Anda di halaman 1dari 4

Nama : YEYEN SEPTIANI

NIM : 170210102007
MATA KULIAH : Pendidikan Lingkungan Hidup
KELAS :D

MANUSIA DAN LINGKUNGAN

1.5 Analisis Permasalahan Lingkungan Hidup


Lingkungan hidup mengandung arti tempat, wadah atau ruang yang ditempati oleh
makhluk hidup dan tak hidup yang berhubungan dan saling pengaruh mempengaruhi satu
sama lain, baik antara makhluk – makhluk itu sendiri maupun makhluk itu dengan alam
sekitarnya. (Harum .M.Husein, Lingkungan Hidup Masalah Pengelolaan Dan Penegakan
Hukumnya, Bumi Angkasa, Jakarta, 1995 ,hlm. 6)
Lingkungan hidup juga dapat diartikan sebuah kesatuan yang saling berinteraksi dan
mempengaruhi satu sama lain sehingga mengakibatkan kelangsungan hidup yang
berjalan seimbang dan harmonis. Pengertian tersebut mampu menjadi dasar pemikiran
bahwa lingkungan hidup perlu dikelola agar kelangsungan kehidupan tetap seimbang dan
harmonis. Pengelolaan lingkungan hidup dilaksakan berdasar asas tanggung jawab
negara, keberlanjutan. Namun terdapat batasan – batasan untuk pengelolaan lingkungan
hidup untuk mencegah terjadinya pencemaran atau kerusakan lingkungan hidup. Seperti
diketahui Indonesia merupakan negara yang kaya akan sumber daya manusia dan sumber
daya alam. Ditinjau dari data Statistik Lingkungan Hidup Indonesia 2018 dapat
disimpulkan kondisi lingkungan hidup di Indonesia cukup memprihatinkan. Banyak
permasalahan lingkungan khususnya yang disebabkan oleh sampah dan limbah. Setiap
tahunnya permasalahan lingkungan akibat sampah dan limbah ini selalu mengalami
peningkatan.
Banyak permasalahan lingkungan hidup seperti pencemaran. Pencemaran lingkungan
hidup adalah masuk atau dimasukkannya makhluk hidup, zat, energi dan atau komponen
lain kedalam lingkungan hidup oleh kegiatan manusia sehingga melampaui baku mutu
lingkungan hidup yang telah ditetapkan ( UU No.32 tahun 2009 tentang Perlindungan dan
Pengelolaan Lingkungan Hidup pasal 1 angka). Pencemaran terjadi ketika terdapat
perubahan daur materi dalam lingkungan dan mengakibatkan terganggunya
keseimbangan dan fungsi dari lingkungan tersebut. Gangguan tersebut terjadi karena
proses alam atau pola tingkah laku manusia. Dewasa ini banyak kegiatan mausia yang
menuntut dirinya untuk melakukan pencemaran lingkungan demi memenuhi kebutuhab
biologis maupun kebutuhan teknologinya. Sumber pencemaran yang disebabkan oleh
manusia dapat dikategorikan menjadi 2 macam. Pertama sumber pencemaran oleh
aktivitas individu yang kedua oleh aktivitas Pabrik atau Industri. Sumber pencemaran
yang ditimbulkan oleh aktivitas industri dapat berskala kecil, menengah bahkan besar.
Sekarang ini memang banyak pembangunan yang dilakukan di Indonesia, banyak pabrik
Industri yang dibangun guna memenuhi kebutuhan teknologi di tingkat persaingan global.
Dipandang dari satu sisi pembangunan ini memiliki multiplier effect yakni membuka
lapangan pekerjaan dan terserapnya tenaga kerja. Namun sisi negatifnya ialah timbulnya
pencemaran dan perusakan lingkungan di sekitar lokasi industri yang dibangun baik
secara represif atau secara preventif. Semakin bertambahnya pabrik Industri yang
dibangun semakin banyak juga lahan yang harus tergusur tak tanggung – tanggung hutan
pun menjadi korban keserakahan pembangunan. Hal ini mampu mengakibatkan rusaknya
tatatan keseimbangan atara lingkungan dengan makhluk hidup. Dilogikakan angka
kelahiran manusia semakin bertambah sedangkan sumber pasokan oksigen dari tumbuh
– tumbuhan semakin menipis. Bencana alam pun akan sering terjadi seperti tanah longsor
dan banjir akibat pohon – pohon yang bisasnya menjadi penopang sekaligus penahan air
saat musim penghujan jumlahnya semakin berkurang. Selain itu Pembangunan industri
pun mengakibatakan jumlah limbah terus meningkat baik limbah padat, cair maupun gas.
Limbah cair yang dihasilkan dapa menimbulkan bau, sekaligus penurunan kadar kualitas
air apabila limbah tersebut saluran pembuangannya terdapat pada sungai, limbah cair ini
juga menimbulkan gangguan indra pernafasan warga masyarakan sekitar dan berakhir
dengan gangguan kesehatan. Limbah padat sendiri terbagi menjadi 2 yakni limbah
organik dan anorganik. Limbah gas, limbah gas dari kegiatan industri seringkali
menyebabkan polusi udara seperti kebisingan dan debu – debu yang menganggu
pernafasan.
Perusakan lingkungan hidup adalah tindakan orang yang menimbulkan perubahan
langsung atau tidak langsung terhadap sifat fisik, kimia, dan atau hayati lingkungan hidup
sehingga melampaui kriteria baku kerusakan lingkungan hidup.( UU No. 32 tahun 2009
