Anda di halaman 1dari 19

HIPERTIROID

DEFINISI

Berbagai sumber mendefinisikan hipertiroid sebagai berikut:


1. Hipertiroidisme (Tiroktosikosis) merupakan suatu keadaan di mana
didapatkan
kelebihan hormon tiroid karena ini berhubungan dengan suatu kompleks
fisiologis dan biokimiawi yang ditemukan bila suatu jaringan memberikan
hormon tiroid berlebihan.
2. Hipertiroidisme adalah keadaan tirotoksikosis sebagai akibat dari produksi
tiroid, yang merupakan akibat dari fungsi tiroid yang berlebihan.
3. Hipertiroidisme (Hyperthyrodism) adalah keadaan disebabkan oleh kelenjar
tiroid bekerja secara berlebihan sehingga menghasilkan hormon tiroid yang
berlebihan di dalam darah.
4. Suatu keadaan dimana adanya out put hormon tiroid yang berlebihan,
merupakan suatu kelompok sindroma yang disebakan oleh peningkatan
hormon tiroid / tiroksin yang tidak terikat dalam sirkulasi darah.

ETIOLOGI / PENYEBAB
1. Hipertiroidisme dapat terjadi akibat disfungsi kelenjar tiroid, hipofisis,
atau hipotalamus. Peningkatan TSH akibat malfungsi kelenjar tiroid
akan disertai penurunan TSH dan TRF karena umpan balik negatif HT
terhadap pelepasan keduanya( penyebab yang berhubungan dengan
kelenjar tiroid)
2. Hipertiroidisme akibat rnalfungsi hipofisis memberikan gambamn kadar
HT dan TSH yang tinggi. TRF akan rendah karena umpan balik negatif
dari HT dan TSH. Hipertiroidisme akibat malfungsi hipotalamus akan
memperlihatkan HT yang finggi disertai TSH dan TRH yang
berlebihan( penyebab yang tidak berhubungan dengan kelenjar tiroid)
Penyebab Utama :
1 Penyakit Grave

1
2.Toxic multinodular goitre
3. Solitary toxic adenoma’’
Penyebab Lain
1. Tiroiditis
2.Penyakit troboblastis
3. Ambilan hormone tiroid secara berlebihan
4. Pemakaian yodium yang berlebihan
5. Kanker pituitari
f. Obat-obatan seperti Amiodarone

PATOFISIOLOGI

Hipofisis Anterior Hormone pelepas (tirotropin)

Hormone perangsang Tiroid hipertrofi (peningkatan


tiroid (TSH) sekresi yodium) Tiroksin imonuglobin

Hipertiroid

Peningkatan frekuensi dan Metabolisme meningkat


kontraksi jantung

Peningkatan konsumsi O2 System kardiovaskuler

Pemakaian glukosa sel System saraf - Takikardi

Pemecahan lemak dan - Nerfus - TD, nadi


protein - Angina
- Kelelahan
- Mudah terangsang - Gagal jantung
Penurunan curah jantung
-

Otot dan tulang Kulit Peningkatan kebutuhan


kalori
Kelelahan otot Peningkatan suhu tubuh
Ketidakefektifan nutrisi
Resiko kerusakan Hipertermi kurang dari kebutuhan
integritas jaringan tubuh

2
WOC (NANDA NIC-NOC)
ASUHAN KEPERAWATAN

KLIEN DENGAN HIPERTIROID

PENGKAJIAN

1. Pengumpulan Data
1) Identitas Klien
Nama klien : Ny. M
Umur : 26 Tahun
Diagnosa Medik : Hipertiroid
Tanggal Masuk : 19/12/2017
Alamat : Jl. Hasanudin no. 45 kelurahan singkil, manado
Suku/Bangsa : Gorontalo/Indonesia
Agama : Islam
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Status perkawinan : Menikah
Status Pendidikan : SMA

