Hipertiroid: Definisi
Hipertiroid: Definisi
DEFINISI
ETIOLOGI / PENYEBAB
1. Hipertiroidisme dapat terjadi akibat disfungsi kelenjar tiroid, hipofisis,
atau hipotalamus. Peningkatan TSH akibat malfungsi kelenjar tiroid
akan disertai penurunan TSH dan TRF karena umpan balik negatif HT
terhadap pelepasan keduanya( penyebab yang berhubungan dengan
kelenjar tiroid)
2. Hipertiroidisme akibat rnalfungsi hipofisis memberikan gambamn kadar
HT dan TSH yang tinggi. TRF akan rendah karena umpan balik negatif
dari HT dan TSH. Hipertiroidisme akibat malfungsi hipotalamus akan
memperlihatkan HT yang finggi disertai TSH dan TRH yang
berlebihan( penyebab yang tidak berhubungan dengan kelenjar tiroid)
Penyebab Utama :
1 Penyakit Grave
1
2.Toxic multinodular goitre
3. Solitary toxic adenoma’’
Penyebab Lain
1. Tiroiditis
2.Penyakit troboblastis
3. Ambilan hormone tiroid secara berlebihan
4. Pemakaian yodium yang berlebihan
5. Kanker pituitari
f. Obat-obatan seperti Amiodarone
PATOFISIOLOGI
Hipertiroid
2
WOC (NANDA NIC-NOC)
ASUHAN KEPERAWATAN
PENGKAJIAN
1. Pengumpulan Data
1) Identitas Klien
Nama klien : Ny. M
Umur : 26 Tahun
Diagnosa Medik : Hipertiroid
Tanggal Masuk : 19/12/2017
Alamat : Jl. Hasanudin no. 45 kelurahan singkil, manado
Suku/Bangsa : Gorontalo/Indonesia
Agama : Islam
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Status perkawinan : Menikah
Status Pendidikan : SMA
2. Riwayat Kesehatan
1) Keluhan Utama
Sesak (+), badan sebelah kanan terasa lemah (+), sakit sudah 4 hari
2) Riwayat penyakit sekarang
Klien mengatakan pusing kepala pada saat mau ke WC, mata terasa
berputar – putar dan pemandangan gelap. Badan terasa panas, S: 38,3
oC
3) Riwayat Kesehatan dahulu
Klien mengatakan bahwa tidak pernah mengalami penyakit DM,
Hemoroid dan penyakit hipertensi.
4) Riwayat Kesehatan Keluarga
3
Pada saat di data klien dan keluarga tidak pernah mengalami penyakit
yang sering yaitu demam dan batuk biasa.
5) Riwayat KDM
a. Pola persepsi manajemen kebutuhan
Klien mengatakan biasanya minum teh setiap pagi dan klien jarang
berolahraga
b. Pola nutrisi metabolic
Sebelum sakit
Klien mengatakan makan 3 kali sehari dengan komposisi nasi,
lauk, dan sayur. Klien biasanya menghabiskan 1 porsi makanan
yang disediakan.nafsu makan baik dan minum 6 – 8 gelas perhari.
Saat sakit
Klien mengatakan makan 1 kali sehari dan menghabiskan 3 sendok
makan dari porsi makanan yang disediakan di rumah sakit dan
minum klien hanya bisa menghabiskan 2-3 gelas sehari.
c. Pola Eliminasi
Sebelum sakit
Klien mengatakan BAK lancar tidk ada rasa sakit 4 – 5 x sehari
berwarna kuning pekat dan BAB 2 x / hari dengan kosisten lunak.
Saat Sakit
Klien mengatakan BAK 2-3 x/hari, selama di rumah sakit klien
tidak ada BAB.
d. Pola aktivitas dan kebersihan diri
Sebelum sakit
Klien mengatakan beraktivitas secara mandiri dan mandi 2 -3 x
hari dengan menggunakan sabun dan shampo, menggosok gigi 2x /
hari dengan menggunakan pasta gigi.
Saat Sakit
Klien mengatakan mandi hanya di lap – lap saja oleh keluarga dan
klie beraktivitas dibantu perawat dan keluarga.
e. Pola istirahat tidur
4
Sebelum sakit
Klien mengatakan tidur malam 6 – 7 jam/hari dan tidur siang 1-2
jam/hari.
Saat sakit
Klien mengatakan tidur siang lebih dari 2 jam tetapi sering
terbangun..
f. Pola Kognitif dan persepsi sensori
Klien sehari – hari menggunakan bahsa melayu. Dapat mengikuti
instruksi perawat/dokter dengan baik.
g. Pola Konsep diri
Gambaran diri : klien menyukai seluruh anggota tubuhnya.