ten tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup pasal 1 angka 16.) Selain
disebabkan oleh aktivitas industri permasalahan lingkungan hidup kerap disebabkan oleh
aktivitas individu dan rumah tangga. Banyak sekali aktivvitas manusia yang
menempatkannya menjadi perusak lingkungan secara tak langsung. Contohnya ialah
petani, petani bercocok tanam disawah maupun diladangnya pasti menggunakan pupuk
dan pestisida untuk menyuburkan tanamannya memang menggunakanannya tidak banyak
namun lama kelamaan jumlah zat yang terkandung dalam pupuk akan menumpuk ditanah
sehingga mengakibatkan tanah tercemar. Selain itu plastik, sampah plastik merupakan
penyumbang sampah terbesar dan masih susah penguraiannya namun banyak orang yang
suka sekali menggunakannya sekali pakai dan membuangnya sembarangan hal ini dapat
menyebabkan lingkungan tercemar. Pemanfaatan teknologi yang berlebihan pun
seringkali dilakukan oleh manusia, seperti membeli sepeda motor lebih dari satu atau tiap
orang di rumah memiliki satu sepeda apabila berpergian selalu menggunaka sepeda motor
meskipun jaraknya cukup dekat. Secaraa tidak langsung penyumbang pencemaran udara
terbesar ialah asap kendaraan bermotor.
Hutan juga menjadi korban kerusakan lingkungan terparah dari tahun ketahun. Seperti
yang sudah dijelaskan diatas banyak lahan hutan yang menyusut karena adanya
peembangunan industri. Selain karena pembangunan industri, hutan juga semakin
menyusut karena adanya ilegal logging. Hal ini mengakibatkan kerusakan tatatan
lingkungan pada hutan sehingga sering kali binatang buas masuk ke lingkungan warga
yang berada di sekitar tempat tinggalnya. Hal ini mampu menunjukan jika lingkungan
satu sama lain saling terkait, apabila satu mengalami kerusakan maka akan berujung
dengan kerusakan lainnya.
Secara garis besar perubahan ekosistem lingkungan atau permasalahan lingkungan hidup
penyebab utamanya adalah manusia dan perilakunya yang kurang baik dalam
memanfaatkan Sumber Daya guna memenuhi kebutuhan hidupnya. Sehingga perlu
adanya upaya – upaya yang dilakukan untuk menanggulangi hal – hal yang tidak
diinginkan dalam tatanan lingkungan hidup agar kesimbangan dan harmonisnya tetap
terjaga.
Hal yang bisa dilakukan dalam menanggulangi permasalahan lingkungan hidip yaitu :
Berusaha mengatasi berbagai masalah lingkungan hidup. Hal ini dapat dilakukan dengan
menerapkan penggunaan teknologi yang ramah lingkungan pada sumber daya alam yang
dapat diperbarui maupun tak tidak dapat diperbarui dengan memperhatikan daya
pendukung dan daya tampungnya. Untuk menghindari terjadinya pencemaran lingkungan
dan kerusakan sumber daya alam diperlukan penegakan hukum secara adil dan konsisten.
Mengelola sumber daya alam berkelanjutan. Mengelola sumber daya alam berkelanjutan
dapat dilakukan dengan cara menjaga kawasan tangkapan hujan, melakukan reboisasi di
daerah pegunungan atau hutan – hutan yang gundul, meningkatkan resapan air,
melakukan pengolahan limbah sebelum dilakukan pembuangan, melakukan
penghuijauan di daerah sekitar pusat industri, mengendalikan penggunaan kendaraan
bermotor, memperbanyak penggunaan pupuk organik dan melakukan reklamasi lahan
pada daeraah pasca penggalian.
Mengelola daur ulang sumber daya alam. Level pencemaran serta kerusakan lingkungan
bisa ditanggulangi dengan mengembangkan usaha mendaur ulang bahan yang sudah
terpakai atau seringkali disebut sampah oleh kebanyaka orang, padahal barang tersebut
masih memiliki nilai ekonomis dan masih memiliki manfaat apabila dikelola dengan baik
dan benar. Pengelolaan sampah atau limbah dapat diawali dengan memisahkan atau
mengelompokkan limbah sesuai dengan jenisnya kemudian dikelola menjadi barang yang
memiliki manfaat dan bernilai ekonomis.
Melestarikan Flora dan Fauna. Demi mempertahankan kelestarian flora dan fauna kita
dapat melakukan upaya mendirikan tempat atau lokasi yang memberikan perlindungan
khusus seperti Hutan Suaka Alam untuk melindungi alam hayati, Suaka Marga Satwa
untuk melindungi hewan – hewan langka agar tidak punah, Taman Nasional, Cagar Alam
yakni daerah hutan suaka alam untuk melindungi kondisi alam yang didalamnya memiliki
ciri khusus.
Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA

Harum .M.Husein, 1995, Lingkungan Hidup Masalah Pengelolaan Dan Penegakan


Hukumnya, Jakarta : Bumi Angkasa.
Badan Pusat Statistik, 2018. Statistik Lingkungan Hidup Indonesia 2018. Jakarta : Badan
Pusat Statistik
Takdir Rahmadi, 2003. Hukum Pengelolaan Bahan Bahaya Dan Beracun. Surabaya :
Airlangga University press.

Anda mungkin juga menyukai