungan makan-dimakan itu terbentuk agar
kelangsungan hidup tiap populasi terjamin. Semakin kompleks jaring-jaring makanan, menunjukkan semakin
kompleksnya aliran energi dan aliran makanan. Hal inilah yang mengakibatkan terjadinya kestabilan komunitas dan
kestabilanekosistem. Artinya, jika salah satu populasi spesies hilang, jaring-jaring makanan masih tetap berjalan.
Coba bayangkan jika jaring-jaring makanan itu sederhana. Jika salah satu populasi spesies hilang, maka aliran
energi dan aliran makanan di dalam ekosistem tersebut akan kacau. Itulah pentingnya keanekaragaman hayati yang
berinteraksi dalam menjaga kestabilan suatu komunitas.
I. Langkah – langkah

Tahapan Kegiatan guru Kegiatan siswa Alokasi


pembelajaran waktu
Kegiatan Pendahuluan
pendahuluan Guru memberi salam, mengecek kesiapan siswa, Murid menjawab salam, mempersiapkan alat 2 menit
mempersiapkan siswa untuk berdoa dan belajar, absensi, dan membaca doa
mengecek absensi
Apersepsi dan 1. Guru menanyakan materi pelajaran yang 1. Murid menjawab pertanyaan guru “ingat 3 menit
motivasi dipelajari pada pertemuan sebelumnya: bu, animalia dan plantae”
“Anak-anak, masih ada yang ingat
pertemuan sebelumnya kita mempelajari
apa?”

2. Guru memberikan kesempatan kepada 2. Murid menjawab pertanyaan guru “Iya


siswa untuk menentukan materi bu, bisa”
pembelajaran dengan menunjukkan
suatu media pembelajaran yaitu :sebuah
gambar ekosistem dan memberikan
pertanyaan kepada siswa “ Pada materi
sebelumnya, kita sudah belajar tentang
animalia dan plantae. Apakah kalian
semua bisa bila ibu minta kalian
menyebutkan apa saja yang ada di dalam
gambar ini?”

3. Guru bertanya “Apakah hewan dan 3. Murid menjawab “tidak bu, Karena
tumbuhan tersebut dapat hidup sendiri antara hewan dan tumbuhan saling
masing-masing? Mengapa hewan dan membutuhkan dan saling bergantung satu
tumbuhan tersebut tidak dapat hidup sama lain”
sendiri?”
4. Apa namanya hubungan ketergantungan
yang saling mempengaruhi antara
tumbuhan dan hewan dengan “ekosistem bu”
lingkungannya?”
5. “Berarti hari ini kita akan mempelajari
apa, anak-anak?”

Siswa menyimak guru saat diberitahu tujuan


6. Guru memberitahukan tujuan dan kegiatan pembelajaran hari ini dan kemuadian
kegiatan pembelajaran hari ini dan duduk sesuai kelompok yang sudah dibagi
menyuruh siswa untuk duduk
berkelompok sesuai kelompoknya ( 3
kelompok )

Kegiatan inti
Orientasi 1. Guru meberi sedikit pengantar : 1. Siswa menjawab pertanyaan “Komponen 5 menit
siswa Tanah, udara, rumput, batu, semut, dan penyusun ekosistem”
cacing disebut sebagai apa dalam
ekosistem Nak?”

Guru menuliskan jawaban siswa di papan tulis


sebagai subtopik I

2. Guru kemudian bertanya lagi: “Karena 2. Siswa menjawab pertanyaan guru:


antara komponen yang satu dengan yang “Terjadi hubungan/interaksi antar
lain saling berhubungan, berarti terjadi komponen penyusunnya”.
apa ya Nak?”
Guru menuliskan jawaban siswa di papan tulis
sebagai subtopik II

3. Guru memberikan Pertanyaan kembali: 3. Siswa menjawab “ingat bu”


“Kalian masih ingat pada saat belajar
ekosistem ketika masih SMP? Tentang
adanya produsen, konsumen, dan ada
juga pengurai. Masih ingat?”

4. “Ada hubungan erat antara produsen dan


konsumen yaitu makan dan dimakan? 4. “Jaring – jaring makanan bu”
Masih ingat?”Kalau Rantai
makanan yang kompleks, yang lebih
rumit kalian masih ingat namanya?”