Ideal diri : klien ingin cepat sembuh dan ingin pulang
Harga diri : klien menerima penyakit yang dideritanya
Peran diri : klien seorang ibu dari satu anaknya
Identitas diri : klien seorang anak perempuan dari tiga bersaudara.
h. Pola hubungan peran
Hubungan klien dengan keluarga serta tetangganya harmonis,
komunikai klien dengan perawat/dokter dapat berkomunikasi
dengan baik.
i. Pola fungsi seksual
Klien mengatakan tidak mengalami masalah dalam fungsi seksual
j. Pola mekanisme Koping
Klien orangnya ceria, mudah bergaul dan klien dengan
keluarganya sangat baik, klien memecahkan masalahnya dengan
membicarakn pada kelurganya.
k. Pola nilai Kepercayaan
Sebelum sakit
Klien mengatakan dirinya beragama Islam dan saat dirumah klien
beraktivitas dan melakukan ibadah sembahyang
Saat sakit : Klien mengatakan di rumah sakit hanya dapat berdoa
dalam hati saja.
5
3. Analisa Data
Skala aktivitas 3
6
tampak bertanya-
tanya tentang
penyakitnya
DIAGNOSA KEPERAWATAN
Setelah dilakukan pengkajian dan analisa data, maka tahap selanjutnya adalah
perumusan diagnosa keperawatan. Adapun diagnosa keperawatan yang muncul
pada klien Ny. N adalah sebagai berikut :
INTERVENSI
7
1. Hipertemi b/d Setelah dilakukan 1. Berikan 1. Dapat
proses tindakan kompres air hangat membantu
jalannya keperawatan 3 x 24 sesuai kebutuhan penurunan panas
penyakit jam suhu tubuh yang dialami klien
2. Anjurkan
ditandai kembali
klien menggunakan 2. Kondisi tubuh
dengan suhu normal dengan
baju yang dapat yang lembab
badan KH:
menyebabkan memicu
meningkat
1. Tidak ada keringat pertumbuhan jamur
tanda – tanda
3. Pertahankan 3. Membantu
infeksi
lingkungan yang menjaga suhu
2. Mukosa bibir sejuk tubuh klien agar
lembab dalam keadaan
normal
3. S:36oC
4. Membantu
4. Kolaborasi menurunkan suku
dengan tim medis tubuh
dalam pemberian
obat
8
- Klien dapat 3. Atur posis 3.Perubahan posisi
melakukan secara periodik, menurunkan resiko
aktifitas sendirian sesuai kondisi klien komplikasi akut
4. Memahami
klien untuk
4.Memberikan rasa
melakukan latihan
percaya diri dan
memberikan
semangat agar klien
cepat sembuh
IMPLEMENTASI
9
1 Hipertemi b/d D : Klien mengatakan
proses jalannya badan terasa panas
penyakit
A:
- Memberikan kompres
hangat sesuai kebutuhan.
- menganjurkan klien
menggunakan baju yang
dapat menyerap keringat.
- S: 38,3oC
- Klien hanya
menghabiskan ¼ dari porsi
makanan
10
- mengkaji skala aktifitas
- Membantu klien
melakukan aktifitas
- Mendekatkan barang
yang diperlukan klien
R: - Skala aktivitas 3
Keluarga
11
2 Hipertemi b/d D : Klien mengatakan
proses jalannya badan terasa panas
penyakit
A:- berikan kompres
hangat sesuai kebutuhan.
- Anjurkan klien
menggunakan baju yang
dapat menyerap keringat.
- S: 36oC
- Mendekatkan barang
yang diperlukan klien
12
R:
- Skala aktivitas 2
pengetahuan b/d A:
kurang
- kaji tingkat pengetahuan
terpaparnya
klien
informasi tentang
penyakit. - Memberikan penyuluhan
kesehatan tentang
hipertiroid
R:
13
- Membantu klien
melakukan aktifitas
- Mendekatkan barang
yang diperlukan klien
R: - Skala aktivitas 1
EVALUASI
- S:38 ,3oC
P: Intervensi dilanjutkan
1,2,3,4
14
- menganjurkan klien
menggunakan baju yang
dapat menyerap keringat.
- Pertahankan linkungan
yang sejuk
- S: 38,3oC
- Skala aktivitas 3
P: Intervensi dilanjutkan
15
Mendekatkan barang yang
diperlukan klien
E: - Skala aktivitas 3
keluarga
klien
- Memberikan penyuluhan
kesehatan tentang hipertiroid
16
2 Hipertemi b/d S : Klien mengatakan badan
proses jalannya
terasa panas
penyakit
O: - Klien tampak lemah
- S:36 oC
A: Masalah teratasi
P: Intervensi dihentikan
- Skala aktivitas 2
P: Intervensi dilanjutkan
17
Kurangnya O: Klien tidak bertanya –
pengetahuan b/d tanya lagi
kurang
A: Masalah teratasi
terpaparnya
informasi tentang P: Intervensi dihentikan.
penyakit.
- Skala aktivitas 1
A: Masalah teratasi
P: Intervensi dihentikan
18
DAFTAR PUSTAKA
Black & Hawks. (2005). Medical Surgical Nursing: Clinical Management for
Positive Outcomes, 7thEdition. Philadelphia: Elsevier Saunders
Sudoyo, Aru W. 2009. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam, Jilid 1, Edisi 4. Jakarta.
Interna Publishing.
Price, S.A & Wilson. L.M. .2006. Patofisiologi : Konsep Klinis Proses-Proses
Penyakit Edisi 6 vol 2. Jakarta: EGC
19