2. Riwayat Kesehatan
1) Keluhan Utama
Sesak (+), badan sebelah kanan terasa lemah (+), sakit sudah 4 hari
2) Riwayat penyakit sekarang
Klien mengatakan pusing kepala pada saat mau ke WC, mata terasa
berputar – putar dan pemandangan gelap. Badan terasa panas, S: 38,3
oC
3) Riwayat Kesehatan dahulu
Klien mengatakan bahwa tidak pernah mengalami penyakit DM,
Hemoroid dan penyakit hipertensi.
4) Riwayat Kesehatan Keluarga

3
Pada saat di data klien dan keluarga tidak pernah mengalami penyakit
yang sering yaitu demam dan batuk biasa.
5) Riwayat KDM
a. Pola persepsi manajemen kebutuhan
Klien mengatakan biasanya minum teh setiap pagi dan klien jarang
berolahraga
b. Pola nutrisi metabolic
Sebelum sakit
Klien mengatakan makan 3 kali sehari dengan komposisi nasi,
lauk, dan sayur. Klien biasanya menghabiskan 1 porsi makanan
yang disediakan.nafsu makan baik dan minum 6 – 8 gelas perhari.
Saat sakit
Klien mengatakan makan 1 kali sehari dan menghabiskan 3 sendok
makan dari porsi makanan yang disediakan di rumah sakit dan
minum klien hanya bisa menghabiskan 2-3 gelas sehari.
c. Pola Eliminasi
Sebelum sakit
Klien mengatakan BAK lancar tidk ada rasa sakit 4 – 5 x sehari
berwarna kuning pekat dan BAB 2 x / hari dengan kosisten lunak.
Saat Sakit
Klien mengatakan BAK 2-3 x/hari, selama di rumah sakit klien
tidak ada BAB.
d. Pola aktivitas dan kebersihan diri
Sebelum sakit
Klien mengatakan beraktivitas secara mandiri dan mandi 2 -3 x
hari dengan menggunakan sabun dan shampo, menggosok gigi 2x /
hari dengan menggunakan pasta gigi.
Saat Sakit
Klien mengatakan mandi hanya di lap – lap saja oleh keluarga dan
klie beraktivitas dibantu perawat dan keluarga.
e. Pola istirahat tidur

4
Sebelum sakit
Klien mengatakan tidur malam 6 – 7 jam/hari dan tidur siang 1-2
jam/hari.
Saat sakit
Klien mengatakan tidur siang lebih dari 2 jam tetapi sering
terbangun..
f. Pola Kognitif dan persepsi sensori
Klien sehari – hari menggunakan bahsa melayu. Dapat mengikuti
instruksi perawat/dokter dengan baik.
g. Pola Konsep diri
Gambaran diri : klien menyukai seluruh anggota tubuhnya.
Ideal diri : klien ingin cepat sembuh dan ingin pulang
Harga diri : klien menerima penyakit yang dideritanya
Peran diri : klien seorang ibu dari satu anaknya
Identitas diri : klien seorang anak perempuan dari tiga bersaudara.
h. Pola hubungan peran
Hubungan klien dengan keluarga serta tetangganya harmonis,
komunikai klien dengan perawat/dokter dapat berkomunikasi
dengan baik.
i. Pola fungsi seksual
Klien mengatakan tidak mengalami masalah dalam fungsi seksual
j. Pola mekanisme Koping
Klien orangnya ceria, mudah bergaul dan klien dengan
keluarganya sangat baik, klien memecahkan masalahnya dengan
membicarakn pada kelurganya.
k. Pola nilai Kepercayaan
Sebelum sakit
Klien mengatakan dirinya beragama Islam dan saat dirumah klien
beraktivitas dan melakukan ibadah sembahyang
Saat sakit : Klien mengatakan di rumah sakit hanya dapat berdoa
dalam hati saja.