5. Iya benar sekali, jaring-jaring makanan


menjadi subtopik kita yang ke III”

Mengorganisa 1. Guru meminta siswa untuk membuat Siswa memperhatikan guru dan menjawab 2 menit
sikan siswa hipotesis dari rumusan masalah. pertanyaan dari guru:
dalam belajar (mengasosiasi) (jawaban yang diharapkan ):
“ bisa bu, rumusan masalahyang akan kita bahas
Guru membimbing siswa untuk pada pembelajaran kali ini ada 3 yaitu:
menentukan rumusan masalah terlebih
dahulu. 1. Apa saja komponen- komponen yang
menyusun suatu ekosistem?
Guru berkata “Nak sebelumnya kita telah 2. Interaksi antar organisme apa saja yang
menentukan subtopik kita hari ini, ada mungkin terjadi dalam suatu ekosistem?
3subtopik yang akan kita bahas hari ini. 3. Bagaimana cara membuat jaring jaring
Ada komponen-komponen ekosistem, makanan ?”
Interakasi interaksi yang terjadi pada
suatu ekosistem, dan jaring-jaring
makanan yang merupakan mekanisme
aliran energi. Kalian bisa menyusun
rumusan masalah yang akan kita bahas
hari ini?”
“Ayo nak, kita buat jawaban sementara “iya bu, 10 menit
atau hipotesis tentang materi 1 . komponen-komponen pada ekosistem ada
pembelajaran kali ini”. komponen biotik dan ada komponen abiotik.
2. Terjadi bermacam- interaksi pada ekosistem
baik yang saling menguntungkan juga yang
saling merugikan satu sama lain.
3. Jaring-jaring makanan adalah proses makan
dan dimakan pada makhluk hidup ada yang
berperan sebagai produsen dan juga ada yang
berperan sebagai konsumen. “

Guru memberi penguatan tentang 3 sub topic Murid menyimak penjelasan dari guru 15 menit
tersebut melalui slide PPT
Guru menyuruh siswa untuk berdiskusi Murid menyimak arahan dari guru. 5 menit
kelompok dan melakukan pengamatan di
lapangan untuk menjawab rumusan masalah
serta memberi contohnya di lingkungan sekitar
sekolah.

Guru meminta siswa berdiskusi kelompok Siswa menyimak penjelasan dari guru
dengan ketentuan yang telah disepakati bersama,
semua kelompok membahas tentang:
a. subtopik I komponen penyusun ekosistem.
b.subtopik II interaksi yang terjadi di dalm suatu
ekosistem.
c.Subtopik III Membuat jaring-jaring makanan.

Hyphotesis Guru meminta tiap kelompok untuk melakukan Siswa mendengarkan guru. Tiap kelompok 20 menit
testing pengamatan di lingkungan sekolah dan diskusi melakukan pengamatan dan diskusi di lapangan
supaya siswa yakin terhadap jawaban awal yang untuk memastikan jawaban yang sebelumnya.
diperoleh. Guru menjelaskan mekanisme
pengamatan di lingkungn sekolah, dimana setiap
kelompok yang telah membahas tentang
komponen ekosistem, interaksi, dan aliran
energi. Pengamatan dilakukan pada ekosistem
sawah, ekosistem kolam, dan ekosistem sungai
yang ada di sekitar sekolah. Kemudian
mengamati komponen ekosistem, interaksi, dan
aliran energi yang terjadi pada masing-masing
ekositem tersebut.
Kelompok 1: ekosistem sawah
Kelompok 2: ekosistem kolam
Kelompok 3 :ekositem sungai
Guru meminta siswa menuliskan hasil
pengamatan dan diskusinya pada lembar hasil
diskusi

Membimbing Guru membimbing dan mengawasi siswa Murid mulai bereksplorasi dan
penyelidikan yang sedang berdiskusi serta mempersilahkan berdiskusi
individual siswa untuk menanyakan hal yang belum
maupun dimengerti (mengeksplorasi)
kelompok

Mengembangk 1. Guru meminta siswa untuk melakukan Murid berkelompok pada kelompok jigsaw dan 20 menit
an jigsaw menjelaskan sesuai materi ahli.
dan
menyajikan 2. Guru meminta siswa kembali ke Siswa kembali ke kelompok semula
hasil karya kelompok semula.
3. Guru meminta siswa untuk Siswa yang terakhir memegang spidol maka dia
mempresentasikan hasil diskusi melalui yang akan menjawab pertanyaan dari guru
games yaitu talking spidol.