5
3. Analisa Data

NO Symptom Etiologi Problem

1 DS : Klien mengatakan badan Proses Hipertermi b.d


terasa panas jalannya proses jalannya
penyakit penyakit ditandai
DO: - Klien tampak lemah
dengan suhu badan
o
- SB : 38 ,3 C meningkat

- Mukosa bibir kering SB 38,3 derajat


celcius

3 DS:Klien mengatakan selama di Kelemahan Intoleransi


rumah sakit klien hanya Aktivitas b.d.
berbaring lemas di tempat tidur. kelemahan ditandai
dengan aktivitas
DO: Klien tampak lemah
klien dibantu oleh
Aktivitas klien dibantu oleh keluarga
keluarga

Skala aktivitas 3

4. DS:Klien mengatakan tidak


Kurang
mengetahui tentang penyakit Kurang
pengetahuan b.d.
yang dideritanya terpaparnya
kurang terpaparnya
DO: Klien tampak bertanya - informasi
informai tentang
tanya tentang
penyakit ditandai
penyakit
dengan klien

6
tampak bertanya-
tanya tentang
penyakitnya

DIAGNOSA KEPERAWATAN

Setelah dilakukan pengkajian dan analisa data, maka tahap selanjutnya adalah
perumusan diagnosa keperawatan. Adapun diagnosa keperawatan yang muncul
pada klien Ny. N adalah sebagai berikut :

 Hipertemi b/d proses jalannya penyakit ditandai dengan suhu badan


meningkat
 Intoleransi aktivitas b/d kelemahan fisik ditandai dengan aktivitas klien
dibantu oleh keluarga
 Kurangnya pengetahuan b/d kurang terpaparnya informasi tentang
penyakit ditandai dengan klien tampak bertanya-tanya tentang penyakitnya

INTERVENSI

Pada tahap ini dirumuskan tujuan dan intervensi keperawatan berdasarkan


diagnosa keperawatan yang ada adalah sebagai berikut:

Dx Tujuan dan kriteria


No Intervensi Rasional
keperawatan hasil

7
1. Hipertemi b/d Setelah dilakukan 1. Berikan 1. Dapat
proses tindakan kompres air hangat membantu
jalannya keperawatan 3 x 24 sesuai kebutuhan penurunan panas
penyakit jam suhu tubuh yang dialami klien
2. Anjurkan
ditandai kembali
klien menggunakan 2. Kondisi tubuh
dengan suhu normal dengan
baju yang dapat yang lembab
badan KH:
menyebabkan memicu
meningkat
1. Tidak ada keringat pertumbuhan jamur
tanda – tanda
3. Pertahankan 3. Membantu
infeksi
lingkungan yang menjaga suhu
2. Mukosa bibir sejuk tubuh klien agar
lembab dalam keadaan
normal
3. S:36oC
4. Membantu
4. Kolaborasi menurunkan suku
dengan tim medis tubuh
dalam pemberian
obat

2. Intoleransi Setelah dilakukan 1. Observasi 1.mengetahui


aktivitas b/d tindakan TTV keadaan umum
kelemahan keperawatan klien
ditandai selama 3x24 jam
2.Meningkatkan
dengan diharapkan klien
asa percaya diri
aktivitas klien dapat melakukan 2. Bantu dan latih klien dan
dibantu oleh aktivitas dengan klien untuk minimalkan resiko
keluarga KH: melakukan dekubitus
aktivitas / gerakan

8
- Klien dapat 3. Atur posis 3.Perubahan posisi
melakukan secara periodik, menurunkan resiko
aktifitas sendirian sesuai kondisi klien komplikasi akut

4. Memahami
klien untuk
4.Memberikan rasa
melakukan latihan
percaya diri dan
memberikan
semangat agar klien
cepat sembuh

3. Kurangnya Setelah dilakukan 1. Kaji tingkat 1. Untuk


pengetahuan tindakan pengetahuan mengetahui
b/d kurang keperawatan 3x24 keluarga pengetahuan
terpaparnya jam keluarga klien keluarga
informasi mulai mengerti
2. Agar keluarga
tentang tentang penyakit 2. Memberikan
klien mengerti
penyakit Hipertiroid dengan penyuluhan
tentang penyakit
ditandai K.H: kesehatan tentang
thypoid
dengan klien penyakit hipertiroid
klien tidak bingung
tampak 3. Gali sumber-
lagi
bertanya- sumber dukungan 3. Agar keluarga
tanya tentang Informasi sudah
yang ada klien lebih
penyakitnya didapat
mengetahui tentang
penyakit thypoid

IMPLEMENTASI

NO Dx keperawatan Tanggal/jam Implementasi paraf

9
1 Hipertemi b/d D : Klien mengatakan
proses jalannya badan terasa panas
penyakit
A:

- Memberikan kompres
hangat sesuai kebutuhan.

- menganjurkan klien
menggunakan baju yang
dapat menyerap keringat.

- Kolaborasi dengan tim


medis dalam pemberian
obat

R: - Klien tampak lemah

- Klien merasa tubuhnya


panas

- S: 38,3oC

- Klien hanya
menghabiskan ¼ dari porsi
makanan

Intoleransi D: Klien mengatakan tidak


aktivitas bisa melakukan
b/d kelemahan aktivitasnya sendiri
fisik
A:

10
- mengkaji skala aktifitas

- Membantu klien
melakukan aktifitas

- Mendekatkan barang
yang diperlukan klien

R: - Skala aktivitas 3

- Aktivitas klien dibantu

Keluarga

- Klien hanya baring


ditempat tidur

D:Klien mengatakan tidak

Kurangnya mengetahui tentang

pengetahuan b/d penyakit yang dideritanya

kurang A: - kaji tingkat


terpaparnya pengetahuan
informasi tentang
klien
penyakit.
- Memberikan
penyuluhan kesehatan
tentang hipertiroid

R: -klien masih bingung

- Keluarga Klien masih


belum mengerti tentang
proses penyakit klien

11
2 Hipertemi b/d D : Klien mengatakan
proses jalannya badan terasa panas
penyakit
A:- berikan kompres
hangat sesuai kebutuhan.

- Anjurkan klien
menggunakan baju yang
dapat menyerap keringat.

- Kolaborasi dengan tim


medis dalam pemberian
obat

R: - Klien tampak lemah

- Klien merasa tubuhnya


tidak panas lagi

- S: 36oC

D: Klien mengatakan tidak


bisa melakukan
Intoleransi aktivitasnya sendiri
aktivitas
A: - mengkaji skala
b/d kelemahan
aktifitas
fisik
- Membantu klien
melakukan aktifitas

- Mendekatkan barang
yang diperlukan klien

12
R:

- Skala aktivitas 2

- Klien sudah dapat duduk


dan mandi tapi dibantu
keluarga

D:Klien mengatakan sudah


mengetahui tentang

Kurangnya penyakit yang dideritanya

pengetahuan b/d A:
kurang
- kaji tingkat pengetahuan
terpaparnya
klien
informasi tentang
penyakit. - Memberikan penyuluhan
kesehatan tentang
hipertiroid

R:

-klien tampak mengerti


tentang penyakit hipertiroid

- Keluarga Klien sudah


mengerti tentang proses
penyakit klien dan
pengobatannya

3 Intoleransi D: Klien mengatakan tidak


aktivitas bisa melakukan
b/d kelemahan aktivitasnya sendiri
fisik
A: - mengkaji skala
aktifitas

13
- Membantu klien
melakukan aktifitas

- Mendekatkan barang
yang diperlukan klien

R: - Skala aktivitas 1

- Klien sudah dapat duduk


dan mandi secara mandiri

EVALUASI

No Dx keperawatan Tanggal/jam Evaluasi paraf

1 Hipertemi b/d S : Klien mengatakan badan


proses jalannya
terasa panas
penyakit
O: - Klien tampak lemah

- S:38 ,3oC

- Mukosa bibir kering

A: Masalah belum teratasi

P: Intervensi dilanjutkan
1,2,3,4

I: - berikan kompres hangat


sesuai kebutuhan.

14
- menganjurkan klien
menggunakan baju yang
dapat menyerap keringat.