Menganalisa -Guru meluruskan jawaban- jawaban siswa Murid menyimak penjelasan guru
dan dengan menampilkan power point materi
Mengevaluasi ekosistem di sawah, kolam dan sungai.
proses
pemecahan
masalah
Kegiatan penutup
Mengevaluasi Guru memberikan soal evaluasi kepada siswa Murid menjawab pertanyaan guru 7 menit
secara mandiri untuk mengetahui tingkat
pemahaman siswa.
Penutupan - Guru memberikan tugas kepada siswa untuk Murid mempersiapkan diri untuk berdoa dan 1 menit
meresume apa yang sudah dipelajari. pulang.
-Guru memberikan sedikit nasihat dan
menyiapkan peserta didik untuk berdoa dan
pulang.
J. Penilaian Hasil Belajar ( instrument)
Instrumen penilaian Diskusi : Digunakan untuk menilai kegiatan diskusi peserta didik

1. Lembar Penilaian Diskusi


No Aspek yang dinilai Skor
1 Mengkomunikasikan hasil pengamatan
2 Mengusulkan pendapat atau beragumentasi pada saat diskusi
3 Mengajukan pertanyaan pada saat diskusi
4 Menjawab pertanyaan pada saat diskusi

Rubrik Penilaian Diskusi


No Aspek yang dinilai Skor Kriteria Penilaian
4 Penyampaian mudah dipahami, komunikatif dengan
audiens, dan memberi waktu audiens untuk berfikir
3 Penyampaian mudah dipahami, komunikatif dengan
audiens, dan kurang memberi waktu audiens untuk
berfikir
Mengkomunikasikan
1 2 Penyampaian kurang mudah dipahami, kurang
hasil pengamatan
komunikatif dengan audiens, dan kurang memberi waktu
audiens untuk berfikir
1 Penyampaian tidak mudah dipahami, tidak komunikatif
dengan audiens, dan tidak memberi waktu audiens untuk
berfikir
Mengusulkan 4 Berpendapat atau beragumentasi sesuai dengan topic
pendapat atau materi diskusi dan rasional (minimal 2 kali berargumen)
2
beragumentasi pada 3 Berpendapat atau beragumentasi sesuai dengan topic
saat diskusi materi diskusi dan rasional (minimal 1 kali berargumen)
No Aspek yang dinilai Skor Kriteria Penilaian
2 Berpendapat atau berargumentasi tetapi tidak sesuai
dengan topik materi
1 Tidak memiliki kesempatan untuk berargumen
4 Pertanyaan menunjukkan pemahaman dengan kejelian
terhadap materi yang dipelajari: analisis hasil observasi
atau penafsiran dari hasil observasi
3 Pertanyaan menunjukkan kemampuan berfikir yang
Mengajukan
sangat tepat: merupakan hasil observasi , mengarah pada
3 pertanyaan pada saat
hasil observasi, atau bersifat rasional
diskusi
2 Pertanyaan kurang mengarah pada topik materi
pembahasan baik hasil observasi, analisis, atau
pembahasan materi yang terkait
1 Tidak memiliki kesempatan untuk bertanya
4 Dalam menjawab pertanyaan disertai dengan data-data
atau fakta-fakta yang ditemukan baik pada saat praktikum
atau di literature yang dapat dipertanggung jawabkan
3 Dalam menjawab pertanyaan kurang disertai dengan data-
data atau fakta-fakta yang ditemukan baik pada saat
Menjawab praktikum atau di literature yang dapat dipertanggung
4 pertanyaan pada saat jawabkan
diskusi 2 Dalam menjawab pertanyaan tidak disertai dengan data-
data atau fakta-fakta yang ditemukan baik pada saat
praktikum atau di literature yang dapat dipertanggung
jawabkan
1 Tidak memiliki kesempatan untuk menjawab pertanyaan
diskusi
2. Penilaian Sikap Sosial (Pengamatan)
No. Aspek yang dinilai Skor
1 2 3
1 Kejujuran dalam mencatat data
hasil pengamatan
2 Ketelitian dalam melakukan
pengamatan
3 tanggung jawab pada saat
melakukan pengamatan dan
setelah melakukan pengamatan
Soal post test untuk menguji pemahaman siswa

1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan komponen biotik dan abiotic? Berikan beserta contohnya !
Jawab :
………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………….
2. Sebutkan dan jelaskan tipe interaksi yang terjadi antar komponen penyusun ekosistem!
Jawab :
………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………….
3. Apa yang dimaksud dengan jarring – jarring makanan ?
Jawab :
………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………….
4. Jelaskan secara singkat tentang komponen ekosistem, interaksi, dan aliran energi pada :
a. Ekosistem sawah
b. Ekosistem kolam
c. Ekosistem sungai

Anda mungkin juga menyukai