- Pertahankan linkungan
yang sejuk

- Kolaborasi dengan tim


medis dalam pemberian obat

E: -Klien tampak lemah

- Klien merasa tubuhnya


panas

- S: 38,3oC

S: Klien mengatakan selama


Intoleransi
di rumah sakit klien hanya
aktivitas
berbaring lemas di tempat
b/d kelemahan
tidur.
fisik
O: -Klien tampak lemah

- Aktivitas klien dibantu


oleh keluarga

- Skala aktivitas 3

A: Masalah teratasi sebagian

P: Intervensi dilanjutkan

I: - mengkaji skala aktifitas

Membantu klien melakukan


aktifitas

15
Mendekatkan barang yang
diperlukan klien

E: - Skala aktivitas 3

- Aktivitas klien dibantu

keluarga

- Klien hanya baring


ditempat tidur

S:Klien mengatakan tidak


mengetahui tentang penyakit

Kurangnya yang dideritanya

pengetahuan b/d O: Klien tampak bertanya –


kurang tanya
terpaparnya
A: Masalah belum teratasi
informasi tentang
penyakit. P: Intervensi dilanjutkan
1,dan 2

I: - kaji tingkat pengetahuan

klien

- Memberikan penyuluhan
kesehatan tentang hipertiroid

E:- klien masih bingung

- Keluarga klien masih


belum mengerti tentang
proses penyakit klien

16
2 Hipertemi b/d S : Klien mengatakan badan
proses jalannya
terasa panas
penyakit
O: - Klien tampak lemah

- S:36 oC

- Mukosa bibir lembab

A: Masalah teratasi

P: Intervensi dihentikan

S: Klien mengatakan sudah


Intoleransi
dapat duduk dan mandi tapi
aktivitas
masih dibantu oleh keluarga.
b/d kelemahan
fisik O: -Klien tampak lemah

- Aktivitas klien dibantu


oleh keluarga

- Skala aktivitas 2

A: Masalah teratasi sebagian

P: Intervensi dilanjutkan

S:Klien mengatakan sudah


mengetahui tentang penyakit
yang dideritanya

17
Kurangnya O: Klien tidak bertanya –
pengetahuan b/d tanya lagi
kurang
A: Masalah teratasi
terpaparnya
informasi tentang P: Intervensi dihentikan.

penyakit.

3 Intoleransi S: Klien mengatakan sudah


aktivitas duduk dan mandi secara
b/d kelemahan mandiri
fisik
O: -Klien melakukan
aktivitasnya secara mandiri

- Skala aktivitas 1

A: Masalah teratasi

P: Intervensi dihentikan

18
DAFTAR PUSTAKA

Amin, Hardi .2013. Aplikasi Asuhan Keperawatan Berdasarkan Diagnosa Medis


dan NANDA NIC – NOC. Edisi 1 Revisi. Yogyakarta : Mediaction.

Black & Hawks. (2005). Medical Surgical Nursing: Clinical Management for
Positive Outcomes, 7thEdition. Philadelphia: Elsevier Saunders

Doenges, Marilyn B, dkk. 2002. Rencana Asuhan Keperawatan. Edisi 3. Jakarta :


EGC.

Hidayat, A. Azis Alimul .2005. Pengantar Dokumentasi Proses Keperawatan.


Jakarta : EGC

Sudoyo, Aru W. 2009. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam, Jilid 1, Edisi 4. Jakarta.
Interna Publishing.

Nassisi D .2008. Stroke, Hemorrhagic. Departement of Emergency Medicine,


Mount Sinai Medical Center. Available
from:http://emedicine.medscape.com [Accessed 10 Juni 2014]

Nursalam. 2001. Proses dan Dokumentasi Keperawatan. Jakarta: EGC

Price, S.A & Wilson. L.M. .2006. Patofisiologi : Konsep Klinis Proses-Proses
Penyakit Edisi 6 vol 2. Jakarta: EGC

19

Anda mungkin juga menyukai